• HOME
  • BUDAYA
  • KRIMINALITAS
  • PEMERINTAHAN
  • POLITIK
  • PENDIDIKAN
  • PERISTIWA
  • WISATA
  • SOSIAL

Welcome To Share Indonesia

SELAMAT DATANG DI SITUS REDAKSI SHARE INDONESIA - PENYAMPAI ASPIRASI DAN MENGAWAL BIROKRASI
SHARE INDONESIA


Dinas Kesehatan Pemkab Jember bekerjasama dengan Rumah Sakit Bina Sehat dan Yayasan John Fawcett Foundation (JFF) serta berbagai pihak menggelar bakti sosioal gropyokan operasi katarak. Hari pertama gropyokan operasi katarak di RS Bina Sehat disaksikan langsung Bupati Faida. “Hari pertama gropyokan operasi katarak di RSBS digelar selama empat hari, diperkirakan ada 400 pasien katarak mendapat operasi,” kata Bupati Faida. Operasi gratis katarak akan digelar hingga tiga hari kedepan dan tiap hari akan ada 100 pasien katarak mendpatkan operasi. Selain itu juga pemasangan bola mata palsu untuk 34 orang, serta pemberian kacamata gratis sekitar 1.000 orang. Sebelumnya screening pasien operasi katarak telah dilakukan oleh dokter spesialis mata yang turun langsung ke kecamatan-kecamatan. Kedepan rumah sakit juga akan kerjasama melalui APBD Jember dengan Dinas Kesehatan untuk operasi gratis 1.500 pasien hernia dan 200 pasien bedah syarat. Sementara dalam kegiatan bakti sosial di Kecamatan Sumberbaru tepatnya di PP Miftahul Ikhlas Batu Urip Desa Pringgiwirawan sebelumnya juga diikuti banyak sekali pasien katarak dari warga miskin.
Warga yang menjadi pasien terdaftar ada 202, pasien total hadir 187 orang, pasien lama 31orang dan pasien baru 156 orang.
Rincian bakti sosial tersebut yakni sebagai berikut:
1. Kecamatan Tanggul
pasien terjadwal : 31 pasien
pasien hadir : 3
pasien tidak hadir :28
acc operasi:0
pasien tidak acc operasi : 3
terdiri dari : kelainan reflaksi 3
hadir pasien baru : 11pasien
acc operasi : 2pasien
pasien tidak acc : 9pasien
terdiri dari : kelainan reflaksi 2, katarak imatur4, hipermetropi 1, miopi 1, lekoma1.
2. Kecamatan Semboro
pasien terjadwal : 1O
pasien hadir : –
tidak hadir : 10 pasien
acc operasi : _
pasien baru:8
acc: 2 pasien
tidak acc 6 pasien: imatur 2, lekoma 2, hipermetropi 2
3. Kecamatan Bangsalsari
pasien terjadwal : 95 pasien
pasien hadir :10 pasien
pasien tidak hadir : 85 pasien
acc operasi :6 pasien
pasien tidak acc operasi :4
terdiri dari: katarak imatur3, glaukoma 1.
pasien baru :10 pasien
acc operasi 4 pasien
pasien tidak acc 6: dari katarak imatur 3.pterigium 1,hipermetropi 1,esotropia1.
4. Kecamatan Sumberbaru
pasien terjadwal :66 pasien
pasien hadir :17
pasien tidak hadir : 49 pasien
acc operasi : 8 pasien
pasien tidak acc operasi :9
terdiri dari : lekoma 1, ulkus kornea 2, pterigium 3, imatur 3,
pasien baru: hadir 128
acc: 24 pasien
tidak acc 103: kelainan refrakasi 26,ulkus kornea 1,imatur 49, hipetropi :13.glaukoma 4,pterigium 3,miopi 4,lekoma 3,bulous :1
5. Kecamayan Kencong
1 tidak acc, pasien pseudofakia 1.
Total : pasien acc operasi ;
pasien lama: 14
pasien baru : 32
total : 46t
Total pasien tidak acc operasi : pasien lama :17, pasien baru : 124, total ; 141.

Sumber :http://jembergo.id/sekitar-400-pasien-dioperasi-dalam-gropyokan-operasi-katarak/
SEKITAR 400 PASIEN DIOPERASI DALAM GROPYOKKAN OPERASI KATARAK


Gara-gara tak patuhi anjuran untuk banyak minum air putih pasca imunisasi difteri, sedikitnya 73 santri Pondok Pesantren Madinatul Ulum , Desa Cangkring, Kecamatan Jenggawah tumbang. Akibat dehidrasi.
Mereka lantas di bawa ke Puskemas setempat, kondisi santri mengalami panas dingin dan mual bahkan muntah muntah.
Pengasuh Pondok Pesantren Madinatul Ulum, KH. Lutfi Ahmad, saat ditemui dipesantrennya, rabu, 28/2 membenarkan informasi tersebut.

Dia juga mengatakan kalau santri yang kebanyakan duduk di bangku SMP itu dantrinya. Menurutnya, mereka mengalami dehidrasi setelah di imunisasi, entah apa penyebabnya.
“benar mereka santri saya, dan ini bisa jadi reaksi ketidak tahanan tubuh mereka, karena tidak diimbangi asupan yang cukup” ujarnya.
Dia juga menjelaskan dalam sosialisasi sudah di jelaskan agar mereka banyak minum air agar tidak dehidrasi. Tapi kenyataannya mereka mengabaikannya, jadinya mereka begitu.
“Ya sekitar 73 santri mengalami mual mual bahkan muntah sampai saat ini sekarang masih dirawat di puskesmas”
Abdullah Faqih salah satu santri asal Bondowoso mengatakan kalau mengalami mual dan pusing usai imunisasi, “saya mual dan pusing pak”, katanya.

Kepala Puskesmas Jenggawah dr. Nuri kepada fakta Jember mengatakan, efek samping dari imunisasi itu demam,karena adanya reaksi pembentukan antibodi , namun tidak semua mengalami itu.
‘Kenapa saat sosialisasi mereka diharuskan banyak minim, agar mereka todak dehidrasi , nah mungkin mereka tidak mematuhi anjuran itu, sehingga mengalami dehidrasi hebat.”
Kabupaten Jember sendiri ditetapkan sebagai daerah yang masuk KLB (Kejadian Luar Biasa) difteri. Dan pemerintah Kabupaten Jember melakukan sosialisasi dan imunisasi kesekolah sekolah. (rif)

Sumber: www.faktajember.com

TAK PATUHI ANJURAN, PULUHAN SANTRI MADINATUL ULUM ALAMI DEHIDRASI PASCA IMUNISASI DIFTERI




Dalam Nota Pengantar Keuangan RAPBD 2018, Bupati Jember Faida juga menyampaikan soal Estimasi Pendapatan Daerah.
Berdasarkan kondisi umum dan permasalahan utama pendapatan daerah di atas maka estimasi pendapatan daerah selama Tahun Anggaran 2018 diuraikan pada tabel sebagai berikut.

