• HOME
  • BUDAYA
  • KRIMINALITAS
  • PEMERINTAHAN
  • POLITIK
  • PENDIDIKAN
  • PERISTIWA
  • WISATA
  • SOSIAL

Welcome To Share Indonesia

SELAMAT DATANG DI SITUS REDAKSI SHARE INDONESIA - PENYAMPAI ASPIRASI DAN MENGAWAL BIROKRASI
SHARE INDONESIA



Tanpa Dana Hibah, Harga Tiket Jember Fashion Carnaval Naik


Jember (beritajatim.com) - Penyelenggara Jember Fashion Carnaval akan meningkatkan harga tiket untuk menutup biaya operasional, menyusul keluarnya rekomendasi Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) yang tidak memperkenankan panitia memperoleh dana hibah dari APBD Kabupaten Jember tahun ini.

Jember Fashion Carnaval adalah karnaval fesyen jalan terbesar di dunia yang menggunakan jalan raya sebagai catwalk sepanjang 3,6 kilometer. Tahun ini, JFC memasuki tahun penyelenggaraan ke-16. Wakil Presiden JFC Suyanto mengatakan, penyelenggaraan membutuhkan biaya hampir Rp 2 miliar. Tahun ini, APBD sebenarnya menganggarkan Rp 500 juta untuk dana hibah kegiatan tersebut.

Kekurangan dana operasional ditutup dari hasil penjualan tiket dan road show atau pertunjukan di sejumlah kegiatan nasional dan internasional. Dengan tidak adanya dana hibah, Suyanto memastikan akan berdampak pada harga tiket penonton. "Kalau dulu 20-25 persen dijual dan 75 persen tiket digratiskan. Kalau sekarang mungkin ditingkatkan. Itu salah satu cara saja. Show must go on (pertunjukan harus tetap berlangsung)," katanya.

Menurut Suyanto, segala ihktiar harus dilakukan. "Ke depan pun kami akan mulai berusaha dengan sponsorship, karena JFC harus menjadi even berstandar internasional dan itu diperlukan pendanaan luar biasa. Bukan hanya kontennya. Diselenggarakan berstandar internasional itu pasti dananya luar biasa dan itu tidak mungkin tanpa peran sponsor," katanya.

Namun kendati menggandeng sponsor, JFC tetap akan menyediakan area yang nyaman bagi fotografer untuk mengambil gambar tanpa terganggu dengan papan reklame. "Di luar area itu, kami  punya (catwalk) sepanjang 3,6 kilometer. Mungkin di rute karnaval bisa melibatkan teman-teman sponsor," kata Suyanto. [wir/ted]

Sumber:http://m.beritajatim.com/politik_pemerintahan/301390/tanpa_dana_hibah,_harga_tiket_jember_fashion_carnaval_naik.html
Tanpa Dana Hibah, Harga Tiket Jember Fashion Carnaval Naik


Selamat pagi sobat , seperti biasa admin akan share destinasi wisata yang masih berada di daerah Jember. Kali ini admin akan share tentang Wisata Air Terjun Rengganis Panti yang sudah banyak dikenal orang dan sekarang wisata ini semakin ramai pengunjung, apalagi sekarang sudah mulai dikelola. Di wisata ini sobat akan bertemu dengan rumah pohon yang bisa dijadikan spot foto keren untuk sobat semua. Di wisata ini juga ada kisah dari Dewi Rengganis, Rengganis adalah nama salah satu puncak di Argopuro dari tiga puncaknya yaitu puncak Rengganis, puncak Argopuro dan puncak Arca. Kisah Dewi Rengganis sangat melegenda apalagi dengan adanya kawasan puncak yang dipenuhi situs-situs seperti kerajaan. Ini yang menjadikan Gunung Argopuro adalah tempat situs purbakala tertinggi di Jawa. Kisah tentang Dewi Rengganis ini berbeda-beda dari setiap orang yang menceritakan maka dari itu bagaimana kisah Dewi Rengganis bisa menempati Puncak Gunung Argopuro masih menjadi tanda tanya besar bagi semua masyarakat, tapi bukti dari bahwa Dewi Rengganis memang pernah menempati Puncak Argopuro masih bisa terlihat hingga sekarang, karena masih tersisa puing-puing dari bangunan yang dulu pernah berdiri dikawan tersebut.
Wisata Air Terjun Tancak Rengganis dan Kisah Dewi Rengganis
Kisah Dewi Rengganis memang membuat banyak orang penasaran termasuk admin juga. Tapi sobat kali ini kita akan membahas keindahan dari Air Terjun Rengganis Panti, jadi kita tinggalkan dulu kisah Dewi Rengganis. Ya sobat Wisata Air Terjun Rengganis adalah kawasan yang cukup sulit dijangkau karena air terjun ini berada di tengah-tengah hutan lebat yang tidak bisa dijangkau oleh kendaraan bermotor sehingga sobat memerlukan waktu beberapa jam dengan berjalan kaki untuk bisa sampai ke Wisata Air Terjun Rengganis Panti Jember ini. Tapi dengan semua trek yang harus dilewati sebelum sobat sampai ke Air Terjun Rengganis memang sangat melelahkan tapi dijamin ketika sampai ke Wisata Air Terjun sobat tidak akan menyesal karena keindahan yang disuguhkan oleh Wisata satu ini. Air Terjun Alami yang dikelilingi oleh hijaunya pepohonan membuat Wisata Air Terjun Alami Rengganis sangat cocok dijadikan sebagai spot foto terkeren sobat semua. 
Wisata Air Terjun Tancak Rengganis dan Kisah Dewi Rengganis
Sobat Wisata Air Terjun Rengganis Jember berada di Daerah Pakis, Panti, Kabupaten Jember, Jawa Timur 68153. Jika dari pusat kota jember kurang lebih jaraknya 20 Km, untuk rute cukup mudah kok sobat tersedia juga banyak paapn petunjuk jalan, jika dari arah kota laju kendaran sobat ke Mangli, sampai ke perempatan lampu merah mangli sobat belok kanan, terus hingg bertemu denga persimpangan pertama lalu belok kiri dari situ sudah tersedia banyak petunjuk jalan untuk menuju Wisata Air Terjun Alami Rengganis Panti jember.

Wisata Air Terjun Tancak Rengganis Panti Jember dan Kisah Dewi Rengganis

Hilang, Ditemukan Tewas Mengambang


Hilang, Ditemukan Tewas Mengambang
Warga Dusun Talang, Desa/Kecamatan Jenggawah digegerkan penemuan mayat yang mengambang  di pintu air bagian tengah Saluran V DAM Talang Selasa (20/6) pukul 13.00.  Mayat itu diketahui bernama Bu Nawi, 70 warga Dusun Pringtali, Desa Mrawan, Kecamatan Mayang. 
Mayat itu kali pertama ditemukan warga yang sedang melintas di jembatan kecil di atas pintu air Dam Talang di Sal V. Saksi mencium bau bangkai yang ada di bawah pintu air yang cukup menyengat. Merasa curiga, saksi selanjutnya mencari bau yang cukup menyengat. Sejurus kemudian pandangannya mengarah ke benda yang mirip mayat.
Setelah didekati ternyata benar, benda yang diduga bangkai binatang itu ternyata sosok mayat yang posisinya tertelungkup bercampur sampah dan bangkai ayam. Penemuan mayat itu langsung dilaporkan ke penjaga DAM Talang yang tidak jauh dari TKP.
Kabar penemuan mayat itu langsung terdengar warga. Selanjutnya warga mendatangi lokasi untuk melihat dari dekat. Awalnya warga yang datang tidak mengenali wajah seorang nenek yang hanya menggunakan BH kain warga hijau tersebut. Temuan mayat itu juga dilaporkan ke Polsek Jenggawah.
Sebelum petugas polsek datang ke lokasi, Suryadi, 50, warga setempat langsung mengevakuasi mayat nenek yang mengambang dengan menggunakan bambu yang ditarik ke pinggir. Selanjutnya jasad korban langsung dinaikkan ke pinggir DAM.
Kapolsek Jenggawah AKP Udik Budiarso bersama anggota langsung menuju TKP untuk melakukan olah TKP. Bahkan Camat Jenggawah Rahman Hidayat juga ikut datang bersama anggota satpol PP. Setelah dilakukan otopsi oleh petugas puskesmas, jenazah langsung di bawa pulang keluarganya untuk di makamkan.
Misno, 50, anak korban, menjelaskan kalau ibunya itu sejak hari Senin sekitar pukul 13.00 sudah tidak pulang. Bahkan keluarganya sejak korban pergi melakukan pencarian. Tetapi di rumah keluarganya dan anaknya tidak ditemukan. Memang korban sering keluar karena sudah pikun. “Saya baru tahu setelah diberi tahu tetangga kalau ada penemuan mayat di DAM Talang, setelah dicek ternyata mayat itu ibunya,” ujarnya.
Kapolsek Jenggawah AKP Udik Budiarso membenarkan penemuan  mayat perempuan yang mengambang di pintu air dam talang. Diduga nenek itu mandi dan terpeleset di sungai. Apalagi jarak lokasi penemuan dengan rumahnya cukup jauh. “Dari hasil visum tidak ada tanda-tanda yang mencurigakan,” ujarnya. (jum/c1/aro/har/jawapos.com) 

Sumber:www.radarjember.com
PENEMUAN MAYAT DI AREA SALURAN DAM TALANG JENGGAWAH - JEMBER


