• HOME
  • BUDAYA
  • KRIMINALITAS
  • PEMERINTAHAN
  • POLITIK
  • PENDIDIKAN
  • PERISTIWA
  • WISATA
  • SOSIAL

Welcome To Share Indonesia

SELAMAT DATANG DI SITUS REDAKSI SHARE INDONESIA - PENYAMPAI ASPIRASI DAN MENGAWAL BIROKRASI
SHARE INDONESIA
JEMBER, Share Indonesia.id - Bupati Jember dr. Faida, MMR memberikan evaluasinya terhadap penyelenggaraan Program Indonesia Sehat melalui Pendekatan Keluarga (PIS-PK).

Terdapat sejumlah hal disampaikan bupati dalam forum Monitoring dan PIS-PK yang berlangsung di Ruang Tamyaloka Pendapa Wahyawibawagraha, Kamis, 31 Oktober 2019.

Evaluasinya meliputi penilaian bahwa pendataan dan pembinaan kesehatan berbasis keluarga selama ini dianggap masalah Dinas Kesehatan saja.

“Padahal data-data yang diambil dari lingkungan, karena kualitas SDM ditentukan oleh lingkungannya,” terangnya.

Bupati mengatakan, seharusnya data program stunting dan program Germas terakses dengan Bappeda, sehingga tindak lanjutnya tidak hanya selesai di Dinas Kesehatan. Demikian juga dengan penyediaan air bersih dan air minum harus bersinergi dengan dinas lainnya.

Puskesmas, kata bupati, menjadi garda terdepan untuk solusi kesehatan. Sebab, masyarakat biasanya datang ke puskesmas jika sakit saja. “Masyarakat harus tahu informasi tentang  kesehatan, yang didapat dari Puskesmas,” katanya.

Selain itu puskesmas juga harus mendata kesehatan keluarga, termasuk rumah sehatnya, lingkungan sehatnya. “Jadi diperlukan informasi dari masyarakat itu sendiri tentang kesehatannya,” imbuhnya.

Pemerintah, lanjut bupati, ingin seluruh masyarakat Jember terdukung asuransi kesehatan. Di jember sudah ada perbup yang mengaturnya, utamanya untuk seluruh ibu hamil, anak yatim-piatu, masyarakat miskin, lansia, hafidz Al-Qur’an, dan keluarga guru ngaji.

Maka, pendataan yang dilakukan secara sinergi diharapkan juga melibatkan banyak pihak.
Seperti PKK Jember yang perlu lebih diberdayakan, karena terkait dengan pembinaan keluarga. “PKK akan sangat membantu lancarnya pembangunan kesehatan di Kabupaten Jember,” ungkapnya.

Sementara itu, pengelola PIS-PK Provinsi Jawa Timur, Drg. Agus Salim menjelaskan tentang program pendataan dan analisis PIS-PK secara komprehensif.

PIS-PK fokus pendekatan pada keluarga. “Bukan hanya sekedar pendataan terhadap masyarakat,  tapi kunjungan ke rumah-rumah,” terangnya.

Dengan berkunjung ke rumah-rumah dapat diketahui masalah kesehatan yang ada pada keluarga. Ini juga untuk melakukan pelayanan kesehatan secara langsung pada keluarga tersebut.

“Mudah-mudahan dengan adanya PIS-PK dapat membantu terwujudnya konsen kebijakan dari Bupati Jember seperti keterlibatan PKK, OPD lain, dan tentang kesehatan lingkungan, masyarakat juga lainnya,” harapnya.(tim*).

Bupati Jember Sampaikan Evaluasi Program Indonesia Sehat
JEMBER, Share indonesia.id - Pawai Ta’aruf dan Istighotsah serta Doa Bersama digelar atas kerja sama Pemerintah Kabupaten Jember dengan LP Ma’arif NU Cabang Jember, khususnya TPQ Metode Alimna.