Tabel 1 : Perkembangan Pendapatan Daerah Kabupaten Jember Tahun Anggaran 2018 : 

Pendapatan Daerah pada APBD Tahun Anggaran 2018 dibandingkan dengan APBD Tahun Anggaran 2017 diproyeksikan mengalami penurunan sebesar Rp.124.272.249.540,00 atau 3,53% yaitu dari Rp.3.516.054.702.884,00 menjadi Rp.3.391.782.453.344,00 dengan rincian sebagai berikut:
Pendapatan Asli Daerah mengalami kenaikan sebesar Rp.60.920.804.585,00 atau 11,57% yaitu dari Rp.526.360.208.506,00 menjadi Rp.587.281.013.091,00 yang terdiri dari:
Pajak Daerah mengalami kenaikan sebesar Rp.17.553.726.525,00 atau 11,52% yaitu dari Rp.152.424.525.000,00 menjadi Rp.169.978.251.525,00.
Retribusi Daerah mengalami penurunan sebesar Rp.7.636.875.481,00 atau 19.58% yaitu dari Rp.39.005.491.256,00 menjadi Rp.31.368.615.775,00.
Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan mengalami kenaikan sebesar Rp.338.956.632,00 atau 6,59% yaitu dari Rp.5.142.913.793,00 menjadi Rp.5.481.870.425,00.
Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah mengalami kenaikan sebesar Rp.50.664.996.909,00 atau 15,36% yaitu dari Rp.329.787.278.457,00 menjadi Rp.380.452.275.366,00.
Dana Perimbangan Tahun Anggaran 2018 mengalami penurunan dibandingkan Tahun Anggaran 2017 sebesar Rp.184.280.109.130,00 atau 7,11% yaitu dari Rp.2.593.558.152.130,00 menjadi Rp.2.409.278.043.000,00 yang terdiri dari:
Bagi Hasil Pajak/Bagi Hasil Bukan Pajak mengalami kenaikan sebesar Rp.1.480.154.000,00 atau 0,98% yaitu dari Rp.150.621.841.000,00 menjadi Rp.152.101.995.000,00.
Dana Alokasi Umum mengalami penurunan sebesar Rp.185.760.263.130,00 atau 9,80% yaitu dari Rp.1.895.653.108.130,00 menjadi Rp.1.709.892.845.000,00.
Dana Alokasi Khusus tidak mengalami perubahan yaitu tetap sebesar Rp.547.283.203.000,00.
Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah Tahun Anggaran 2018 mengalami penurunan dibandingkan Tahun Anggaran 2017 sebesar Rp.912.944.995,00 atau 0,23% yaitu dari Rp.396.136.342.248,00 menjadi Rp.395.223.397.253,00.
Pendapatan Hibah tidak mengalami perubahan yaitu tetap sebesar Rp.1.396.885.000,00.
Dana Bagi Hasil Pajak dari Provinsi mengalami penurunan sebesar Rp.10.254.231.495,00 atau 5,63% yaitu dari Rp.182.157.823.248,00 menjadi Rp.171.903.591.753,00.
Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus tidak mengalami perubahan yaitu tetap sebesar Rp.212.506.634.000,00.
Bantuan Keuangan dari Provinsi atau Pemerintah Daerah Lainnya mengalami kenaikan sebesar Rp.9.341.286.500,00 atau 12.455,05% yaitu dari Rp.75.000.000,00 menjadi Rp.9.416.286.500,00.

Sumber: http://jembergo.id/perkembangan-pendapatan-daerah-jember-tahun-2018/
PERKEMBANGAN PENDAPATAN DAERAH KAB. JEMBER TAHUN 2018



Pemkab Jember, DPRD Jember, APBD Jember 2018,

Setelah bupati dan dewan sempat saling “kunci”, akhirnya DPRD Jember mengundang bupati untuk penandatanganan KUA PPAS APBD 2018 Senin (26/2). Keduanya sepakat melanjutkan proses APBD, meski tak ada perubahan seperti yang diminta dewan.
Paripurna di gedung DPRD Jember, berjalan sangat singkat. Bahkan, tak sampai setengah jam. Setelah Bupati Faida dan Wakil Ketua DPRD Jember Ayub Junaidi, menandatangani KUA PPAS APBD 2018, pleno itu pun diselesaikan.
Meski demikian, tahapan pembahasan APBD 2018 Jember yang sempat molor, akan dilanjutkan sampai terakhir di tanggal 6 Maret 2018. “Ada deadline tidak boleh melebihi 6 Maret 2018,” kata Faida saat keluar dari ruang paripurna.
Selain paripurna kemarin, hari ini dan dua hari ke depan, secara maraton bakal digelar paripurna lanjutan. Seperti jadwal yang diterima Jawa Pos Radar Jember, agenda paripurna hari ini mulai pembahasan R-APBD 2018, tentang penyampaian nota pengantar oleh Bupati Faida.
Kemudian Rabu (28/2) besok, sejumlah fraksi di DPRD Jember, berkesempatan satu per satu menyampaikan pandangan umum, atas nota pengantar R-APBD 2018. Baru kemudian di hari Kamis (29/2), bupati memberikan jawaban pandangan umum yang disampaikan fraksi.
Faida menegaskan akan segera menyelesaikan tahapan pembahasan APBD 2018. Pun demikian dengan pimpinan dewan, yang disampaikan Wakil Ketua DPRD Jember Ayub Junaidi. Bahkan saat memimpin rapat pleno, Ayub, menegaskan institusinya tetap komitmen berpihak kepada rakyat.
Namun di sisi lain, Faida membantah bahwa Pemkab Jember menyetujui permintaan dewan soal dana Rp 25 M untuk GTT. Bahkan katanya, komitmen honor GTT yang nantinya bisa sampai Rp 1,4 juta per bulannya, bukan karena tambahan dana Rp 25 M yang diusulkan dewan. “Tanpa itu pun, anggaran untuk GTT sudah kami siapkan. Tolong itu digarisbawahi,” pintanya.
Faida mengklaim, anggaran untuk pendidikan di Jember, jauh lebih tinggi dari batas minimal yang ditentukan pusat. Karena di Jember, ada 31 persen dari total duit APBD. Sedangkan ketentuannya, batas minimalnya hanya 20 persen. “Tak ada usulan pergeseran anggaran dewan yang disetujui. Karena tanpa diusulkan, anggarannya sudah mencukupi,” terangnya.
Pun demikian tentang anggaran Rp 17 M, untuk makan dan minum (mamin) organisasi perangkat daerah (OPD). Menurut Faida, anggaran yang dinilai besar itu, sebenarnya sama saja dengan sebelumnya. Bedanya dan tampak sangat besar, karena duit itu akumulasi dari anggaran mamin yang sebelumnya ada di masing-masing OPD.
“Sekarang mamin jadi satu pintu di bagian umum,” jelasnya. Sengaja dibuat demikian, supaya OPD fokus pada pembagian tugasnya masing-masing. Sehingga, dinas yang tidak ada kaitannya dengan katering, tidak lagi kebingungan hanya untuk menyediakan mamin.
Faida meyakini molornya pembahasan APBD di Jember, berakhir di tahun ini dan tidak akan ada lagi. Sebab, Pemprov Jatim yang tak lain kepanjangan tangan pemerintah pusat, sudah memberikan arahan soal domain eksekutif dan legislatif, tentang pembahasan APBD. “Dewan boleh mencoret anggaran usulan eksekutif, ketika berbeda dengan RPJMD,” terangnya.
Mawar untuk Bupati dan Dewan
TIGA aktivis LSM di Jember kemarin tiba-tiba nyelonong ke podium tempat bupati dan tiga pimpinan dewan. Mereka memberi bunga mawar merah dan putih, sebagai simbol bahwa rakyat Jember mulai lega, APBD 2018 Jember bisa dimanfaatkan untuk pembangunan yang berpihak pada rakyat.
Ketiga aktivis LSM itu Miftahul Rahman alias Memet, Syafa, dan Hafidi. Namun yang menarik dari aksi mereka, bupati dan pimpinan dewan, saling membalas pemberian bunga mawar merah putih.
Paripurna yang juga mengumumkan susunan fraksi baru untuk NasDem, rupanya juga ikut dimanfaatkan Bupati Faida. Bunga yang diterima Bupati Faida, diserahkan untuk Ketua Fraksi NasDem yang baru, Budi Wicaksono. Sedangkan bunga yang dipegang Ayub Junaidi, diberikan ke Bupati Faida yang sudah tidak memegang bunga.
Aksi saling memberi bunga bupati ke anggota DPRD Jember, membuat ketiga aktivis pemberi bunga bangga. Sebab mereka menilai, mulai ada keharmonisan yang tampak antara bupati dan pimpinan dewan. “Kekompakan bupati dan dewan, itu yang kami tunggu,” kata Memet.
(jr/ram/rul/wah/das/JPR)

Sumber: https://www.jawapos.com/radarjember/read/2018/02/28/53127/pemkab-dprd-akhiri-aksi-saling-kunci
PEMKAB - DPRD AKHIRI SALING KUNCI






Jember, FaktaJember.com – Universitas Jember (Unej) menjadi than rumah penyelenggaraan Festival Tari Mahasiswa Nasional (Variasi) IV tahun 2018. Festival ini diikuti berbagai universitas di Indonesia.
Dekan Fakultas Hukum Nurul Ghufron, Selasa (27/2/18), menuturkan, Variasi IV diselenggarakan dalam rangka melestarikan Budaya Indonesia, khususnya Seni Tari.
Universitas Jember melalui Fakultas Hukum diberi kesempatan untuk menjadi tuan rumah festival tahunan Ini.
“Ini merupakan suatu kehormatan bagi Universitas Jember. Apresiasi yang tinggi saya sampaikan juga kepada para mahasiswa yang giat menghidupkan seni tradisi di tengah pusaran deras masuknya kebudayaan asing. Tari tradisional merupakan salah satu aset budaya Indonesia, wajib bagi kita untuk melestarikanya,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua Panitia Bagus Setyo menambahkan, perhelatan Variasi IV ini lebih diisi kegitan kegiatan yang bernuansa nasional, seperti tari tarian berbagai daerah di Indonesia. Kegiatan ini digelar selama 3 hari, 27 Pebruari – 1 Maret.