Selamat pagi sobat semua. Ketemu lagi sama admin yang selalu share wisata jember untuk dijadikan destinasi wisata sobat semua. Oke sobat kali ini admin akan share Wisata Jember yang telah dikelola dengan baik oleh perhutani jember. Taman Wisata J88 kini telah dikelola dengan baik oleh perhutani jember untuk menyediakan Tempat Wisata bagi warga jember. Awalnya J88 memang hanya bebatuan yang tidak teratur namun memiliki keindahan tersendiri. Apalagi ketika sobat bisa sampai kepuncak Wisata J88 Jember maka sobat bisa menikmati keindahan kota jember, karena dari puncak inilah sobat bisa melihat seluruh kota jember. Tidak banyak orang yang tau bahwa ketika sampai kepuncak sobat bisa mendapatkan spot foto yang sangat keren dengan pemandangan indah kota jember dan bebatuan di Puncak J88. Dengan keindahan yang disuguhkan banyak orang menyebut Wisata J88 Jelbuk Jember adalah Bukit Diatas Awan, karena ketinggiannya yang terkadang kita juga bisa melihat awan yang menyelimuti bumi.
Keindahan Wisata Bukit di Atas Awan
Wisata ini terletak di Desa Sucopangepok, Jelbuk Jember Jawa Timur. Untuk bisa sampai ke Puncak Wisata J88 Jelbuk Jember memang membutuhkan tenaga lebih, karena jalan yang akan dilewati cukup nanjak dan ada beberapa meter tidak ada pegangan yang bisa digunakan untuk pegangan, tapi ketika hampir sampai ke Puncak J88 akan disediakan pegangan karena jalan untuk sampai kepuncak cukup sulit dilewati apalagi ketika musim hujan jalan yang bisa dilewati sangat licin. Tapi tenang saja sobat jalan itu hanya beberapa meter saja ketika akan sampai ke Puncak Bukit J88, untuk menuju Bukit J88 Jelbuk masih bisa dilewati dengan kendaraan bermotor. Untuk arah menuju J88 sobat bisa lewat kota ke arah tujuan bondowoso, nanti sampek daerah jelbuk cari polsek jelbuk kanan jalan, trus dikit ada pinus2an ada gang besar kiri jalan belok, ntar di jalanan ada petunjuk arah J88, truss ngikutin jalan + petunjuk. Ikuti saja pentujuk yang telah dipasang semoga sobat bisa menemukan Puncak J88 Jelbuk Jember ya.
Keindahan Puncak J88
Oke sobat itu saja ulasan tentang Wisata Bukit di Atas Awan Jember. Semoga Wisata di Jember dapat dikelola dengan baik oleh pemerintah agar Jember bisa memiliki Wisata Unik yang dapat terkenal ke seluruh nusantara bahkan dunia. Jangan lupa terus kunjungi HuntingKita.com untuk update terus wisata jember terbaru.
PESONA BUKIT DIATAS AWAN SJ88 JEMBER

Jamin Pendidikan Anak Korban


Jamin Pendidikan Anak Korban
Kecelakaan rombongan pekerja asal Jember di Gilimanuk, Bali, Sabtu (10/6) malam, menyisakan pilu tak terperih. Bagaimana tidak, semua korban merupakan tulang punggung keluarga.
Di rumah sudah ada istri dan anak-anak yang menanti kehadiran mereka. Apa dikata, takdir berkata lain. Meninggalnya delapan korban dalam kecelakaan itu membuat sejumlah anak menjadi yatim.
Pilu itu bukan hanya milik keluarga. Wakil Bupati Abdul Muqit Arief merasakan hal yang sama. Usai menyerahkan santunan untuk ahli waris korban, Muqit sempat mengunjungi rumah para korban di Desa Kemiri, Panti.
Saat tiba di rumah korban Faris Aryadi, perhatian orang nomor dua di Pemkab Jember itu tertuju pada Adiniyah. Bocah perempuan dua tahun itu bertingkah seperti tidak ada apa-apa. Spontan, Muqit memangku bocah tersebut. Tanpa bisa dibendung, Muqit tampak menitikkan air mata.
Demikian pula saat Muqit mendatangi rumah korban Suwari. Muqit sempat bertemu dengan anak bungsu korban yang masih berusia 6 tahun. “Masa depan anak-anak yatim seperti ini wajib diperhatikan pemerintah,” ujarnya.
Dia pun mengaku sudah berkoordinasi dengan Bupati Jember Faida. Bupati sudah sepakat bahwa pemkab akan menjamin pendidikan anak-anak korban. “Saya dan bupati sudah sepakat pendidikan anak-anak korban harus diprioritaskan dan pemkab siap memfasilitasinya,” tegasnya.
Sebelumnya, seluruh ahli waris korban meninggal dunia menerima klaim asuransi dari PT Jasa Raharja. Santunan diserahkan Muqit kepada para ahli waris di Balai Desa Kemiri.
Masing-masing korban meninggal mendapatkan santunan Rp 50 juta. Santunan tersebut bisa langsung dicairkan hari itu pula. Kepala Bagian Klaim PT Jasa Raharja Jatim Yudi Prastowo menegaskan, pihaknya sudah menyiapkan dana Rp 400 juta untuk delapan korban meninggal dunia.
Selain korban meninggal, santunan juga diberikan kepada korban luka-luka. Semua biaya perawatan korban di RSU Negara, Jembrana, Bali, ditanggung Jasa Raharja. Masing-masing korban luka mendapatkan maksimal biaya perawatan Rp 20 juta.
Artinya, kata Yudi, selama pembiayaan di bawah Rp 20 juta, keluarga korban tidak lagi dikenakan biaya pengobatan. “Keluarga korban tidak perlu lagi memikirkan yang lain. Semua kami bantu,” tandasnya.
Dia menjelaskan, besarnya klaim itu sesuai ketentuan Menteri Keuangan No 16 Tahun 2017. Semua korban meninggal dunia berhak mendapat santunan Rp 50 juta. Sebelumnya, korban meninggal hanya menerima Rp 25 juta dan biaya perawatan bagi korban luka tidak lebih Rp 10 juta. “Per 1 Juni korban meninggal dunia sudah berhak menerima Rp 50 juta,” ungkapnya.
       Yudi mengatakan, pihaknya bisa langsung mencairkan klaim asuransi para korban meninggal dunia karena Jasa Raharja sudah memiliki aplikasi layanan online bersama kepolisian. Sehingga, klaim asuransi korban kecelakaan bisa langsung diproses Jasa Raharja. (rul/jum/c1/har/jawapos.com)

Sumber: www.radarjember.com
WABUP AKAN MENJAMIN PENDIDIKAN ANAK WARGA JEMBER YANG MENJADI KORBAN DARI KECELAKAAN BALI
JEMBER,(suarajatimpost.com) -Sejumlah warga yang berprofesi pedagang. di pasar baru Kencong, Kamis (18/05) mengadu kepada DPRD Jember, terkait keberadaan pasar yang sampai saat ini masih diwarnai polemik berkepanjangan. Mereka nenuding Pemkab Jember terkesan 'Telantarkan' nasib pedagang.
Keputusan inkrah dari Pengadilan Negeri yang sudah selesai pada tahun 2013 silam menurut mereka sampai saat ini tidak dijalankan. Begitupun Pemkab dan DPRD Jember tidak ada komunikasi dengan para pedagang. Sehingga, status pasar sampai saat ini mati suri.
"Hingga tahun 2017 tidak ada penyelesaian, bahkan setelah putusan pengadilan kami tidak pernah diajak bicara lagi terkait tindak lanjut nasib pedagang. Pemkab Jember dan DPRD terkesan mengabaikan nasib kami," ucap Martin salah seorang koordinator menjelaskan.
Menurutnya, persoalan subsidi dari 699 pedagang ada 128 masih belum ada diselesaikan. Sehingga mereka berencana akan mendesak Pemkab Jember untuk segera mengambil alih Pasar Baru Kencong dan meminta pengawalan DPRD Jember.
"Persoalan ini harusnya ada duduk bersama antara Pemkab Jember, pengelola Pasar Kencong dan DPRD selaku sebagai penengah. Karena pedagang tidak tau politik bisanya hanya berjualan," tegasnya.
Perwakilan pedagang diterima langsung oleh ketua komisi B Bukri dan beberapa anggota komisi mendengarkan aduan pedagang.
"Kami sudah beberapa kali menggelar pertemuan terkait Pasar Baru Kencong. Sampai saat ini masih belum ada jalan keluar, kami akan agendakan kembali," tutupnya.
DPRD Berjanji akan segera mengagendakan kembali untuk rapat hearing antara PT Artha Wahana Persada (PT AWP) dengan Pemkab Jember.

Sumber: www.suarajatimpost.com

WARGA KENCONG PROTES, TUDING PEMKAB JEMBER TERLANTARKAN PEDAGANG

Assalamualaikum wr. wb
#DJ_Halalbihalal 2017
Diberitahukan kepada seluruh anggota Grup DJOJUJ dimanapun anda berada, bahwasanya acara halal bihalal dan silaturahmi usai bulan ramadhan ini akan di adakan di rumah saudari Noer Asia daerah Semboro.
dipilihnya lokasi ini di karenakan anggota DJOJUJ dari wilayah barat sering ikut kopdar dan acara2 lainnya di kota.. sebagai wujud apresiasi kita kepada DJOJUJ wilayah barat maka dipilih lah lokasi ini.
adapun acaranya akan dilaksanakan pada hari sabtu tanggal 1 juli 2017
jam 09.30 Wib s/d selesai..
untuk teman2 yang dari arah kota, kita bertemu di titik kumpul saja. di tempat biasa masjid an nur bangsalsari..
yg dari arah ambulu grup silahkan hubungi mas tole Nur Hasiem, Gus Echa Finishing
info lebih lanjut:
wa Mas Andrey 082141700551
Bintoro 08970012122
Ahmad Fauzan 085236315478
Fatdalah Muktar 085260447841
hasiem +6285738583587
gus echa +6285259102233
sekian terima kasih, semoga kita selalu dalam lindunganNya dan dapat bertemu di acara halal bihalal ini..
wassalammualaikum wr. wb
cc:
Oesman KOber Heny Ef Hady SmiLe Edo Andreans Bintoro Adi Darmawan Lickk Click Reindra Mr-i Gak Jelaz
PENGUMUMAN ACARA HALAL BIHALAL DJOJUJ 2017



