Bupati Faida : Jangan Sampai Pemilu Memporak-porandakan Persatuan Umat Beragama
JEMBER, SHARE INDONESIA - Tak lama lagi bangsa Indonesia akan mempunyai hajat besar, yaitu pemilihan Presiden dan Wakil Presiden 2019. Tentu dukungan dan partisipasi umat Kristiani dibutuhkan sebagai bagian pembangunan kehidupan yang lebih baik.
Bupati Jember, dr HJ Faida,MMR mengatakan,terwujudnya kerukunan umat beragama bukanlah hal yang mustahil, asalkan masing-masing pemeluk agama bisa saling menghormati, saling asah dan asuh, serta saling mengayomi.
"Kita jangan mudah terpancing oleh intrik-intrik negatif yang ingin memporak-porandakan persatuan dan kesatuan bangsa. Untuk itu, mari wujudkan komitmen bersama guna menjadikan babupaten jember sebagai daerah yang aman dan damai," pesan Bupati Faida usai menghadiri Perhelatan Natal Bersama yang digelar Pemerintah Kabupaten Jember bersama Musyawarah ANtar-Gereja (MAG) di Cempaka Hil, Jum'at (28/12/ 2018) malam.
Untuk itu, Bupati Faida mengajak umat Kristiani, momentum perayaan Natal ini sebagai sumber motivasi dalam membangun kehidupan bermasyarakat yang lebih baik, bekerja keras dan optimis dalam menghadapi tantangan di masa depan. Bersama-sama berbuat kebajikan untuk kemaslahatan umat manusia tanpa memandang segala perbedaan.
Atas nama Pemda Jember, Bupati Faida menyampaikan, terima kasih dan penghargaan kepada umat Kristiani yang telah ikut berpartisipasi dalam membangun Jember. Khususnya bagi terwujudnya solidaritas dan kerukunan umat beragama.
Kepada generasi muda Kristiani, Bupati Faida berpesan pesan, jangan mudah terlena pada hal-hal yang membawa kenikmatan sesaat, seperti miras, narkoba, pergaulan bebas dan lain sebagainya.
"Karena semua itu akan merusak moral dan masa depan saudara. Ingat, masa depan bangsa ini ada di pundak generasi muda, maka jadilah generasi yang dapat membawa sebesar-besarnya manfaat bagi orang lain,"ujarnya.
Hal senada juga disampaikan oleh Dandim 0824 Jember, Letkol. Inf. Arif Munawar, momentum ini benar-benar menggambarkan kebersamaan Umat Kristiani yang dilandasi konsep cinta damai.
"Jika konsep cinta mampu kita wujudkan dalam segala aspek kehidupan.maka kedamaian dan kerukunan umat beragama akan tercipta dan tertanam dengan kokoh pada setiap hati sanubari umat manusia. Yang pada gilirannya nanti bisa menumbuhkan semangat kebersamaan bagi kita semua dalam mewujudkan tatanan kehidupan masyarakat yang aman dan damai,"terangnya.
Sementara itu, Ketua MAG Ignatius Sumarwiadi mengatakan Natal tahun ini menjadi penting untuk menyongsong momen nasional pemilihan presiden dan legislatif. "Seluruh umat Kristen dan Katolik diminta untuk memberikan kontribusi," jelasnya.
Ia mengatakan, perayaan Natal ini juga menjadi momen kebersamaan. Kesempatan ini membuka ruang silaturahmi seluas luasnya bagi masyarakat. Keberagaman ingin dihadirkan dalam perayaan natal ini. "Jadi kekuatan untuk menggalang persatuan nasional," terangnya.
"Bangsa ini bangsa yang besar, bangsa yang beraneka ragam, tetapi memiliki tekad bersama untuk mewujudkan persatuan nasional," lanjutnya.
Masyarakat Katolik dan Kristen di Kabupaten Jember, kata Sumarwiadi, ingin bersama-sama pemerintah daerah membangun Jember dengan berbagai program yang telah dicanangkan bupati dan wakil bupati.
Umat Katolik dan Kristen juga menyampaikan terima kasih atas bantuan pemerintah dalam perayaan Natal Bersama. "Ini pesan penting, bahwa perayaan hari raya, baik Natal, Galungan, Kuningan, Idul Fitri itu bukan saja milik umat, tapi juga milik pemerintah," ungkapnya.
Perayaan Natal Bersama menyajikan keragaman. Ini ditunjukkan dengan pakaian yang digunakan para jemaat, terlebih pengurus gereja. Acara yang ditampilkan juga bernuansa nasionalis. Sementara teatrikal yang disajikan bernuansa budaya daerah.
"Ini untuk menunjukkan kekayaan budaya yang kita miliki juga bisa hadir ambil bagian dalam perayaan natal," ujarnya. Jemaat yang hadir mencapai 2.000 dari 73 gereja yang berada di Kabupaten Jember.(T01).
Tags:
BUDAYA
PEMERINTAHAN
0 komentar