• HOME
  • BUDAYA
  • KRIMINALITAS
  • PEMERINTAHAN
  • POLITIK
  • PENDIDIKAN
  • PERISTIWA
  • WISATA
  • SOSIAL

Welcome To Share Indonesia

SELAMAT DATANG DI SITUS REDAKSI SHARE INDONESIA - PENYAMPAI ASPIRASI DAN MENGAWAL BIROKRASI
SHARE INDONESIA
JEMBER, Share Indonesia.id - Kebijakan pemerintah desa Tanggul Kulon Kecamatan Tanggul Jember, dalam mengisolasi warganya yang mudik dari daerah zona merah dan masuk kategori Orang Dalam Resiko (ODR) yang ‘bandel’, mendapatkan dukungan dan apresiasi warganya.

“Saya sangat mendukung langkah pemdes kami dalam menyiapkan ruang isolasi bagi warga mudik dari zona merah yang tidak mau isolasi mandiri alias bandel, sebab kami tidak tahu, mana warga yang berpotensi menularkan virus, apalagi tidak sedikit mereka yang mudik masih tetap beraktivitas di luar rumah, padahal aturannya, mereka harus isolasi mandiri terlebih dahulu dirumahnya selama 14 hari,” ujar Gusti Ashari warga Gembongan Tanggul Kulon.

Menurut Gusti, apa yang dilakukan pemdes nya sudah sangat tepat, karena jawaban dari warga yang merasa was-was dengan adanya pemudik dari daerah zona merah.

“Soal pro dan kontra itu hal biasa, tentu yang kontra mereka yang akan mudik tidak setuju diisolasi di balai desa, tapi bagi warga yang pro seperti kami, ini langkah tepat, sehingga kami tidak was-was, toh selama mereka di isolasi, segala fasilitas dipenuhi, seperti makan 3 kali sehari, juga tempat tidur yang layak dan ruangan ber AC,” tambah Gusti.

Seperti diberitakan sebelumnya, Pemerintah Desa Tanggul Kulon, mulai Senin (13/4/2020) sudah meresmikan dan menyiapkan ruang isolasi bagi warganya yang baru mudik dari zona merah dan tidak mematuhi protokol kesehatan pemerintah, dimana warga yang masuk kategori ODR, harus mengisolasi mandiri di rumahnya dengan tidak beraktivitas diluar selama 14 hari, hal ini sebagai upaya pemerintah dan semua komponen dalam memutus penyebaran Covid-19.

“Selama mematuhi protokol kesehatan yang sudah ditetapkan pemerintah, warga tidak perlu resah untuk diisolasi di balai desa, mereka bisa mengisolasi mandiri di rumahnya masing-masing, tapi kalau sampai diketahui tetap keluar rumah dan beraktivitas tentu kami bersama Bhabinkamtibmas dan Babinsa tidak segan-segan untuk menjemput dan mengisolasi di balai desa,” ujar Arifin.

Selain Fasilitas tempat tidur yang layak, ruangan ber AC dan juga kebutuhan lainnya, Pemdes Tanggul Kulon juga sudah menyiapkan lokasi berjemur untuk warga yang diisolasi, dimana berjemur pada jam-jam tertentu juga bisa meningkatkan imun tubuh.

“Semua fasilitas sangat lengkap, memang saat ini baru ada dua tempat tidur untuk laki-laki dan dua tempat tidur untuk perempuan, kalau nanti overload, tentu kami akan koordinasi dengan Pemkab untuk membawa warga ODR ke pusat isolasi di JSG,” pungkas Arifin. (*)

Partisipasi Pemerintah Desa Tanggul Kulon Bendung Penyebaran Virus Corona Patut Diapresiasi
JEMBER, Share Indonesia.id - Himbauan Pemkab Jember untuk memutus mata rantai penyebaran virus corona, tidak main-main. 2 Pemudik dari zona merah masuk ruang Isolasi di Jember Sport Garden (JSG).