Kubur Impian Baju Lebaran dari Bapak

Tak tampak raut sedih di wajah Muhammad Barok, putra ketiga Tohari, salah seorang korban kecelakaan di Gilimanuk. Anak usia 14 bulan tersebut masih tersenyum kepada setiap pelayat yang datang. Sesekali balita tersebut memegang foto dan KTP bapaknya.
Memang, dia tidak mengerti bahwa bapaknya telah pergi selama-lamanya. Tetapi, berbeda dengan Fadhilah dan Muhammad Mukhsin, kedua anak Tohari yang lain.
Keduanya tahu bahwa bapaknya telah meninggal dunia dalam perjalanan mudik dari Bali ke Jember. Saat Jawa Pos Radar Jember berkunjung ke rumah Tohari, Fadhilah dan Mukhsin sempat ikut menemui. Sepasang mata mereka memerah. Tetapi, keduanya masih bisa menyembunyikan kesedihannya.
Fadhilah baru saja naik ke kelas 6 SD. Sedangkan Mukhsin baru saja lulus dari Madrasah Tsanawiyah. Kemarin sejatinya menjadi hari yang membahagiakan bagi keduanya.
Sebab, sang Bapak sudah berjanji akan membawakan baju baru untuk Lebaran. Sekarang Fadhilah dan Mukhsin harus mengubur impiannya itu. “Dia sudah membawa baju Lebaran dan mobil-mobilan untuk anaknya,” kata Suliha, istri Tohari, sembari terisak.
Kepergian Tohari membuat Suliha terpukul. Sebab, suaminya itu baru kali pertama bekerja sebagai kuli bangunan di Bali. Tetapi, kini belahan jiwanya itu pulang tinggal namaTohari merupakan kepala keluarga yang menjadi tulang punggung bagi keluarganya. Bila tidak bekerja sebagai kuli bangunan, Tohari biasanya mencari rumput untuk sapinya. “Kalau tidak ke Bali, biasanya ke Kalimantan, namun pekerjaan di Kalimantan sudah tidak ada,” ungkapnya.
Ketika bekerja di Kalimantan, kata Suliha, biasanya suaminya pulang ke Jember setiap empat bulan sekali. Saat pergi bekerja ke Bali, Tohari tidak memiliki alat komunikasi. Demikian pula dengan keluarga yang ditinggalkan.
Saat ingin menelepon, dia biasanya meminjam HP milik teman dan tetangganya. “Terakhir kali menelepon sekitar setengah bulan yang lalu,” aku Suliha.
Saat itu Tohari selalu menanyakan kabar anak dan keluarganya. Sebab, putra ketiganya selalu sakit. Setiap kali menelepon, yang ditanyakan adalah kabar keluarga dan saudara-saudaranya. Pembicaraan di telepon tidak terlalu lama. “Dia orangnya pendiam, tidak banyak bicara,” tambah Seno, mertua Tohari.
Di keluarganya, Tohari dikenal sebagai sosok yang giat bekerja. Merantau ke luar Jawa pun dilakoni demi membahagiakan keluarganya. Sayangnya, kabar mendadak yang dibawa Pak Kampung itu membuat Suliha dan anak-anaknya terpukul. Tohari menjadi korban meninggal dalam kecelakaan di Gilimanuk itu bersama sejumlah orang yang masih terbilang tetangganya itu.
Kini, Seno tidak tahu bagaimana nasib ketiga cucunya setelah ditinggal sang bapak. Seno belum tahu bagaimana kelanjutan pendidikan ketiga cucunya itu. “Tidak tahu lagi habis ini seperti apa. Mau lanjut sekolah atau tidak,” ujar Seno, pasrah. (gus/lin/c1/har/jawapos.com)

Sumber:http://radarjember.jawapos.com/read/2017/06/19/2789/kubur-impian-baju-lebaran-dari-bapak/2
Kubur Impian Baju Lebaran dari Bapak

Dalam Seminggu, Polres Jember Ungkap 207 Tindak Pidana

  Kapolres Jember AKBP. Kusworo Wibowo SH. SIK saat menggelar pres release terkait terungkapnya penjual petasan (foto : Moh. Ali Makrus / Jember TIMES) 
JEMBERTIMES – Jajaran Polres Jember dalam seminggu berhasil menindak 207  pelatu tindak kriminal, hal ini diungkapkan Kapolres Jember AKBP. Kusworo Wibowo SH. SIK Senin (19/6/2017) saat menggelar pres release terkait tertangkapnya Debtcollector yang melakukan penganiayaan serta 3 pelaku pembuat dan penjual petasan.
Dari data yang diterima media ini, 207 pelaku tindak kriminal diantaranya 16 preman, 99 pemabuk, 8 penjual miras, 12 anak jalanan, 9 parkir liar, 9 curat 1 calo dan sajam. 
“Dalam seminggu ini kami telah berhasil mengungkap 207 pelaku tindak kriminal dari berbagai kasus, mulai dari parkir liar, miras, curat, maupun premanisme, terbanyak adalah mabuk dan miras,” ujar Kapolres Jember
Kapolres menambahkan, dari 207 pelaku kriminal baik pidana maupun tipiring sebagian diantaranya sudah diproses, ketika disinggung terkait dengan banyak pelaku tindak pidana dalam seminggu.
Kapolres mengatakan banyaknya kasus yang terungkap bukan karena tren yang meningkat atau menurun, tapi karena kerja keras jajaran yang ada dibawahnya.
“Banyaknya penindakan pidana dalam seminggu ini, bukan berarti adanya tren peningkatan di Jember, tapi lebih dari kerja keras yang dilakukan oleh anggotanya, kalau anggotanya kerja keras, tentu akan ada peningkatan kasus yang terungkap,” ujar Kapolres.
Sementara dalam kesempatan tersebut, kapolres juga menghimbau kepada masyarakat agar tidak menyalakan, menjual atau membeli petasan, karena pihaknya tidak akan segan-segan menindak. 
“Saya pesan kepada masyarakat agar tidak menjual, atau membeli petasan, karena kami tidak segan untuk menindaknya,” pungkas Kapolres. (*)

Sumber:http://m.jembertimes.com/baca/154619/20170619/153440/dalam-seminggu-polres-jember-ungkap-207-tindak-pidana/
POLRES JEMBER TANGKAP DEPTCOLLECTOR 3 PELAKU PENGANIYAYAAN YANG BURON


Dina dan Sabtu Bersama Bapak Sebelum Maut Menjemput

Jember (beritajatim.com) - Dina Ayu Watiningsih meminta ayahnya, Ahmad Haris, agar tak berangkat ke Bali. Haris adalah kernet dan sopir cadangan kendaraan Isuzu Elf milik Subagyo, warga Desa Suci, Kecamatan Panti, Kabupaten Jember, dan sering bepergian ke luar kota.

"Besok pagi Bapak mau ke Bali," kata Haris kepada Dina, Jumat (16/6/2017) malam.

"Duhkah, tidak usah ke mana-mana. Kemarin kan sudah dari Mojokerto, kemarin juga sudah dari Lumajang, sekarang masa mau ke Bali," kata Dina.

Sejak ibunya, Sukarsih, meninggal tiga tahun lalu, Dina lebih dekat dengan Haris. Dia tak ingin ayahnya kecapekan bekerja. Namun permintaan Dina diabaikan Haris. Bali bukan tempat yang asing bagi Haris. Saat awal Ramadan, ia pergi ke Bali selama tiga hari. Kali ini ia hendak menjemput sebelas warga Kecamatan Panti dan Sukorambi yang bekerja sebagai pekerja bangunan.    

Dina tak mau lagi berbantahan dengan ayahnya. Ia melihat wajah Haris berseri-seri. Jadi dia tak mau mengganggu kegembiraan sang ayah. Apalagi Haris berjanji pulang saat berbuka.

Azan Magrib, Sabtu (17/6/2017). Haris belum datang. Setelah salat tarawih, sekitar pukul setengah delapan, telepon Dina berdering: dari Haris.

"Bapak nanti sampai rumah jam dua malam."

Saat itu Haris sudah di Negara dan hampir sampai ke Gilimanuk. Bapak dan anak itu ngobrol beberapa menit.

"Bapak, belikan aku minuman isotonik ya," kata Dina.

"Iya, insya Allah nanti Bapak belikan."

"Iya, belikan saja di supermarket yang 24 jam," kata Dina.

"Iya, Insya Allah." Sambungan telepon ditutup.

Pukul sepuluh malam, Dina menerima kabar bahwa ayahnya mengalami kecelakaan. Mobil Elf itu menabrak truk pengangkut semen. Delapan orang meninggal dunia, termasuk Haris. Lima orang lainnya terluka.

