DAMPAK LONGSOR TAK KUNJUNG DIPERBAIKI, WARGA PERUM SLAWU JEMBER PROTES

berita terkini



JEMBER, (suarajatimpost.com) - Sejumlah warga di Perumahan Umum Griya Puncak Slawu (Perum GPS), Kelurahan Slawu, Kecamatan Patrang melayangkan protes kepada pihak pengembang yakni PT. Bernady Land, Kamis (12/1).
Penyebabnya, setelah terjadi longsor di samping Perum, pihak pengembang tidak merespon untuk memperbaikinya. Warga pun geram dan memprotes sikap ketidakpedulian pengembang.
Ketua Rukun Tetangga (RT) Perum GPS Taat Setiawan mengatakan, warga menuntut pihak pengembang  yakni PT. Bernady Land untuk membangun plengsengan di samping wilayah perumahan.
"Tuntutan tersebut disampaikan agar di samping perumahan tidak terjadi longsor kembali. Di sisi lain itu juga sebagai bentuk pengamanan jangka panjang," kata Taat usai audiensi dengan pihak pengembang dan disaksikan oleh BPBD, UPT Pengairan, Kepolisian dan Babinsa setempat di Kantor Kelurahan Slawu, Kamis (12/1).
Ia menerangkan, lokasi terjadinya longsor itu berada di samping perumahan GPS yang berbatasan langsung dengan sungai. Warga sudah berkali-kali meminta kepada pihak pengembang PT. Bernady Land agar segera membangun plengsengan.
"Tapi permintaan itu tidak ditanggapi oleh pihak pengembang, sehingga beberapa hari yang lalu kembali terjadi longsor," ujarnya.
Pihaknya mengaku sangat kecewa. Sebab pengembang sama sekali tidak bertanggung jawab terhadap keamanan dari penghuni perumahan GPS.
"Padahal kami semua beli rumah di GPS ini mengharapkan keamanan dan kenyamanan. Kalau dengan kondisi rawan longsor seperti ini, jelas khawatir. Apalagi kemarin sempat longsor juga," sebutnya.
Taat berharap, kondisi tanah tersebut diharapkan mendapat perhatian dari pihak pengembang. Selain itu juga harus ada perhatian khusus.
"Disana juga ada pipa-pipa milik PDAM yang rawan sekali putus jika tetap dibiarkan dengan kondisinya yang rawan longsor seperti itu," tegasnya.
Apabila dibiarkan, maka pipa-pipa milik PDAM rawan putus, dan warga di perum GPS akan terancam tidak mendapatkan air bersih. Padahal, kata Taat, 100 persen warga setempat menggunakan air dari PDAM.
Sementara Kepala UPT Pengairan Kecamatan Patrang Sugeng Prayudi mengatakan, pihaknya akan mendalami kasus tanah longsor yang terjadi di samping perum GPS ini.
"Kita akan melaporkan ke dinas pengairan Kabupaten Jember, untuk mengambil langkah-langkah lebih lanjut terkait kejadian tanah longsor di perum GPS ini," kata Sugeng.
Sementara Direktur Utama PT. Bernady Land, Dandy, yang hadir dalam audiensi tersebut enggan memberikan komentar kepada media. Saat akan diwawancarai, yang bersangkutan memilih menghindar.
Selain itu, sampai berita ini ditulis, konfirmasi atas keluhan warga via sambungan telfon dan pesan singkat juga tidak direspon oleh pihak pengembang.

Tags:

Share:

0 komentar