Selain tari tarian kegiatan ini juga akan diisi dengan workshop koreografi, workshop musik, workshop artistik, dan workshop make up serta kostum di hari Jumat (2/3/2018). Selesai festival peserta diajak berkeliling Jember pada hari Sabtu, 3 Maret 2018.
Festival ini akan ditutup dengan malam penganugerahan pada Minggu (4/3/2018) malam di Gedung Soetardjo.
“Variasi IV ini juga merupakan wujud mengenalkan budaya lokal Indonesia kepada para mahasiswa, serta sebagai ajang silaturahmi antar komunitas kampus serta tentu saja untuk menjaga kelestarian budaya Indonesia melalui kesenian tari,” terangnya. (rif)

Sumber: www.faktajember.com

UNEJ MENJADI TUAN RUMAH VARIASI IV 2018



Jember yang merupakan kota karnaval dengan segala macam keunikannya menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan. Baik domestik maupun International.
Salah satu keunikan dikota tembakau ini adalah Jalur lintas selatan (JLS) yang berada di Kec. Puger kab.Jember.
JLS menjadi primadona dengan eksotika pemandangan laut pantai selatanya.
Meski pembangunan jalur lintas selatan ini belum rampung sepenuhnya ternyata tidak menyurutkan minat pengunjung, terbukti tiap harinya banyak pengunjung yg memadati JLS.
Pantauan di lapangan, mereka ini bukan hanya masyarakat Jember saja, melainkan juga dari kota kota lain bahkan beberapa diantaranya ada bule asing “tutur maryono salah satu pemilik kios dijalur lintas selatan
Maryono menambahkan, hampir tiap hari jalur lintas selatan (JLS) yang menghubungkan kabupaten jember dengan lumajang ini tidak sepi pengunjung, mereka di dominasi oleh kalangan muda meski demikian tidak sedikit pula dari kalangan dewasa. Biasanya mereka berfoto selfi sembari menikmati pemandangan pantai pancer yg letaknya berdekatan dgn JLS ini”, imbuhnya
Hal serupa juga diutarakan oleh Rini warga Kec. Ambulu, salah satu pengunjung pantai pancer.
Menurutnya pemandangan di jalur lintas selatan ini bagus ditambah lagi dengan pemandangan pantainya, sayangnya terkadang pengunjung masih suka buang sampah sembarangan dan fasilitas yang ada disini kurang memadai seperti tempat sampah dan toilet umum yg sangat minim. ” Kalau saja pantai pancer dan JLS ini bisa dikelola dengan baik oleh pemerintah maka JLS ini bisa menjadi salah satu icon kota Jember, juga faktor keamanan utk pengunjung lebih ditingkatkan.” jelasnya.
Dijalur lintas selatan (JLS) pengunjung akan dimanjakan pesona pemandangan alam yang bisa menghipnotis mata seperti sunset pantai selatan dan breakwater atau pemecah ombak yg sangat menapjubkan.” pungkasnya. (rif)

Sumber: www.FaktaJember.com
JALUR LINTAS SELATAN JADI MAGNET WISATAWAN
Masalah tansportasi memang sangat menarik untuk dibahas...dan sekan tidak ada habisnya polemik akan transportasi...hal serupa juga terjadi di angkutan desa (angdes) dimana angkutan desa dikabupaten jember ini jumlah kian tahun kian menyusut....

Sumarto misalnya sopir angkutan desa yg memiliki trayek arjasa -kalisat beliau menuturkan angkutan desa tak seramai dulu...hal ini dikarenakan selain masyarakat juga sudah banyak yg memiliki motor bahkan mobil, juga banyaknya transportasi baru seperti gojek...grab..dan taksi online

"Kalo sekarang sepi mass tdk seperti dulu bisa buat makan sehari hari saja alhmdulilah...apalagi sekarang persaingan juga banyak...ada gojek , grab, dan taksi online,  skg untuk mendapatkan 25 rb aja utk setoran sudah sangat ksulitan" ujarnya

Hal senada juga diutarakan margiono sopir angkutan desa trayek jember - puger waktu ditemui tim fakta (27/2/2018) beliau menuturkan bahwasanya pendapatannya tak semanis dulu
"Kalo dulu sangat ramai mass tdk seperti skg...jadi utk menghidupi ank istri yaa saya nyambi kerja bangunan mass "imbuhnya

Sementara itu kadishub jember isman sutomo, mengakui memang jumlah angkutan desa dri tahun ke tahun mengalami penyusutan , dan banyak juga juragan angkot yg gulung tikar... hal ini disebabkan karena minat masyarakat akan angdes berkurang...masyarakat lebih suka naek.kendaraan sendiri atau menggunakan mode transportasi yg lebih baik..
"Banyak juragan angkot yg gulung tikar karena kurangnya minat konsumen"terangnya

Isman.juga menambahkan banyak angkutan desa yg tdk melakukan uji kir dan mengganti plat hitam dgn kuning, tpi dishub tetap tegas menindak itu semua " kalo ketahuan yaaa kita tindak tegas tanpa kompromi karena uji kir juga merupakan bagian dari keselamatan penumpang"tegasnya

Sumber: www.faktajember.com


ANGKUTAN DESA YANG MULAI DITINGGALKAN

Bupati Jember dr. Hj. Faida, MMR., bersyukur anggaran rancangan Kebijakan Umum Anggaran (KUA) dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (PPAS) APBD 2018 telah disepakati.
Anggaran KUA – PPAS tersebut disepakati sebesar Rp 3,6 triliun tanpa pergeseran anggaran.
“Alhamdulillah. Akhirnya ditandatangani juga KUA PPAS untuk 2018,” kata Bupati Faida di gedung DPRD Jember, Jalan Kalimantan 86, Senin (26/2/2018), usai rapat paripurna.
Bupati menjelaskan, kesepakatan yang telah ditandatangani kedua belah pihak itu kembali pada kesepakatan awal, yakni KUA – PPAS yang diusulkan oleh eksekutif.
“Ditandatangani kedua belah pihak tanpa pergeseran anggaran dan tidak berubah sama sekali,” bupati kepada sejumlah wartawan.
Penandatanganan tersebut terlaksana setelah dimediasi oleh Gubernur Jawa Timur Soekarwo. Dalam forum tersebut ditegaskan bahwa KUA – PPAS menjadi ranah eksekutif.
Bupati mengungkapkan, sebelumnya DPRD Jember meminta pergeseran anggaran sebesar Rp. 125 miliar. Namun hal ini tidak dilakukan. “Dan persis sesuai dengan KUA yang diajukan eksekutif,” tegasnya.
Tidak dilakukannya pergeseran tersebut, jelas bupati, karena hal-hal yang dikhawatirkan dewan sudah terakomodir di anggaran-anggaran yang telah diajukan eksekutif tersebut.
Pembahasan APBD Jember Tahun Anggaran 2018 sempat menemui kendala. Namun, hal ini diatasi dengan komunikasi yang telah dilakukan oleh Pemkab dengan DPRD Jember.
“Kita sudah komunikasikan pada dewan. Ada hal hal yang tidak bisa dikompromikan. Contoh, urusan tegak lurus. Dan, ada hal-hal yang eksekutif perlu keterampilan untuk mengomunikasikan kepada banggar,” jelas bupati.
Tetapi, ada satu prinsip bahwa kebijakan umum anggaran di tangan eksekutif. Apabila tidak sesuai dengan RPJM boleh dikritisi, tapi tidak boleh digeser-geser. “Yang ini saya kira tidak akan terulang karena dewan pun paham akan ha ini,” pungkas Bupati Faida.
Penyusunan APBD Kabupaten Jember Tahun Anggaran 2018 ini diharapkan selesai sesuai Jadwal tanggal 6 Maret. (izza/*f2)