Kini Dina yatim piatu dalam usia 21 tahun dan hidup bersama adiknya yang masih remaja di rumah mereka di Dusun Delima, Desa Kemiri, Kecamatan Panti, Kabupaten Jember.. Dia baru saja berhenti bekerja, dan kini harus kembali memikirkan jalan untuk bertahan hidup tanpa harus bergantung kepada orang lain. [wir/kun]

Sumber:http://m.beritajatim.com/peristiwa/301004/dina_dan_sabtu_bersama_bapak_sebelum_maut_menjemput.html
KISAH SEDIH DINA AYU, ANAK KORBAN KECELAKAAN MAUT BALI



berita terkini

JEMBER,(portalindonesia) - Dengan menahan derai air mata dan dengan tatapan penuh kesedihan, para keluarga korban kecelakaan lalu lintas (laka lantas) antara Isuzu ELF ( travel ) dengan Truk Tronton di jalan umum Negara Gilimanuk Desa Klatakan Kecamatan Melaya Kabupaten Jembrana – Provinsi Bali, mendatangi kantor Kepala Desa Kemiri Kecamatan Panti Kabupaten Jember. 
Para keluarga korban tersebut datang ke kantor Kepala Desa Kemiri, untuk mendapatkan santunan laka lantas dari Jasa Raharja Jawa Timur.
“Sebelumnya tidak ada firasat apa-apa, tetapi saya itu entah bagaimana, hanya bilang sama bapak. Bapak kok pergi lagi ? mending bapak gak usah berangkat dulu,” ucap Dina Ayu Hartiningsih (21) putri dari Ahmad Haris kernet Isuzu ELF dengan mata berkaca-kaca menahan tangis kesedihan, Minggu siang (18/6).
Dina menyampaikan, sesaat sebelum terjadinya kecelakaan tersebut, ayahanda sempat melakukan kontak telepon terakhir kalinya, yang menyampaikan kepada Dina bahwa sudah sampai di jalan umum Negara Gilimanuk dan akan sampai di Gilimanuk untuk menyebrang.
“Bapak sempat telepon sebelumnya, jam setengah delapan malam (WIB), bilangnya ada di Negara. ‘Mau sampai Gilimanuk mau menyebrang’,” ucapnya menirukan kalimat terakhir sang ayahanda.
Setelah itu, lanjut Dina, kontak telepon sempat terputus, namun dirinya berkeyakinan bahwa sang ayahanda sudah sampai di penyebrangan untuk sampai di wilayah Gilimanuk dan bersiap untuk menyeberang di selat Bali.
“Mungkin setelah ngobrol itu (sebelum sambungan telepon terputus), berpesan bahwa untuk sering-sering ke makamnya mama (yang sudah meninggal tiga tahun lalu), karena saya jarang sekali ke makam mama saya,” ucapnya.
“Kemudian bapak menyampaikan lagi, mungkin nanti bapak sampai dirumah jam dua malam. Tetapi saat itu saya tidak ada firasat apa-apa, dan tidak menganggap hal itu adalah pamitan,” ucapnya menambahkan.
Dengan meninggalnya ayahhanda dari Dina tersebut, Dina menuturkan, dirinya kini menjadi anak yatim piatu. Sebab terhitung sudah tiga tahun yang lalu, sang ibundapun telah meninggal terlebih dahulu akibat sakit yang diderita.
“Ibu saya Sukarsih sudah meninggal tiga tahun lalu karena sakit, sekarang dengan meninggalnya bapak, saya sekarang menjadi yatim piatu, dan sekarang tinggal hidup berdua bersama dengan adik saya Dwi Karunia Putri (15), yang tahun ajaran baru ini mau masuk SMA,” ungkapnya dengan meneteskan air mata menahan kesedihan dalam, karena diusia mudah harus menjadi yatim piatu.
Sementara itu, keluarga korban yang lain Ahmad Sucipto yang merupakan anak pertama dari Suwari (45) yang menjadi korban meninggal dalam kejadian laka lantas tersebut menuturkan, bapaknya Suwari sudah sering kali bekerja di luar kota sebagai kuli bangunan, bahkan setiap 4 bulan sekali sang bapak harus bekerja keluar kota meninggalkan anak-anaknya untuk mencari nafkah.
“Bapak itu kerjanya sering bolak-balik Jawa-Bali. Bekerja sebagai tukang bangunan.sudah dijalani saat masih bujang dulu. Putranya ada tiga, dan saya sendiri adalah anak pertamanya,” ujar Ahmad menceritakan.
Ahmad menyampaikan, sebelum terjadinya kecelakaan tersebut, sang bapak masih sempat menghubungi anak-anaknya sehari sebelumnya. “Bapak pada Jumat malam kemarin, sempat telepon, dan pulangnya bapak itu memang sering bersama-sama rombongan dari satu desa ini, karena memang semuanya satu rombongan dengan pekerjaan yang sama di proyek, dan tetanggaan semua,” ungkapnya.
Saat terakhir komunikasi dengan sang adik, Ahmad mengatakan, tidak ada firasat apapun. Tetapi sang bapak berpesan agar dirinya menjaga adik-adiknya dan tidak bertengkar satu sama lain. “Terakhir yang disampaikan itu, nek karo adik’e ojo sampek tukaran, sesok bapakke muleh. Jalok opo lek aku muleh (Dengan adik-adik jangan bertengkar, besok bapak pulang, mau minta apa saat bapak pulang ?),” ucapnya menirukan kalimat terakhir sang bapak.
Saat itu, kata Ahmad, adiknya yang kedua, Fitri Nur Hidayah meminta oleh-oleh buah Klengkeng dari Bali. “Saat itu bicaranya dengan adik saya, tetapi saat telepon itu, kita semua berkumpul, ada saya, ibu, dan adik-adik. Bapak kerja di Bali terakhir ini sudah 3 bulan, tetapi sering bolak-balik,” ungkapnya.
Disampaikan oleh Ahmad, bapaknya meninggalkan satu orang istri dan tiga orang anak. “Ibu namanya Sufiani, saya anak pertama, anak kedua adik saya Fitri itu, dan yang ketiga adk saya paling kecil Muhammad Arif Maulana umur 6 tahun. Tahun depan rencananya mau masuk SD,” ucapnya dengan menahan tetes air mata.
Sementara itu, terhadap keluarga yang ditinggalkan, pihak Jasa Raharja Jawa Timur yang diwakili oleh Kabag Klaim Jasa Raharja Jawa Timur Yudi Prastowo mengatakan, santunan yang disampaikan pada para keluarga korban setiap orangnya adalah Rp 50 juta.
“Nilai nominal santunan sebesar Rp 50 juta setiap ahli waris tersebut, sesuai dengan Ketentuan dari Menteri Keuangan Nomor 16 Tahun 2017 yang berlaku pada 1 Juni 2017 kemarin. bahwa korban (kecelakaan laka lantas) meninggal dunia, ahli warisnya mendapat santunan Rp 50 juta. Jadi totalnya, ada 8 korban meninggal dunia, jadi totalnya santunan yang diberikan Rp 400 juta,” ujar Yudi kepada sejumlah wartawan.
Sementara untuk korban luka-luka yang saat ini sedang dalam perawatan di rumah sakit Jembrana-Bali, lanjut Yudi, semua dalam tanggungan dari Jasa Raharja. “Dengan biaya (perawatan), masing-masing maksimal Rp 20 Juta, dan apabila ada tambahan biaya, ditanggung oleh pihak keluarga. Namun ini artinya, para keluarga korban tidak perlu khawatir, semua biaya ditanggung oleh Jasa Raharja,” ucapnya.
Lebih jauh Yudi menjelaskan, mulai dari Bulan Januari sampai Mei 2017, Jasa Raharja Jawa Timur sudah membayarkan santunan sebesar Rp 117 miliar lebih. “Jadi (selama tahun 2017 sampai pada bulan Mei ini), jumlah santunan yang dibayarkan sudah Rp 117.707.191.167, dibandingkan tahun lalu meningkat, dimana santunan yang dikeluarkan Rp 110.727.396.252, ada kenaikan sekitar 6,3 persen,” ungkapnya.
Menanggapi musibah kecelakaan tersebut, Wakil Bupati Jember Muqit Arif mengaku prihatin dengan terjadinya musibah kecelakaan tersebut, dan pihaknya turut berbela sungkawa atas musibah yang terjadi tersebut.
“Saya mewakili Bupati Jember, turut berbela sungkawa atas musibah yang dialami oleh saudara-saudara kita, yang pada Sabtu malam kemarin mengalami kecelakaan di Jembrana Bali,” ucapnya.
Muqit meminta, kepada keluarga korban untuk mengikhlaskan musibah tersebut, dan berharap agar keluarga yang ditinggalkan dapat tetap tegar menghadapi dan menjalani hidup selanjutnya.
“Kepada para keluarga yang ditinggalkan saya berharap dapat ikhlas, dan bersabar. Sebab takdir tidak dapat dihindari, dan tidak satupun orangyang mengharapkan musibah,” tuturnya.
Kesedihan Mendalam Keluarga Korban di Jember, Pasca Kecelakaan Maut di Jembrana Bali



Jenasah Korban Kecelakaan Maut di Jimbrana – Bali Tiba di Rumah Duka
.
JEMBER, PETISI.CO – Kedatangan 8 jenazah korban laka-lantas, Sabtu malam, di jalan raya Jimbrana – Bali antara truk dan Minibus travel, Minggu siang, tiba di rumah duka masing masing.
Pemandangan di rumah Pak Cip, salah satu diantara 8 korban laka lantas, warga Dusun Krajan Desa Kemiri Kecamatan Panti, siang itu  jeritan tangis histeris pecah dari keluarga dan ibu korban, saat melihat jenazah yang dibungkus kantong mayat berwarna biru diturunkan dari ambulan Rumah Sakit Jimbrana dan dibopong menuju rumah.
Bukan hanya dari keluarga, isak tangis haru juga dari warga sekitar yang melayat. Menurut Siti, warga yang rumahnya tak seberapa jauh dari rumah duka, disamping orangnya baik dan sopan, bapak beranak 3 tersebut juga sering membantu orang.
“Dia orangnya bagus, diam juga ibadahnya kuat, dan tidak sombong. Sering membantu orang, seseorang bangun rumah, meski baru datang dari kerja, ketika ada orang membenahi rumah, dia masih menyempatkan membantu,” ungkap perempuan berumuran 30 tahun, disela-sela kedatangan Jenazah.
Tak ayal, dalam rumah duka dipadati orang, ketika jenasah telah berada dalam rumah, suara tangis disertai takbir dan tahmid semakin  bergemuruh terdengar dari puluhan keluarga dan warga.
Menurut Kepala Desa Kemiri Suryono, pihaknya mendapat kabar kejadian maut yang menimpa warganya sekitar pukul 22.30 wib.
“Diperkirakan setelah teraweh, karena keluarga menerima telepon (kabar) dari Bali, diperkirakan pukul 21.30,” ujarnya.
Setelah mendengar kabar, lanjut Suryono Kepala Dusun bersama pihak keluarga, langsung ke Bali untuk melihat dan membuktikan kebenarannya.
“Sementara, Kasun dan beberapa keluarga korban dari warga saya berangkat, warga juga mengabari keluarga korban yang lainnya yang asal desa lain. Dari 8 korban, 3 korban berasal dari Desa Suci sedangkan yang 2 warga Dukumencek, dan 3 korban adalah warga saya,” ungkap Suryono.
Sementara, sambung Kepala Desa Kemiri yang akrab disapa Yono itu, bagi korban yang selamat dan sedang menjalani perawatan di rumah sakit Bali, nantinya akan dirujuk di Rumah Sakit Jember.
“Kita hingga kini selalu berkoordinasi dengan rumah sakit yang sedang merawat sekarang dan juga melihat kondisi korban hingga nantinya bisa kita rujuk ke sini, dan untuk korban yang selamat asal desa lainnya saya sudah berkoordinasi dengan aksesnya,” pungkasnya.
Diketahui kedelapan korban laka lantas diangkut 3 mobil jenasah milik rumah sakit Jimbrana – Bali.(yud)
Sumber:Petisi.co.id
Jenasah Korban Kecelakaan Maut di Jimbrana – Bali Tiba di Rumah Duka



