Dakwah Damai, Dakwah Kekinian yang Dibutuhkan Masyarakat
JEMBER, Share Indonesia.id - Dakwah setiap Malam Jum’at manis di Ponpes Alqodiri adalah salah satu contoh dakwah damai yang dibutuhkan masyarakat. "Ini harus menjadi inspirasi para mahasiswa, utamanya mahasiswa yang mengambil sikap untuk menekuni dakwah," ungkap Bupati Jember, dr. Hj. Faida, MMR.
Seperti halnya pada hari yang sama, Jember kedatangan tamu mahasiswa jurusan dakwah dari seluruh Indonesia, sejumlah 500 orang.
Mahasiswa yang dimaksud adalah mahasiswa yang tergabung dalam Asosiasi Mahasiswa Dakwah Indonesia (Amdin), yang menyelenggarakan rekernas di IAIN Jember.
Sebagian mahasiswa itu diajak bupati untuk ikut dalam pengajian yang diikuti oleh puluhan ribu orang dari berbagai penjuru tanah air ini.
Bupati sengaja mengajak mahasiswa menghadiri manaqib akbar ini supaya mahasiswa terinspirasi dengan cara dakwah ini.
“Bagaimana berdakwah yang damai, berdakwah tanpa batas, karena yang hadir di Alqodiri ini dari seluruh Indonesia bahkan luar negeri,” katanya, Kamis malam, 25 April 2019.
Dengan menginspirasi cara dakwah manaqib ini, bupati berharap para mahasiswa menjadi penerus pendakwah yang menjaga persatuan dan kesatuan.
“Menjadi pendakwah yang penuh kasih sayang, dan menjadi pendakwah yang mempersatukan bukan yang mencerai beraikan,” tuturnya.
Dalam kesempatan itu juga, bupati mengungkapkan bahwa manaqib akbar merupakan salah satu destinasi wisata religi di Kabupaten Jember.
“Al Qodiri adalah salah satu destinasi wisata religi Kabupaten Jember yang menjadi kebanggaan kita semua,” ungkapnya.
Sementara itu, KH. M. Mushoddiq Fikri Farouq dalam ceramahnya menjelaskan amal yang paling dicintai Rasulullah SAW.
Pria yang kerap disapa Gus Fikri ini mengatakan, amalan yang paling dicintai Rasulullah SAW adalah duduk di majelis wali.
“Majelis ilmu seperti mengikuti manaqib yang dipimpin syeikh Abdul Qadir Jaelani,” tuturnya.
Hadir di majelis ilmu akan mendapatkan pengarahan perubahan kebiasaan manusia ke arah lebih baik. Mengajak jamaah untuk mencari ilmu menuju akhirat bukan dunia.(ren).
0 komentar