Gubernur Khofifah Bersama Bupati Faida, Turun Langsung Lihat Kondisi Pengungsi Di Kalijompo
JEMBER, Share Indonesia.id - Bupati Jember dr. Faida MMR, bersama forpimda mendampingi Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meninjau titik banjir bandang yang menerjang di Desa Klungkung Kecamatan Sukorambi Jember kemarin.
Dimana selain meninjau lokasi terdampak banjir bandang, dua Srikandi tersebut, juga mengunjungi warga yang ada di pengungsian di Lapangan SD klungkung 02 jl.Perk.Kalijompo kecamatan sukorambi jember pada, Minggu (02/02/2020) pagi.
Pada kesempatan tersebut, Bupati Faida MMR usai menemui warga di pengusian menyampaikan, bahwa dirinya kali ini datang ke lokasi banjir bandang bersama gubernur provinsi jawa timur, untuk melihat kondisi warga dipengusian serta kondisi dampak dari banjir bandang tersebut. “Hari ini saya kembali ke lokasi banjir mendampingi ibu Gubernur untuk melihat kondisi dan dampak dari banjir bandang di Desa Klungkung, ada 137 KK dengan 450 jiwa yang saat ini berada di tenda pengungsian, dimana 1 diantaranya merupakan ibu hamil 10 lansia dan 9 balita,” ujarnya.
Tak hanya itu, Bupati Faida MMR mengatakan, kedatangannya bersama Gubernur Jatim ke lokasi banjir, adalah untuk melihat dan mempersiapkan segala penanganan pasca banjir bandang, dan Minggu pagi beberapa alat berat dan bronjong kawat juga sudah diturunkan di lokasi terdampak banjir. “Ada jalan yang menghubungkan antara perkampungan dengan perkebunan terkikis, dimana panjangnya mencapai 70 meter, dan kita sudah siapkan bronjong kawat sepanjang 102 meter, Insya Alloh dalam lima hari kedepan, pemasangan bronjong kawat bisa selesai,” ungkapnya.
Oleh karena itu, Bupati Faida MMR Juga menjamin, bahwa siswa di pengungsian masih bisa bersekolah, dan tidak perlu khawatir harus lewat jalan mana, sebab saat ini petugas gabungan dari TNI, Polri Tagana dan Pemkab Jember sudah membuat jalur alternatif. “Anak-anak besok masih bisa sekolah, tidak perlu khawatir, karena petugas gabungan sudah menemukan jalur alternatif, dan nanti anak-anak saat berangkat sekolah juga akan dilayani oleh petugas dengan melakukan antar jemput,” beber Bupati.
Sementara Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, dalam kesempatan tersebut mengatakan, bahwa langkah tanggap darurat yang disampaikan oleh Bupati Jember sudah sangat tepat dan cepat, sehingga bisa mempercepat pemulihan terapi kepada warga terdampak banjir. “Sesuai SOP, tanggap darurat itu biasanya 14 hari, tapi tadi Bupati Jember sudah menyatakan, bahwa dalam 5 hari semua sudah bisa diatasi, termasuk dalam penanganan dampak-dampak banjir, jika dalam 5 hari tersebut benar-benar bisa diatasi, maka tanggap darurat dalam banjir bandang di Jember ini cukup 5 hari,” ujar Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa.
Gubernur menambah, hal yang paling penting dalam sosial teraphy terhadap warga yang terdampak banjir, adalah layanan pendidikan, kesehatan dan lainnya berjalan normal. “Dan tadi saya cek, kondisi pendidikan cukup aman, hanya akses jalan saja yang terdampak, dan penanganan yang dilakukan bupati sudah sangat tepat,” pujinya.
Gubernur juga menghimbau, agar masyarakat di Jawa Timur tetap waspada terhadap cuaca ekstrim yang akan terjadi sampai akhir Februari hingga pertengahan Maret, terlebih di Jawa Timur saat ini ada 7 gunung yang kemarin terkena Kaebruari hingga pertengahan Maret, terlebih di Jawa Timur saat ini ada 7 gunung yang pada musim kemaru lalu terkena Karhutla. “Informasi yang saya terima dari BMKG, memang di Indonesia, khususnya Jawa Timur saat ini sedang menghadapi cuaca ekstrim sampai akhir Feburari atau pertangahan Maret, dimana beberapa banjir bandar yang terjadi saat ini, seperti kemarin di Bondowoso dan hari ini di Jember, disebabkan dari bagian Karhutla, dan di Jawa Timur ada 7 gunung yang kemarin mengalami Karhutla,” pungkasnya . (Sid/rif).