Tragisnya, sebagian besar korban merupakan rombongan mudik berasal dari satu Kecamatan di Kabupaten Jember, Jawa Timur. Kecelakaan terjadi sekitar pukul 21.00 Wita, di hutan Penginuman sekitar 300 meter barat Pura Tirta Segara Rupek, Gilimanuk.
Kapolres Jembrana, AKBP Priyanto Priyo Hutomo yang turun ke TKP mengatakan dari data yang dihimpun ada delapan korban jiwa penumpang dan sopir travel Ahmad Aris. Dari hasil pemeriksaan awal, diduga travel dengan nomor kendaraan S 7485 N dari arah Denpasar ini mengalami out of control (OC).
Kemudian berbalik ke arah kanan dan masuk jalur berlawanan hingga menabrak truk DK 9455 WL. “Lima orang mengalami luka-luka, dua luka ringan di Puskesmas Gilimanuk sudah kita mintai keterangan (Saksi). Dan tiga luka berat dirawat,” terangnya.
Tiga korban luka berat saat ini masih dirawat di Sal D, RSUD Negara. Begitu halnya dengan delapan korban meninggal dunia Minggu dinihari berada di Kamar Jenasah RSUD Negara.
Selanjutnya, polisi akan melakukan pemeriksaan olah TKP di kilometer 121-122 dan saksi termasuk pengemudi truk I Ketut Sarga asal Negara. “Sopir truk dan kernet kita amankan untuk dimintai keterangan,” tambah Kapolres.
Dari informasi awal, para korban ini didominasi dari satu areal Kecamatan di Jember. Diantaranya dari Dusun Kemiri dan Dusun Suci, Kecamatan Panti, Kabupaten Jember. (Surya Dharma/balipost)

Sumber: www.balipost.com

Kecelakaan Maut di Gilimanuk, Delapan Orang Pemudik Tewas

Jajaran Polsek Kaliwates, Polres Jember menciduk tersangka penadah motor bodong, atas nama Agus Mujiburahman (20). Warga Dusun Loncatan, Desa Mangaran, Kecamatan Ajung, Jember, ini dicokok polisi di halaman parkir pertokoan Roxy Square, Jalan Hayam Wuruk, Jember, tanpa perlawanan.
Kapolsek Kaliwates Polres Jember, Kompol. H. Harwiyono SH menjelaskan, Polsek Kaliwates sebelumnya mendapat informasi bahwa ada sepeda motor yang mencurigakan menuju ke tempat parkir Roxy Square. Akhirnya dua anggota yakni Bripka Gofur dan Aiptu Azis yang langsung meluncur ke Roxy square. Ternyata benar motor bodong yang diduga hasil curian itu tengah diparkir.
“Begitu si pemilik datang kami langsung menghadang dan menangkapnya," jelas Kapolsek, Jumat (16/6/2017). Motor yang bernomor P 6526 KZ yakni plat palsu juga disita sebagai barang bukti. Akibat perbuatanya, tersangka diancam dengan pasal 480 KUHP. "Saat ini tersangka kami tahan di Polsek Kaliwates untuk diproses lebih lanjut," urainya.(rkp)
Foto Ayunk Wayan Bagazkara.

POLSEK KALIWATES TANGKAP PENADAH MOTOR HASIL KEJAHATAN


Selamat Siang Sobat semua, admin menemukan lagi nih lokasi baru di Daerah Jember yang bisa dijadikan sebagai destinasi wisata sobat semua selanjutnya. Oke sobat wisata yang satu ini cukup sulit untuk dijangkau bagi mereka yang tidak pernah datang langsung ke Wisata Air Terjun Dua Tingkat ini, karena sudah banyak yang mengatakan bahwa trek yang perlu dilalui untuk bisa sampai ke Wisata Air Terjun Dua Tingkat Jember ini tidak susah namun cukup membingungkan. Maka dari itu sudah disarankan beberapa hal untuk sobat semua yang akan mencoba datang ke Wisata Alam Air Terjun yang masih sangat alami :
- Kalau hujan lebih baik kembali dan pulang.
- Baiknya punya temen yang memang ngerti trek dengan jelas/ guide lokal.
- Kalau kamu takut saat harus melintasi pipa besar sebagai jalan pintas menuju air terjun, baiknya memutar meski waktu yang dibutuhkan sedikit lebih lama.
Wisata Baru Jember

Wisata Air Terjun Dua Tingkat yang masih sangat alami ini menawarkan berbagai keindahan alami yang dapat dinikmati langsung oleh para sobat semua. Lokasi yang masih jarang dijangkau oleh banyak orang ini membuat keindahan yang berada di Lokasi Wisata Alami Air Terjun Dua Tingkat ini masih sangat alami karena belum tersentuh oleh tangan-tangan nakal yang suka merusak alam. Tidak hanya itu sobat Air Terjun yang sangat indah dengan air yang sangat jernih sehingga semua benda yang berada didalam air akan terlihat dari permukaan, dan pastinya sangat aman untuk dijadikan tempat pemandian alami. Dan kelebihan lain yang tidak bisa dinikmati di Wisata Alam Air Terjun lain adalah adanya pipa besar dan tinggi yang menjulang tepat di atas tumpahan Air Terjun membuat pemandangan semakin indah, apalagi untuk sobat semua yang berani naik dan menikmati pemandangan dari atas pipa akan menjadi pengalaman tersendiri menikmati keindahan alam yang masih sangat alami ini.
Wisata Air Terjun Dua Tingkat Patrang
Untuk letak tepat dari Wisata Air Terjun Dua Tingkat Jember ini, ada yang mengatakan bahwa Wisata ini berada di Daerah Desa Slawu, Kecamatan Patrang, ada juga yang mengatakan bahwa Wisata Air Terjun Alami ini berada di desa Jumerto, Kecamatan Patrang. Kedua pendapat ini muncul mungkin karena batas dari kedua desa tersebut yang kurang jelas, sehingga muncul dua pernyataan yang berbeda.
Wisata Air Terjun Dua Tingkat Terbaru
Oke Sobat, destinasi selanjutnya telah siap untuk dikunjungi. Dan pastinya tidak akan menguras dompet, yang paling penting masih berada di Kota Tercinta Jember. Tunggu postingan selanjutnya, terus kunjungi HuntingKita.com untuk update Wisata Baru diseluruh dunia, terutama Jember.
 
Sumber:http://www.huntingkita.com/2017/06/wisata-air-terjun-dua-tingkat-patrang.html
Wisata Air Terjun Dua Tingkat Patrang Jember


Payah! Jalan Baru Diaspal Sudah Pecah-Pecah
PUGER – Belum lama ditambal aspal, jalan  raya penghubung antara Desa Kasiyan, Kecamatan Puger dan Desa Mlokorejo Gumukmas sudah mulai rusak. Tambalan aspal terlihat jelas retakannya. Bahkan, para pengguna jalan tampak lebih berhati-hati melawati aspal yang mulai pecah-pecah tersebut. Mereka tampak takut kalau terperosok oleh aspal yang mulai rusak.
Memang pengaspalan tersebut bukan dilakukan Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Sumber Daya Air (SDA) Kabupaten Jember. Melainkan dilakukan oleh Dinas PU Bina Marga Provinsi Jawa Timur (Jatim). Jalur yang mulai ditambal aspal adalah mulai dari Jalan Rambipuji tepatnya di Dusun Kaliputih, kemudian Desa Rambipuji, Balung, Kasiyan (Puger), Gumukmas  serta Kencong.
Tetapi belum jalan aspal yang awalnya bergelombang itu langsung ditambal dengan aspal curah bahkan menggunakan alat pemadat. Yang aneh lagi, petugas yang melakukan pemeliharaan masih melakukan perbaikan di Desa Wonorejo, Kencong jalan yang baru ditambal di Desa Mlokorejo sudah rusak.
Pantauan Jawa Pos Radar Jember di lapangan, terlihat di Jalan Desa Rowotamtu petugas melakukan pengaspalan pada saat hujan. Sehingga jalan yang belum kering dan masih ada airnya langsung ditutup dengan aspal curah.
Sementara di sepanjang Jalan Desa Kasiyan hingga Desa Bagorejo, Kecamatan Puger memang jalannya bergelombang. Sehingga banyak aspal yang retak dan mengelupas. Tetapi kenapa jalan yang baru ditambal dengan aspal curah kok langsung mrotol.
Menurut Suyitno 45, warga Desa Mlokorejo, Kecamatan Puger mengaku heran dengan kualitas tambahan aspal tersebut. “Wong jalan ini baru diperbaiki aspalnya kok sudah mulai mrotol,” ujarnya. Dia menilai bahan bakunya  yang jelek. Atau memang cara mengaspalnya yang asal-asalan.
Hal ini juga disampaikan Bu Titin, penjual pisang yang berada di jalan yang rusak mengaku.  “Jalan ini baru diperbaiki jalannya tetapi sudah mrotol alias tidak lengket lagi,” ujar Bu Titin. (jum/c1/aro/har/jawapos.com)  

