• HOME
  • BUDAYA
  • KRIMINALITAS
  • PEMERINTAHAN
  • POLITIK
  • PENDIDIKAN
  • PERISTIWA
  • WISATA
  • SOSIAL

Welcome To Share Indonesia

SELAMAT DATANG DI SITUS REDAKSI SHARE INDONESIA - PENYAMPAI ASPIRASI DAN MENGAWAL BIROKRASI
SHARE INDONESIA
JEMBER, Share Indonesia.id - Tekad Pemerintah Kabupaten Jember untuk mewujudkan kota Ramah Lansia, dengan memuliakan dan memberikan pelayanan khusus terhadap Lansia, berhasil dikukuhkan kota tembakau di tingkat regional, bersama dengan Surabaya sebagai juara 1 dan Madiun sebagai Juara 2, Jember berhasil meraih peringkat ketiga.

Capaian ini tidak lepas upaya Bupati Jember dr. Hj. Faida MMR dalam memberikan layanan kepada warga lanjut usia, mulai pemenuhan sarana prasarana hingga layanan yang memperioritaskan para lansia.

 “Alhamdulillah, upaya pemkab Jember untuk menjadi kota yang ramah bagi lansia membuahkan hasil, hari ini kita mendapat penghargaan dari Pemerintah Propinsi Jawa Timur sebagai kota ramah lansia peringkat ketiga, penghargaanya diserahkan langsung oleh ibu Gubernur di Surabaya,” ujar Bupati Jember dr. Hj. Faida MMR Selasa (30/7/2019).

Selain memenuhi sarana dan prasarana untuk para lansia, serta memperioritaskan layanan, Pemkab Jember juga memberikan asuransi kesehatan kepada lansia, menurut Bupati, Kebijakan tersebut sebagai upaya untuk memberikan semangat kepada para lansia yang semasa mudanya berjuang bagi generasi muda dan anak-anaknya.

 “Kita sebagai generasi saat ini harus menghormati lansia, karena kita bisa bertahan sampai saat ini, tidak lepas dari perjuangan para lansia, jangan sampai yang pernah berkarya untuk bangsa, hidupnya menjadi sia-sia saat usia tua,” ujarnya.

Bupati menambahkan, saat ini jumlah lansia di Jember mencapai 10 persen, Pemerintah daerah pun punya tanggung jawab bersama, agar lansia di Jember tetap bersemangat dan berkualitas, sehat dan sejahtera.

 “Bangsa yang hebat adalah bangsa yang menghargai para pahlawannya, dan generasi yang hebat adalah generasi yang menghargai para lansinya, dan yang paling penting, Lansia di Jember harus bahagia,” pungkas Bupati. (*)

Pemkab Jember Raih Perhargaan Ramah Lansia

JEMBER, Share Indonesia.id - Bupati Jember dr. Hj. Faida, MMR. menyarankan kepada orang tua untuk meluangkan waktu bagi anak-anaknya guna membaca buku.

“Bila orang tua ingin mengenalkan anak-anak pada dunia, mereka perlu meluangkan waktu untuk membacakan buku buat anak-anak,” tutur Bupati.

Saran itu disampaikan Bupati ketika memberikan sambutan pada acara peringatan Hari Anak Nasional yang berlangsung di Alun-alun Jember, Selasa, 30 Juli  2019.

Menurut Bupati, anak-anak sangat membutuhkan sentuhan orang tua untuk mengenalkan pada dunia; mengenalkan dunia melalui membaca buku.

“Membaca adalah jendela dunia, membuat mereka menjadi pintar,” imbuh Bupati.

Kepada para orang tua, Bupati juga berpesan agar terbiasa membagikan sesuatu yang dibutuhkan anak-anak. Bukan sesuatu yang diinginkan orang tua.

“Berilah anak-anak buku. Berilah anak-anak sarana ilmu pengetahuan. Bukan kemewahan lainnya. Karena itu sebagai investasi hari ini dan masa yang akan datang,” ungkapnya.

Dalam puncak peringatan Hari Anak Nasional tahun 2019 ini juga meluncurkan Gerakan Nasional Membaca Buku (Gernas Baku) dan Gerakan Sadar Infaq Sejak Dini (Gesid).

Acara ini diikuti oleh anak-anak PAUD dan TK. Tidak ketinggalan wali murid dan para guru yang tergabung dalam Ikatan Guru Taman Kanak-kanak Indonesia (IGTKI). Acara ini dimeriahkan penampilan Tari Masal Bajul Ijo karya guru PAUD Jember.

“Selamat untuk anak Indonesia. Anak-anak dapat hidup di negeri yang aman, damai, dan menghargai perbedaan,” ucap Bupati. “Anak-anak bisa hidup bahagia dan mengenyam pendidikan sebaik-baiknya,” ujar Bupati.

Dalam kesempatan itu Bupati menyampaikan tahun 2019 Kabupaten Jember kembali mendapat penghargaan Kabupaten Layak Anak dengan kategori Pratama.

Agar tahun depan lebih baik, lanjut Bupati, menyiapkan peraturan daerah dan peraturan bupati tentang Hak-hak Anak di Kabupaten Jember.

“Jadi nanti jika selesai Perda dan Perbup tersebut. Bupati optimis meningkatkan klasifikasi kabupaten layak anak menjadi level yang lebih tinggi,” katanya. (Min).
Bupati Faida : Orang Tua Hendaknya Luangkan Waktu Temani Anak Membaca

JEMBER, Share Indonesia.id - Bupati Jember dr. Hj. Faida, MMR, berharap agar semua bakal calon kepala desa memiliki kompetensi yang cukup dalam pilkades September mendatang.
Hal ini disampaikan Bupati Faida kepada usai memantau pelaksanaan ujian tes tulis bakal calon kepala desa yang digelar di aula PB Soedirman Pemkab Jember, Selasa, 30 Juli 2019.

"Agar kedepan benar benar-benar calon kepala desa berkualifikasi cukup, yang bisa mengikuti pilkades," ungkapnya. Tes ini untuk mengetahui kompetensi dasar.
“Jadi untuk menyeleksi calon kades yang memenuhi kompetensi dasar bagi desa-desa yang calonnya banyak," terangnya.

Bupati pun mengaku senang dengan adanya seleksi ini. Sebab, calon benar-benar orang yang mempunyai kompetensi cukup.

Dengan ujian kompetensi ini Bupati berharap tidak sampai ada calon kades yang tidak lancar baca tulis, kurang dalam pengetahuan dasar. Bupati tidak ingin saat memimpin kades terpilih menemui banyak kesulitan.

Tes tulis ini difasilitasi oleh Pemerintah Kabupaten Jember. “Tes ini tanpa intervensi. Hasilnya pun dalam waktu yang singkat dan segera diumumkan, dan tidak bisa diganggu gugat," terang Bupati.

Dalam tes kali ini ada beberapa calon yang tidak bisa ikut tes, karena sedang menjalankan ibadah haji. Bagi meeka ini akan diberi kesempatan ujian susulan. Para peserta berasal dari kurang lebih 15 kecamatan.

Kepada pendukung bakal calon yang tidak lolos, Bupati berpesan agar memahami proses yang memang harus dilalui bersama-sama.

“Tes ini adalah tes yang tidak berpihak kepada calon manapun, memang amanat undang-undang untuk bisa menyeleksi calon kades yang maksimal lima calon," terangnya.
“Apapun hasilnya harus dihormati,” imbuhnya seraya berharap semua pihak dapat menjaga ketertiban, menjaga keamanan.

“Tidak ada gunanya membuat kisruh, karena masing-masing perlu menjaga nama baik, menunjukkan bahwa calon pemimpin yang berkarakter dan bisa mengikuti tata tertib," pungkasnya. (min)
Pantau Langsung Test Tulis Cakades, Bupati Faida Harapkan Kompetensi Dalam Pilkades Mendatang

JEMBER, Share Indonesia.id - Mewujudkan Jember Smart Coca City atau dikenal dengan pusat agroindustri kopi dan kakao, Pusat Penelitian Kopi dan Kakao (Puslitkoka) bersinergi dengan Pemkab Jember.

Selama ini, menurut Direktur Puslitkoka Jember, Agung Wahyu Susilo, Puslitkoka sudah banyak melakukan pengembangan hampir seluruh daerah di Indonesia dengan basic kopi dan kakao atau cokelat. "Bahkan nama ICCRI atau Pulitkoka sudah dikenal hingga ke luar negeri," katanya

dalam sambutan pencanangan Jember Smart Coca, Selasa (30/7/2019) di kantor Puslitkoka Jalan PB Sudirman. Namun sayangnya, pengembangan sektor hilir atau industri kecil dan menengah atau IKM, masih kurang diperhatikan.

"Dalam moment ini ada juga forum group discussion atau FGD untuk menganalisa dan merumuskan soal pengembangan IKM di Jember.

Dengan kata lain, sebenarnya forum ini adalah forum pertaubatan, karena kita ingin bertaubat, mengembangan industri lokal," selorohnya.

Sejalan dengan keinginan Puslitkoka ini, Pemkab Jember ternyata sudah terlebih dahulu mencanangkan 4C dalam setiap event nasional dan internasional, yakni Coffee, Chocolatte, Cigarette dan Culture. "Artinya kita ingin bersinergi dalam program yang nyata untuk menciptakan sekaligus mengembangkan sentra-sentra industri IKM kopi dan cokelat dari lokal Jember ini, untuk menggerakkan dan meningkatkan perekonomian masyarakat," tambahnya.

Sejalan dengan keinginan Puslitkoka, Bupati Jember, dr. Hj. Faida, MMR menyinggung soal gerakan kampanye hingga aturan daerah soal pemanfaatan produk dan SDM lokal. "Dalam setiap kesempatan, seluruh souvenir yang kita berikan kepada tamu adalah produk lokal, baik perusahaan ataupun industri rakyat, termasuk milik Puslit ini, dan cokelat adalah salah satu primadonanya," ujar Bupati Faida.

