Melalui Festifal Enggrang Pesan Komunikasi Damai
JEMBER, Share Indonesia.id - Festival Egrang merupakan kegiatan berkebudayaan yang bertumbuh dari masyarakat. Kini, kegiatan tahunan oleh komunitas Tanoker di Kecamatan Ledokombo ini menjadi sarana komunikasi perdamaian di dunia.
“Saya melihat Festival Egrang ini bukan hanya festival budaya biasa, tetapi budaya sebagai sarana untuk mengomunikasikan perdamaian di dunia, karena festival ini juga sudah mendunia,” kata Bupati Jember dr. Hj. Faida, MMR.
Pada Sabtu 21 September 2019, Festival Egrang digelar untuk kesepuluh kalinya. Tampak banyak tamu dan peserta festival dari manca negara.
Ajang ini juga menjadi sarana komunikasi forum anak Jember dengan forum anak di luar Jember. Anak-anak dari Malang, Jawa Barat, Tangerang, Tulungagung, dan Probolinggo berbahagia bersama di momen ini.
“Partisipasinya luar biasa, komunitas anak dari luar Jember meningkat. Kegiatan ini memberikan kesempatan kepada anak-anak, tidak hanya anak-anak di kota tetapi juga di pelosok,” imbuh Bupati.
Kebahagiaan anak-anak yang terlibat dalam festival menjadi tolok ukur tersendiri untuk menilai keberhasilan pelaksanaannya.
“Saya menyaksikan anak-anak disini semua bahagia,” kata Bupati.
Anak-anak yang berpartisipasi menunjukkan karyanya. Seperti lukisan yang sarat pesan. Dari lukisan mereka ada pesan harapan mereka.
“Terlihat mereka menginginkan desanya damai, tempatnya bersih dan tetap hijau, serta punya taman yang bisa dinikmati bersama keluarga dan taman bermain anak-anak,” urai Bupati.
Bupati menyatakan, festival egrang ini telah menjadi kegiatan tahunan resmi Pemerintah Kabupaten Jember. Kegiatan yang diselenggarakan komunitas Tanoker bersama Pemkab Jember ini sudah mendunia.
“Orang mengenal Jember bukan hanya JFC-nya. Mereka juga mengenal Jember karena festival egrangnya,” kata Bupati dalam sambutan pembukaan festival.
Sementara itu, Direktur Tanoker Ledokombo, Dr. Ir. Suporahardjo, menyampaikan, festival egrang ke-10 ini mengusung tema “Memuliakan Desa Yang Damai.” Ada 20 defile, yang terdiri dari peserta lokal dan peserta tamu.
“Semoga ini membuat anak-anak mencintai desanya, dan nanti memakmurkan desanya ketika sudah dewasa. Dan terimakasih atas dukungan dari Pemkab Jember,” ucap pria yang akrab disapa Supo ini.
Festival Egrang merupakan kegiatan berkebudayaan yang bertumbuh dari masyarakat. Kini, kegiatan tahunan oleh komunitas Tanoker di Kecamatan Ledokombo ini menjadi sarana komunikasi perdamaian di dunia.
“Saya melihat Festival Egrang ini bukan hanya festival budaya biasa, tetapi budaya sebagai sarana untuk mengomunikasikan perdamaian di dunia, karena festival ini juga sudah mendunia,” kata Bupati Jember dr. Hj. Faida, MMR.
Pada Sabtu 21 September 2019, Festival Egrang digelar untuk kesepuluh kalinya. Tampak banyak tamu dan peserta festival dari manca negara.
Ajang ini juga menjadi sarana komunikasi forum anak Jember dengan forum anak di luar Jember. Anak-anak dari Malang, Jawa Barat, Tangerang, Tulungagung, dan Probolinggo berbahagia bersama di momen ini.
“Partisipasinya luar biasa, komunitas anak dari luar Jember meningkat. Kegiatan ini memberikan kesempatan kepada anak-anak, tidak hanya anak-anak di kota tetapi juga di pelosok,” imbuh Bupati.
Kebahagiaan anak-anak yang terlibat dalam festival menjadi tolok ukur tersendiri untuk menilai keberhasilan pelaksanaannya.
“Saya menyaksikan anak-anak disini semua bahagia,” kata Bupati.
Anak-anak yang berpartisipasi menunjukkan karyanya. Seperti lukisan yang sarat pesan. Dari lukisan mereka ada pesan harapan mereka.
“Terlihat mereka menginginkan desanya damai, tempatnya bersih dan tetap hijau, serta punya taman yang bisa dinikmati bersama keluarga dan taman bermain anak-anak,” urai Bupati.
Bupati menyatakan, festival egrang ini telah menjadi kegiatan tahunan resmi Pemerintah Kabupaten Jember. Kegiatan yang diselenggarakan komunitas Tanoker bersama Pemkab Jember ini sudah mendunia.
“Orang mengenal Jember bukan hanya JFC-nya. Mereka juga mengenal Jember karena festival egrangnya,” kata Bupati dalam sambutan pembukaan festival.
Sementara itu, Direktur Tanoker Ledokombo, Dr. Ir. Suporahardjo, menyampaikan, festival egrang ke-10 ini mengusung tema “Memuliakan Desa Yang Damai.” Ada 20 defile, yang terdiri dari peserta lokal dan peserta tamu.
“Semoga ini membuat anak-anak mencintai desanya, dan nanti memakmurkan desanya ketika sudah dewasa. Dan terimakasih atas dukungan dari Pemkab Jember,” ucap pria yang akrab disapa Supo ini. (*).
Tags:
BUDAYA
PEMERINTAHAN
0 komentar