Tidak hanya kegiatan ini, banyak kegiatan yang telah dilaksanakan dan akan dikerjakan bersama. Sebab, kerja sama telah dijalin bertahun-tahun sebelumnya.

Bupati Jember, dr. Hj. Faida, MMR., menjelaskan beberapa kerja sama yang telah terjalin tersebut saat memberikan sambutan dalam kegiatan yang digelar di Alun-alun Jember, Minggu, 27 Oktober 2019, itu.

“Tahun ini, untuk mendukung kualitas pendidikan, Pemerintah Kabupaten Jember bekerja sama dengan LP Ma’arif, membuat pelatihan atau diklat khusus untuk guru TPQ yang belum bersertifikat,” ungkap Bupati.

Telah tercatat sebanyak 600 orang dari guru alimna menjadi peserta diklat tersebut. Diklat ini akan diselenggarakan 1-2 November 2019.

Peserta akan mendapatkan dua sertifikat, yakni dari LP Ma’arif dari metode alimna dan dari Pemerintah Kabupaten Jember.

“Dari sini kita terus mendukung pengajaran Al-Qur’an, karena generasi terbaik adalah generasi Qurani,” tegas Bupati.

Kerja sama juga dalam pemberian beasiswa sampai perguruan tinggi bagi santri dan guru-guru TPQ berprestasi.

“Ini akan dikawal prestasinya, karena aset Jember yang paling berharga adalah sumber daya manusia,” ujar Bupati.

Tentang pembangunan sumber daya manusia ini, Bupati menjelaskan bahwa Jember membutuhkan banyak metode pengajaran Al Qur’an. Diantaranya metode Alimna.

“Kita mengakomodir seluruh metode yang ada, karena memang butuh berbagai metode untuk anak-anak mau belajar Al-Qur’an,” terang Bupati.

“Bahkan untuk anak-anak yang tuna netra, Pemkab Jember mendukung pembelajaran Al-Qur’an menggunakan huruf Braille,” imbuhnya.

Dan tahun ini akan diselenggarakan MTQ Tuna Netra se-Jawa Timur dikabupaten Jember dalam rangkaian kegiatan hari Santri,
Untuk metode Alimna, Bupati menyebutkan bekerja sama untuk penyelenggaraan wisuda santrinya. Setiap tahun jumlah santri yang diwisuda meningkat dengan signifikan.

“Kami sangat berterima kasih kepada LP Ma’arif, dengan metode Alimna telah memudahkan generasi kita untuk belajar Al-Qur’an,” tutur Bupati. Metode ini untuk usia 10 tahun ke bawah.

“Ini generasi yang masih kuncup. Masa depan kita ditentukan apa yang dilakukan hari ini untuk anak-anak usia dini,” ujarnya lagi.

“Tentu kita harus bersungguh-sungguh, karena kualitas pendidikan anak-anak pada masa dini akan menentukan kualitas mereka pada masa yang akan datang,” terang Bupati.

Ketua Mabin TPQ Ma’arif NU Cabang Jember, Muhammad Junaidi berharap dukungan dari Pemerintah Kabupaten Jember untuk pengembangan metode alimna.

“Semogaa kegiatan belajar mengajar lembaga pendidikan TPQ Ma’arif  ini bisa tetap eksis pada masa sekarang dan masa yang akan datang,” harapnya.  (Tim*).
Pemkab Jember Kerja Sama LP Ma’arif NU Cabang Jember
SURABAYA, Share Indonesia.id - Seleksi Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama tahun 2019 di lingkungan Pemerintah Kabupaten Jember memasuki tahapan kedua.

Tahapan ini berupa seleksi kompetensi manajerial (assessment), yang berlangsung selama dua hari di BKN Regional II Surabaya, Kamis dan Jum’at, 24 – 25 Oktober 2019.

Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten Jember, Yuliana Harimurti, SE., M.Si., menjelaskan peserta assessment sebanyak 42 orang.