Bahkan, dengan mengusung tema 4C ini, Jember selalu mendapat penghargaan stand terbaik, karena keberagaman produk lokalnya yag dikemas dengan baik. "Saya bukan sekedar, tetapi juga seorang marketing untuk produk lokal masyarakat Jember, dan Alhamdulilla saat ini sudah diapresiasi dengan baik oleh Puslit," tambahnya.

Dengan sinergitas perwujudan Jember Smart Coca ini, apresiasi produk lokal diharapkan bisa meningkat dan pada ujungnya adalah peningkatan perekonomian masyarakat Jember.

Dalam kesempatan tersebut, Bupati Faida juga mengecek langsung sejumlah inovasi karya anak bangsa dari Puslitkoka, yang memiliki tingkat efisiensi tinggi dan sangat cocok dengan industri kecil dan menengah. Hadir dalam kesempatan tersebut, Komandan Kodim 0824 Jember, Letkol Inf. Arif Munawar, dr. Abdul Rochim suami Bupati Faida dan anak sulung Bupati Faida, yang juga penggiat kopi Jember.

Dalam pamerah yang diselenggarakan, terdapat sejumlah bahan olahan kopi, cokelqt hingga batik bermotif kopi dari sejumlah IKM di Jember. (min)

Pemkab dan Puslitkoka Bersinergi Wujudkan Jember Smart Coca City
JEMBER, Share Indonesia.id - “Saya berharap profesionalisme apoteker bisa mengimbangi tantangan era digitalisasi 4.0,” kata Bupati Jember dr. Hj. Faida, MMR. di aula PB Soedirman Pemkab Jember, Sabtu, 27 Juli 2019.
Harapan itu salah satu materi yang disampaikan Bupati dalam pembukaan rakerda dan seminar nasional oleh Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) Cabang Jember yang mengusung tema Defeating Aging For A Healty Beautiful Skin.
Tantangan jaman bagi apotek dan apoteker Indonesia untuk memberikan layanan menjadi latar belakang harapan itu. Memberikan layanan secara konvensional atau layanan daring (online).
“Masyarakat inginnya layanan cepat, mudah, dan praktis. Sementara apoteker konvensional masih mengantre, komunikasi servis apoteker menjadi sesuatu yang sulit diakses. Sementara digitalisasi dengan mudah tanya jawab tentang obat,” terangnya.
Bupati mengatakan, apoteker hadir bukan hanya karena ijazahnya, tetapi hadir di tengah masyarakat untuk menjadi solusi bagi masyarakat. Salah satunya terkait kebutuhan masyarakat tentang informasi dan layanan obat, yang kali ini terjawab oleh layanan online.
Kedepan, layanan-layanan digital ini tentu akan menggeser layanan konvensional, dan para apoteker harus menyadari hal tersebut. “Maka, layanan konvensional yang kelebihannya adalah human touch, perlu diimbangi oleh teknologi, sehingga human touchtidak menghilangkan daya saing di bidang lainnya,” jlntreh Bupati.
Di Jember sendiri, dalam upaya meningkatkan kualitas SDM di bidang farmasi, mahasiswa Prodi Farmasi ber-KTP Jember layak menerima beasiswa Pemerintah Kabupaten Jember. “Saya dorong mereka untuk bisa S1 semuanya dan punya profesi, karena ini untuk mengimbangi tantangan jaman. Di Jember peluang tersebut masih terbuka,” ujarnya.
Selain itu, lulusan Farmasi memiliki peluang menjadi pegawai pemerintah melalui dua jalur, yaitu PNS dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K). “Jember sudah mengajukan formasi-formasinya besar, di rumah sakit dan puskesmas. Sudah ada persetujuan Menpan, tinggal menunggu juknisnya,” ungkap Bupati.
Sementara itu Ketua PD IAI Jawa Timur, Dr. Abdul Rahem, MKes, menyampaikan, rapat kerja daerah IAI kali ini untuk mengupayakan dan menyiapkan apoteker menghadapi tantangan di industri 4.0. “Kita diskusikan tantangan dan peluang terkait itu. Jangan sampai adanya era digital 4.0 ini eksistensi apoteker hilang,” ujarnya.
Selain itu, Abdul Rahem menjelaskan bahwa obat harus diterima oleh pasien dengan penjelasan yang memadai, sehingga pasien bisa menggunakan obat secara benar. Ia khawatir peran apoteker hilang  karena ada layanan daring.
“Kalau nanti hilang peran apoteker, artinya hanya mengandalkan online saja, saya khawatir nanti apoteker bisa salah menggunakan obat,” jelasnya.
Menurutnya, peran online disini dilakukan oleh perdagangan ilegal. Pembelian secara online juga diragukan, karena pengantar tidak bisa menjelaskan tentang obat yang diantarnya.
“Deliverinya online, tetapi kadang kala pengantarnya juga tidak tahu ada catatan dari apoteker, dititipkan pada pengantar. Tetapi penjelasan seperti ini berbeda dengan penjelasan tulisan,” katanya.
Sementara Dekan Fakultas Farmasi Universitas Jember, Lestyo Wulandari, dalam kesempatan yang sama berharap seminar nasional ini dapat mejadi wahana bagi para apoteker untuk bertukar pikiran dalam meningkatkan profesionalisme apoteker pada era 4.0. (*).
Bupati Jember Berharap Apoteker Imbangi Era 4.0
JEMBER, Share Indonesia.id - Bupati Jember dr. Hj. Faida, MMR. mengatakan, Pemerintah Kabupaten Jember memberikan apresiasi kepada para lansia di Jember dengan mengeluarkan peraturan bupati tentang pemberian asuransi kesehatan.

Seluruh lansia di Jember berhak atas asuransi kesehatan gratis dari Pemerintah Kabupaten Jember," kata Bupati, Jumat, 26 Juli 2019, di hadapan ratusan lansia yang mengadakan acara halal bihalal di Pendapa Wahyawibawagraha. 

Kebijakan tersebut sebagai upaya untuk memberikan semangat kepada para lansia yang semasa mudanya berjuang bagi generasi muda dan anak-anaknya. Yang pernah berkarya untuk bangsa, jangan sampai di masa lanjut usia mereka terisa-sia," lanjutnya.

Dalam sambutannya, Bupati menyatakan keberadaan semua orang saat ini karena ada lansia. Demikian juga dengan negeri ini ada karena ada pejuang yang telah tiada.

Bangsa yang hebat adalah bangsa yang menghargai para pahlawannya, dan generasi yang hebat adalah generasi yang menghargai lansianya," tutur orang nomor satu di Jember ini.

Jumlah lansia di Kabupaten Jember, masih terang Bupati, sekitar sepuluh persen. Keberadaan mereka ini sangat penting. Mereka yang mudanya berkarya untuk Jember," ujarnya.

Pemerintah daerah pun punya tanggung jawab bersama agar lansia di Jember tetap bersemangat dan berkualitas, sehat, dan sejahtera. Dan paling penting lansia harus tetap bahagia," tutur Bupati.

Pada pertemuan dengan ratusan lansia di pendopo itu, Bupati mengungkapkan rasa senangnya bisa bertemu dengan para lansia yang masih dalam keadaan sehat.

Bupati pun menyebut para lansia itu sebagai orang-orang yang besyukur dan beruntung. Ini karena masih banyak lansia lainnya yang kehidupan ekonominya pas-pasan dan ada juga yang dalam keadaan sakit.

Apapun keadaannya, lansia adalah bagian penting dari kehidupan kita," ungkap Bupati dengan latar belakang dokter ini.

Dalam acara tersebut juga diputar video tentang lansia yang menjadi contoh untuk para lansia melatih fisiknya agar mendapatkan kebugaran. Di video tersebut memberi motivasi. Tidak ada seorang pun yang boleh mematahkan semangat kita, karena kuncinya semangat ada pada diri kita sendiri," tuturnya.

Sementara itu, Martini Wijaya, M.Pd. selaku Ketua Panitia Halal Bihalal, menyampaikan keinginannya kepada Bupati agar terus  memperhatikan kesejahteraan lansia dan meningkatkan program-program untuk lansia ke depannya.

Martini Wijaya menilai acara halal ihalal ini sangat baik. Karena adanya tali persaudaraan yang baik antara Bupati atau Pemerintah Kabupaten Jember dan para lansia," ucapnya. (Ren).

Bupati Faida Mengapresiasi Lansia Dengan Berikan Asuransi Kesehatan
JEMBER, Share Indonesia.id - Bupati  Jember dr. Hj. Faida, MMR. mengapresiasi Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Ampel Surabaya yang berinisiatif datang ke Jember untuk melengkapi pengurusan beasiswa program Pemerintah Kabupaten Jember.

“Tentu ini karena komitmen bersama untuk mengawal mahasiswanya, dan Bupati berterima kasih atas hal tersebut,” kata Bupati, Jum’at, 26 Juli 2019, saat menerima kunjungan pimpinan UIN Sunan Ampel di ruang Tamyaloka Pendapa Wahyawibawagraha Jember.

Dalam kesempatan ini Bupati membahas kebijakan beasiswa Pemkab Jember tahun 2019. “Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya ini adalah salah satu dari 114 perguruan tinggi yang bekerjasama dengan Pemkab Jember, urusan beasiswa mahasiswa asal Jember,” terang Bupati.

Pertemuan dengan pimpinan UIN Sunan Ampel ini, lanjut Bupati, untuk membuat kesepakatan bersama tentang beasiswa, karena Uang  Kuliah Tunggal (UKT) mahasiswa penerima beasiswa tahun ini langsung ditransfer ke perguruan tinggi masing-masing.