Dimana selain meninjau lokasi terdampak banjir bandang, dua Srikandi tersebut, juga mengunjungi warga yang ada di pengungsian di Lapangan SD klungkung 02 jl.Perk.Kalijompo kecamatan sukorambi jember pada, Minggu (02/02/2020) pagi.
Pada kesempatan tersebut, Bupati Faida MMR usai menemui warga di pengusian menyampaikan, bahwa dirinya kali ini datang ke lokasi banjir bandang bersama gubernur provinsi jawa timur, untuk melihat kondisi warga dipengusian serta kondisi dampak dari banjir bandang tersebut. “Hari ini saya kembali ke lokasi banjir mendampingi ibu Gubernur untuk melihat kondisi dan dampak dari banjir bandang di Desa Klungkung, ada 137 KK dengan 450 jiwa yang saat ini berada di tenda pengungsian, dimana 1 diantaranya merupakan ibu hamil 10 lansia dan 9 balita,” ujarnya.
Tak hanya itu, Bupati Faida MMR mengatakan, kedatangannya bersama Gubernur Jatim ke lokasi banjir, adalah untuk melihat dan mempersiapkan segala penanganan pasca banjir bandang, dan Minggu pagi beberapa alat berat dan bronjong kawat juga sudah diturunkan di lokasi terdampak banjir. “Ada jalan yang menghubungkan antara perkampungan dengan perkebunan terkikis, dimana panjangnya mencapai 70 meter, dan kita sudah siapkan bronjong kawat sepanjang 102 meter, Insya Alloh dalam lima hari kedepan, pemasangan bronjong kawat bisa selesai,” ungkapnya.
Oleh karena itu, Bupati Faida MMR Juga menjamin, bahwa siswa di pengungsian masih bisa bersekolah, dan tidak perlu khawatir harus lewat jalan mana, sebab saat ini petugas gabungan dari TNI, Polri Tagana dan Pemkab Jember sudah membuat jalur alternatif. “Anak-anak besok masih bisa sekolah, tidak perlu khawatir, karena petugas gabungan sudah menemukan jalur alternatif, dan nanti anak-anak saat berangkat sekolah juga akan dilayani oleh petugas dengan melakukan antar jemput,” beber Bupati.
Sementara Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, dalam kesempatan tersebut mengatakan, bahwa langkah tanggap darurat yang disampaikan oleh Bupati Jember sudah sangat tepat dan cepat, sehingga bisa mempercepat pemulihan terapi kepada warga terdampak banjir. “Sesuai SOP, tanggap darurat itu biasanya 14 hari, tapi tadi Bupati Jember sudah menyatakan, bahwa dalam 5 hari semua sudah bisa diatasi, termasuk dalam penanganan dampak-dampak banjir, jika dalam 5 hari tersebut benar-benar bisa diatasi, maka tanggap darurat dalam banjir bandang di Jember ini cukup 5 hari,” ujar Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa.
Gubernur menambah, hal yang paling penting dalam sosial teraphy terhadap warga yang terdampak banjir, adalah layanan pendidikan, kesehatan dan lainnya berjalan normal. “Dan tadi saya cek, kondisi pendidikan cukup aman, hanya akses jalan saja yang terdampak, dan penanganan yang dilakukan bupati sudah sangat tepat,” pujinya.
Gubernur juga menghimbau, agar masyarakat di Jawa Timur tetap waspada terhadap cuaca ekstrim yang akan terjadi sampai akhir Februari hingga pertengahan Maret, terlebih di Jawa Timur saat ini ada 7 gunung yang kemarin terkena Kaebruari hingga pertengahan Maret, terlebih di Jawa Timur saat ini ada 7 gunung yang pada musim kemaru lalu terkena Karhutla. “Informasi yang saya terima dari BMKG, memang di Indonesia, khususnya Jawa Timur saat ini sedang menghadapi cuaca ekstrim sampai akhir Feburari atau pertangahan Maret, dimana beberapa banjir bandar yang terjadi saat ini, seperti kemarin di Bondowoso dan hari ini di Jember, disebabkan dari bagian Karhutla, dan di Jawa Timur ada 7 gunung yang kemarin mengalami Karhutla,” pungkasnya . (Sid/rif).
Tags:
PEMERINTAHAN
SOSIAL
0 komentar