Sumber :https://jemberkab.go.id/kua-ppas-2018-rp-36-triliun-telah-disepakati/#jp-carousel-21116
KUA-PPAS 2018 Rp 3,6 TRILIUN TELAH DISEPAKATI

komunitas RPU Argopuro, Komunikasi bencana,
Anggota RPU Argopuro terdiri dari berbagai kalangan. Mulai dari petani biasa hingga seorang pejabat di salah satu kejaksaan negeri di Jawa Timur. Tua dan muda. Termasuk salah satunya adalah drg Abdul Rochim. “Satu hal yang paling berkesan, di sini kekompakan dan kekeluargaannya luar biasa. Menyatu tanpa ada sekat-sekat,” tutur Erwin Zulfikar Faisol, ketua Komunitas RPU Argopuro. 
Erwin mengenang salah satu bentuk kekompakan di RPU Argopuro adalah ketika salah seorang anggotanya ada yang terkena sakit jantung. Padahal sebelumnya, anggota yang berprofesi sebagai nelayan di Puger itu terlihat sehat-sehat saja.
“Dia sebenarnya tidak cerita kalau sedang sakit. Cuma ada salah satu anggota yang lain melihat dia lagi opname di RS Bina Sehat pada malam hari,” kenang Erwin. Sontak, kabar itu langsung menyebar ke seluruh anggota RPU Argopuro melalui jaringan udara. Hanya dalam waktu singkat, mereka semua sudah berkumpul untuk menjenguk di RS Bina Sehat. Termasuk drg Rochim yang juga ikut membantu si nelayan.
Tak hanya menjenguk yang sakit. RPU Argopuro juga memiliki waktu-waktu khusus di mana mereka akan kopi darat di titik tertentu atau rumah salah satu anggota. Perangkat HT yang menjadi senjata utama mereka, menurut Erwin sangat hemat energi, hanya 5 watt. Karena itu, selama 24 jam dan 7 hari dalam seminggu, HT mereka selalu berbunyi, berisikan percakapan lintas udara antar anggota. 
“Ada salah satu rekan sampai ditanya oleh tetangganya. Dikira dia tidak pernah tidur karena HT-nya selalu berbunyi,” cerita Erwin sembari terbahak. Dalam berkomunikasi di udara, ada jam-jam tertentu di mana mereka bisa ngobrol bebas, dan ada juga yang terbatas. 
“Kalau malam Minggu, kita istilahkan radio cek atau checking night. Jadi teman-teman istilahnya absen diri dengan membawa berita masing-masing,” tutur Erwin. Ada kondisi tertentu, di mana anggota bisa menyela obrolan santai, ketika dia membawa berita yang cukup penting. Istilahnya adalah interrupt.
 “Biasanya kita bisa pakai kode Break, untuk masuk menyela guna mengabarkan berita penting. Misalkan ada sungai yang meluap,” jelas Erwin. Saat disampaikan informasi seperti itu, spontan anggota yang lain akan diam mendengarkan informasi penting yang akan disampaikan. Ini juga terkait dengan misi lain dari RPU Argopuro, yakni untuk mitigasi dan tanggap bencana. 
Kode etik lainnya, adalah anggota dilarang menyampaikan informasi yang mengandung hoax. Semua itu berdasarkan kesadaran diri masing-masing anggota. Jika ada yang sampai melanggar, maka teguran dan sanksi sosial berupa akan dikucilkan akan mengancam si anak bandel. “Alhamdulillah, semua sudah sadar untuk hal itu. Jauh sebelum ada kampanye turn back hoax, kita sudah memulainya,” tutur pria yang sehari-hari bekerja sebagai teknisi lepas komunikasi radio. 
Selain akurasi informasi, kode etik lain yang berlaku adalah dilarang menyampaikan informasi yang berbau SARA ataupun politik. Perihal ini, Erwin mengaku pernah mendapat tawaran menggiurkan dari salah satu petinggi partai politik. “Karena repeater bisa menjangkau hampir 90 persen wilayah Jember dan punya banyak sekali pendengar pasif yang tidak bisa dihitung anggotanya. Politisi itu akan mengontrak kami mulai dari masa kampanye hingga tahap perhitungan suara,” kenang Erwin. 
Tawaran uang besar tersebut spontan ditolak Erwin. Tawaran lain yang pernah ia tolak adalah siaran agama dengan kompensasi uang juga. “Di sini kita semboyannya NKRI harga mati. Merdeka,” tegas Erwin mantap.
(jr/ad/das/JPR)

Sumber: https://www.jawapos.com/radarjember/read/2018/02/26/52762/saling-membantu-tolak-sara-dan-hoax
SALING MEMBANTU TOLAK SARA DAN HOAX
Senin, 26 Februari 2018
20.48


BMJ news.,Kejaksaan Jember turunkan Tim khusus Pemberantasan Korupsi ke gedung Kantor DPRD Jember guna menggeledah beberapa ruang didalamnya.senin(26/2/2018).

Ruangan yg digeledah oleh Tim khusus Pemberantasan Korupsi yakni Ruangan Thoif Zamroni Ketua DPRD,Ayub Junaidi Wakil ketua DPRD, dan ruangan petinggi wakil rakyat Dr.Yuli Priyanto beserta Ni Nyoman Martini.

Adapun ruangan seketariat dan beberapa ruangan komisi tak luput penggeledahan oleh tim khusus pemberantasan korupsi ini.

"Kedatangan Tim Kejaksaan di gedung dewan dan melakukan penggeledahan disejumlah ruangan ini,untuk mencari data pendukung guna melengkapi perkara korupsi bansos yg telah ditetapkan satu tersangka yakni ketua DPRD Jember Thoif Zamroni".ujarnya kasi pidsus kejari jember,Asih.senin(26/2/2018)siang.

Kasus dugaan korupsi hibah bansos ternak tahun 2015 tersebut sedang menjadi perhatian publik, pasalnya Kejaksaan Negeri Jember telah menetapkan sejumlah nama menjadi tersangka atas kasus ini dimana salah satunya adalah Ketua DPRD Jember yang merupakan kader terbaik Partai Gerindra, Thoif Zamroni pun telah mendekam di sel tahanan.

Berbagai dokumen pun terlihat dibawa keluar dari Gedung DPRD Jember oleh Tim pidana khusus (Pidsus) dari Kejaksaan Negeri, apa saja dokumen yang disita, Asih enggan untuk merincinya.

“Setelah dilakukan penyitaan dokumen tersebut, kami akan kroscek dan minta keterangan kembali dan kita telaah kembali. Nanti juga ada pemeriksaan lanjutan dan pemeriksaan saksi, maupun terhadap tersangka,” imbuhnya.

Sebelumnya, setelah menetapkan Ketua DPRD Thoif Zamroni sebagai tersangka dan kemudian melakukan penahanan badan di Lapas Klas II Jember pada 14 Februari 2018 lalu, Kejaksaan juga telah memanggil tiga pimpinan dewan pada Kamis 22 Februari 2018 lalu. Ketiga pimpinan yang dihadirkan oleh Kejaksaan adalah Wakil Ketua DPRD Jember, Ayub Junaidi dari PKB, dan beberapa petinggi legislative lainnya yaitu dr. Yuli Priyanto dari PKS, dan Ni Nyoman Martini dari PDI Perjuangan dan HM. Satib dari Gerindra.