“Hal ini dilakukan agar penerimaan beasiswa dapat dikawal bersama dan untuk memastikan keaktifan mahasiswa,” ungkap bupati dengan latar belakang dokter ini.

Selain UKT, mahasiswa juga menerima bantuan biaya hidup sebesar Rp. 750 ribu setiap bulan, yang  ditransfer ke rekening masing-masing mahasiswa.

Terkait beasiswa ini, Bupati mengungkap masih ada beberapa perguruan tinggi yang belum tuntas pengurusan beasiswa program Pemkab Jember ini. Sejumlah perguruan tinggi itu belum mengembalikan umpan balik kepada Pemkab Jember untuk status mahasiswanya.

“Jadi yang belum ada umpan balik tentang kejelasan mahasiswanya, tentu belum ditransferkan,” jelasnya.

Beasiswa Pemkab Jember tahun 2019 ini, masih terang Bupati, menggunakan kesepakatan bersama dengan 114 perguruan tinggi. Kerjasama ini yang menjadi dasar untuk Pemkab Jember membayarkan UKT ke perguruan tinggi masing-masing.

Selain terkait beasiswa, pertemuan Bupati dengan pimpinan UIN Sunan Ampel ini untuk penandatanganan kesepakatan bersama mengenai peningkatan kualitas SDM melalui pendidikan, penelitian, dan pengabdian  kepada masyarakat.

“Hal ini dilakukan dengan mengundang UIN Sunan Ampel Surabaya menyelenggarakan kegiatan penelitian, pengabdian masyarakat, termasuk KKN di Kabupaten Jember. Pemkab Jember siap bekerjasama,” tegasnya.

Wakil Rektor Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya, Prof. Dr. H Ma’shum, mengatakan, mahasiswa asal Jember yang kuliah di UIN Sunan Ampel Surabaya sebanyak 67 orang. “Tetapi belum terekap berapa mahasiswa yang mendapat beasiswa Pemkab Jember,” ungkapnya.

Prof. Dr. H Ma’shum mengungkapkan alasannya mengapa datang langsung menemui Bupati Jember untuk pengurusan beasiswa. “Karena adanya mahasiswa yang mengeluh tentang tingginya UKT, sehingga adanya beasiswa Pemkab Jember ini ditindaklanjuti oleh UIN Sunan Ampel Surabaya,” katanya.

Beasiswa Pemkab Jember ini, lanjutnya, ditujukan agar mahasiswa tidak lagi berpikir biaya, tetapi fokus pada pendidikannya.

Terkait kedatangannya ke Jember, pihak UIN Sunan Ampel Surabaya mengaku sengaja menyusuri daerah yang memang ada kepedulian terhadap SDM. “Dan Jember salah satunya yang luar biasa peduli,” pungkasnya. (Ren).

Bupati Jember Apresiasi UIN Sunan Ampel Surabaya
JEMBER, Share Indonesia.id - Sebagai bentuk pelayanan serius terhadap pensiunan, Pemkab Jember terus dilakukan perbaikan oleh Pemkab Jember, terbaru Jumat (26/7/2019) bertempat di Aula Wahya Wibawagraha Pemkab Jember, 344 Penerima SK Pensiunan tidak hanya menerima SK secara langsung, tapi penerima SK yang sudah memasuki masa Pensiun bisa langsung menerima dana pensiun pada hari ini juga.

“Kita akan terus memperbaiki layanan kepada pensiunan ASN, dan hari ini tidak hanya kita serahkan langsung SK Pensiunnya, tapi juga kita buat semacam simulasi, bagaimana para pensiunan ini bisa menerima dana pensiunnya secara langsung, kira-kira berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk proses semacam ini,” ujar Bupati Jember dr. Hj. Faida MMR kepada sejumlah wartawan.

Bupati juga menjelaskan, bahwa sistem satu atap seperti ini, akan terus ditingkatkan demi perbaikan pelayanan, dimana sebelumnya calon penerima SK Pensiun harus menunggu waktu yang cukup lama hingga ada yang sampai 3 tahun.

“Hari ini kita buat layanan satu atap untuk para pensiunan, dan Insya Alloh layanan satu atap seperti ini pertama kalinya ada, dimana penerima SK Pensiun tidak perlu menunggu waktu yang lama, tapi langsung menerima hak-haknya,” tambah Bupati.

Sementara Khoirul Rasidi Kepala PT. Taspen (Persero) Kantor Cabang Utama Surabaya, yang hadir secara langsung pada penyerahan SK dan Simulasi ini mengatakan, bahwa selama ini banyak daerah yang dikunjunginya, paling banyak menyerahkan SK Pensiun secara simbolis dan belum ada yang melakukan Simulasi.

“Untuk Jember merupakan yang pertama dalam penyerahan SK Pensiun dan langsung disimulasikan pencairannya, dan waktu yang dibutuhkan juga tidak terlalu lama, kisaran 45 menit, dana pensiun sudah bisa cair,” ujar Khoirul Rasidi.
Sedangkan untuk penerima SK Pensiun yang pensiunnya pada Agustus mendatang, pada kesempatan kali ini juga diberikan SKnya, sehingga pada saat pensiun, tidak menunggu waktu lama untuk proses Administrasinya. (*)

Bentuk Pelayanan Terus Diperbaiki Terhadap Pensiunan Pemkab Jember
JEMBER, Share Indonesia.id - Simulasi tanggap darurat bencana menjadi upaya penyegaran bagi Linmas dan masyarakat agar selalu dalam kondisi siap siaga.

Hal ini disampaikan Asisten Pemerintahan Sekretaris Daerah Kabupaten Jember Drs. M. Djamil, MSi., yang mewakli Bupati Jember dr. Hj. Faida, MMR. saat pembukaan simulasi tanggap darurat bencana di Lapangan Sukorambi.

"Supaya peran serta mereka dalam upaya penanggulangan bencana senantiasa dalam kondisi siap siaga," kata Djamil, Kamis, 25 Juli 2019.

Untuk itu, masih kata Djamil, simulasi perlu secara rutin dilakukan hingga menjadi suatu pembiasaan bagi masyarakat. Masyarakat pun tahu cara apa yang perlu dilakukan sesuai dengan bencana yang terjadi.

Pembiasaan itu perlu karena bencana dan ekskalasinya tidak bisa diprediksi. "Ketika pembiasaan itu terjadi secara terus menerus, maka kesiapsiagaan itu akan muncul," ungkapnya.

Djamil mengatakan, simulasi ini merupakan kegiatan Satpol PP Provinsi Jawa Timur yang diinisiasikan dalam lingkup Kabupaten Jember, dengan melibatkan Satpol PP se-Jawa Timur.

Dalam kesempatan itu, Djamil juga mengungkapkan program Pemerintah Kabupaten Jember dalam mengantisipasi tanggap bencana berada di organisasi perangka daerah (OPD) teknis terkait, seperti BPBD dan Dinas Kesehatan.

Dalam kesempatan yang sama, Kasatpol PP Pemprov Jawa Timur, Drs. Budi Santosa, menyampaikan, simulasi ini dilakukan untuk meningkatkan kesadaran bersama dalam tanggap darurat.

“Masyarakat harus sadar, kalau bisa tanggap bencana semua," katanya.

Menurut data yang ada, masih kata Budi, Indonesia merupakan daerah tropis yang berpotensi bencana alam maupun non alam. Di Jatim juga telah terjadi 411 bencana pada tahun 2018.

Sementara di Kabupaten Jember terdapat 12 desa rawan bencana, diantaranya berupa rawan cuaca ekstrem, gunung api, longsor, banjir, gempa bumi, dan tsunami.

"12 desa itu mungkin berdampak, makanya kita mengadakan simulasi disini, supaya penanganan risiko bencananya bagus dan masyarakat tanggap bencana," ungkap Budi.

Budi mengatakan, melibatkan Satpol PP bertujuan untuk menjadikan anggota Linmas lebih terampil. Terlebih di Kabupaten Jember terdapat sekitar 16.000 anggota Linmas.

"Ini luar biasa, saya minta kepada Pak Asisten untuk mencari anak muda milenial supaya gesit dan tanggap terhadap bencana," ujarnya.

Untuk menghadapi kondisi tanggap darurat bencana, lanjut Budi, harus melibatkan masyarakat. Sebab, subyeknya adalah masyarakat dalam membangun Indonesia.

"Yang mengerti permasalahan-permasalahan masyarakat yaitu masyarakat itu sendiri, makanya masyarakat itu harus mandiri," pungkasnya. (Ren).

Simulasi Tanggap Darurat Bencana, Upaya Penyegaran Bagi Linmas Serta Peran Masyarakat
JEMBER, Share Indonesia.id - Untuk mengatisipasi tanggap darurat bencana alam diwilayah Jawa timur, pemerintah provinsi jawa timur melalui kesatuan pramung praja melakukan simulasi pemberdayaan peran dan kesiapsiagaan Satlinmas dan Masyarakat dalam penanganan tanggap darurat bencana.

Kegiatan yang diselenggarakan oleh Pemerintah provinsi jawa timur yang bertempat dikabupaten jember. berlangsung di lapangan kecamatan sukorambi kabupaten jember, Kamis (25/07/2019). Dengan memperagakan situasi tanggap darurat saat bencana alam menimpa.

Pada kesempatan tersebut, Kasat pol PP provinsi Jawa timur Budi Santosa menyampaikan bahwa target dari simulasi ini tujuannya ialah bersama tanggap darurat bencana alam, agar masyarakat yang ada di daerah bencana mengatahui. Jika indonesia sendiri merupakan wilayah tropis dengan pertemuan antar lempeng digaris pantai kita.

