JEMBER, Share Indonesia.id - Kebijakan pemerintah desa Tanggul Kulon Kecamatan Tanggul Jember, dalam mengisolasi warganya yang mudik dari daerah zona merah dan masuk kategori Orang Dalam Resiko (ODR) yang ‘bandel’, mendapatkan dukungan dan apresiasi warganya.
“Saya sangat mendukung langkah pemdes kami dalam menyiapkan ruang isolasi bagi warga mudik dari zona merah yang tidak mau isolasi mandiri alias bandel, sebab kami tidak tahu, mana warga yang berpotensi menularkan virus, apalagi tidak sedikit mereka yang mudik masih tetap beraktivitas di luar rumah, padahal aturannya, mereka harus isolasi mandiri terlebih dahulu dirumahnya selama 14 hari,” ujar Gusti Ashari warga Gembongan Tanggul Kulon.
Menurut Gusti, apa yang dilakukan pemdes nya sudah sangat tepat, karena jawaban dari warga yang merasa was-was dengan adanya pemudik dari daerah zona merah.
“Soal pro dan kontra itu hal biasa, tentu yang kontra mereka yang akan mudik tidak setuju diisolasi di balai desa, tapi bagi warga yang pro seperti kami, ini langkah tepat, sehingga kami tidak was-was, toh selama mereka di isolasi, segala fasilitas dipenuhi, seperti makan 3 kali sehari, juga tempat tidur yang layak dan ruangan ber AC,” tambah Gusti.
Seperti diberitakan sebelumnya, Pemerintah Desa Tanggul Kulon, mulai Senin (13/4/2020) sudah meresmikan dan menyiapkan ruang isolasi bagi warganya yang baru mudik dari zona merah dan tidak mematuhi protokol kesehatan pemerintah, dimana warga yang masuk kategori ODR, harus mengisolasi mandiri di rumahnya dengan tidak beraktivitas diluar selama 14 hari, hal ini sebagai upaya pemerintah dan semua komponen dalam memutus penyebaran Covid-19.
“Selama mematuhi protokol kesehatan yang sudah ditetapkan pemerintah, warga tidak perlu resah untuk diisolasi di balai desa, mereka bisa mengisolasi mandiri di rumahnya masing-masing, tapi kalau sampai diketahui tetap keluar rumah dan beraktivitas tentu kami bersama Bhabinkamtibmas dan Babinsa tidak segan-segan untuk menjemput dan mengisolasi di balai desa,” ujar Arifin.
Selain Fasilitas tempat tidur yang layak, ruangan ber AC dan juga kebutuhan lainnya, Pemdes Tanggul Kulon juga sudah menyiapkan lokasi berjemur untuk warga yang diisolasi, dimana berjemur pada jam-jam tertentu juga bisa meningkatkan imun tubuh.
“Semua fasilitas sangat lengkap, memang saat ini baru ada dua tempat tidur untuk laki-laki dan dua tempat tidur untuk perempuan, kalau nanti overload, tentu kami akan koordinasi dengan Pemkab untuk membawa warga ODR ke pusat isolasi di JSG,” pungkas Arifin. (*)
Partisipasi Pemerintah Desa Tanggul Kulon Bendung Penyebaran Virus Corona Patut Diapresiasi
“Saya sangat mendukung langkah pemdes kami dalam menyiapkan ruang isolasi bagi warga mudik dari zona merah yang tidak mau isolasi mandiri alias bandel, sebab kami tidak tahu, mana warga yang berpotensi menularkan virus, apalagi tidak sedikit mereka yang mudik masih tetap beraktivitas di luar rumah, padahal aturannya, mereka harus isolasi mandiri terlebih dahulu dirumahnya selama 14 hari,” ujar Gusti Ashari warga Gembongan Tanggul Kulon.
Menurut Gusti, apa yang dilakukan pemdes nya sudah sangat tepat, karena jawaban dari warga yang merasa was-was dengan adanya pemudik dari daerah zona merah.
“Soal pro dan kontra itu hal biasa, tentu yang kontra mereka yang akan mudik tidak setuju diisolasi di balai desa, tapi bagi warga yang pro seperti kami, ini langkah tepat, sehingga kami tidak was-was, toh selama mereka di isolasi, segala fasilitas dipenuhi, seperti makan 3 kali sehari, juga tempat tidur yang layak dan ruangan ber AC,” tambah Gusti.
Seperti diberitakan sebelumnya, Pemerintah Desa Tanggul Kulon, mulai Senin (13/4/2020) sudah meresmikan dan menyiapkan ruang isolasi bagi warganya yang baru mudik dari zona merah dan tidak mematuhi protokol kesehatan pemerintah, dimana warga yang masuk kategori ODR, harus mengisolasi mandiri di rumahnya dengan tidak beraktivitas diluar selama 14 hari, hal ini sebagai upaya pemerintah dan semua komponen dalam memutus penyebaran Covid-19.
“Selama mematuhi protokol kesehatan yang sudah ditetapkan pemerintah, warga tidak perlu resah untuk diisolasi di balai desa, mereka bisa mengisolasi mandiri di rumahnya masing-masing, tapi kalau sampai diketahui tetap keluar rumah dan beraktivitas tentu kami bersama Bhabinkamtibmas dan Babinsa tidak segan-segan untuk menjemput dan mengisolasi di balai desa,” ujar Arifin.
Selain Fasilitas tempat tidur yang layak, ruangan ber AC dan juga kebutuhan lainnya, Pemdes Tanggul Kulon juga sudah menyiapkan lokasi berjemur untuk warga yang diisolasi, dimana berjemur pada jam-jam tertentu juga bisa meningkatkan imun tubuh.
“Semua fasilitas sangat lengkap, memang saat ini baru ada dua tempat tidur untuk laki-laki dan dua tempat tidur untuk perempuan, kalau nanti overload, tentu kami akan koordinasi dengan Pemkab untuk membawa warga ODR ke pusat isolasi di JSG,” pungkas Arifin. (*)