Informasi yang diterima, 2 pemudik dari Bojonegoro dan Kediri dan masuk kategori ODR dan ODP, harus mematuhi himbauan pemkab Jember untuk di isolasi di JSG selama 14 hari. “Tadi ada 2 pemudik dari Bojonegoro dan Kediri yang dibawa ke JSG untuk isolasi, karena mereka masuk kategori ODR dan ODP,” ujar petugas pos pintu masuk Jember yang tidak mau disebut namanya.

Satuki, Sekretaris Satuan Gugus Tugas Penanganan Covid 19 Jember, saat dikonfirmasi media ini juga membenarkan adanya beberapa pemudik yang sempat masuk pusat Isolasi di JSG. “Iya mas, tadi memang ada yang masuk ke pusat Isolasi, hasil rapid test negatif, tapi suhu badannya diatas 38 derajat, sehingga dirujuk ke Rumah Sakit,” ujar Satuki.

Ketika ditanya berapa jumlah pemudik yang sudah masuk pusat Isolasi? Satuki enggan menjawab. “Saya kurang faham mas, karena kewenangan bukan di saya,” ujarnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, Bupati Jember dr. Faida MMR sudah memerintahkan jajarannya untuk memasang papar himbauan yang berjarak 1 kilo meter sebelum masuk kabupaten Jember. Dalam himbauan tersebut, agar pemudik dari zona merah balik kanan dan membatalkan rencananya atau menjalani isolasi selama 14 hari, dengan difasiitasi Pemerintah Kabupaten Jember.

“Mulai hari ini, sudah kami pasang papan peringatan agar pemudik dari zona merah putar balik atau tetap pulang tapi menjalani isolasi selama 14 hari di JSG (Jember Sport Garden)  yang menjadi pusat isolasi ODR dan ODP,” ujar Bupati.

Selama di isolasi, Bupati juga menjamin fasilitas warga selama di ruang isolasi. “Langkah tegas ini harus diambil, daripada menghadapi situasi yang lebih buruk, saya tidak ingin Jember menerapkan PSBB seperti kota lain yang saat ini sudah menjalankan, asal warga mentaati protokol kesehatan, Insya Alloh, kita bisa melawan bersama Wabah Covid-19),” pungkas Bupati.(Amin).

2 Pemudik Zona Merah Masuk Isolasi JSG
Teks Foto: Komunitas Kencong Kota Tua,(KKT) Bersama Muspika Kecamatan Kencong Saat Berbagi Sembako Bagi Warga Masyarakat Kencong, pada Jum'at,(11/4/2020).

JEMBER, Share Indonesia.id - Dampak Virus Covid-19 sangat tampak pada Perekonomian masyarakat kencong, Jember.,terutama pada para pekerja yang setiap hari harus mengais rejeki di jalan seperti tukang becak dan pekerja kuli panggul dan Masyarakat yang layak mendapatkanya.

hal tersebut membuat Komunitas yang ada di kecamatan bernama Kencong Kota Kota,(KKT) yang biasanya berbagi nasi bungkus tiap Jumat manis ahirnya beralih fungsi membagikan sembako pada Jum'at,(10/4/2020) pagi.

Hal tersebut tidak lain dan tidak bukan bertujuan untuk meringankan antar sesama agar tidak terlalu terpuruk perekonomian di kala Wabah Pandemi Corona Mengintai Kabupaten Jember

"Kami jalankan kegiatan ini sebelumnya memang satu bulan sekali,Namun semenjak ada Pandemi Virus Corona ini yang biasanya kami berbagi nasi Bungkus di jalan raya beralih Fungsi berbagi sembako"ungkap Wakil Ketua Kencong Kota Tua Hadi Prasetyo.

Dirinya juga banyak banyak berterima kasih Buat Para Donatur tetap yang senantiasa mendukung kegiatan berbagi sesama setiap hari Jum'at Manis yang berkah ini seperti Mall Dira Shoping Center,Larisso Kraton dan juga Masyarakat umum.,dan juga pihak Muspika Kecamatan Kencong yang selalu senantiasa ikut turun serta mengawal dan ikut turun langsung dalam kegiatan sosial seperti pada hari ini.,tuturnya.