"Target dari simulasi ini yaitu bersama tanggap darurat, supaya masyarakat tau karena wilayah indonesia sendiri tropis, lempengannya juga jelas lempengan austrasilia, terus asia dan pasifik. Serta pasti di indonesia ini kan banyak bencana," ujarnya.

Menurut pria yang akrab disapa Budi tersebut menjelaskan, di jawa timur sendiri ada beberapa bencana yang luar biasa, dimana ada ribuan bencana alam yang terjadi diwilayah indonesia ini.

"sedangkan di jawa timur aja berapa bencananya luar biasa, ada 3000 lebih di jawa timur yang merupakan wilayah indonesia. Yang mana Jawa timur ada empat ratus ke atas semua, yang mana pada tahun 2018 ada 409," jelasnya.

Dikabupaten jember ada 12 titik rawan bencana alam yang berada di wilayah pedesaan, untuk itu masyarakat harus sadar akan tanggap darurat bencana bencana tersebut.

Oleh karenanya, Beliau menghimbau kepada masyarakat untuk lebih peka serta tanggap terhadap bencana alam yang berada di wilayah rawan tersebut.

"Untuk masyakarat jawa timur harus sadar khususnya banjir, terus longsor,  cegah tsunami, gempa bumi dan juga ada kesalahan technologi karena memang Bencana alam sama alam banyak, makanya masyarakat harus sadar dan kalau bisa tanggap bencana alam tersebut," Pungkasnya. (Ren).


