Arisan Kocok Berujung ke Polisi
JEMBER – Sejumlah orang melaporkan kegiatan arisan kocok ke Polsek Patrang kemarin (15/6). Pangkalnya adalah sejumlah anggota arisan mencium adanya gelagat penipuan dalam kegiatan tersebut.
Arisan itu berujung ke polisi karena ketua arisan diduga kabur. Sunarti, warga yang tinggal di Jalan Srikoyo, Patrang, mengaku setiap bulan menyetor Rp 2 juta. Dia sudah lima bulan setor, namun setiap kali kocokan tak pernah keluar namanya.
Bukan hanya dia, para anggota lainnya bernasib sama. Mereka curiga ada hal yang tak beres karena lima kali kocokan yang keluar selalu nama keluarga pengurus arisan. Semua yang memperoleh orang dalam. “Saya curiga. Setiap kali mau ngocok arisan, botolnya tidak pernah boleh dilihat orang lain,” ujarnya saat ditemui di Mapolsek Patrang.
Dia semakin terkejut karena menjelang Lebaran ini arisan yang diikutinya malah bubar. Ketua arisan tidak ketahuan rimbanya. Sedangkan pengurus di bawahnya saling lempar tanggung jawab.
Sunarti mengaku setor ke seseorang berinisial Bel. Bel ini yang setor ke perempuan berinisial Sin. Namun, setelah arisan kocok mulai kelimpungan, bahkan dikabarkan bubar, Sin yang disebut Bel sebagai ketua arisan kocok mengaku kini tidak lagi menjadi ketua. Sebab, sudah diganti oleh perempuan berinsial Ram. Ram inilah yang sekarang tidak diketahui keberadaannya.
Merasa uangnya sudah tidak ada yang mau bertanggung jawab, Sunarti bersama anggota arisan lainnya sepakat memerkarakan pengurus arisan itu ke polisi. “Bukan hanya arisan kocok. Ada juga tabungan parsel,” akunya. Menurut Sunarti, tabungan parsel hari raya dan arisan kocok berbeda. Sebab, sistem pembayarannya juga berbeda. Namun, nasibnya sama dengan arisan kocok yang sama-sama tidak jelas. Terlebih, pengurusnya saling lempar tanggung jawab.
Kapolsek Patrang AKP Mahrobi Hasan kepada sejumlah wartawan berjanji akan serius mengungkap kasus dugaan penipuan berkedok arisan kocok. Namun, polisi harus tetap hati-hati menangani kasus tersebut. Terlebih, dugaan penipuan ini juga ada yang berwujud tabungan parsel. Saat ini, kata dia, pihaknya akan memanggil sejumlah pihak yang terkait, termasuk saksi korban yang melapor. Nantinya pengurus arisan yang dilaporkan juga akan dimintai keterangan.
Sementara, orang yang dituduh telah kabur, Mahrobi mengatakan, polisi akan tetap melakukan pengejaran kepada yang bersangkutan. Kasus ini menjadi atensi Polsek Patrang karena setiap bulan arisan ini diduga bisa menghimpun dana dari anggotanya ratusan juta rupiah. “Bisa jadi ini jaringan. Apalagi ada informasi sudah berjalan dua tahunan,” tuturnya. (rul/c1/har/jawapos.com)
Sumber:http://radarjember.jawapos.com/read/2017/06/16/2781/arisan-kocok-berujung-ke-polisi/2
Tags:
KRIMINALITAS
0 komentar