“Dari 53 pendaftar terdapat 42 orang lolos seleksi administrasi yang dilakukan oleh panitia seleksi,” terangnya, Minggu, (27/10/2019).

Para pendaftar menjalani proses assessment oleh para assessor dari Pusat Penilaian Kompetensi (Puspenkom) Badan Kepegawaian Nasional (BKN).

Tahapan penilaian yang dilalui yaitu proposal writing, psikotes dengan menggunakan metode CAT, diskusi grup, dan wawancara.

Lebih jauh Kepala BKPSDM Jember menjelaskan, hasil assessment akan dipergunakan untuk tahapan seleksi berikutnya.

Tahapan seleksi jabatan terbuka berikutnya yakni penulisan makalah atau uji gagasan yang akan digelar di Kabupaten Jember pada Senin, 04 November 2019.

Pada tahap ini, peserta diminta membuat makalah yang dikerjakan di tempat, untuk kemudian dinilai oleh tim Panitia Seleksi Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama.

BKPSDM Kabupaten Jember berharap assessment yang dijalani peserta dapat memperoleh data kompetensi masing-masing peserta.

“Sehingga terpenuhi kualifikasi yang dipersyaratkan dalam jabatan yang dipilih masing-masing peserta,” harap Yuliana.

Untuk anggaran penyelenggaraan seleksi jabatan terbuka ini, Yuliana menjelaskan bahwa kegiatan ini menggunakan APBD Kabupaten Jember 2019 di pos BKPSDM. (tim*).

42 Peserta Jalani Assessment Ikuti Seleksi Jabatan Terbuka
JEMBER, Share Indonesia.id - Kejuaraan nasional dayung yang dikemas dalam Jember Dragon Boat Festival telah berakhir Minggu, 27 Oktober 2019. Momen nasional yang pertama kali diselenggarakan di Jember ini telah mencatatkan prestasi tersendiri di bidang olahraga air ini.

“Pencapaian prestasi di bidang olahraga air ini dirasa perlu bersinergi bersama pihak-pihak terkait dalam melahirkan atlet-atlet dayung yang berkulitas,” kata Bupati Jember dr. Hj. Faida, MMR dalam sambutan yang dibacakan oleh Plt. Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga, Ni Ketut Ardani S. Psi M. Kes.

Pembinaan atlet pun perlu dilakukan melalui penyelenggaraan berbagai kejuaraan secara berkelanjutan, seperti Jember Dragon Boat Festival ini.

Melahirkan atlet-atlet dayung yang berkualitas tidak semudah membalikkan telapak tangan. Karena itu, Bupati kembali menandaskan, kesabaran dan pengorbanan harus diwujudkan secara konsisten dalam bingkai kerjasama dan kemitraan yang harmonis dengan semua pihak dalam upaya pencapaian prestasi di bidang olahraga air ini.

Jember Dragon Boat Festival ini tentu saja menjadi tahapan strategis untuk mengembangkan minat, bakat, potensi, dan prestasi atlet daerah untuk menjadi kebanggaan daerahnya masing-masing di kemudian hari.

“Selamat kepada tim Kejurnas Jember Dragon Boat yang telah berhasil meraih predikat juara pada hari ini. Saya berharap, prestasi yang diraih ini dapat memacu dan memotiviasi tim untuk bermain dengan lebih baik lagi,” ujarnya.

Bupati berpesan, bagi yang belum berhasil pada kesempatan ini, hendaknya tidak putus asa. Sebaliknya, harus terus berlatih, karena peluang prestasi masih terbuka di lain kesempatan.

Ni Ketut Ardani menambahkan, awalnya kegiatan  ini dilaksanakan dalam rangka mengenalkan cabang olahraga dayung kepada masyarakat Jember dan sekitarnya.

“Khususnya dalam upaya pengembangan salah satu olahraga air,” terangnya.