Sumber:http://radarjember.jawapos.com/read/2017/06/15/2779/payah-jalan-baru-diaspal-sudah-pecah-pecah
Payah! Jalan Baru Diaspal Sudah Pecah-Pecah



Arisan Kocok Berujung ke Polisi
JEMBER – Sejumlah orang melaporkan kegiatan arisan kocok ke Polsek Patrang kemarin (15/6). Pangkalnya adalah sejumlah anggota arisan mencium adanya gelagat penipuan dalam kegiatan tersebut.
Arisan itu berujung ke polisi karena ketua arisan diduga kabur. Sunarti, warga yang tinggal di Jalan Srikoyo, Patrang, mengaku setiap bulan menyetor Rp 2 juta. Dia sudah lima bulan setor, namun setiap kali kocokan tak pernah keluar namanya.
Bukan hanya dia, para anggota lainnya bernasib sama. Mereka curiga ada hal yang tak beres karena lima kali kocokan yang keluar selalu nama keluarga pengurus arisan. Semua yang memperoleh orang dalam. “Saya curiga. Setiap kali mau ngocok arisan, botolnya tidak pernah boleh dilihat orang lain,” ujarnya saat ditemui di Mapolsek Patrang.
                Dia semakin terkejut karena menjelang Lebaran ini arisan yang diikutinya malah bubar. Ketua arisan tidak ketahuan rimbanya. Sedangkan pengurus di bawahnya saling lempar tanggung jawab.
Sunarti mengaku setor ke seseorang berinisial Bel. Bel ini yang setor ke perempuan berinisial Sin. Namun, setelah arisan kocok mulai kelimpungan, bahkan dikabarkan bubar, Sin yang disebut Bel sebagai ketua arisan kocok mengaku kini tidak lagi menjadi ketua. Sebab, sudah diganti oleh perempuan berinsial Ram. Ram inilah yang sekarang tidak diketahui keberadaannya.
                Merasa uangnya sudah tidak ada yang mau bertanggung jawab, Sunarti bersama anggota arisan lainnya sepakat memerkarakan pengurus arisan itu ke polisi. “Bukan hanya arisan kocok. Ada juga tabungan parsel,” akunya. Menurut Sunarti, tabungan parsel hari raya dan arisan kocok berbeda. Sebab, sistem pembayarannya juga berbeda. Namun, nasibnya sama dengan arisan kocok yang sama-sama tidak jelas. Terlebih, pengurusnya saling lempar tanggung jawab.
                Kapolsek Patrang AKP Mahrobi Hasan kepada sejumlah wartawan berjanji akan serius mengungkap kasus dugaan penipuan berkedok arisan kocok. Namun, polisi harus tetap hati-hati menangani kasus tersebut. Terlebih, dugaan penipuan ini juga ada yang berwujud tabungan parsel.
                Saat ini, kata dia, pihaknya akan memanggil sejumlah pihak yang terkait, termasuk saksi korban yang melapor. Nantinya pengurus arisan yang dilaporkan juga akan dimintai keterangan.
Sementara, orang yang dituduh telah kabur, Mahrobi mengatakan, polisi akan tetap melakukan pengejaran kepada yang bersangkutan. Kasus ini menjadi atensi Polsek Patrang karena setiap bulan arisan ini diduga bisa menghimpun dana dari anggotanya ratusan juta rupiah. “Bisa jadi ini jaringan. Apalagi ada informasi sudah berjalan dua tahunan,” tuturnya. (rul/c1/har/jawapos.com)

Sumber:http://radarjember.jawapos.com/read/2017/06/16/2781/arisan-kocok-berujung-ke-polisi/2
Arisan Kocok Berujung ke Polisi

Pemberlakuan Perbup Kesehatan Jember Ditunda, Pasien Miskin Rugi

Jember (beritajatim.com) - Peraturan Bupati Jember Nomor 1 Tahun 2017 tentang Pedoman Penggunaan Dana Program Pelayanan Kesehatan Masyarakat Miskin dengan Surat Pernyataan Miskin (SPM) ditandantangani Bupati Faida pada 3 Januari 2017. Namun ternyata perbup ini baru diberlakukan 15 Mei 2017.
Perbup itu menggratiskan seluruh biaya warga miskin pengguna SPM. Pasien pengguna SPM adalah warga miskin yang tidak terdaftar dalam daftar PBID (Penerima Bantuan Iuran Daerah) dan penerima bantuan iuran (PBI) pemerintah pusat dalam Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang diselenggarakan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan. Anggaran jaminan kesehatan untuk mereka dialokasikan dalam APBD Jember setiap tahun.
Namun, menurut Kepala Dinas Kesehatan Jember Siti Nurul Qomariah, setelah perbup ditandatangani, tiga rumah sakit daerah masih memberlakukan pembagian beban biaya perawatan 40 persen yang harus ditanggung pasien sebagaimana aturan lama. "Kalau misalnya kita tarik, dinolkan jadi seratus persen (seluruh biaya pasien SPM ditanggung APBD), ada kesulitan dalam SIMRS (Sistemn Informasi Manajemen Rumah Sakit)," katanya. Akhirnya disepakati perbup diberlakukan 15 Mei 2017.
"Kalau dilihat di Bab VI Penutup Pasal 13, peraturan bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan peraturan bupati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Jember. Berita Daerahnya pada Mei, dan petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknisnya pada Mei," kata Nurul.
Adanya jeda waktu empat bulan antara tanggal penetapan perbup dengan pemberlakuannya ini dipertanyakan DPRD Jember. "Ini lucu. Saat ditetapkan, perbup langsung berlaku. Jadi tidak ada kesepakatan (untuk menunda masa pemberlakuan)," kata Wakil Ketua DPRD Jember Ayub Junaidi.
Gara-gara penundaan masa pemberlakuan ini pasien miskin dirugikan. Anggota Komisi D DPRD Jember Winti Isnaini mengatakan, ada tukang becak penderita hernia yang harus berutang ke sana kemari untuk memenuhi tanggung renteng biaya perawatan 40 persen. Padahal, jika perbup langsung diberlakukan, biaya pasien itu bisa digratiskan.
Menurut Ayub, seharusnya sebelum perbup ditetapkan, bupati memanggil direktur tiga rumah sakit untuk menyosialisasikannya. "Jadi begitu ditetapkan langsung berlaku. Ya begini, kalau bikin peraturan seakan-akan sembunyi-sembunyi. Masyarakat tidak tahu," katanya.
Ayub tidak menyalahkan Dinas Kesehatan. "Saya menyalahkan yang membikin perbup ini. Seharusnya ini disosialisasikan," katanya.
Ayub mengingatkan, Pemkab Jember bisa terkena gugat jika ada masyarakat yang merasa dirugikan dengan keterlambatan pemberlakuan perbup tersebut. "Kalau pasien yang sakit ini menggugat ke PTUN (Pengadilan Tata Usaha Negara), Pemkab Jember kalah, tidak mungkin menang," katanya.  [wir/kun]

Sumber:http://m.beritajatim.com/pendidikan_kesehatan/300801/pemberlakuan_perbup_kesehatan_jember_ditunda,_pasien_miskin_rugi.html
Pemberlakuan Perbup Kesehatan Jember Ditunda, Pasien Miskin Rugi

KARNAVAL MUSIK PATROL KE 17

Foto Komunitas Orang Jember.

Jember (beritajatim.com) - Rukidi, warga Rowokangkung, Kabupaten Lumajang selamat dalam kecelakaan di perlintasan tanpa penjaga, di Desa Yosorati, Kecamatan Sumberbaru, Kabupaten Jember, Kamis (15/6/2017). Hanya mobilnya yang rusak parah karena disambar Kereta Api Ranggajati.
Peristiwa terjadi saat Rukidi dalam perjalanan pulang ke rumah, setelah mengirimkan sayur ke Pasar Pringgowirawan, Kecamatan Sumberbaru, Kamis pagi. Ia mengendarai mobil bernomor polisi N 479 VF.
"Saat melewati tengah rel perlintasan, mesin mobilnya tiba-tiba mati," kata Kepala Kepolisian Sektor Sumberbaru Ajun Komisaris Edi Sudarto.
Rukidi panik. Dari arah utara, Kereta Api Ronggojati jurusan Jember-Cirebon melaju. Rukidi berusaha menghidupkan mesin mobil. Gagal. Tabrakan tak terhentikan.
Mobil Rukidi terpental sejauh lima meter. Mobil rusak parah. Namun, Rukidi hanya kaget. Dia tak mengalami luka parah. Hanya ada luka ringan di bagian kepala dan tangan.
"Dia dirawat di Rumah Sakit Jatiroto," kata Edi. [wir]

Sumber: www.beritajatim.com
AJAIB! TERTABRAK KA, PEDAGANG SAYUR CUMA KAGET
 
Polres Jember saat ini sedang melakukan pengejaran terhadap empat orang yang diduga debt collector, pelaku penganiayaan terhadap pengendara honda brio yang juga salah satu nasabah leasing. Demikian disampaikan Kapolres Jember AKBP Kusworo Wibowo ketika dikonfirmasi melalui telefon selularnya Rabu siang.
Menurut Kusworo, Rabu siang seorang pengendara mobil brio merah di hadang oleh empat orang debt collector tepat lampu merah di perempatan Mangli. Keempat pelaku kemudian meminta uang damai kepada pengendara brio. Jika tidak pelaku mengancam akan merampas kendaraannya karena nunggak cicilan selama beberapa bulan.
Karena korban juga menolak memberikan sejumlah uang damai, keempat pelaku naik pitam, dan salah satu debt collector memukul leher dan menendang korban. Untungnya tepat di belakang pengendara brio ada anggota Reksrim Polsek Kaliwates. Namun saat akan ditangkap keempat debt collector tersebut berhasil melarikan diri.
Untuk kasus ini Kusworo menjelaskan, berdasarkan keterangan korban saat berbicara dengannya melalui handphone kapolsek, pelaku bisa dijerat 351 KUHP tentang penganiayaan dan bisa dilakukan penahanan. Untuk itu dalam waktu dekat dirinya akan langsung memanggil pimpinan leasing tempat korban kredit, untuk meminta informasi tentang identitas pelaku yang sempat difoto oleh warga, dan saat ini sudah ditangan penyidik. Jika identitas pelaku sudah diketahui, Kusworo memastikan akan menangkap dan melakukan proses hukum tegas terhadap pelaku.
Lebih jauh Kusworo menjelaskan, apapun alasannya meski dengan membawa surat tugas dan sertifikat fidusia, debt collector tidak dibenarkan menghadang dan merampas motor di jalanan. Karena persoalan ini sudah menjadi keresahan masyarakat luas, untuk menghindari peristiwa serupa Kusworo berencana akan memanggil semua pimpinan leasing di Jember. Sebab jika terbukti menyuruh, maka pimpinan leasing juga bisa di jerat pasal 55 KUHP tentang turut melakukan atau menyuruh melakukan sebuah tindak pidana,

