Dampak Banjir Bandang Di Klungkung, Akibatkan 1 Jembatan Putus Dan 300 Warga Mengungsi
JEMBER, Share Indonesia.id - Banjir bandang yang melanda Desa Klungkung Kecamatan Sukorambi pada Sabtu (01/02/2020) sore, dan mengalir di sungai Kalijompo yang melintasi Gebang Patrang Jember, sedikitnya merusak 1 jembatan dan memutuskan jalan penghubung Perkebunan Kalijompo, serta mengakibatkan 300 jiwa lebih mengungsi.
Dari data yang diterima media ini, beberapa warga mengungsi di desa tetangga yang aman dari banjir bandang, diantaranya 25 KK lebih mengungsi di Desa Karangpring, 81 61 KK mengungsi di Perkebunan Kalijompo. “Ada beberapa warga yang mengungsi di desa kami mas, sekitar 25 KK lebih, dan Insya Alloh semua warga selamat dan tidak ada korban jiwa,” ujar Ra Fajri tokoh masyarakat asal Desa Karangpring.
Informasi lain menyebutkan, meski tidak ada korban jiwa dalam musibah banjir bandang sungai Kalijompo yang terjadi pada sabtu sore, namun ada warga yang mengalami luka robek di lengan atas nama Siddiq. “Ada yang terluka, sekarang di rawat di PKM Banjarsengon,” ujar petugas Pusdalops BPBD Jember.
Bupati Jember dr. Faida MMR, sabtu malam bersama dengan pejabat dari BPBD, Kodim dan Polres Jember langsung meninjau lokasi pengungsian warga di Desa Karangpring Sukorambi Jember. Di pengungsian, Bupati mendapatkan gambaran jumlah pengungsi dari camat Patrang dan Sukorambi. “Semua warga yang mengungsi harus dipenuhi kebutuhannya, jangan sampai ada terlewatkan, dan untuk petugas dari Basarnas, BPBD, Tagana terus siaga jika sewaktu-waktu ada banjir susulan, karena saat ini hujan masih terus turun di lereng gunung Argopuro,” ujar Bupati Jember dr. Faida MMR.
Sementara, data dari BPBD Kabupaten Jember menyebutkan, longsor yang membawa material ranting kayu dan lumpur, disebabkan karena lereng gunung Argopuro mengalami gundul akibat kebakaran hutan beberapa waktu yang lalu. “Kami masih terus menginventarisir dampak dari banjir bandang, dan yang perlu mendapat perhatian adalah dusun Gendir, karena saat ini terisolasi, tidak ada jalur yang bisa dilewati, mudah-mudahan malam ini, tim dari BPBD bisa menembus dusun Gendir,” pungkasnya. (Amin).
Dari data yang diterima media ini, beberapa warga mengungsi di desa tetangga yang aman dari banjir bandang, diantaranya 25 KK lebih mengungsi di Desa Karangpring, 81 61 KK mengungsi di Perkebunan Kalijompo. “Ada beberapa warga yang mengungsi di desa kami mas, sekitar 25 KK lebih, dan Insya Alloh semua warga selamat dan tidak ada korban jiwa,” ujar Ra Fajri tokoh masyarakat asal Desa Karangpring.
Informasi lain menyebutkan, meski tidak ada korban jiwa dalam musibah banjir bandang sungai Kalijompo yang terjadi pada sabtu sore, namun ada warga yang mengalami luka robek di lengan atas nama Siddiq. “Ada yang terluka, sekarang di rawat di PKM Banjarsengon,” ujar petugas Pusdalops BPBD Jember.
Bupati Jember dr. Faida MMR, sabtu malam bersama dengan pejabat dari BPBD, Kodim dan Polres Jember langsung meninjau lokasi pengungsian warga di Desa Karangpring Sukorambi Jember. Di pengungsian, Bupati mendapatkan gambaran jumlah pengungsi dari camat Patrang dan Sukorambi. “Semua warga yang mengungsi harus dipenuhi kebutuhannya, jangan sampai ada terlewatkan, dan untuk petugas dari Basarnas, BPBD, Tagana terus siaga jika sewaktu-waktu ada banjir susulan, karena saat ini hujan masih terus turun di lereng gunung Argopuro,” ujar Bupati Jember dr. Faida MMR.
Sementara, data dari BPBD Kabupaten Jember menyebutkan, longsor yang membawa material ranting kayu dan lumpur, disebabkan karena lereng gunung Argopuro mengalami gundul akibat kebakaran hutan beberapa waktu yang lalu. “Kami masih terus menginventarisir dampak dari banjir bandang, dan yang perlu mendapat perhatian adalah dusun Gendir, karena saat ini terisolasi, tidak ada jalur yang bisa dilewati, mudah-mudahan malam ini, tim dari BPBD bisa menembus dusun Gendir,” pungkasnya. (Amin).
Tags:
PEMERINTAHAN
PERISTIWA
0 komentar