Ia menyatakan akan mengembangkan olahraga air ini melalui pembinaan dan motivasi kepada masyarakat, khususnya kepada para peminat olahraga dayung. “Upaya pembinaan ini, dilakukan melalui penyelenggaraan kejuaraan secara berkelanjutan melalui tahapan strategis,” ungkapnya.

Wakil Ketua Umum PB PODSI Nasional, Hari Sidharta, menyampaikan, kejuaraan dalam dua hari ini berjalan lancar. Meskipun pertama, tetapi berjalan sesuai tepat aturan.

“Untuk menjadi atlet nasional dan internasional untuk dayung sangat mudah dibanding dengan yang lain, karena piala yang diperebutkan tidak hanya satu. Semoga ini bisa dicapai dengan pertandingan yang secara rutin dilaksanakan,” terangnya.

Jember Dragon Boat Festival ini juga untuk persiapan menghadapi ASEAN Games 2022. “Banyak atlet di sini yang bisa maju untuk menjadi atlet nasional dan internasional. Saya berharap dengan Bupati yang begitu antusias dalam perlombaan ini, saya yakin Jember akan bisa maju lebih pesat,” tegasnya.
Wakil Ketua Umum PODSI Jatim, Kolonel Admu Edi, menyampaikan, momentum lomba ini untuk mecari bibit nasional maupun internasional. “Untuk Pemerintah Kabupaten Jember, ini juga momentum untuk wisata kuliner dan wisata olahraga,” jelasnya.

“Sesuai tujuan Bupati Jember, ini akan menjadi event tahunan, yang saat ini di tingkat nasional. Semoga nanti bisa menjadi tingkat internasional,” harapnya.

Sementara itu, selaku tuan rumah, Camat Ambulu, Sutarman, merasa bersyukur atas lancarnya penyelenggaraan ini. “Alhamdulillah, secara umum kegiatan ini berjalan dengan baik, lancar dan aman, sehingga suasana tetap kondusif, ini karena ada sinergitas antara satu dengan yang lain,” katanya. (Tim*).

Torehkan Catatkan Prestasi Nasional Dalam Jember Dragon Boat Festival
JEMBER, Share Indonesia.id - Sebagai wujud cinta tanah air, sekira sebelas ribu santri dan wali santri di Kabupaten Jember menggelar istighotsah dan doa bersama, Minggu, 27 Oktober 2019.

Bertempat di Alun-alun Jember, mereka bersholawat dan berdoa bersama Bupati Jember dr. Hj. Faida, MMR yang didampingi oleh puluhan ustadz dan ustadzah TPQ Ma’arif NU se-Kabupaten Jember.

Doa dan sholawat ini digelar untuk memperingati Hari Santri Nasional (HSN) V tahun 2019. Kegiatan ini dikemas dalam Pawai Ta’aruf dan Istighotsah serta Doa Bersama.
Kegiatan ini terselenggara atas kerja sama Lembaga Pendidikan Ma’arif NU dengan Pemerintah Kabupaten Jember.

Bupati menyebut bahwa sinergi dengan LP Ma’arif NU, khususnya dengan metode alimna, telah berlangsung bertahun-tahun sebelumnya.

“Doa bersama ini untuk keselamatan bangsa dan negara, keutuhan NKRI, dan untuk keamanan, kondusifitas, juga kelancaran pembangunan di Kabupaten Jember,” kata Bupati.
Pembangunan yang sejak awal digaungkan oleh Pemerintah Kabupaten Jember adalah pembangunan sumber daya manusia.

TPQ Ma’arif NU Cabang Jember yang menerapkan metode allimna merupakan salah satu upaya membangun sumber daya manusia itu.

“Kami terus mendukung pengajaran Al-Qur’an, karena generasi terbaik adalah generasi Qurani,” ungkap perempuan pertama Bupati Jember ini.

Ketua Majelis Pembina TPQ Ma’arif NU Cabang Jember, Muhammad Junaidi, mengungkapkan rasa terima kasih kepada Pemerintah Kabupaten Jember.

