Peringatan HUT RI ke 74 di Jember, Meriahkan Dengan Drama Klokosal
JEMBER, Share Indonesia.id - Bendera negara Jepang dengan ciri khas warna putih serta ditengahnya terdapat warna merah yang melambangkan Matahari, Sabtu (17/8/2019) berkibar di alun-alun Jember, tidak hanya bendera negera Jepang, puluhan bendera dari negara Belanda yang memiliki tiga warna merah, putih dan biru juga dikibarkan di alun-alun Jember pada saat perayaan HUT Kemerdekaan RI.
Eits, tunggu dulu, kedua bendera negara yang pernah menjajah Indonesia berkibar di alun-alun Jember, tidak lain sebagai bagian dari rangkaian drama kolosal yang ditampilkan oleh siswa-siswi SMA dan SMP di Jember, sebelum detik-detik Upacara HUT Kemerdekaan RI di mulai.
Dalam drama yang diberi judul Palagan Panduman ini, diawali oleh cerita yang menggambarkan penderitaan rakyat pada zaman penjajahan Jepang, rakyat mendapat penyiksaan dan pelecehan, hingga kemudian proklamasi kemerdekaan di Kumandangkan oleh Proklamator melalui siaran radio pada 17 Agustus 1945 dan tentara Jepang melucuri senjatanya.
Meski Indonesia sudah memproklamirkan diri dan merdeka dari Penjajah, ternyata penderitaan rakyat tidak lantas berhenti, disaat rakyat bersuka cita merayakan kemerdekaanya, puluhan pasukan dengan membawa bendera Belanda datang dan melakuka penganiayaan hingga penjarahan, hingga akhirnya terjadi baku tembak antara pasukan Belanda dengan Pejuang Indonesia dan dimenangkan oleh pejuang Indonesia.
Drama ini sendiri ditutup dengan penyerahan Bendera merah putih kepada Djoko Pramoedito Prajurit Mas-Trip yang juga Veteran pejuang asal Panduman Jelbuk, oleh Bupati dan Wakil Bupati Jember dengan didampingi Dandim 0824 Jember, suasana haru dirasakan oleh masyarakat yang menyaksikan drama kolosal tersebut, seolah-olah mereka ikut merasakan perjuangan.
“Drama kolosal yang dibawakan oleh siswa-siswi di Jember ini cukup bagus, ceritanya membawa suasana ke zaman dimana negara kita dijajah oleh Jepang dan Belanda, terlebih cerita yang dibawakan mengenai perjuangan pejuang lokal Jember, sehingga ada muatan lokal untuk mengedukasi siswa pada ceritanya,” ujar Bupati Jember usai memimpin upacara HUT Kemerdekaan RI di alun-alun Jember.
Dalam kesempatan tersebut, Bupati juga mengajak kepada generasi bangsa untuk menjadi generasi yang cerdas, serta mau bersyukur. “Untuk generasi diera yang sangat terbuka saat ini, saya pesan agar menjadi generasi yang cerdas dan berjiwa inofatif, serta mau bersyukur, karena sejatinya membangun Indonesia adalah membangun SDM nya,” pungkas Bupati. (Amin).
Eits, tunggu dulu, kedua bendera negara yang pernah menjajah Indonesia berkibar di alun-alun Jember, tidak lain sebagai bagian dari rangkaian drama kolosal yang ditampilkan oleh siswa-siswi SMA dan SMP di Jember, sebelum detik-detik Upacara HUT Kemerdekaan RI di mulai.
Dalam drama yang diberi judul Palagan Panduman ini, diawali oleh cerita yang menggambarkan penderitaan rakyat pada zaman penjajahan Jepang, rakyat mendapat penyiksaan dan pelecehan, hingga kemudian proklamasi kemerdekaan di Kumandangkan oleh Proklamator melalui siaran radio pada 17 Agustus 1945 dan tentara Jepang melucuri senjatanya.
Meski Indonesia sudah memproklamirkan diri dan merdeka dari Penjajah, ternyata penderitaan rakyat tidak lantas berhenti, disaat rakyat bersuka cita merayakan kemerdekaanya, puluhan pasukan dengan membawa bendera Belanda datang dan melakuka penganiayaan hingga penjarahan, hingga akhirnya terjadi baku tembak antara pasukan Belanda dengan Pejuang Indonesia dan dimenangkan oleh pejuang Indonesia.
Drama ini sendiri ditutup dengan penyerahan Bendera merah putih kepada Djoko Pramoedito Prajurit Mas-Trip yang juga Veteran pejuang asal Panduman Jelbuk, oleh Bupati dan Wakil Bupati Jember dengan didampingi Dandim 0824 Jember, suasana haru dirasakan oleh masyarakat yang menyaksikan drama kolosal tersebut, seolah-olah mereka ikut merasakan perjuangan.
“Drama kolosal yang dibawakan oleh siswa-siswi di Jember ini cukup bagus, ceritanya membawa suasana ke zaman dimana negara kita dijajah oleh Jepang dan Belanda, terlebih cerita yang dibawakan mengenai perjuangan pejuang lokal Jember, sehingga ada muatan lokal untuk mengedukasi siswa pada ceritanya,” ujar Bupati Jember usai memimpin upacara HUT Kemerdekaan RI di alun-alun Jember.
Dalam kesempatan tersebut, Bupati juga mengajak kepada generasi bangsa untuk menjadi generasi yang cerdas, serta mau bersyukur. “Untuk generasi diera yang sangat terbuka saat ini, saya pesan agar menjadi generasi yang cerdas dan berjiwa inofatif, serta mau bersyukur, karena sejatinya membangun Indonesia adalah membangun SDM nya,” pungkas Bupati. (Amin).
Tags:
PEMERINTAHAN
PENDIDIKAN
0 komentar