DIALEG KHAS JEMBERAN YANG SERING DIGUNAKAN OLEH ORANG JEMBERAN

Dialek adalah ragam bahasa dari sekelompok penutur yang jumlahnya relatif berada pada suatu tempat, wilayah, atau daerah tertentu. Meskipun memiliki cara penuturan masing-masing, para penutur dalam suatu wilayah tertentu memiliki ciri khas tersendiri yang membedakannya dengan penutur lainnya. Meskipun terjadi perbedaan dialek, kedua penutur ini masih saling mengerti karena menggunakan bahasa yang sama, bahasa Indonesia ataupun Jawa misalkan.
Jember, daerah yang merupakan pertemuan dua titik budaya, yaitu Jawa dan Madura (Pandhalungan). Karena hal itulah, Jember akhirnya memiliki dialek khas tersendiri. Banyak dialek-dialek khas Jember yang unik dan hanya bisa dipahami bila digunakan terus menerus setiap hari. Dialek-dialek tersebut biasanya disebut Bahasa Jemberan oleh masyarakat.
Kali ini lokalkarya.com akan mencoba mengartikan fungsi dari beberapa dialek khas Jember untuk kalian.
“Siah…”
Kata ini biasanya dipakai ketika kita mendengar/menerima pernyataan dari lawan bicara, namun kita ragu akan pernyataan tersebut. Lebih kepada ungkapan keraguan akan sebuah pernyataan. Biasanya kata’siah’ terpakai di awal kalimat keraguan yang akan kita ungkapkan.
“Mara…”
Ini adalah kata serapan dari bahasa Madura, yang berarti ayo. Di Jember, kata ini sangat sering terpakai dalam kehidupan sehari-hari. Ungkapan yang terkandung adalah memastikan pernyataan dari lawan bicara. Penggunaan kata ini biasanya diiringi dengan kalimat-kalimat untuk memastikan hal/pernyataan yang terjadi.
“Cek…”
Kata yang satu ini juga salah satu yang memiliki traffic tinggi dalam pembicaraan sehari-hari. Sampai saat ini, “cek…” masih belum memiliki kejelasan arti yang valid. Namun penggunaan kata ini biasanya sebagai penekanan dalam ungkapan meyakinkan. Bisa digunakan di semua kalimat, baik pertanyaan maupun pernyataan.
“Ra kah…”
Ungkapan pasrah bisa disampaikan dengan iringan kata ini. Sebab kata ini memang menggambarkan tentang kepasrahan kita terhadap apa yang disampaikan oleh lawan bicara. Dalam bahasa Indonesia, kata ini seperti kata “deh”. Lebih pada mengutarakan maksud untuk menerima dengan kepasrahan.
“Mak Tager…”
Ini adalah kata yang berfungsi untuk meyakinkan kembali. Biasanya sangat sering digunakan sebagai kalimat tanya. Karena saat kita menerima pernyataan dari lawan bicara, namun kita masih tidak yakin, di situlah kata ini berfungsi. Untuk meyakinkan kembali bahwa pernyataan dari lawan bicara memang seperti itu adanya
“Boh…”
Kalimat yang mengungkapkan keheranan, biasanya diawali dengan kata ini. Bisa dipakai sebagai kata tunggal, bisa juga dengan diiringi kata lain sehingga menjadi sebuah kalimat. Fungsinya sama, yaitu ungkapan tentang keheranan.
“Ceremeh”
CeremeH adalah kata yang berarti cerewet. Ini adalah kata tunggal yang mewakili bahasa Jemberan. Sangat biasa digunakan sebagai pengganti kata cerewet dalam bahasa Indonesia. Bahkan mungkin sebagian besar masyarakat Jember lebih memakai kata ceremeh daripada cerewet dalam pembicaraan sehari-hari.

(Sumber :http://lokalkarya.com/beberapa-dialek-khas-jember-yang-sering-digunakan-dalam-percakapan-sehari-hari.html)

Share:

0 komentar