Rasa terima kasih itu disampaikan karena dukungan pemerintah hingga istighotsah dan doa bersama berjalan lancar. “Ini pertama kalinya digelar di Alun-alun Jember,” ungkap Junaidi.

Para santri dan wali santri yang duduk lesehan di bawah tenda tampak khusuk melantunkan sholawat dan doa yang dipimpin oleh para ulama.

Wujud Cinta Tanah Air, Belasan Ribu Santri Jember Doakan NKRI
JEMBER, Share Indonesia.id - Pemerintah Kabupaten Jember memberikan tugas kepada mahasiswa yang menerima bantuan beasiswa untuk mendata kaum duafa.

Ini diterapkan oleh pemerintah sebagai tanggung jawab untuk membangun solidaritas sesama anak bangsa.

“Sasarannya adalah partipasi mahasiswa,” terang Bupati Jember dr. Hj. Faida, MMR saat memberikan pidato pada acara wisuda mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Mandala. Sabtu pagi, 26 Oktober 2019 di Kampus STIE Mandala Jember.

Mahasiswa merupakan kelompok masyarakat yang terdidik. Namun, masyarakat tidak bertanya dimana tempat menimba ilmu. Masyarakat juga tidak bertanya berapa nilai indeks prestasi komulatif.

Masyarakat hanya ingin tahu seberapa kepedulian mahasiswa dengan segudang ilmu yang telah dimiliki.

“Setiap orang yang berilmu dituntut untuk mempunyai amanah. Setiap orang yang mengemban amanah dituntut untuk berilmu,” tutur perempuan pertama yang menjadi Bupati Jember ini.

Ujung dari ilmu adalah adab atau perilaku baik seseorang. Mahasiswa pun harus hormat kepada orang tua, guru,  dan dosen. Tidak boleh mengecewakan mereka.

Selama ini,  Pemerintah Kabupaten Jember memberikan dukungan beasiswa kepada para mahasiswa yang berprestasi, tidak mampu,  maupun yang hafal Al Qur’an.

Untuk STIE Mandala Pemerintah Kabupaten Jember memberikan dukungan beasiswa kepada 108 mahasiswa asal Jember.

Dana UKT (Uang Kuliah Tunggal) dibayarkan langsung ke kampus. Sedangkan mahasiswa mendapatkan dana bantuan hidup sebesar Rp.750.000 setiap bulan.

“Pemerintah memberikan dukungan beasiswa ini agar kesempatan pendidikan dapat dinikmati takkan oleh mereka yang dengan kondisi ekonomi terbatas,” pungkasnya. (*).

Solidaritas Sesama Anak Bangsa, Mahasiswa Diberikan tugas Mendata Kaum Duafa
JEMBER, Share Indonesia.id - Pemerintah Kabupaten Jember memiliki program Pesantren Terang dan Sehat, berupa pemberian bantuan sarana dan prasarana.

Penyalurannya dilaksanakan bersamaan dengan bantuan lainnya, yang dikemas dalam Pembagian dan Penyerahan Rastrada, Bantuan Sarana Prasarana, dan Pemenuhan Hak Sipil Anak.

Penyaluran sejumlah program tersebut memasuki kegiatan kedelapan, Kamis, 25 Oktober 2019, yang berlangsung di Ponpes Muta’alimin Jalan Mangun Sarkoro, Dusun Sumberan, Desa Karanganyar, Kecamatan Ambulu.

“Kebetulan di pesantren ini ada bantuan MCK, semoga bermanfaat untuk santri, untuk membiasakan perilaku sehat, yang termasuk program Pesantren Sehat,” kata Wakil Bupati Jember Drs. KH Abdul  Muqit Arief.

Untuk program Pesantren Terang, lanjut Wabup, bantuan yang diberikan berupa penerangan jalan umum (PJU).

Selain itu, pemerintah melengkapi program Pesantren Terang itu dengan perbaikan jalan menuju ke lokasi pondok pesantren.