Pemprov Jatim Gelar Simulasi Tanggap Darurat Bencana
JEMBER, Share Indonesia.id - Bupati Jember dr. Hj. Faida, MMR. menjelaskan adanya transformasi ekonomi di Kabupaten Jember sebagai bagian penyesuaian terhadap perubahan dunia.
Hal ini disampaikan Bupati dalam forum Indonesia Development Forum 2019 di Jakarta Convention Centre (JCC) Jakarta, Selasa, 23 Juli 2019.
Dalam kesempatan itu, Bupati menjelaskan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Jember ditopang oleh pertanian, sebesar 31 persen.
Meski PDRB ditopang oleh pertanian, Jember ternyata lebih dikenal sebagai kota karnaval dunia. Ini menunjukkan transformasi yang sedang berjalan.
“Kalau Jember hidupnya dari pertanian, tapi terkenal sebagai kota karnaval , ini adalah satu transformasi yang sebenarnya sudah berjalan bertahun-tahun lalu,” terang Bupati.
Hasilnya, Jember diundang oleh kota atau provinsi lain untuk menjadi kurator karnaval dan fesyen daripada diundang sebagai kurator pertanian.
Jember dengan jumlah penduduk mencapai 2,6 juta memiliki lebih 700 pondok pesantren dan 21 perguruan tinggi. Di bidang pendidikan ini, Jember terkenal dengan jurusan pertanian.
Jember yang terkenal sebagai kota karnaval dan kota pendidikan namun PDRB-nya ditopang oleh hasil pertanian. “Ini adalah gambaran Jember,” terangnya.
Menurut Bupati, pertumbuhan ekonomi Jember lebih baik dari rata-rata Jawa Timur. Bahkan pernah sangat tinggi. Namun ada sebuah perubahan pertumbuhan yang kini terjadi.
Perubahan itu dilihat dari peranan usaha pertanian, kehutanan, dan perikanan yang menjadi 29 persen dari sebelumnya 31 persen.
Kondisi ini, masih terang Bupati, menunjukkan ada transformasi yang sedang berjalan. Tetapi secara politik dianggap kegagalan dalam mempertahankan komoditas unggulan berupa pertanian.
“Sejatinya, kita harus membawa visi misi ke arah transformasi, tetapi dari sisi politik orang melihat ini satu kegagalan pembangunan. Artinya visi transformasi besar itu belum tersosialisasi,” ujarnya.
Transformasi itu perlu dilakukan sebagai upaya menyesuaikan pergeseran dunia dan tidak tertinggal oleh perubahan dunia.
Sebagai upaya melakukan transfomasi, pendidikan menjadi awal transformasi tersebut. Kebijakan yang telah dilaksanakan yakni memberikan beasiswa kepada 10.000 mahasiswa yang kuliah di seluruh Indonesia.
Di bidang pertanian, visi besar yang harus dijalankan adalah mengubah petani penghasil gabah menjadi petani pengusaha beras. Untuk menunjang ini dibuat peraturan bagi pertokoan retail modern agar menjual 30 persen produk lokal Jember.
Langkah lain yang telah diambil Pemerintah Kabupaten Jember yakni melakukan revitalisasi terhadap 30 pasar tradisional untuk menjadi pusat perdagangan daerah.
Produk olahan hasil pertanian yang dikemas menarik juga bagian dari transformasi yang sedang dijalankan di bidang pertanian.
Pertanian tidak hanya tentang hasil produksi maupun olahannya. Transformasi yang telah dijalankan yakni membuat wilayah pertanian sebagai destinasi wisata.
“Transformasi itu baru bisa terjadi apabila kita lengkap dari sisi strategi tigal hal. Satu regulasi, dua manajerial, dan yang ketiga edukasi. Kalau kita mengambil salah satu sisi lebih menonjol dari sisi yang lain, maka transformasi itu tidak akan bisa berjalan dengan baik,” pungkasnya
Begini Penjelasan Bupati Jember, Terkait Transformasi Ekonomi di Jember
JEMBER, Share Indonesia.id - Kabupaten Jember kembali menerima penghargaan sebagai Kabupaten Layak Anak (KLA) kategori Pratama dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA).
Penyerahan penghargaan ini oleh Menteri PPPA Yohana Susana Yambise langsung kepada Bupati Jember dr. Hj. Faida, MMR. di Hotel Four Points Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa malam, 23 Juli 2019.
Usai menerima trofi penghargaan, Bupati mengungkapkan rasa syukurnya atas apresiasi tingkat nasional yang baru saja diterimanya.
Prestasi ini, tandasnya, merupakan hasil kerja kolektif antara Pemerintah Kabupaten Jember dengan semua elemen masyarakat.  “Ini adalah buah dari hasil kerja bersama berbagai elemen dalam memastikan pemenuhan hak-hak anak di Kabupaten Jember,” katanya.
Bagi Pemkab Jember, capaian ini mendorong optimisme untuk meraih KLA kategori madya. Terlebih sebenarnya tinggal sedikit lagi Jember bakal berada di ketegori madya.
“Oleh karena itu, kami mengapresiasi seluruh pihak yang telah berikhtiar sehingga Jember kembali meraih penghargaan sebagai Kabupaten Layak Anak,” ujar Bupati.
Seperti diketahui kategori KLA mulai dari Pratama, Madya, Nindya, Utama, dan KLA (paripurna). Kategori Pratama ini diraih Jember untuk kali kedua.  Tahun 2018, penghargaan kategori ini diberikan di Surabaya.
Untuk berada di kategori madya, lanjut Bupati, ada beberapa pekerjaan rumah yang harus dituntaskan bersama-sama dengan sejumlah pihak; lembaga swadaya masyarakat, aktivis pemerhati isu anak, dunia usaha, dan kalangan media.
“Yang tak kalah penting adalah peran keluarga. Karena bagaimanapun peran orang tua sangat diperlukan untuk menjadikan anak hebat dan gembira,” tuturnya.
Lebih jauh Bupati mengungkapkan langkah yang perlu disiapkan bersama untuk menuju KLA kategori madya. Salah satunya membuat peraturan daerah khusus anak yang isinya mengatur tentang pemenuhan hak-hak anak.
Dengan perda ini nantinya Pemkab Jember menjalankan program-program yang pro terhadap anak. Selama ini, jelasnya, aturan yang menjadi dasar program masih menyatu dengan Perda Perlindungan Perempuan dan Anak terhadap tindak kekerasan dan perdagangan orang.
“Kebijakan Perda KLA masih dalam proses NA (naskah akademik). Semoga bisa segera disahkan pada tahun 2019 ini,” harapnya.
Selain itu, Pemkab Jember akan mendorong optimaliasi peran Forum Anak Jember (FAJ). Karena forum ini merupakan ruang bagi anak untuk beraktualisasi dan berekspresi dalam pemenuhan hak-hak sipil dan kebebasan mereka.
Bupati menyebut eksistensi FAJ menjadi jembatan bagi anak untuk menyampaikan aspirasi mereka terhadap pembangunan yang berpihak terhadap kepentingan anak.
“Yang menjadi poin dengan diraihnya Jember sebagai kabupaten layak anak adalah publik harus tahu kalau anak mempunyai hak dasar yang harus dipenuhi sesuai kebutuhan mereka. Seperti hak tumbuh kembang, perlindungan dan menyampaikan aspirasinya,” jelasnya.
Dalam sambutannya, Deputi Bidang Tumbuh Kembang Anak Kementerian PPPA Lenny N Rosalin mengemukakan, penghargaan KLA 2019 merupakan bentuk apresiasi bagi daerah yang berkomitmen tinggi untuk pemenuhan hak dan perlindungan anak.
Menurutnya, kabupaten kota yang menerima penghargaan KLA tahun ini sebanyak 247. “Jika dibandingkan tahun 2018 lalu, tahun 2019 ini mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Dari 177 menjadi 247 kabupaten kota atau meningkat sebanyak 40 persen,” ungkapnya.
Menteri Yohana Susana Yambise berharap tahun depan jumlah dan kualitas kabupaten kota penerima penghargaan ini lebih meningkat.
Secara nasional, Kementerian PPPA menarget pada tahun 2030 Indonesia sudah mencapai layak anak. Syaratnya, seluruh kabupaten kota harus 100 persen menjadi KLA.
“Sebelumnya penghargaan KLA ini dilakukan dua tahun sekali, tapi saya katakan harus diberikan setiap tahun agar pemerintah kabupaten kota bekerja keras memenuhi indikator KLA,” jelasnya. (*)
Raih KLA Kategori Pratama, Bupati : Ini Hasil Kerja Kolektif
JEMBER, Share Indonesia.id - Kepala Pusat Sejarah TNI yang juga Anggota TP2GP Brigjen TNI Prantara Santoso, S.IP, M.Si,  mengatakan, tujuannya datang ke Jember sebagai tim verifikasi lapangan TP2GP yang terdiri dari 13 orang. Verifikasi lapangan ini untuk pemenuhan syarat dalam menentukan pahlawan nasional.
Brigjen. Prantara mengungkapkan, sementara ini Letkol. Mochammad Sroedji secara umum telah memenuhi syarat sebagai pahlawan nasional. “Kita hanya mengecek lapangan, bahwa data yang diinformasikan kepada TP2GP terbukti dan lengkap sebagai syarat untuk pahlawan nasional,” terangnya.
Syarat itu diantaranya, berupa data perjuangan Letkol. Mochammad Sroedji dalam memperjuangkan kemerdekaan dalam melawan penjajah.
Setelah pengecekan ini, tinggal nantinya tingkat pusat memberikan keputusan. Nanti Presiden yang akan menentukan dari beberapa calon untuk gelar pahlawan nasional. “Semoga tahun ini  Letkol. Mochammad Sroedji bisa menjadi pahlawan nasional,” harapnya.
Sementara itu, Iksan Erganto, yang merupakan saksi hidup yang turut berjuang bersama Letkol. Mochammad Sroedji, mengungkapkan, Mochammad Sroedji telah memimpin perang di Resimen 39 dan 40. “Pak Sroedji adalah orang yang gagah berani di segala pertempuran,” ungkapnya.
Iksan Erganto mengatakan, Mochammad Sroedji keluar – masuk hutan untuk mencari tempat strategis yang menjadi penengah antara Jember, Banyuwangi, Bondowoso, dan Situbondo. Hutan itu adalah Sutan Sempolan. Namun saat hampir masuk hutan, M. Sroedji telah ketahuan oleh penjajah Belanda.
“Beliau sangat pantas dan wajar menjadi pahlawan nasional, karena jasa beliau yang sangat besar,” tuturnya
Letkol.Mochammad Sroedji Memenuhi Syarat menjadi Pahlawan Nasional
JEMBER, Share Indonesia.id - Pengusulan Letkol. Mochammad Sroedji sebagai pahlawan nasional memasuki tahap pengecekan lapangan terhadap data yang disampaikan oleh Pemerintah Kabupaten Jember. Tim telah menyatakan secara umum telah memenuhi syarat sebagai pahlawan nasional.
Tim yang bertugas melakukan pengecekan, yakni Tim Peneliti Pengkaji Gelar Pusat (TP2GP), telah berada di Jember dan akan melaksanakan tugasnya selama dua hari.
Pada Selasa, 23 Juli 2019, tim bertemu dengan Pemerintah Kabupaten Jember di ruang rapat Pemkab Jember. Pemkab Jember diwakili oleh Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Isnaini Dwi Susanti, SH., MSi.
Dalam kesempatan itu, perempuan yang sebelumnya menjabat Kepala Dinas Sosial ini menegaskan semangat Pemerintah Kabupaten Jember agar Letkol. Mochammad Sroedji mendapatkan gelar pahlawan nasional.
“Kami semangat terus untuk melaksanakan persiapan agar beliau (Letkol. Mochammad Sroedji, red) menjadi pahlawan nasional,” terangnya.
Perempuan yang akrab disapa Santi ini menyampaikan, sejak tahun 2016 telah mengajukan Letkol. Mochammad Sroedji untuk menjadi pahlawan nasional.
Pengajuan ini berawal dari Yayasan Sroedji yang mengajukan surat pengusulan gelar pahlawan pada Dinsos, lalu diadakan seminar tentang Letkol. Mochammad Sroedji. “Seminar ini dihadiri Mensos yang sekaligus menjadi narasumber, dengan dihadiri 750 undangan,” ungkapnya.
Banyak proses yang telah dilalui dalam pemenuhan persyaratan untuk Letkol. Mochammad Sroedji menjadi pahlawan nasional, seperti wawancara langsung dengan saksi, serta mengekpos di media cetak maupun elektronik.
Pemerintah juga membuat patung untuk Letkol. Mochammad Sroedji. “Wujud penghargaan dari pemerintah, terbentuk dengan berdirinya patung beliau di wajah kantor Pemkab Jember,” tuturnya.
Santi juga berharap perjuangan Letkol. Mochammad Sroedji bisa menjadi salah satu pegangan bagi generasi muda kedepan. “Bahwa perjuangan itu masih bergemuruh,” imbuhnya.
Kepala Pusat Sejarah TNI yang juga Anggota TP2GP Brigjen TNI Prantara Santosa, S.IP, M.Si, mengatakan, tujuannya datang ke Jember sebagai tim verifikasi lapangan TP2GP yang terdiri dari 13 orang. Verifikasi lapangan ini untuk pemenuhan syarat dalam menentukan pahlawan nasional.
Brigjen. Prantara mengungkapkan, sementara ini Letkol. Mochammad Sroedji secara umum telah memenuhi syarat sebagai pahlawan nasional. “Kita hanya mengecek lapangan, bahwa data yang diinformasikan kepada TP2GP terbukti dan lengkap sebagai syarat untuk pahlawan nasional,” terangnya.
Syarat itu diantaranya, berupa data perjuangan Letkol. Mochammad Sroedji dalam memperjuangkan kemerdekaan dalam melawan penjajah.
Setelah pengecekan ini, tinggal nantinya tingkat pusat memberikan keputusan. Nanti Presiden yang akan menentukan dari beberapa calon untuk gelar pahlawan nasional. “Semoga tahun ini Letkol. Mochammad Sroedji bisa menjadi pahlawan nasional,” harapnya.
Sementara itu, Iksan Erganto, yang merupakan saksi hidup yang turut berjuang bersama Letkol. Mochammad Sroedji, mengungkapkan, Mochammad Sroedji telah memimpin perang di Resimen 39 dan 40. “Pak Sroedji adalah orang yang gagah berani di segala pertempuran,” ungkapnya.
Iksan Erganto mengatakan, Mochammad Sroedji keluar – masuk hutan untuk mencari tempat strategis yang menjadi penengah antara Jember, Banyuwangi, Bondowoso, dan Situbondo. Hutan itu adalah Hutan Sempolan. Namun saat hampir masuk hutan, M. Sroedji telah ketahuan oleh penjajah Belanda.
“Beliau sangat pantas dan wajar menjadi pahlawan nasional, karena jasa beliau yang sangat besar,” tuturnya. (Ren,).
Tim TP2GP Lakukan Tahapan Pengecekkan Terkait Letkol.Mochammad Sroedji
JEMBER, Share Indonesia.id - Bupati Jember dr. Hj. Faida, MMR. berharap lomba memancing bisa menjadi destinasi wisata baru, sehingga ada alternatif hiburan bagi masyarakat Jember.
Ini disampaikan Bupati setelah melihat antusias peserta lomba memancing memperingati HUT ke-20 Radar Jember di Omega Fishing di kompleks Jember Edu Garden (JEG) di Kecamatan Ajung, Minggu, 21 Juli 2019.
“Karena peminatnya banyak, saya harap kegiatan ini bisa diperluas. Tidak hanya diperlombakan di wilayah kota Jember, tetapi juga di wilayah sekitarnya,” kata Bupati.
Selain memperluas wilayah perlombaan, Bupati berharap lomba memancing ini diselenggarakan secara temporal dan terjadwal.
Jadwal penyelenggaraan lomba memancing tersebut diperlukan bagi komunitas pemancing. Sedangkan penyelenggaraan lomba secara rutin atau temporal itu akan mendorong lomba memancing menjadi destinasi wisata.
“Sehingga, komunitas mancing bisa mengetahui jadwal penyelenggaraan, dan bisa menjadi event destinasi wisata kekhasan di Kabupaten Jember,” lanjut Bupati.
Kata bupati, memancing dapat melatih kesabaran, konsentrasi, dan jalinan persaudaraan. Bahkan jaringan bisnis pun muncul di kolam pancing.
Selain berbicara tentang lomba pancing, Bupati menyebut kolam pancing merupakan potensi ekonomi yang bisa dikembangkan.
“Kolam pancing ini bukan sekedar hobi. Ternyata, saya melihat ini bisa dikembangkan menjadi suatu area pemasaran yang luar biasa. Ini bisa juga menumbuhkan ekonomi baru di wilayah Jember,” ungkapnya.
Dalam kesempatan itu, Bupati mengapresiasi kreativitas Radar Jember sebagai penyelenggara kegiatan ini. Karena antara pemancing, terdapat jalinan yang bisa dirajut panitia dengan luar biasa.
Orang pertama di Jember ini mengungkapkan, memancing di acara ini merupakan kali pertama dilakukannya. Meski tidak mendapat ikan, Bupati mengaku tetap gembira saat duduk bersama komunitas pemancing.
“Saya mancing pertama kali, tapi belum dapat ikan. Namun duduk bersama komunitas pemancing itu gembira, rileks. Yang menang ceria, yang tidak menang juga ceria,” tuturnya.
Dalam acara pembukaan lomba itu, Bupati diberi kesempatan untuk melepas ikan ke kolam pancing. Bupati juga berkesempatan ikut memancing bersama suami, drg. Abdul Rochim, serta pejabat lainnya.
Sementara Direktur Radar Jember, Abdul Choliq Baya, menyampaikan, lomba memancing diselenggarakan supaya dapat bermanfaat bagi yang punya hobi memancing.
“Memancing adalah kegiatan yang positif, karena kita memancing ikan bukan memancing keributan,” katanya mengundang tawa. (*).
Lomba Memancing Jadi Destinasi Wisata
JEMBER, Share Indonesia.id - Bupati Jember dr. Hj. Faida, MMR. mengapresiasi Kejaksaan Negeri Jember yang menggelar wayang kulit dengan lakon Wahyu Ponco Dharmo. Pergelaran ini sesuai dengan prinsip dan kebangaan Pemkab Jember, yaitu 4C: chocolate, coffe, cigar, dan culture.
“Saya mengapresiasi Kejaksaan Negeri Jember mengambil kegiatan melestarikan budaya yang bisa dinikmati masyarakat dan bisa membangkitkan kembali budaya. Saya senang sekali, karena Jember sendiri memang kebanggaannya 4C, salah satunya ialah culture,” kata Bupati.
Hal ini disampaikan oleh Bupati Jember Faida saat menghadiri pergelaran wayang kulit untuk memperingati Hari Bhakti Adhyaksa ke-59 dan HUT Ikatan Adhyaksa Dharmakarini ke-19, yang berlangsung di halaman kantor Kejaksaan Negeri Jember pada Minggu malam, 21 Juli 2019.
“Kita juga kental dengan budaya Jawa, diantaranya wayang kulit. Karena bangsa yang hebat adalah bangsa yang melestarikan budaya asli bangsanya,” lanjut Bupati.
Orang pertama di Jember ini mengaku bangga, karena dalang yang diundang bukan dalang biasa, yaitu Ki Eddy Siswanto asal Ambulu Jember. Dalang ini sudah terkenal hingga di beberapa penjuru negeri.
“Pak Kajari menginisiatif ini untuk membuat suatu edukasi integritas kepada masyarakat, dengan tema wayang yang bukan cuma hiburan tetapi juga sarat dengan kesan dan pesan,” imbuhnya.
Bupati berharap pertunjukkan wayang kulit ini bisa menjadi hiburan bagi masyarakat sekaligus mengingatkan hal-hal baik. “Mari kita nikmati malam ini, karena malam ini adalah malam budaya,” ajaknya.
Atas nama pribadi dan Pemerintah Kabupaten Jember, Bupati mengucapkan selamat kepada Kejaksaan RI. “Semoga diberi kekuatan dan kemudahan dalam mengabdi bagi nusa dan bangsa,” Bupati.
Kepala Kejaksaan Negeri Jember, Ponco Hartanto, SH., MH. dalam kesempatan sama menyampaikan, Kejaksaan Negeri Jember memberikan hiburan wayang kulit ini dalam rangka Hari Bhakti Adhyaksa ke-59 dan HUT Ikatan Adhyaksa Dharmakarini ke-19.
“Pertunjukan wayang ini hanya untuk melestarikan budaya Jawa dengan dalang lokal yang terkenal hingga ke manca negara, yaitu Ki Eddy dari Ambulu Jember. Semoga dengan pergelaran wayang kulit ini Jember semakin adem dan diberi keselamatan oleh Allah,” harapnya.
Kajari berharap pergelaran wayang kulit ini menjadi momen semua pihak untuk melestarikan budaya. “Menjadi momen bagi kita semua, bahwa memang Kabupaten Jember adalah kota budaya. Jadi kita hidupkan budaya-budaya yang ada di Jember,” tuturnya.
Kajari juga mengajak masyarakat untuk menikmati bersama wayang kulit dengan judul Wahyu Ponco Dharmo, yang artinya petunjuk lima laku kebaikan, atau dalam arti lain yaitu manusia yang mohon petunjuk untuk jalan kebaikan.
“Kita semua wajib melestarikan budaya kita, khususnya budaya Jawa. Semua ini kita persembahkan untuk masyarakat Jember. Dan, terimakasih kepada Bupati Jember atas hadir dan bantuannya, sehingga acara berlangsung dengan baik dan lancar,” pungkas Kajari. (*).
Bupati Apresiasi Kejaksaan Negeri Jember
JEMBER, Share Indonesia.id - Bupati Jember dr. Hj. Faida MMR, Selasa (16/7/2019) petang melantik 80 Pejabat Kepala Desa (pj. Kades) beberapa kecamatan se Kabupaten Jember, selain itu 1 kepala desa hasil Pergantian Antar Waktu (PAW) yakni Heru Ali Wahyudi Kades Cangkring Jenggawah juga dilantik, pelantikan ini sendiri digelar di Pendopo Wahya Wibawagraha Pemkab Jember.