Kurang lebih 150 Paket sembako berupa Beras,Mie Instan,Minyak Goreng Serta Gula telah di distribusikan dengan baik oleh puluhan Pemuda yang tergabung dalam Komunitas yang berada di Kecamatan Kencong yaitu kencong kota tua. (Amin).
DAMPAK CORONA: Ringankan Beban Sesama, Komunitas Kencong Kota Tua Berbagi Sembako
JEMBER, Share Indonesia.id - PT KAI Daop 9 Jember menerapkan kebijakan pengembalian penuh pembatalan tiket Kereta Api Jarak Jauh dan Lokal untuk perjalanan 23 Maret s/d. 29 Mei 2020.

Hal ini sesuai dengan penetapan Perpanjangan Status Keadaan Tertentu Darurat Bencana Wabah Penyakit Akibat Virus Corona di Indonesia oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana hingga 29 Mei 2020.

“Kebijakan pengembalian penuh ini kami terapkan juga untuk mendukung arahan pemerintah kepada masyarakat yang diminta membatasi kegiatan di luar rumah,” ungkap Agus Barkah, selaku Vice President PT KAI Daop 9 Jember. Selasa (24/3/2020).

Agus menambahkan, pembatalan dapat dilakukan secara online di aplikasi KAI Access atau secara langsung di Loket Pembatalan Stasiun yang ditentukan mulai 23 Maret 2020. “Uang pembatalan akan dikembalikan dalam waktu 30-45 hari secara transfer atau tunai sesuai kehendak penumpang,” jelas Agus. Adapun stasiun yang melayani pembatalan tiket di wilayah Daop 9 Jember yakni; Stasiun Ketapang, Stasiun Kalibaru, Stasiun Jember, Stasiun Probolinggo, dan Stasiun Pasuruan.

Untuk penumpang rombongan yang sudah menyerahkan uang muka, dapat mengajukan pengembalian uang muka. Kemudian untuk rombongan yang belum mencetak tiket, diberikan sekali kesempatan untuk dapat mengajukan perubahan jadwal selama tempat duduk dan kereta penggantinya masih tersedia. Pelayanan untuk penumpang rombongan dilakukan di kantor KAI dimana proses transaksi sebelumnya dilakukan.

PT KAI Daop 9 Jember sejak maraknya penyebaran wabah virus Covid-19 sudah melakukan antisipasi guna mencegah dan meminimalisir potensi penyebaran virus Covid-19 di lingkungan stasiun maupun di atas KA. Beberapa antisipasi yang telah dilakukan antara lain;
a). menerapkan physical distancing di stasiun dan membatasi okupansi penumpang KA Lokal,
b). melarang penumpang yang bersuhu tubuh sama atau lebih dari 38 derajat celcius untuk naik KA,
c). melakukan penyemprotan cairan disinfektan baik itu di stasiun maupun pada rangkaian KA,
d). menyediakan handsanitizer di stasiun,
e). menyediakan tenaga medis di pos-pos kesehatan yang ada di stasiun serta,
f). melakukan sosialisasi terkait virus Covid-19 kepada penumpang.

“Pencegahan penularan virus Covid-19 ini tidak hanya kami lakukan untuk penumpang KA saja, namun kami juga melakukan antisipasi di internal kami dengan melengkapi petugas frontliner dengan alat pelindung diri sederhana seperti masker dan sarung tangan ketika berdinas,” tutup Agus. (Tim*).

Terapkan Physical Distancing, KAI Kembalikan Penuh Tiket Penumpang KA
JEMBER, Share Indonesia.id - Bupati Jember dr. Faida MMR kembali menegaskan, bahwa di Jember sejauh ini tidak ada warga yang suspect Corona, oeh karenanya, pihaknya menghimbau kepada masyarakat untuk tidak panik terlalu berlebihan, namun Bupati berharap agar masyarakat ikut membantu penyebaran virsu Corona yang saat ini menjadi bencana wabah secara Internasional.