Selain tiga pimpinan dewan, Kejaksaan juga memanggil tim anggaran saat dana bansos itu digulirkan pada 2015 lalu. Mereka adalah Mantan Kepala BPKAD, Ita Puri Handayani dan Mantan Sekretaris Daerah (Sekda) Jember, Sugiarto.(Yunk)
KEJARI JEMBER GELEDAH GEDUNG DPRD JEMBER


Foto San Santy Reog.
Tanah longsor kembali terjadi untuk ketiga kalinya di Lingkungan Mojan, Kelurahan bintoro Kecamatan patrang  Kabupaten jember Jawa Timur, Minggu (25/2/2018). Jalan akses transportasi tertutup tanah.
Longsoran sempat membuat warga di sebagian RT 1 dan seluruh warga RT 2 di RW 2 tak bisa mengakses jalan tersebut dan terancam terisolasi. Total ada 49 keluarga yang terdampak. "Itu satu-satunya akses jalan warga. Akhirnya bersama-sama warga dan relawan, kami akhirnya membetulkan jembatan darurat (dari bambu)," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Jember Widi Prasetyo.
Longsor pertama terjadi pada pekan pertama Februari 2018 dan longsor kedua terjadi pekan lalu, berasal dari bukit yang merupakan lahan milik warga. "Potensi longsor kembali sangat besar. Kalau longsor terjadi saat warga berlalu-lalang mengakses jalan itu, bisa mengancam keselamatan," kata Widi.
Oleh sebab itu, Widi meminta kepada warga agar saat hujan tidak melalui jalur tersebut. "Kita rembuk titik aman warga ke mana. Insya Allah besok pagi saya ke sana, untuk menentukan lokasi titik aman sementara kala terjadi hujan," katanya.
Selain mengancam akses jalan, longsoran tanah sewaktu-waktu juga bisa mengancam tiga rumah warga yang berada di bawah tebing. "Rumah-rumah itu terlalu dekat dengan tebing, berada di bawah tebing," kata Widi. Ia meminta agar warga berhati-hati saat hujan deras terjadi.

Sumber: www.beritajatim.com

TANAH LONGSOR ANCAM ISOLASI WARGA


berita terkini


Jajaran Kepolisian Sektor Semboro, Polres Jember berhasil meringkus pengedar obat keras berbahaya (okerbaya) atas nama NN ditangkap di kediamannya di Desa Sidomekar, Sabtu (25/02).
Kapolsek Semboro AKP Adri Santoso penangkapan terhadap tersangka ini, bermula saat kepolisian sektor Semboro sedang melakukan patroli di Simpang Lima Proliman dan menemukan pemuda membawa obat warna putih berlogo Y.
"Kemudian pemuda bernama M Nur Hakim kita amankan, selanjutnya kita kembangkan siapa penjualnya," ungkapnya.
Kapolsek anggota SPKT Polsek Semboro mengatakan bahwa pihaknya mendatangi rumah tersangka. Didapati tersangka sedang melayani atau menjual okerbaya kepada pemuda lain.
"Barang bukti yang berhasil kami sita berupa uang tunai Rp 65.000, pil okerbaya sebanyak 430 butir," terangnya.
Menurut Adri, tersangka akan dijerat dengan pasal 196 subs 197 UU RI Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan.
"Untuk penyidikan lebih lanjut, tersangka kami amankan di Mapolsek Semboro," tutupnya.

Sumber :suarajatimpost.com
TRANSAKSI OKERBAYA PEMUDA JEMBER DIRINGKUS POLISI


Angkutan Desa, Transportasi Jember,

Menghitung angkutan desa (angdes) di Jember  semakin mudah bahkan bisa dengan jari. Bertambah tahun, jumlahnya semakin berkurang. Penyebabnya, karena mulai ditinggal penumpangnya.
Salah satu sopir angdes yang masih bertahan di Kalisat, Sumarto tidak bisa memastikan, akan bertahan dengan kondisi seperti itu. Sebab, mau mencari setoran mobil Rp 25 ribu per hari, sudah kesulitan, bahkan lebih sering angkat tangan tidak setor.
Dia mengaku tetap bertahan, karena tak ada pekerjaan lain, untuk pria berumur 60 tahun sepertinya. Dia pun masih bersyukur, sopir senior Arjasa – Kalisat, sudah memiliki banyak pelanggan. “Bukan anak sekolah, tapi pekerja gudang (tembakau),” akunya.
Ongkos untuk pekerja gudang, memang tidak terlalu mahal. Sekali menumpang kendaraannya, cukup bayar Rp 2 ribu. Namun mereka bisa pulang – pergi (PP). Sehingga, satu orang pelanggan bisa dipungut Rp 4 ribu. “Kalau sampai 10 orang, kan lumayan PP bisa dapat Rp 40 ribu,” katanya.
Trayek Arjasa – Kalisat, diakuinya memang tak sama dengan Arjasa – Bondowoso. Kata Sumarto, sopir angdes trayek Bondowoso, setengah hari sudah bisa pulang dan mampu bayar setoran mobil. Sedangkan di trayeknya, ambil 2 PP diakuinya masih kesulitan cari penumpang. “Kalau trayek Kalisat – Sukowono, malah mati tidak ada angkutan sama sekali,” ungkapnya.
Matinya sejumlah rute angdes di wilayah utara, menurut Sumarto karena penumpang yang memang sepi. Mereka, lebih memilih kendaraan pribadi. Sepinya penumpang, membuat sulit bayar setoran dan akhirnya bos pemilik armada, memilih menutup usahanya.
Pun demikian yang disampaikan sopir lainnya, Hari. Pria yang tak lain warga Arjasa, mengakui jika bos pemilik mobil sampai tak sanggup membeli onderdil. Bukan hanya itu, untuk menekan biaya operasional, beberapa bos sampai enggan menguji KIR kendaraannya.
Bahkan yang lebih parah diakui Hari, ada beberapa mobil angdes pelat kuning, sebenarnya nomor kendaraan mobilnya hitam. “Karena angkutannya banyak yang tutup, ada sopir yang beli mobil pribadi bekas, kemudian pelatnya diganti kuning,” bebernya.
Namun tetap ada konsekuensi. Semisal ada razia kepolisian dan Dinas Perhubungan (Dishub) Jember, para sopir terpaksa libur narik penumpang. “Pasti tahu kalau ada operasian (razia, Red). Karena anak-anak di jalan saling info pakai HP,” terangnya.
Sementara itu, Kadishub Jember Isman Sutomo, mengakui banyak angdes yang gulung tikar. Bahkan data yang dimiliki dinasnya, setiap tahunnya jumlah angdes di Jember berkurang.
Meski demikian, pihaknya tidak mampu mengintervensi pemilik angkutan. Diakuinya Isman, Dishub Jember hanya bisa memotivasi dengan beberapa fasilitas yang diprogramkan dishub. “Salah satunya program angkutan digital, JDTI,” tuturnya.
Soal pengakuan banyak angkutan, yang tidak uji KIR dan berganti pelat nomor hitam ke kuning, Dishub Jember tetap tegas menindaknya. “Tapi mereka selalu sembunyi saat ada razia. Sampai tertangkap, ya jelas tidak ada kompromi,” janjinya. Sebab menurut Isman, Uji KIR bagian dari garansi keselamatan penumpang angkutan. 
(jr/rul/hdi/das/JPR)

Sumber: https://www.jawapos.com/radarjember/read/2018/02/26/52452/angkutan-desa-yang-semakin-tak-berdaya
ANGKUTAN DESA SEMAKIN TAK BERDAYA


GSDGSDG
dalam acara diskusi publik terkait lembaga keuangan investasi bodong yang merugikan masyarakat STIE Mandala Jember menggandeng Otoritas Jasa Keuangan Jember (ojk jember) menyelenggarakan seminar diskusi interaktif, di aula gedung ojk jember, acara yang bertabjub maraknya investasi bodong di jember ini disambut baik oleh semua mahasiswa STIE Mandala yang ikut serta dalam kegiatan ini, dikarenakan dapat menambah pengetahuan dan wawasan terkait investasi.