“Kepada Pj. Kades yang dilantik sore ini, agar tidak menjadi timses calon kades, jalankan tugas dan amanah ini sebaik mungkin, awasi penggunaan dana pilkades, jangan sampai ada beban untuk calon yang akan maju sebagai kepala desa,” ujar Bupati Jember dr. Hj. Faida MMR.

Dalam kesempatan tersebut, Bupati juga berpesan, agar Pj. Kades dan Kades hasil PAW yang dilantik, bisa mejadi jembatan antara masyarakat dengan pemerintah daerah. “Pj. Kades dan kades hasil PAW, harus bersinergi dan bisa menjadi jembatan pelayanan masyarakat, karena ini amanah,” pesan Bupati.

Kabupaten Jember sendiri pada September 2019 nanti akan menggelar Pilkades secara serentak untuk 161 desa, dengan dibagi menjadi 4 gelombang, dimana gelombang pertama akan digelar pada 5 September, 12 September, 19 September dan 26 September.

Sedankan pelantikan kades terpilih akan dilakukan secara bertahap juga pada bulan Oktober 146 desa dan 15 desa untuk bulan September. “Saya berharap agar Pj. Kades tidak bermain-main, harus bisa menjaga integritas dan netralitas, sehingga bisa menciptakan suasana yang damai selama pilkades berlangsung,” pungkas Bupati. (*)

80 Pj.Kades Serta 1 Kades PAW Dilantik Oleh Bupati Jember
JEMBER, Share Indonesia.id - Pemerintah kabupaten jember gelar doa bersama serta pelepasan calon jama'ah Haji tahun 2019 asal kabupaten jember, dimana calon jama'ah haji kabupaten jember yang akan berangkat tahun ini mandapatkan tambahan kuota haji asal kabupaten jember.

Adapun calon jama'ah haji jember tersebut, terbagi dalam lima kloter yaitu kloter 43 - 47 kloter untuk kabupaten jember dengan jumlah jama'ah 2023 calon jama'ah haji.

Pelepasan dan doa bersama tersebut, berlangsung di balai serba guna kaliwates jember, Selasa (15/07/2019) pagi, dengan di hadiri forkompinda beserta para tokoh agama.

Bupati Jember dr.Hj.Faida MMR menyampaikan, Bahwa pemerintah kabupaten jember berangkatkan calon jama'ah haji tahun 2019, yang mana ada ribuan calon jama'ah haji asal jember.

"kali ini pemkab jember memberangkatkan rombongan calon jamaah haji dari Kabupaten Jember tahun 2019, dimana hampir 2000 jumlahnya saat detik kepada jamaah haji." Ujarnya.

Selain itu, Bupati Faida MMR menjelaskan bahwa untuk menjaga kesehatan agar fokus dalam mempersiapkan dalam menenuaikan ibadah haji serta menjaga kekompakkan antar sesama demi nama baik kabupaten jember dan indonesia.

" yang pertama jaga kesehatan karena ini atas izin Allah bisa menjadi calon jama'ah haji karenanya fokus saja kepada persiapan dan nanti di tanah suci menjaga kekompakan tolong-menolong dan tidak dibatasi dengan kloter kloter atau kebangsaan karena siapapun disana harus kompak tolong-menolong menjaga nama baik Jember menjaga nama baik Indonesia," jelasnya.

Oleh karenanya, Bupati Faida MMR Berpesan terhadap para calon jama'ah haji, untuk berdoa untuk kabupaten jember, agar kabupaten jember menjadi embarkasi haji dan umroh, dimana diberi kemudahan dalam tahap pembangunannya.

"saya titip untuk mendoakan Kabupaten Jember atas keputusan bapak Joko Widodo Jember dijadikan embarkasi umroh haji mudah-mudahan diberi kelancaran kemudahan, yang tahun ini juga Jember membangun asrama haji dengan anggaran APBD untuk 500 tempat tidur mudah-mudahan untuk perpanjangan Runway dan program lainnya untuk embarkasi umroh haji ini segera dapat terealisasi sehingga kedepan jamaah haji dari Kabupaten Jember," pungkasnya. (Ren).

Calon Haji 2019, Dilepas Langsung Oleh Bupati Jember
JEMBER, Share Indonesia.id - Ada pesan dan harapan yang dititipkan Bupati Jember dr. Hj. Faida MMR kepada 148 ASN yang menunaikan ibadah haji tahun ini bersama dengan 1981 jamaah haji lainnya, diantaranya mengenai kelanjutan Embarkasi dan Asrama Haji yang tahun ini akan dibangun di sekitar Bandara Notohadinegoro Ajung.

“Saya titip doa untuk bapak ibu sekalian yang akan berangkat menunaikan ibadah haji tahun ini, doakan, mudah-mudahan pembangunan Embarkasi dan Asrama Haji di Jember tahap pertama bisa segera kelar pada tahun ini, kalau kita bisa memiliki Asrama dan Embarkasi sendiri, akan semakin memudahkan masyarakat Jember untuk menunaikan ibadah haji,” ujar Bupati Jember dr. Hj. Faida MMR.

Selain titip doa untuk pembangunan embarkasi dan asrama haji, Bupati juga berpesan kepada 148 ASN, agar sebagai pejabat negara tidak terpisahkan dari kloter-kloter (kelompok terbang), tapi tetap membantu dan memberikan layanan kepada masyarakat.