“Di Jember belum ada yang suspect Corona, jadi saya menghimbau kepada warga Jember agar tidak perlu panik, kalaupun ada, masih PDP, dan PDP itu tidak berarti sudah suspect, hanya perlu perawatan biasa,” ujar Bupati yang juga berprofesi sebagai dokter.

Bupati menjelaskan, ada tiga tahapan untuk mengenali gejala seseorang sudah suspect atau belum, diantaranya yang pertama adalah Orang Dalam Pengawasan (ODP), untuk kategori ODP adalah mereka yang baru bepergian dari luar negeri atau daerah yang ada pasien Suspectya (Corona), dan yang bersangkutan sehat dan tidak sakit.

Kemudian yang kedua ODR (Orang Dalam Resiko) Kategori ini, juga tidak bisa dikategorikan yang bersangkutan sudah suspect, tapi kategori ini adalah orang yang baru bepergian dari Luar Negeri atau daerah yang ada pasien Suspectnya namun dalam kondisi memiliki gejala flu, batuk atau sesak nafas. “Mereka semua akan diperiksa kesehatannya oleh tium medis selama 14 hari, tim medis ini bisa dari Puskesmas atau yang bersangkutan mengisolasi diri dulu dirumah dan tidak keluar selama itu, sedangkan yang ketiga adalah Pasien Dalam Pengawasan (PDP), untuk kategori ini adalah mereka yang sedang sakit saat pulang dari LN atau daerah lain, dan bukan berarti yang bersangkutan sudah Suspect,” beber Bupati.

Bupati juga menghimbau, agar masyarakat dalam kategori ODP dan ODR, agar tidak serta merta minta rujukan atau harus periksa di RS dr. Soebandi yang merupakan rumah sakit rujukan Suspect Corona, tapi cukup dirawat di Puskesmas, atau rawat jalan. “Seluruh stakeholder khususnya tim kesehatan yang ada di Puskesmas, agar tidak ujug-ujug  merujuk pasien ke RS. Dr. Soebandi, hal ini juga sebagai upaya agar tidak terjadi oeverload serta kepanikan yang berlebihan, sebisanya dirawat dulu di Puskesmas, jika memang mendesak, konsultasikan terlebih dahulu perlu tidaknya pasien dirujuk ke rs Soebandi,” pungkas Bupati usai mengisi acara dialog interaktif di salah satu radio milik Pemerintah yang ada di Jember Rabu (18/3/2020). (*)

Bupati Jember Tegaskan Di Jember Tidak Ada Yang Suspect Virus Corona
JEMBER, Share Indonesia.id - Slamet Mintoyo (55) warga Lembengan Ledokombo Jember, yang menggugat Interpelasi dan Hak Angket DPRD, Senin (16/3/2020) nyaris celaka saat hendak berangkat ke PN Jember.

Slamet mengalami kecelakaan di Desa Sumberpinang Pakusari, setelah ada orang tidak dikenal (OTD) yang membuntuti sejak keluar dari rumah.

"Tadi memang saat mau keluar dari rumah, ada orang berpakaian preman di pinggir jalan depan rumah, kemudian saya kembali lagi dan mencari jalan alternatif, ternyata orangnya terus mengikuti saya, sesampai di Sumberpinang, orangnya memepet saya, dan saya terjatuh," ujar Slamet.

Slamet menjelaskan, dirinya tidak memiliki prasangka terhadap pihak manapun terkait kecelakaan yang dialaminya.

"Sudahlah gak perlu dibesar-besarkan, mungkin saya memang pas apes, yang penting saya tidak apa apa, hanya mengalami lecet di telapak dan lengan, dan bisa hadir dipersidangan," ujar Slamet.

Sementara Thamrin, selaku kuasa hukum penggugat, menyayangkan adanya perustuwa yang dialami oleh kliennya. Pihaknya berharap pihak kepolisian melakukan pendampingan atau pengawalan terhadap kliennya.