menuru rachmat hidayat ” ketua komisioner ojk jember menerangkan bahwa investasi bodong sangat marak terjadi di masyarakat hal ini dikarenakan kurang taunya masyarakat akan investasi bodong yang menawarkan keuntungan besar padahal caranya tidak logis dan tidak jelas. bukan hanya di jember investasi bodong juga banyak terjadi di indonesia, rackmat menambahkan kegiatan investasi bodong masih banyak dan marak terjadi, untuk itu ojk membentuk satgas satgas yang selalu memantau semua lembaga keuangan yang ada di indonesia termasuk dijember

unutk masyarakat diharapkan lebih berhati hati jika ditawari investasi yang notabenya tidak jelas dengan menawarkan keuntungan yang besar namun tidak logis, hal senada juga disampaikan dosen stie mandala jember mustofa, se, msi.

mustofa munuturkan kegiatan investasi bodong memang sangat marak terjadi jadi unutk itu masyarakat harus lebih jeli dan pintar, jika memang masih ragu bisa menanyakan langsung kep pihak OJK apakah lembaga investasi keuangan tersebut bodong atau tidak, karena apa setiap lembaga keuangan pastilah terdaftar di ojk, jika tdk terdaftar ya berarti bodong ” pungkasnya

Sumber: www.stie-mandala.ac.id
GANDENG OJK JEMBER STIE MANDALA SELENGGARAKAN DISKUSI INTERAKTIF INVESTASI BODONG


Perkembangan bisnis asuransi semakin menjadi trend masyarakat di era globalisasi. Bahkan sejak beberapa tahun terakhir Jember, mulai dilirik banyak perusahaan dibidang ini. Salah satunya adalah Generali,  perusahaan swasta asal Negara Itali yang mencoba peruntungan dengan membuka  agen di Jember.
Sebagai Perusahaan yang bergerak dibidang Asuransi  berbasis syariah, Generali langsung tancap gas dalam upaya pengembangan usahanya. Mereka menggelar  sosialisasi selama berapa hari, sejak Jum,at 23/2/18 di Grand Caffe Kampus Sumber sari, Kec. Sumber sari Jember.
Ekspansi ke Jember tampaknya sudah dirancang sejak lama oleh director Business Generali, Paul Stefanus. Dia berharap Jember sebagai ladang potensial bagi perusahaannya. Untuk itu, dia harus bisa meyakinkan madyarakat Jember yang sebagian besar muslim ini untuk menjadi calon mitra syariah waqafnya.
Director Business, Paul Stevefanus, SE, CFP mengatakan.”kami ada ikatan kontrak dengan Generali yang ada di Jakarta, bahkan kami ingin membuka cabang diJember, Jawa Timur. karena untuk wilayah Tapal Kuda adalah salah satu sasaran pangsa pasar kami, bahkan Jember akan kami perkuat dulu selama 3 bulan”, tegasnya.
Lebih lanjut dikatakan, “Jember ini menjadi salah satu kota target kami yang ada diwilayah Tapal Kuda, selain Banyuwangi, Situbondo dan Bondowoso, karena wilayah Tapal Kuda ini merupakan basis kaum Nahdlatul Ulama (NU), untuk sementara kita perkuat di Jember dulu, bahkan ada target selama 3 bulan untuk menggarap pangsa pasar dikota yang sangat dinamis ini.” imbuhnya.
Selain hal tersebut, pihaknya juga telah berhasil mengangkat 8 orang duta wakaf dalam waktu sehari usai sosialisasi kami kukuhkan sebagai duta wakaf.
Ditambahkan, bisnis ini banyak sekali keuntungannya apabila telah berhasil dalam melaksanakan dilapangan, selain ibadah abadi juga ada bonus pahala akhirat juga bisa mendapat umroh dan bonus lainnya, “semakin banyak kita dapatkan yang mewakafkan maka akan semakin banyak juga keuntungannya.” pungkasnya.
Pantauan dilokasi Grand Caffe, acara sosialisasi asuransi bersyariah ini banyak di ikuti para muda. Mereka ini sangatbantusias sekali, bahkan paparan yang di bawakan pemateri semakin menggugah para peserta yang hadir dalam acara tersebut. (tom)

Sumber: www.faktajember.com
Generali Kembangkan Asuransi berbasis Syariah Di Jember
BMJ News.,Kabupaten Jember termasuk daerah agraris. Sedikitnya 30 persen berkontribusi sebagai lahan pertanian.
Namun, kondisi itu berbeda dengan sumbangsih dalam peningkatan pertumbuhan PDRB (Produk Domestik Regional Bruto).
Sektor pertanian memberikan kontribusi hanya berkisar 3-4 persen.
“Ini menunjukkan perlunya dorongan, diberikan kesempatan, fasilitas, dan strategi untuk meningkatkan kembali kontribusi,” kata Drs. Edy Budi Susilo, M. Si., Asisten Pembangunan Pemerintah Kabupaten Jember, saat pelantikan Pengurus Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Jember, Sabtu (25/2/2018).
Pelantikan Pengurus HTKTI Jember periode 2018 – 2023 berlangsung di Bernady Land Slawu. Jumantoro sebagai ketua dilantik bersama sejumlah pengurus lainnya oleh Ketua HKTI Jawa Timur. Selain Edy Budi Susilo, hadir juga sejumlah pejabat Pemkab Jember.
Acara pelantikan Pengurus HKTI tersebut juga diwarnai bazar buah dan sayuran.
Drs. Edy Budi Susilo, M.Si., berharap kepengurusan HKTI Jember di lima tahun kedepan bisa membawa perubahan dan menyejahterakan petani.
“Dan bersinergi pemikiran bersama pemerintah daerah menyejahterakan para petani,” ujar Edy.
Ketua HKTI Provinsi Jatim, H. Achmad Nawardi menyampaikan keinginannya untuk bisa bermitra dengan pemerintah, mulai dari pusat sampai kabupaten dan kota.
“Agar menjembatani kepentingan pemerintah dengan kepentingan petani. Bersinergi tenaga, pikiran, kerjasama dan semua tujuannya hanya untuk petani,” kata H. Achmad Nawardi.(Yunk)
Tingkatkan PDRB Sektor Pertanian

BMJ News.,Kabupaten jember mengambil langkah nyata dan berkomitmen tuk bebaskan jember dari katarak.dengan melaksanakan operasi katarak setiap tahun bagi warga kurang mampu.selasa(20/2/2018 ).

Saat ini,Ada sekitar 4 kecamatan diwilayah timur.yakni, kecamatan kalisat, jelbuk,sukowono dan sumberjambe.kalisat sendiri sedang melakukan screening pasien katarak di pondok pesantren Al Badri  kothok,kecamatan kalisat.

Sebanyak 280 pasien kurang mampu mendapatkan screening mata dari 4 tim medis,yang berasal dari RSD.soebandi,RS.bina sehat dan RS.DKT.

Wabup jember KH.Abdul Muqiet Arif, juga turut langsung memantau screening mata diponpes Al Badri.

"Hari ini ada sekitar 280 orang pasien yang telah discreening,dan itu menutup kemungkinan akan bertambah".ujarnya wabup KH.Abdul Muqiet Arief

Adapun beberapa camat dan kades turut juga menghadiri acara ini.diponpes AL Badri.

"Ini merupakan program lanjutan dari tahun sebelumnya.dimana,secara istiqomah program ini dilaksanakan untuk jember bebas katarak bagi warga miskin".pungkasnya wabup KH.Abdul Muqiet Arief.(yunk)
Bebaskan Jember Dari Katarak
Bupati Jember Siap Tuntaskan Imunisasi Difteri
Jember -,pemerintah kabupaten jember berkomitmen dengan para guru se - Kabupaten Jember,dari PUAD sampai Sekolah Menengah Atas(SMA) dan pondok pesantren beserta dengan Perguruan tinggi dijember,untuk mentuntaskan difteri di kabupaten jember ini.kamis (22 februari).