“Saya berpesan, jangan sampai kloter menjadi pemisah bapak ibu sekalian, nanti ada warga yang tersesat, ketika bapak ibu dimintai bantuan tidak mau membantu karena bukan satu kloter, jangan sampai hal ini terjadi, bapak Ibu tetap harus membantu dan memberikan layanan, karena nanti akan menjadi ladang ibadah bapak ibu sekalian, jadi bapak ibu harus bergotong royong untuk membantu sesama,” ujar Bupati.

Dalam kesempatan tersebut, Bupati juga menyampaikan, agar 148 ASN yang berangkat ibadah haji tahun ini banyak bersyukur, karena tidak semua orang mendapat kesempatan untuk memenuhi panggilan Alloh SWT bisa menunaikan ibadah haji.

“Bukan karena jabatan yang tinggi, bukan karena uang yang banyak dan juga bukan karena orang yang sehat yang bisa mendapatkan kesempatan untuk beribadah haji, oleh karenanya kami berharap, bapak ibu bisa menjaga nama baik Jember khususnya dan Indonesia pada umumnya,” pungkasnya. (Tim*)

Bupati Jember Titip Doa Kepada 148 ASN Yang Akan Menunaikan Haji
JEMBER, Share Indonesia.id - Bupati dan Wakil Bupati Jember, Senin (15/7/2019) berikan 148 SK Cuti bagi ASN dilingkungan Pemkab Jember yang akan menunaikan ibadah haji tahun 2019, dalam pemberian SK tersebut, Bupati menyatakan jika izin cuti terhadap 148 ASN sesuai dengan yang terdata di Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Pemkab Jember.

“Saya tadi sempat bingung, soalnya dari data yang masuk awal di BKPSDM, jumlah ASN yang izin cuti sebanyak 147, tapi di Absensi ada 148, ternyata barusan ada 1 yang baru mengajukan izin ke saya, jadi total ada 148, pendataan ini penting, jangan sampai data yang tertulis berbeda dengan yang berangkat,” ujar Bupati Jember dr. Hj. Faida MMR saat memberikan sambutan kepada ASN yang akan menunaikan ibadah haji ke tanah suci.

Selain 148 ASN dilingkungan Pemkab Jember, dalam acara pelepasan yang digelar di Aula Utama Wahyawibawagraha ini, Bupati juga menyampaikan jika jumlah ASN terbanyak yang menunaikan ibadah haji dari Dinas Pendidikan, disusul kemudian Dinas Kesehatan dan beberapa dinas lainnya.

“Untuk Dinas Pendidikan terbanyak jumlahnya, ada 99 ASN, dimana 54 diantaranya merupakan guru dan kepala sekolah ditingkat SD, kemudian disusul Dinas Kesehatan sebanyak 29, selebihnya dari beberapa dinas,” ujar Bupati Jember.

Bupati juga menyampaikan, ASN dari Dinas Pendidikan menjadi terbanyak jumlah jamaah hajinya kali ini, menjadi motifasi tersendiri bagi ASN lainnya. “Jumlah ASN di Dinas Pendidikan menjadi terbanyak, apakah karena lebih makmur dari ASN lainnya atau ibadahnya lebih tekun, yang jelas ibadah haji merupakan kesempatan kita memenuhi panggilan Alloh, dan mudah-mudahan bisa memberikan motifasi kepada ASN di dinas lainnya,” ujar Bupati Jember.

Sementara Mujiono salah satu guru di SMPN 1 Jombang yang ikut menunaikan ibadah haji tahun ini menyampaikan, bahwa pelaksanaan ibadah haji untuk kalangan ASN saat ini lebih baik dibanding tahun sebelumnya, dikarenakan pada tahun ini dikoordinir oleh Pemkab.

“Kalau tahun lalu berangkatnya secara mandiri, tapi kali ini meski daftar mandiri, tapi pemberangkatannya dikoordinir oleh Pemkab, selain itu juga memberikan bantuan bimbingan haji, kepada ASN, intinya lebih terkoordinir dibanding tahun sebelumnya,” pungkas Mujiono yang menunggu pemberangkatan ibadah hajinya selama 9 tahun. (*)
Bupati jember Bersama Wabup Jember Berikan SK Cuti Haji Untuk ASN Pemkab Jember
JEMBER, Share Indonesia.id - Bupati Jember dr. Hj. Faida MMR tinjau lokasipembangunan 150 unit Rumah Tinggal Layak Huni (RTLH) di Desa Randuagung Kecamatan Sumberjambe Sabtu (13/7/2019) pagi, dalam kunjungannya tersebut, Bupati mengapresiasi hasil dari program RTLH yang ada di desa tersebut.

“Ini sudah bagus, dengan anggaran 17,5 juta per unit, ternyata oleh beberapa relawan dibuat berseni, tanpa mengurangi kualitas, dengan memberikan hiasan lukisan di masing-masing rumah yang mendapat program RTLH,” ujar Bupati Jember dr. Hj. Faida MMR, kepada sejumlah wartawan.

Bupati menambahkan, program 150 RTLH di Desa Randuagung Kecamatan Sumberjambe ini merupakan lanjutan dari 91 unit rumah yang sudah dibangun pada tahun sebelumny, dimana di Jember sendiri saat ini ada 95 ribu lebih rumah tinggal yang tidak layak huni.

“Jember itu jumlah penduduknya kkurang lebih 2,6 juta jiwa, dimana 95 ribu rumahnya tidak layak huni, oleh karenanya, untuk memenuhi 95 ribu rumah tidak layak huni tersebut, diperlukan keterlibatan semua pihak, baik Swadaya, Baznas, CSR, dan pusat, untuk kali ini kita gunakan APBD dengan target 2000 unit rumah,” beber Bupati.

Selain meninjau hasil pembangunan RTLH, dalam kesempatan tersebut Bupati juga memberikan bingkisan kepada lansia yang belum terdata dalam Program Keluarga Harapan (PKH). “Tadi juga ada beberapa janda dan lansia yang belum terdata di PKH, kita beri bantuan juga, beberapa anak-anak juga kita beri oleh-oleh alat tulis, karena senin besok mereka semua sudah masuk sekolah, mudah-mudahan bisa bermanfaat,” ujarnya.

Untuk rumah yang mendapatkan program RTLH, bupati mengatakan, bahwa mereka yang mendapatkan program tersebut adalah rumah yang masih berlantai tanah dengan penghasilan perbulannya rata-rata masih dikisaran 600 ribu.

“Untuk pendataan ini, dilakukan oleh relawan, dan kebetulan untuk desa Sumberagung, relawannya begitu semangata dalam melakukan pendampingan,” puji Bupati.  (*)

150 RTLH di Sumberjambe, Bupati Faida Tinjau Langsung
JEMBER, Share Indonesia.id - Pemerintah Kabupaten Jember memulangkan jenazah seorang tenaga kerja dari Malaysia asal Kecamatan Sumberbaru. Dari data di Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Jember menyebutkan tenaga kerja itu bernama Matjuri.

Saat ini jenazah sedang dalam perjalanan menuju Jember menggunakan ambulans yang difasilitasi oleh Pemerintah Kabupaten Jember.

Kepala Dinas Tenaga Kerja Bambang menjelaskan, pria berusia 35 tahun tersebut meninggal akibat sakit. "Sebab meninggal sakit kanker usus," terangnya, Jum'at (12/72019).

Lebih jauh Bambang menjelaskan, pihak keluarga yang diwakili Camat Sumberbaru Dedi Winarno telah menjemput jenazah di Bandara Juanda.

Penyerahan peti jenazah berlangsung di terminal kargo Bandara Juanda oleh staf Lokal Penempatan Pelayanan Perlindungan TKI (LP3TKI) kepada Dedi Winarno.

Jenazah warga Dusun Krajan RT 02 RW 01 Desa Jamintoro, Sumberbaru ini tiba di bandara pukul 09.10 WIB dengan menggunakan maskapai Malaysia Airlines MH 871.

Sementara Wakil Bupati Jember Drs. KH. Abdul Muqit Arief kepada wartawan mengatakan, bahwa Almarhum meninggal di rumah sakit di Malaysia setelah mendapat perawatan selama tiga bulan.

"Dulu waktu almarhum sakit, pihak keluarga sudah berencana membawa pulang, namun peraturan penerbangan tidak mengizinkan, dan kemarin ketika ada kabar yang bersangkutan meninggal, pihak korban berkoordinasi dengan Pemkab untuk membantu pemulangan jenazahnya," ujar Wabup saat takziah dirumah duka.

Wabup juga menyatakan,  selain Matjuri, di Malaysia masih ada 1 TKI asal Jember atas nama Ilham yang juga meninggal, bahkan untuk Ilham meninggal 15 hari yang lalu.

"Saat ini masih ada 1 jenazah TKI kita yang ada di Malaysia, karena dulu berangkat secara ilegal, jenazah tidak bisa dipulangkan dulu, karena banyak hal yang harus dipenuhi, diantaranya biaya rumah sakit yang lumayan tinggi dan juga denda," tambah Wabup.

Atas hal ini, wabup menghimbau kepada warga Jember yang saat ini menjadi TKI, agar melengkapi data dan melalui jalur yang resmi. "Jika ada hal hal yang tidak diinginkan, bisa segera tertangani," pungkas Wabup.  (*)
Pemkab jember pulangkan Jenazah TKI asal Sumberbaru
JEMBER, Share Indonesia.id - Bukan hanya Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto yang memberikan support dan semangat kepada 450 pasukan Yonif R 509 Balawara Yudha dalam penugasan Pamtas di RI-PNG.

