JEMBER, Share Indonesia.id - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) agar tidak ada pihak-pihak yang memanfaatkan kekuasaan untuk kepentingan tertentu. Komisioner KPK Saut Situmorang dalam kunjungannya ke Jember dalam Road Show Jelajah Negeri Antikorupsi mencontohkan soal tambang emas di Kabupaten Jember yang telah dicabut ijinnya.
“Bupati bersama rakyat telah menolak tambang emas di Jember, ya sudah, selesai, jangan ada lagi pihak-pihak yang mempengaruhi Bupati yang pada akhirnya akan menjerumuskan Bupati terjerat kasus korupsi misalnya. Jangan. Kita hadir salah satunya untuk memproteksi kepala daerah yang seperti ini, yang punya integritas,” ujarnya dihadapan wartawan saat pers rilis, Kamis (29/08/2019).
Banyak kejadian menurut Saut yang justeru bertolak belakang. Bukan berarti pula setelah KPK hadir kemudian akan memberikan peluang untuk berlangsungnya tindakan korupsi.
“Banyak juga yang setelah kita hadir, tidak lama setelah itu ada OTT, ada yang dua minggu, ada yang dua hari, karena mereka masih beripikir ada celah untuk melakukan tindakan korupsi,” tambahnya.
Apresiasi juga diberikan kepada Bupati Jember karena meskipun pihaknya tidak mendapat laporan dari pihak Bupati, namun pihaknya mengetahui bahwa Bupati berani dan mampu melawan tindakan yang mengarah kepada korupsi.
“Saya ingatkan, jangan ada pihak-pihak yang mempengaruhi integritas Bupati ini, karena meskipun nanti kita sudah meninggalkan Jember, tetapi kita tetap bisa mengawasi, dan kehadiran bus antikorupsi ini adalah sebagai pertanda bahwa kita hadir di Jember untuk memberantas korupsi,” pungkasnya.
KPK Tegaskan Agar Tidak Ada Pihak yang Menjerumuskan Bupati
“Bupati bersama rakyat telah menolak tambang emas di Jember, ya sudah, selesai, jangan ada lagi pihak-pihak yang mempengaruhi Bupati yang pada akhirnya akan menjerumuskan Bupati terjerat kasus korupsi misalnya. Jangan. Kita hadir salah satunya untuk memproteksi kepala daerah yang seperti ini, yang punya integritas,” ujarnya dihadapan wartawan saat pers rilis, Kamis (29/08/2019).
Banyak kejadian menurut Saut yang justeru bertolak belakang. Bukan berarti pula setelah KPK hadir kemudian akan memberikan peluang untuk berlangsungnya tindakan korupsi.
“Banyak juga yang setelah kita hadir, tidak lama setelah itu ada OTT, ada yang dua minggu, ada yang dua hari, karena mereka masih beripikir ada celah untuk melakukan tindakan korupsi,” tambahnya.
Apresiasi juga diberikan kepada Bupati Jember karena meskipun pihaknya tidak mendapat laporan dari pihak Bupati, namun pihaknya mengetahui bahwa Bupati berani dan mampu melawan tindakan yang mengarah kepada korupsi.
“Saya ingatkan, jangan ada pihak-pihak yang mempengaruhi integritas Bupati ini, karena meskipun nanti kita sudah meninggalkan Jember, tetapi kita tetap bisa mengawasi, dan kehadiran bus antikorupsi ini adalah sebagai pertanda bahwa kita hadir di Jember untuk memberantas korupsi,” pungkasnya.