Bupati Faida Berharap Peningkatan Kualitas Pelayanan Usai Diklat PONEK
JEMBER, Share Indonesia.id - Pemerintah kabupaten jember gelar diklat Peningkatan Kompetensi Obstetri Neonatal Emergensi Komperhensif (PONEK) kepada 21 Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkup rumah sakit pemkab jember, dari tanggal 16 hingga 21 September 2019.
Kegiatan yang berlangsung Di aula pusdiklat aparatur badan kepegawaian dan pengembangan SDM Jl. Nusantara no 16 GOR kaliwates, Senin (16/09/2019) pagi, yang dihadiri oleh Kepala Bidang Kompetensi Fungsional dan Sosial Kultural
Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Prov. Jawa Timur Drs. Didiek Dwiyanto, MM yang di dampingi oleh Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kab. Jember Yuliana Harimurti, SE, M. Si.
Indonesia adalah salah satu negara yang memiliki angka kematian ibu dan bayi baru lahir yang tertinggi di negara-negara ASEAN, sehingga perlu segera diambil langkah-langkah untuk penanganannya.
Bupati Jember, dr. Hj. Faida, MMR melalui
Asissten perekonomian & pembangunan Arismaya Parahita,SP menyatakan bahwa SDM yang berada di rumah sakit, utamanya rumah sakit daerah milik pemerintah harus memiliki kualitas sumber daya yang mumpuni, dicerminkan dengan penguasaan pelayanan di bidangnya masing-masing.
"Diklat PONEK ini merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kompetensi dokter, bidang dan perawat khususnya dalam pelayanan emergensi maternal neonatal," ujarnya.
Salah satu materi utama dalam diklat ini adalah penanggulangan masalah Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) yang hingga saat ini masih cukup tinggi.dimana Indonesia adalah salah satu negara yang memiliki angka kematian ibu dan bayi baru lahir yang tertinggi di negara-negara ASEAN, sehingga perlu segera diambil langkah-langkah untuk penanganannya.
Oleh karena itu, Bupati Faida MMR berharap dengan adanya diklat ini, untuk dapat benar-benar dijadikan momentum yang baik dalam meningkatkan pengetahuan, wawasan dan keterampilan.
"Saya harapkan, ini menjadi motivasi untuk pelayanan yang baik, dimana dalam rangka pelayanan obstetric neonatal emegensi komperhensif bagi tenaga kesehatan di Kabupaten Jember," pungkasnya. (Amin).
Kegiatan yang berlangsung Di aula pusdiklat aparatur badan kepegawaian dan pengembangan SDM Jl. Nusantara no 16 GOR kaliwates, Senin (16/09/2019) pagi, yang dihadiri oleh Kepala Bidang Kompetensi Fungsional dan Sosial Kultural
Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Prov. Jawa Timur Drs. Didiek Dwiyanto, MM yang di dampingi oleh Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kab. Jember Yuliana Harimurti, SE, M. Si.
Indonesia adalah salah satu negara yang memiliki angka kematian ibu dan bayi baru lahir yang tertinggi di negara-negara ASEAN, sehingga perlu segera diambil langkah-langkah untuk penanganannya.
Bupati Jember, dr. Hj. Faida, MMR melalui
Asissten perekonomian & pembangunan Arismaya Parahita,SP menyatakan bahwa SDM yang berada di rumah sakit, utamanya rumah sakit daerah milik pemerintah harus memiliki kualitas sumber daya yang mumpuni, dicerminkan dengan penguasaan pelayanan di bidangnya masing-masing.
"Diklat PONEK ini merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kompetensi dokter, bidang dan perawat khususnya dalam pelayanan emergensi maternal neonatal," ujarnya.
Salah satu materi utama dalam diklat ini adalah penanggulangan masalah Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) yang hingga saat ini masih cukup tinggi.dimana Indonesia adalah salah satu negara yang memiliki angka kematian ibu dan bayi baru lahir yang tertinggi di negara-negara ASEAN, sehingga perlu segera diambil langkah-langkah untuk penanganannya.
Oleh karena itu, Bupati Faida MMR berharap dengan adanya diklat ini, untuk dapat benar-benar dijadikan momentum yang baik dalam meningkatkan pengetahuan, wawasan dan keterampilan.
"Saya harapkan, ini menjadi motivasi untuk pelayanan yang baik, dimana dalam rangka pelayanan obstetric neonatal emegensi komperhensif bagi tenaga kesehatan di Kabupaten Jember," pungkasnya. (Amin).
Tags:
PEMERINTAHAN
0 komentar