Bupati Jember dr. Hj. Faida MMR juga memberikan hal yang sama untuk dijadikan bekal pasukan dalam menjaga wilayah perbatasan RI dengan Papua New Guinea di Mako Yonif R 509/BY Jember, Jum'at (12/07/2019) sore.

Bupati Jember dr.Hj. Faida MMR menyampaikan bahwa pemerintah kabupaten jember juga membantu berikan bekal terhadap para prajurit yang akan bertugas di RI - PNG ini, berupa bibit tanaman serta buku anak untuk anak papua.

“Kami membantu bekal bagi anggota Yonif 509 berupa bibit-bibit tanaman buah dan juga buku-buku untuk anak-anak Papua, kami juga menitipkan salam untuk saudara sebangsa di Papua melalui Dansatgas, bahwa kami semua juga saudara dalam naungan NKRI,” ujar Bupati Jember dr. Hj. Faida MMR.

Selain itu, Bupati Faida MMR menjelaskan, bahwa bantuan bekal berupa bibit tanaman kepada pasukan yang ditugaskan Pamtas di RI-PNG, dikarenakan selain lebih mudah.

"masa penugasan pasukan Pamtas di Papua cukup lama, yakni 9 bulan, sehingga dengan bantuan bibit tanaman buah, akan bermanfaat saat 4 bulan masa berbuah." Jelasnya.

Sementara Dansatgas Letkol. Inf. Wira Muharromah, mengusapkan terima kasihnya atas support dan bantuan bibit buah dan buku dari Pemkab Jember, karena memang penempatan pasukan Yonif R 509 berada di wilayah utara Papua, dimana dengan medan perbukitan dan rawa, lokasi nya juga jauh dari perkampungan.

“Memang nanti kami akan ditugaskan di wilayah Papua bagian utara, dimana selain jauh dari warung, medannya juga di hutan dan rawa, dan bibit tanaman buah ini sangat berarti, karena nanti akan ditanam di lokasi tersebut, kalau kita bawa bekal makanan jadi atau siap masak, tidak bisa bertahan lama, dan satu-satunya cara adalah dengan menanam buah-buahan atau ubi-ubian,” pungkas Wira. (Ren).

Bupati Faida Berikan Suport Yonif R 509/BY Yang Akan Tugas di PAMTAS RI - PNG
JEMBER, Share Indonesia.id - Pemerintah Kabupaten Jember memulangkan jenazah seorang tenaga kerja dari Malaysia asal Kecamatan Sumberbaru.

Data dari Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Jember menyebutkan tenaga kerja itu bernama Matjuri.

Saat ini jenazah sedang dalam perjalanan menuju Jember menggunakan ambulans yang difasilitasi oleh Pemerintah Kabupaten Jember.

Kepala Dinas Tenaga Kerja Bambang menjelaskan, pria berusia 35 tahun tersebut meninggal akibat sakit. 

"Sebab meninggal sakit kanker usus," terangnya, Jum'at 12 Juli 2019.

Lebih jauh Bambang menjelaskan, pihak keluarga yang diwakili Camat Sumberbaru Dedi Winarno telah menjemput jenazah di Bandara Juanda.

Penyerahan peti jenazah berlangsung di terminal kargo Bandara Juanda oleh staf Loka Penempatan Pelayanan Perlindungan TKI (LP3TKI) kepada Dedi Winarno.

Jenazah warga Dusun Krajan RT 02 RW 01 Desa Jamintoro, Sumberbaru ini tiba di bandara pukul 09.10 WIB dengan menggunakan maskapai Malaysia Airlines MH 871.

Bela sungkawa Pemerintah Kabupaten Jember untuk almarhum ditunjukkan melalui kedatangan Wakil Bupati Jember Drs. KH. Abdul Muqit Arief ke rumah duka. (*).

Jenazah TKI asal Jember, di Pulangkan Dari Malaysia Oleh Pemkab Jember
Postingan Lebih Baru Postingan Lama Beranda

WELCOME TO SHARE INDONESIA

SELAMAT DATANG DI SITUS REDAKSI SHARE INDONESIA - BERSAMA MENGAWAL BIROKRASI

BAKAL CALON BUPATI JEMBER

BAKAL CALON BUPATI JEMBER

FANS PAGE FACEBOOK

Trending Post

Partisipasi Pemerintah Desa Tanggul Kulon Bendung Penyebaran Virus Corona Patut Diapresiasi

JEMBER, Share Indonesia.id - Kebijakan pemerintah desa Tanggul Kulon Kecamatan Tanggul Jember, dalam mengisolasi warganya yang mudik dari ...

Categories

  • BUDAYA
  • EKONOMI
  • KRIMINALITAS
  • Olahraga
  • PEMERINTAHAN
  • PENDIDIKAN
  • PENGUMUMAN
  • PERISTIWA
  • POLITIK
  • SOSIAL
  • UMUM
  • WISATA

Recent Posts

Website Archive

  • ►  2020 (28)
    • ►  April (3)
    • ►  Maret (5)
    • ►  Februari (12)
    • ►  Januari (8)
  • ▼  2019 (411)
    • ►  Desember (33)
    • ►  November (32)
    • ►  Oktober (32)
    • ►  September (33)
    • ►  Agustus (33)
    • ▼  Juli (36)
      • Pemkab Jember Raih Perhargaan Ramah Lansia
      • Bupati Faida : Orang Tua Hendaknya Luangkan Waktu ...
      • Pantau Langsung Test Tulis Cakades, Bupati Faida H...
      • Pemkab dan Puslitkoka Bersinergi Wujudkan Jember S...
      • Bupati Jember Berharap Apoteker Imbangi Era 4.0
      • Bupati Faida Mengapresiasi Lansia Dengan Berikan A...
      • Bupati Jember Apresiasi UIN Sunan Ampel Surabaya
      • Bentuk Pelayanan Terus Diperbaiki Terhadap Pensiun...
      • Simulasi Tanggap Darurat Bencana, Upaya Penyegaran...
      • Pemprov Jatim Gelar Simulasi Tanggap Darurat Bencana
      • Begini Penjelasan Bupati Jember, Terkait Transform...
      • Raih KLA Kategori Pratama, Bupati : Ini Hasil Kerj...
      • Letkol.Mochammad Sroedji Memenuhi Syarat menjadi P...
      • Tim TP2GP Lakukan Tahapan Pengecekkan Terkait Letk...
      • Lomba Memancing Jadi Destinasi Wisata
      • Bupati Apresiasi Kejaksaan Negeri Jember
      • 80 Pj.Kades Serta 1 Kades PAW Dilantik Oleh Bupati...
      • Calon Haji 2019, Dilepas Langsung Oleh Bupati Jember
      • Bupati Jember Titip Doa Kepada 148 ASN Yang Akan M...
      • Bupati jember Bersama Wabup Jember Berikan SK Cuti...
      • 150 RTLH di Sumberjambe, Bupati Faida Tinjau Langsung
      • Pemkab jember pulangkan Jenazah TKI asal Sumberbaru
      • Bupati Faida Berikan Suport Yonif R 509/BY Yang Ak...
      • Jenazah TKI asal Jember, di Pulangkan Dari Malaysi...
      • Pemkab Jember Ikut Serta Pemilihan Puteri Otonomi ...
      • Ribuan Mahasiswa Penerima Beasiswa Dari Pemkab Jem...
      • Bupati Jember Lepas Para Atlet Jember Yang Akan Be...
      • LKP Harus Terintegrasi serta Miliki Karakteristis ...
      • Ikut Semarakkan Apkasi Expo 2019, Pemkab Jember Pa...
      • Wabup Muqit Hadiri Halal Bihalal Mantan Pejabat Pe...
      • Bupati Jember Gandeng PT Taspen Dalam Manjakan Pen...
      • Sesuai komitmen, Pemkab Jember terus perbaiki Pela...
      • Bupati Jember Mengevaluasi ASN yang Akan Cakades S...
      • Bupati Jember terus berupaya Ajak Akhiri Masa - ma...
      • Ribuan PNS Pemkab Jember, Dapatkan SK langsung Dar...
      • Diklat PONED di Jember di Buka Langsung Oleh Wabup...
    • ►  Juni (32)
    • ►  Mei (35)
    • ►  April (39)
    • ►  Maret (42)
    • ►  Februari (30)
    • ►  Januari (34)
  • ►  2018 (174)
    • ►  Desember (10)
    • ►  Mei (1)
    • ►  April (15)
    • ►  Maret (126)
    • ►  Februari (22)
  • ►  2017 (528)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  September (16)
    • ►  Agustus (66)
    • ►  Juli (64)
    • ►  Juni (64)
    • ►  Mei (73)
    • ►  April (53)
    • ►  Maret (72)
    • ►  Februari (64)
    • ►  Januari (55)
  • ►  2016 (1)
    • ►  Maret (1)

VISITOR WEBSITE

Flag Counter

Halaman Website

  • HOME
  • MEDIA CYBER
  • PUBLIK SERVICE
Solidaritas Jember. Diberdayakan oleh Blogger.

Labels

  • BUDAYA
  • KRIMINALITAS
  • Olahraga
  • PEMERINTAHAN
  • PENDIDIKAN
  • POLITIK
  • SOSIAL
  • UMUM
  • WISATA

Popular Post

  • Ratusan GTT di Jember, Terima SP Serta THR Yang Serahkan langsung oleh Bupati Faida MMR
  • Bupati Faida, Targetkan 9.416 Adminduk "Rampung" Melalui Pendopo Express
  • Gus Firjaun Apresiasi Upaya Bupati Faida Soal Konsep Islam dan Pancasila KH. Ahmad Siddiq

SHARE INDONESIA MAP

VISITORS

Flag Counter

Copyright © 2019 SHARE INDONESIA. Creative By Troops Dhemits Jember TROOPS DHEMITS JEMBER