Sumber:http://www.kissfmjember.com/2017/06/14/polres-jember-buru-4-orang-debt-collector-pelaku-penganiayaan-terhadap-nasabah-leasing.html

POLRES JEMBER BURU 4 DEBT KOLEKTOR PELAKU PENGANIYAYAAN



Urai Macet dengan Optimalkan CCTV
JEMBER - Semakin mendekati musim mudik Lebaran, volume kendaraan mulai meningkat di Jember. Dinas perhubungan (dishub) pun, mulai fokus memperhatikan di empat traffic light yang selalu rawan kemacetan. Salah satunya, fokus memantau dengan kamera CCTV.
                Kepala Bidang Lalu Lintas Dishub Jember Leon Lazuardy mengungkapkan, empat titik rawan kemacetan ada di persimpangan Kaliputih, Rambipuji, Mangli, dan Wirolegi. Namun persoalan itu bisa teratasi dengan memantaunya dari studio Traffic Management Center (TMC) yang ada di Kantor Dishub Jember.
                Teknisnya, kata Leon, petugas Dishub yang memantau hingga 24 jam dari layar CCTV di studio TMC, kemudian langsung mengatur traffic light secara manual.
Semisal kemacetan ada di titik arah Surabaya, kemudian jatah lampu hijaunya hanya semenit, maka bisa ditambah sesuai kebutuhan sampai kemacetan berhasil diurai. “Kami tinggal klik dari kantor,” jelasnya, saat diwawancarai Selasa (13/6) kemarin.
Sebelum mengetahui adanya kemacetan, Dishub harus menunggu laporan warga atau petugasnya di lapangan. Setelah itu, mengurai kemacetannya harus turun langsung ke lokasi. “Sekarang tidak lagi. Karena semua sudah terpantau CCTV,” katanya.
Kata Leon, sudah ada 7 traffic light yang terpasang CCTV. Selain empat  di persimpangan yang rawan macet tersebut, traffic light lainnya yang terpantau CCTV seperti di simpang Argopuro, Gladak Kembar dan SMPN 2 Jember. Akhir tahun akan kembali bertambah satu titik. “Lokasinya di persimpangan Mastrip. Saat ini masih proses tender,” ungkapnya. 
upaya sistem yang dibangun Dishub Jember mampu berjalan optimal, pihaknya pun mulai memperbaiki kamera CCTV yang mulai tidak bisa beroperasi secara baik. Seperti kemarin, titik CCTV yang terpasang di simpang Rambipuji, dicek karena mulai tidak begitu berfungsi optimal.
Bukan hanya itu, pengamanan lalu lintas dan transportasi umum di Jember, dishub sudah bekerja sama dengan Satlantas Polres Jember. Bahkan, beberapa pos pantau pengaman Lebaran, juga mulai ditentukan titiknya. “Ya. Kami sudah menjalin sinergi dengan Polres Jember,” akunya.
Sementara Kapolres Jember AKBP Kusworo Wibowo mengaku, telah melakukan survei kondisi jalan menjelang arus mudik Lebaran di beberapa titik bersama Dishub Jember. “Sesuai dengan rencana, akan ada satu titik yang akan kami jadikan pos terpadu. Lokasinya di jembatan timbang barang,” katanya.
Selain itu, pos pengamanan mudik Lebaran 2017, rencananya akan dibangun di sekitaran Jalan Tayeng Sumberbaru, sekitaran jalan Garahan Silo, Wisata Pantai Pancer Puger, Watu Ulo dan Papuma yang ada di Wuluhan. “Sementara untuk pos pelayanannya ada di masing-masing terminal dan stasiun,” imbuhnya.
Khusus pos pantau bersama Dishub Jember, akan didirikan di Simpang Tiga Pondok Dalem Semboro, Alun-Alun Rambipuji, Simpang Empat Mangli, Persimpangan Wirolegi, Gumitir dan di Bandara Notohadinegoro Jember. Selain itu, Dishub Jember juga akan menambah jumlah rambu lalu lintas. (rul/c1/hdi/har/jawapos.com)

Sumber:http://radarjember.jawapos.com/read/2017/06/14/2772/urai-macet-dengan-optimalkan-cctv/2

Urai Macet dengan Optimalkan CCTV

Duh... Kecil-Kecil Maling


Duh... Kecil-Kecil Maling
KENCONG - Dua remaja ditangkap petugas Reskrim Polsek Kencong lantaran menggondol melakukan pencurian. Keduanya adalah KA, 17, dan AR, 18, berhasil mengasak barang dan uang tunai total jutaan rupiah dari rumah korbannya di Desa Cakru, Kecamatan Kencong, Senin (12/6) petang.
Keduanya melakukan aksinya saat pemilik rumah sedang berada di masjid guna menjalankan salat tarawih. Dengan leluasa dua maling yang masih remaja itu menguras isi rumah. Sejumlah barang bernilai dan uang tunai diambil pencuri.
Kapolsek Kencong AKP Saidi menuturkan, pihaknya mengamankan sebuah handphone merek tertentu dan uang tunai senilai Rp 390 ribu. Uang tersebut merupakan sisa dari yang dicurinya sebesar Rp 1,5 juta. “Uang curian itu sebagian sudah dihabiskan, dan tersisa Rp 390 yang kemudian kami amankan,” ujarnya.
AKP Saidi menyebut, kedua pelaku merupakan anak-anak yang berusia belum genap 20 tahun. Keduanya adalah KA, 17, dan AR, 18. Mereka diamankan dari rumah masing-masing di Cakru.
Kedua pelaku menyelinap saat seisi rumah sedang keluar untuk salah tarawih. Dengan leluasa mereka menggasak sejumlah barang dan uang tunai yang berhasil ditemuinya.
Pemilik rumah baru mengetahui rumahnya telah dijamah maling saat kondisi dalam rumah berantakan serta pintu terbuka. Sejurus kemudian, dia langsung melaporkan kejadian itu kepada petugas Polsek Kencong.
Menurut AKP Saidi, berdasar laporan dari korban dan juga keterangan para tetangganya. Pihaknya pada akhirnya berhasil mengendus identitas pencuri yang berjumlah dua orang tersebut. Tidak ada perlawanan saat keduanya diamankan.
Dia menambahkan, para pelaku terancam melanggar Pasal 363 Ayat 3 Junto Ayat 4 KUHP tentang Pencurian pada Rumah.  Untung identitas  pelaku segera diketahui polisi. Lantas polisi melakukan pengamanan keduanya. Terpaksa keduanya menghabiskan sisa Ramadan dan Lebaran ini di balik jeruji besi. “Ancaman hukumannya paling lama tujuh tahun,” pungkasnya. (was/c1/aro/har/jawapos.com)  

Sumber:http://radarjember.jawapos.com/read/2017/06/14/2774/duh-kecil-kecil-maling/2
KECIL - KECIL MALING

Warga Desa Kaliwining Rambipuji, Digegerkan Penemuan Mayat Laki-laki Dekat Rel Kereta Api


i

JEMBER, Minggu (11/6/2017) suaraindonesia-news.com – Warga Desa Kaliwining digegerkan dengan penemuan mayat pria di sebelah rel Kereta Api (KA) di Desa Kaliwining, Kec. Rambipuji, Jember, Minggu, (11/6).
Lokasi rel tempat ditemukannya mayat tersebut berjarak sekitar 500 meter dari stasiun KA Rambipuji dari arah timur ke barat.
Mayat ini ditemukan warga sekitar pukul 22:20 WIB, lalu, sekitar 10 menit kemudian, Petugas dari Mapolsek Rambipuji mendatangi TKP.
Selanjutnya mayat berinisial Mr.X tersebut, dibawa ke RSD dr. Soebandi Patrang untuk dilakukan visum.
Menurut pengamatan langsung media ini, mayat berjenis kelamin laki-laki, perkiraan umur 50 tahun lebih, kepala botak tengah dengan kondisi setengah telanjang bagian bawah, memakai baju kaos berkerah motif liris perpaduan warna abu-abu, orange dan hitam.
Sementara di dekat mayat ini ada 1 celana berbahan kain berwarna hitam, 1 sabuk berwarna hitam, 1 jaket bahan parasit berwarna orange tua, 1 bungkusan kantong plastik berwarna putih, 1 topi berwarna coklat dan sepasang sandal jepit karet swallow.
Hingga berita ini ditulis, belum diketahui apa motif dibalik peristiwa ini, karena pihak polsek Rambipuji belum bersedia memberikan keterangan.

Sumber: http://suaraindonesia-news.com/warga-desa-kaliwining-rambipuji-digegerkan-penemuan-mayat-laki-laki-dekat-rel-kereta-api/
Warga Desa Kaliwining Rambipuji, Digegerkan Penemuan Mayat Laki-laki Dekat Rel Kereta Api
BURUAN DAFTAR..............
FESTIVAL SHOLAWAT Di PASAR LUMPUR TANOKER LEDOKOMBO. Minggu, 18 Juni 2017
Bantu Share ya....
Foto Iwan Joyo Suprapto.