Hal ini disampaikan oleh Bupati Jember Faida MMR pada saat dihadapan para guru yang hadir pada Sosialisasi Outbreak Response Immunization(ORI) yg sekitar 4.994 guru di Balai Serba Guna Kaliwates.kamis(22 februari 2018) siang.

Bupati jember Faida MMR saat menjelaskan bahwa imunisasi ini untuk cegah difteri yang mana suatu penyakit yang menular.bahkan bisa mematikan dengan menyerang tonsil,faring,laring dan hidung.

Kepala Dinas Kesehatan Dr.Siti Nurul Qomariyah,M,Kes. Turut juga menyampaikan bahwa imunisasi difteri ini mulai anak umur 1 hingga dengan umur 19 tahun.yg mana pemberian kekebalan tubuh itu ada tiga tahapan.

"Tahap pertama dibulan februari,tahap kedua dibulan juli,untuk tahap ketiga atau terakhir dibulan november 2018".jelasnya Kadinkes Nurul

Bupati jember Faida MMR menjelaskan sasaran ORI dikabupaten sebanyak 680.545 anak.sementara jumlah vaksinator di Puskesmas seperti BIDAN serta Perawat PNS sebanyak 671 orang,sedangakan Vaksinator Non PNS sebanyak 956 orang.tempat tugas mereka di 7.572 pos pelayanan ORI DIFTERI.

"Pelayanan ini,bukan sekedar pelayanan kesehatan imunisasi,tetapi ini persoalan hak anak yg harus diperjuangakan untuk dipenuhi.jangan sampai data anak pun yang tertinggal dalam imunisasi difteri ini.selamatkan anak generasi selanjutnya".pungkasnya bupati Faida MMR*(Yunkz)
BUPATI JEMBER SIAP TUNTASKAN IMUNISASI DIFTERI



Jember, FaktaJember.com – Aksi damai 212 kemaren rupanya banyak menyisahkan polemik dan perdebatan.
Diantaranya adalah melibatkan massa dari kalangan anak anak. Hal tersebut menjadi sorotan berbagai media Banyak netizen Jember turut prihatin atas hal tersebut.
Seperti diketahui, sejumlah elemen masyarakat mengatas namakan kelompok Aksi 212 mengelar aksi unjuk rasa di dua titik yakni di Pemkab Jember dan di Kantor DPRD Jember, Rabu (21/2) kemaren.
Aksi tersebut merupakan ketidak puasan terhadap pemerintahan bupati Faida -Muqit, pengamat politik dari akademisi STIE Mandala Jember R. Dino Bayu Sagara, SH.MH saat ditemui Tim Fakta (22/2/18) Mengatakan, seharusnya kegiatan yang bernuansa politik seperti aksi 212 kemaren tidak melibatkan anak – anak yang notabennya masih dibawah umur, tindakan semacam itu dapat mengancam keselamatan anak sekaligus berdampak buruk bagi psikologis dan jiwa anak yang tidak tau apa apa.



“UU Perlindungan Anak sudah sangat jelas mengatur tentang hal itersebut, anak tidak boleh dilibatkan dalam kegiatan demonstrasi atau kegiatan politik lainya, anak-anak dilarang digunakan sebagai alat untuk kegiataan seperti itu, dalam UU No 35 th 2014 Pasal 15 dan Pasal 76 H tentang Perlindungan Anak secara jelas melarang pelibatan anak dalam aktivitas politik”, ujarnya.
Hal senada juga diutarakan oleh Ketua (LP3A) Jember, Menik Humaidah SH, bahwasanya melibatkan anak dalam kegiatan demo, atau pawai politik tentu sangat bertentangan dengan undang – undang, karena kegiatan semacam itu termasuk eksploitasi anak dan itu bertentangan dengan undang undang.
“bukan tidak mungkin kekerasan akan terjadi saat kegiatan demonstrasi tersebut dan anak anaklah yang akan menjadi sasaran empuknya, untuk itu semestinya anak – anak tidak dilibatkan”, tuturnya.
Pantauan tim fakta dilapangan kemaren (21/2/18) dalam aksi damai 212 nampak puluhan anak-anak ikut serta menjadi massa dalam kegiatan aksi 212 kmaren. Hal tersebut juga beredar luar di media masa dan laman facebook dimana keberadaan anak – anak yang ikut serta dalam aksi damai 212 mendapat sorotan dan keprihatinan dari berbagai masyarakat dijember. (rif)

Sumber: Jember, FaktaJember.com

PENGAMAT POLITIK SAYANGKAN AKSI ” 212″ LIBATKAN ANAK ANAK


Bupati Jember dr. Hj. Faida, MMR. menegaskan pengaturan dan penataan guru tidak tetap (GTT) sangat strategis untuk membangun pendidikan Jember yang lebih baik.
“Penanganan yang serius yang perlu dilakukan, karena bukan hanya penerbitan surat penugasan, adanya solusi yang lengkap, tuntas, dan berkeadilan dalam mendapatkan perhatian yang sesuai, itu yang diharapkan,” ujar bupati.
Hal itu disampaikan bupati ketika menjadi narasumber di RRI Jember, Rabu (14/2/2018).
Dari 5001 GTT, menurut bupati, 65 persen diusulkan pihak sekolah untuk mendapatkan surat penugasan tahun 2017.
Mereka mendapatkan honor dari dana Biaya Operasional Sekolah (BOS) Dan dana Program Pendidikan Gratis (PPG).
Keberadaan GTT di Jember dipetakan berdasarkan mata pelajaran. Kemudian didistribusikan sesuai dengan mata pelajaran serta kedekatan dengan lokasi sekolah tempat mengajar.
Kebijakan pendistribusian ini menyusul setelah penataan mutasi guru PNS.
“Sejatinya, semua orang yang akan mengajar pasti mendapatkan kesempatan beribadah melaui jalur pendidikan,” tutur bupati. (mutia/*f2)

Sumber:https://jemberkab.go.id/penataan-gtt-strategis-untuk-pembangunan-pendidikan-di-jember/
Penataan GTT Strategis untuk Pembangunan Pendidikan di Jember



Alun-Alun Ambulu, Radar Jember,

Warga Kecamatan Ambulu sempat terkejut dengan adanya pengumuman kepemilikan lahan alun-alun kecamatan tersebut. Banner yang diletakkan menghadap jalan raya itu tertuliskan bahwa tanah alun-alun milik alm H Abdul Ghani.
Hal itu sontak membuat masyarakat bertanya-tanya. Apakah benar alun-alun kecamatan yang selama ini menjadi sarana masyarakat itu diklaim miliki perseorangan. Padahal, menurut masyarakat sekitar, lahan tersebut merupakan milik PT KAI.
Melihat fenomena tersebut, Camat Ambulu Sutarman, mengaku sudah melarang pihak-pihak yang mengklaim lahan tersebut untuk memasangi banner. Hal itu dilakukan untuk menjaga kondusivitas masyarakat Ambulu.
Dia menuturkan, memang ada beberapa pihak yang mengaku pengelola ahli waris dari H Abdul Ghani yang datang kepadanya. Mereka meminta kejelasan terkait lahan yang menurut mereka merupakan milik perseorangan.
Beberapa bukti memang sudah ditunjukkan oleh pengelola ahli waris tersebut. Hanya saja, bukti tersebut tidak cukup kuat untuk mengakui lahan tersebut milik perseorangan. “Saya sudah larang untuk tidak pasang banner, ya kok dipasang juga,” katanya.
Padahal belum ada kepastian apakah lahan tersebut merupakan milik perseorangan atau bukan. Yang jelas sampai saat ini belum ada petunjuk jelas. Apakah lahan tersebut milik PT KAI atau milik negara.
Pihaknya menyayangkan hal tersebut. Belum ada penetapan lahan tersebut milik pribadi sudah diklaim dengan pemasangan banner. “Selama ini tidak ada bukti kuat lahan tersebut milik perseorangan,” tuturnya.
Sementara ini pihaknya memang belum mengambil sikap perihal pengakuan lahan alun-alun tersebut. Yang jelas dalam waktu dekat, pihaknya akan melakukan upaya duduk bersama agar permasalahan ini tidak berlarut.
Namun jika pihak pengklaim tetap bersikeras tanpa adanya bukti nyata kepemilikan lahan, tindakan tegas akan dilakukan oleh pemerintah. “Bagaimanapun alun-alun merupakan fasilitas masyarakat. Kalau tidak bisa diajak bicara kami akan ambil sikap terkait pemasangan banner,” tutupnya.