"Dengan adanya insiden ini, kami akan meminta pengawalan dari pihak kepolisian, karena ini untuk kepentingan orang banyak, apalagi ada yang menyebut kasus ini ada nuansa politik," pungkas Thamrin.

Sementara ciri ciri pengendara yang membuntuti dan mencoba untuk memepet penggugat, menurut Slamet berciri-ciri menggunakan sepeda motor sport (laki-laki) dan memakai jaket hitam. (Amin).

Berangkat Ke PN, Penggugat DPRD Dipepet OTD
Postingan Lama Beranda

WELCOME TO SHARE INDONESIA

SELAMAT DATANG DI SITUS REDAKSI SHARE INDONESIA - BERSAMA MENGAWAL BIROKRASI

BAKAL CALON BUPATI JEMBER

BAKAL CALON BUPATI JEMBER

FANS PAGE FACEBOOK

Trending Post

Partisipasi Pemerintah Desa Tanggul Kulon Bendung Penyebaran Virus Corona Patut Diapresiasi

JEMBER, Share Indonesia.id - Kebijakan pemerintah desa Tanggul Kulon Kecamatan Tanggul Jember, dalam mengisolasi warganya yang mudik dari ...

Categories

  • BUDAYA
  • EKONOMI
  • KRIMINALITAS
  • Olahraga
  • PEMERINTAHAN
  • PENDIDIKAN
  • PENGUMUMAN
  • PERISTIWA
  • POLITIK
  • SOSIAL
  • UMUM
  • WISATA

Recent Posts

Website Archive

  • ▼  2020 (28)
    • ▼  April (3)
      • Partisipasi Pemerintah Desa Tanggul Kulon Bendung ...
      • 2 Pemudik Zona Merah Masuk Isolasi JSG
      • DAMPAK CORONA: Ringankan Beban Sesama, Komunitas ...
    • ►  Maret (5)
    • ►  Februari (12)
    • ►  Januari (8)
  • ►  2019 (411)
    • ►  Desember (33)
    • ►  November (32)
    • ►  Oktober (32)
    • ►  September (33)
    • ►  Agustus (33)
    • ►  Juli (36)
    • ►  Juni (32)
    • ►  Mei (35)
    • ►  April (39)
    • ►  Maret (42)
    • ►  Februari (30)
    • ►  Januari (34)
  • ►  2018 (174)
    • ►  Desember (10)
    • ►  Mei (1)
    • ►  April (15)
    • ►  Maret (126)
    • ►  Februari (22)
  • ►  2017 (528)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  September (16)
    • ►  Agustus (66)
    • ►  Juli (64)
    • ►  Juni (64)
    • ►  Mei (73)
    • ►  April (53)
    • ►  Maret (72)
    • ►  Februari (64)
    • ►  Januari (55)
  • ►  2016 (1)
    • ►  Maret (1)

VISITOR WEBSITE

Flag Counter

Halaman Website

  • HOME
  • MEDIA CYBER
  • PUBLIK SERVICE
Solidaritas Jember. Diberdayakan oleh Blogger.

Labels

  • BUDAYA
  • KRIMINALITAS
  • Olahraga
  • PEMERINTAHAN
  • PENDIDIKAN
  • POLITIK
  • SOSIAL
  • UMUM
  • WISATA

Popular Post

  • Ratusan GTT di Jember, Terima SP Serta THR Yang Serahkan langsung oleh Bupati Faida MMR
  • Bupati Faida, Targetkan 9.416 Adminduk "Rampung" Melalui Pendopo Express
  • Gus Firjaun Apresiasi Upaya Bupati Faida Soal Konsep Islam dan Pancasila KH. Ahmad Siddiq

SHARE INDONESIA MAP

VISITORS

Flag Counter

Copyright © 2019 SHARE INDONESIA. Creative By Troops Dhemits Jember TROOPS DHEMITS JEMBER