FESTIVAL SHOLAWAT Di PASAR LUMPUR TANOKER LEDOKOMBO

Niam adalah panggilan akrab dari Asroin Niam,,balita kelahiran 09-08-2014 anak dari Sumila warga dsn.sukosari rt 04 rw 01 ds.Jatisari kec.Jenggawah kab.Jember.
Niam ,,balita Yatim ini beratnya hanya 6,6 kg,,badannya yang kecil itu hanya seperti kulit yang menempel pada tulang-belulangnya saja.
Sumila hanyalah pekerja serabutan yang bekerja jika ada warga yang membutuhkan tenaganya saja.
Penghasilannya juga tidak seberapa dan seringkali kurang untuk mencukupi kebutuhan hidup sehari-harinya.
Ia seringkali kesulitan untuk memberi gizi yang cukup bagi Niam.
Berat badan Niam mengalami penurunan tiap bulannya,,harusnya ia mendapatkan perawatan yang optimal dan gizi yang cukup.

Mohon sekiranya adik ini bisa dibantu
Foto Arif Witanto.
"AYAHNYA,,SUDAH MENINGGAL-DUNIA,,,SEDANGKAN IBUNYA,,HANYALAH BURUH SERABUTAN,,DENGAN PENGHASILAN,,YANG TIDAK SBERAPA,,.""


















































MOMEN BUKA BERSAMA GRUP DJOJUJ 2017
Postingan Lebih Baru Postingan Lama Beranda

WELCOME TO SHARE INDONESIA

SELAMAT DATANG DI SITUS REDAKSI SHARE INDONESIA - BERSAMA MENGAWAL BIROKRASI

BAKAL CALON BUPATI JEMBER

BAKAL CALON BUPATI JEMBER

FANS PAGE FACEBOOK

Trending Post

Partisipasi Pemerintah Desa Tanggul Kulon Bendung Penyebaran Virus Corona Patut Diapresiasi

JEMBER, Share Indonesia.id - Kebijakan pemerintah desa Tanggul Kulon Kecamatan Tanggul Jember, dalam mengisolasi warganya yang mudik dari ...

Categories

  • BUDAYA
  • EKONOMI
  • KRIMINALITAS
  • Olahraga
  • PEMERINTAHAN
  • PENDIDIKAN
  • PENGUMUMAN
  • PERISTIWA
  • POLITIK
  • SOSIAL
  • UMUM
  • WISATA

Recent Posts

Website Archive

  • ►  2020 (28)
    • ►  April (3)
    • ►  Maret (5)
    • ►  Februari (12)
    • ►  Januari (8)
  • ►  2019 (411)
    • ►  Desember (33)
    • ►  November (32)
    • ►  Oktober (32)
    • ►  September (33)
    • ►  Agustus (33)
    • ►  Juli (36)
    • ►  Juni (32)
    • ►  Mei (35)
    • ►  April (39)
    • ►  Maret (42)
    • ►  Februari (30)
    • ►  Januari (34)
  • ►  2018 (174)
    • ►  Desember (10)
    • ►  Mei (1)
    • ►  April (15)
    • ►  Maret (126)
    • ►  Februari (22)
  • ▼  2017 (528)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  September (16)
    • ►  Agustus (66)
    • ►  Juli (64)
    • ▼  Juni (64)
      • Tanpa Dana Hibah, Harga Tiket Jember Fashion Carna...
      • Wisata Air Terjun Tancak Rengganis Panti Jember da...
      • PENEMUAN MAYAT DI AREA SALURAN DAM TALANG JENGGAWA...
      • PESONA BUKIT DIATAS AWAN SJ88 JEMBER
      • WABUP AKAN MENJAMIN PENDIDIKAN ANAK WARGA JEMBER Y...
      • WARGA KENCONG PROTES, TUDING PEMKAB JEMBER TERLANT...
      • PENGUMUMAN ACARA HALAL BIHALAL DJOJUJ 2017
      • Kubur Impian Baju Lebaran dari Bapak
      • POLRES JEMBER TANGKAP DEPTCOLLECTOR 3 PELAKU PENGA...
      • KISAH SEDIH DINA AYU, ANAK KORBAN KECELAKAAN MAUT ...
      • Kesedihan Mendalam Keluarga Korban di Jember, Pasc...
      • Jenasah Korban Kecelakaan Maut di Jimbrana – Bali ...
      • Kecelakaan Maut di Gilimanuk, Delapan Orang Pemudi...
      • POLSEK KALIWATES TANGKAP PENADAH MOTOR HASIL KEJAH...
      • Wisata Air Terjun Dua Tingkat Patrang Jember
      • Payah! Jalan Baru Diaspal Sudah Pecah-Pecah
      • Arisan Kocok Berujung ke Polisi
      • Pemberlakuan Perbup Kesehatan Jember Ditunda, Pasi...
      • KARNAVAL MUSIK PATROL KE 17
      • AJAIB! TERTABRAK KA, PEDAGANG SAYUR CUMA KAGET
      • POLRES JEMBER BURU 4 DEBT KOLEKTOR PELAKU PENGANIY...
      • Urai Macet dengan Optimalkan CCTV
      • KECIL - KECIL MALING
      • Warga Desa Kaliwining Rambipuji, Digegerkan Penemu...
      • FESTIVAL SHOLAWAT Di PASAR LUMPUR TANOKER LEDOKOMBO
      • "AYAHNYA,,SUDAH MENINGGAL-DUNIA,,,SEDANGKAN IBUNYA...
      • MOMEN BUKA BERSAMA GRUP DJOJUJ 2017
      • NEKAT MAIN JUDI DI BULAN PUASA , PENJUDI ASAL BANG...
      • Jadwal Samsat Keliling di Wilayah Jember Bulan Jun...
      • Komunitas Arek Kencong Gandeng Agama Lain Bagi Takjil
      • Candi Deres Bukti Sejarah yang Dimiliki Kabupaten ...
      • Polisi Laksanakan Commander Ways Demi Mewujudkan S...
      • “Cegah Persekusi Polres Jember adakan Seminar”
      • Pemkab Di-Deadline Tiga Bulan
      • NEWSMAKER RAMADHAN
      • DPRD JEMBER TAGIH LIPPO PLAZA JANJI BANGUN MASJID ...
      • PENDAFTARAN JALUR MANDIRI POLITEKNIK JEMBER SUDAH ...
      • Pendaftaran SBMPTBR Dibuka 5 – 23 Juni 2017
      • BUPATI FAIDAH SERAHKAN UANG SANTUNAN 50 JT BAGI KO...
      • Sakit Hati, Ditantang Carok, Warga Sukorambi Terkapar
      • MENTERI PARIWISATA RI BAKAL TETAPKAN JEMBER SEBAGA...
      • Satlantas Polres Jember Tetapkan Sopir Mobil Damka...
      • MUDIK BARENG GRATIS 2017
      • Gerakan Masjid Jamikku untuk Renovasi Masjid Jamik...
      • Polres Jember Ungkap Pabrik Suun Berkaporit
      • LAGI, ALAP - ALAP BEGAL MOTOR DI DOR ANGGOTA POLRE...
      • Prihatin Kondisi Masjid Al-Baitul Amin Jember, War...
      • LOMBA INOVASI TEKNOLOGI TEPAT GUNA (TTG) TAHUN 2017
      • Bulog Sub Divre XI Jember : Besok Pasar Murah Di K...
      • PEMUDA ASAL JEMBER TERJARING RAZIA DI BONDOWOSO
      • MOBIL DAMKAR PMK JEMBER HANTAM BECAK, 1 ORANG MENI...
      • BALAP LIAR DIOBRAK - ABRIK POLISI
      • MOMEN BUKA BERSAMA DAN PEMBAGIAN TAKJIL ANTAR KO...
      • Begal Jember Selatan Dilumpuhkan dengan Timah Panas
      • Wanita Asal Inggris Jadi Korban Jambret saat Berse...
      • Forum Masyarakat Lintas Agama Save NKRI Gelar Syuk...
      • POLSEK PATRANG TANGKAP 12 DEBT COLLECTOR YANG MERE...
      • Petani Jagung Jember Butuh Benih Tahan Bulai
      • INFORMASI PERBAIKAN POMPA PDAM JEMBER 2 JUNI 2017
      • INFORMASI PEMADAMAN LISTRIK 6 JUNI 2017
      • Jember Selatan Mulai Rawan Begal
      • Polres Jember Berhasil Bongkar Pengoplosan Beras
      • Bupati Jember Bangga Rekrutmen Karyawan Lippo Plaz...
      • BUKA BERSAMA GRUP DJOJUJ 2017
    • ►  Mei (73)
    • ►  April (53)
    • ►  Maret (72)
    • ►  Februari (64)
    • ►  Januari (55)
  • ►  2016 (1)
    • ►  Maret (1)

VISITOR WEBSITE

Flag Counter

Halaman Website

  • HOME
  • MEDIA CYBER
  • PUBLIK SERVICE
Solidaritas Jember. Diberdayakan oleh Blogger.

Labels

  • BUDAYA
  • KRIMINALITAS
  • Olahraga
  • PEMERINTAHAN
  • PENDIDIKAN
  • POLITIK
  • SOSIAL
  • UMUM
  • WISATA

Popular Post

  • Ratusan GTT di Jember, Terima SP Serta THR Yang Serahkan langsung oleh Bupati Faida MMR
  • Bupati Faida, Targetkan 9.416 Adminduk "Rampung" Melalui Pendopo Express
  • Gus Firjaun Apresiasi Upaya Bupati Faida Soal Konsep Islam dan Pancasila KH. Ahmad Siddiq

SHARE INDONESIA MAP

VISITORS

Flag Counter

Copyright © 2019 SHARE INDONESIA. Creative By Troops Dhemits Jember TROOPS DHEMITS JEMBER