Sumber: https://www.jawapos.com/radarjember/read/2018/02/15/49262/alun-alun-diklaim-milik-pribadi
Alun-Alun Diklaim Milik Pribadi


Ketua DPRD Jember Ditetapkan Sebagai Tersangka Kasus Bansos

Jember, Wartajember.co.id -  Setelah diperiksa sekitar 8 Jam lebih oleh Tim Pidana Khusus Kejaksaan Negeri Jember atas Kasus Dugaan Korupsi Dana Bantuaan Sosial (Bansos) Kelompok Ternak Tahun 2015, Ketua DPRD Jember, Thoif Zamroni akhirnya resmi ditetapkan sebagai tersangka, Rabu (14/2/2018).
Jaksa juga langsung melakukan penahanan badan teehadap Ketua DPRD Jember tersebut  untuk mempermudah jalannya proses penyidikan perkara dana bansos usulan DPRD Jember dengan anggaran keuangan negara yang digulirkan hingga mencapai 33 milyar rupiah.
"Tadi pagi kita panggil dan kita periksa sebagai saksi, dari hasil penyidikan oleh tim lantas kita gelar espos dan statusnya  kita tingkatkan sebagai tersangka," ujar Kepala Kejaksaan Negeri Jember, Poncho Hartanto, Rabu (14/2/3018).
Menurut Poncho, Dalam penanganan kasus dugaan korupsi itu, pihaknya telah melakukan penyidikan serta pengumpulan bukti-bukti sejak setahun silam.
"Penahanan badan kita lakukan agar tersangka tidak mempengaruhi dan mengintimidasi para saksi dan menghilangkan atau menganti barang bukti," tegasnya.
Dari hasil penyidikan di lapangan, modus penyelewengan kasus Bansos Kelompok ternak itu dimanfatkan tidak sesuai peruntukannya.
" salah satunya dalam pembentukan kelompok itu ditemukan bahwasanya tidak sesuai dengan Permendagri No 39 Tahun 2012, dilapangan kita temukan bukti bahwa banyak kelompok penerima bantuaan yang ternyata berdasarkan kekerabatan/ keluarga, padahal itu tidak dierbolehkan sesuai aturan," terang Poncho.
 Ketua DPRD Jember, Thoif Zhamroni keluar dari kantor Kejaksaan Negeri Jember sekitar pukul 17.00 wib. Tersangka diantar oleh Tim Jaksa untuk dititipkan di Lapas Kelas 2A Jember guna dilakukan penahanan badan selama berlangsungnya proses penyidikan atas kasus korupsi itu.( Nugroho/AB )
Sumber:http://www.wartajember.co.id/2018/02/terjerat-bansos-ternak-ketua-dprd.html
Terjerat Bansos Ternak, Ketua DPRD Jember Ditahan
Postingan Lebih Baru Postingan Lama Beranda

WELCOME TO SHARE INDONESIA

SELAMAT DATANG DI SITUS REDAKSI SHARE INDONESIA - BERSAMA MENGAWAL BIROKRASI

BAKAL CALON BUPATI JEMBER

BAKAL CALON BUPATI JEMBER

FANS PAGE FACEBOOK

Trending Post

Partisipasi Pemerintah Desa Tanggul Kulon Bendung Penyebaran Virus Corona Patut Diapresiasi

JEMBER, Share Indonesia.id - Kebijakan pemerintah desa Tanggul Kulon Kecamatan Tanggul Jember, dalam mengisolasi warganya yang mudik dari ...

Categories

  • BUDAYA
  • EKONOMI
  • KRIMINALITAS
  • Olahraga
  • PEMERINTAHAN
  • PENDIDIKAN
  • PENGUMUMAN
  • PERISTIWA
  • POLITIK
  • SOSIAL
  • UMUM
  • WISATA

Recent Posts

Website Archive

  • ►  2020 (28)
    • ►  April (3)
    • ►  Maret (5)
    • ►  Februari (12)
    • ►  Januari (8)
  • ►  2019 (411)
    • ►  Desember (33)
    • ►  November (32)
    • ►  Oktober (32)
    • ►  September (33)
    • ►  Agustus (33)
    • ►  Juli (36)
    • ►  Juni (32)
    • ►  Mei (35)
    • ►  April (39)
    • ►  Maret (42)
    • ►  Februari (30)
    • ►  Januari (34)
  • ▼  2018 (174)
    • ►  Desember (10)
    • ►  Mei (1)
    • ►  April (15)
    • ►  Maret (126)
    • ▼  Februari (22)
      • SEKITAR 400 PASIEN DIOPERASI DALAM GROPYOKKAN OPER...
      • TAK PATUHI ANJURAN, PULUHAN SANTRI MADINATUL ULUM ...
      • PERKEMBANGAN PENDAPATAN DAERAH KAB. JEMBER TAHUN 2018
      • PEMKAB - DPRD AKHIRI SALING KUNCI
      • UNEJ MENJADI TUAN RUMAH VARIASI IV 2018
      • JALUR LINTAS SELATAN JADI MAGNET WISATAWAN
      • ANGKUTAN DESA YANG MULAI DITINGGALKAN
      • KUA-PPAS 2018 Rp 3,6 TRILIUN TELAH DISEPAKATI
      • SALING MEMBANTU TOLAK SARA DAN HOAX
      • KEJARI JEMBER GELEDAH GEDUNG DPRD JEMBER
      • TANAH LONGSOR ANCAM ISOLASI WARGA
      • TRANSAKSI OKERBAYA PEMUDA JEMBER DIRINGKUS POLISI
      • ANGKUTAN DESA SEMAKIN TAK BERDAYA
      • GANDENG OJK JEMBER STIE MANDALA SELENGGARAKAN DISK...
      • Generali Kembangkan Asuransi berbasis Syariah Di J...
      • Tingkatkan PDRB Sektor Pertanian
      • Bebaskan Jember Dari Katarak
      • BUPATI JEMBER SIAP TUNTASKAN IMUNISASI DIFTERI
      • PENGAMAT POLITIK SAYANGKAN AKSI ” 212″ LIBATKAN AN...
      • Penataan GTT Strategis untuk Pembangunan Pendidika...
      • Alun-Alun Diklaim Milik Pribadi
      • Terjerat Bansos Ternak, Ketua DPRD Jember Ditahan
  • ►  2017 (528)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  September (16)
    • ►  Agustus (66)
    • ►  Juli (64)
    • ►  Juni (64)
    • ►  Mei (73)
    • ►  April (53)
    • ►  Maret (72)
    • ►  Februari (64)
    • ►  Januari (55)
  • ►  2016 (1)
    • ►  Maret (1)

VISITOR WEBSITE

Flag Counter

Halaman Website

  • HOME
  • MEDIA CYBER
  • PUBLIK SERVICE
Solidaritas Jember. Diberdayakan oleh Blogger.

Labels

  • BUDAYA
  • KRIMINALITAS
  • Olahraga
  • PEMERINTAHAN
  • PENDIDIKAN
  • POLITIK
  • SOSIAL
  • UMUM
  • WISATA

Popular Post

  • Ratusan GTT di Jember, Terima SP Serta THR Yang Serahkan langsung oleh Bupati Faida MMR
  • Bupati Faida, Targetkan 9.416 Adminduk "Rampung" Melalui Pendopo Express
  • Gus Firjaun Apresiasi Upaya Bupati Faida Soal Konsep Islam dan Pancasila KH. Ahmad Siddiq

SHARE INDONESIA MAP

VISITORS

Flag Counter

Copyright © 2019 SHARE INDONESIA. Creative By Troops Dhemits Jember TROOPS DHEMITS JEMBER