“Harus diaspal atau dipaving, dan listriknya juga harus sampai sehingga nanti juga bisa dipasang PJU,” jlentreh Wabup.

Pada kesempatan ini, bantuan Rastrada diberikan kepada 724 keluarga penerima manfaat (KPM) dari Kecamatan Ambulu dan sebanyak 49 KPM dari Kecamatan Wuluhan.

“Pemerintah Kabupaten Jember turun tangan untuk membantu yang tidak mendapatkan bantuan dari pusat dan propinsi. Sekarang ini diberikan sekaligus satu kuintal untuk jangka waktu satu tahun kepada para sepuh,” ujarnya.

Pemerintah pusat hingga provinsi, lanjut Wabup, memberikan perhatian kepada para lansia dengan program yang berbeda-beda.

“Pemerintah Kabupaten Jember sendiri memberikan satu kuintal beras untuk jangka waktu satu tahun, dengan syarat tidak menerima bantuan dari pemerintah pusat maupun provinsi,” terangnya.

“Untuk lansia yang hidup sebatang kara dan sudah tidak produktif diberikan program katering,” ungkap Wabup.

Untuk pembagian hak sipil anak atau KIA dan akte kelahiran, kali ini untuk 552 anak dari Kecamatan Ambulu dan Wuluhan.

“Seluruh rakyat Indonesia sejak lahir hingga usia 17 tahun kurang satu hari, harus punya KIA. Juga harus punya akte kelahiran, karena sangat dibutuhkan dalam banyak pengurusan, termasuk dengan pengurusan program untuk anak,” Wabup. (Tim*).

Pemkab Jember Miliki Program Pesantren Terang dan Sehat
JEMBER, Share Indonesia.id - Bimbingan teknis yang diikuti oleh kades baru dan calon kepala desa terpilih menjadi media bagi Bupati Jember dr. Hj. Faida, MMR untuk menyinergikan 22 Janji Kerja Bupati – Wakil Bupati.

Bimtek/pembekalan kepala desa yang berlangsung di Pendapa Wahyawibawagraha pada Jum’at, 25 Oktober 2019, merupakan sesi terakhir.

Bupati yang menjadi pemateri menyampaikan capaian pemenuhan tujuan sustainable development goal’s (SDGs) oleh Pemerintah Kabupaten Jember.

Dalam pertumbuhan ekonomi di Jember, pemerintah mengeluarkan peraturan daerah yang mengatur pemberdayaan dan perlindungan tenaga kerja lokal.

“Untuk investor yang menanamkan modalnya di Jember harus mengutamakan pekerja asli Jember,” terang Bupati tentang perda itu.

Capaian lainnya adalah pembangunan pasar tradisional. Pada tahun 2018 pemerintah membangun 12 pasar. Kemudian tahun ini telah direncanakan membangun 15 pasar.
“Hanya Jember satu-satunya kabupaten yang membangun 30 pasarnya menggunakan APBD Kabupaten Jember,” ungkap Bupati.

Masih terkait pasar, Bupati menjelaskan pembangunan pasar desa telah diatur dengan menggunakan Anggaran Dana Desa (ADD) yang bersumber dari APBD Kabupaten Jember.
“Di dalamnya diatur bahwa salah satunya dialokasikan untuk perencanaan pasar desa,” jelas perempuan pertama yang menjadi BUpati Jember ini.

Lebih jauh Bupati menegaskan bahwa kunci perubahan terletak pada perencanaan yang baik. Hal ini pula yang mendasari penilaian bahwa kepala desa adalah orang yang paling bertanggung jawab dalam perubahan di desa.

“Kades adalah orang yang paling bertanggungjawab terhadap perubahan menjadi lebih baik di desanya, dengan cara memegang perencanaan desanya masing-masing,” jelasnya.

“Beranilah mengambil sikap, dimulai dengan perencanaan yang baik,” imbuhnya.

Selain itu, peraturan yang telah dikeluarkan pemerintah daerah untuk mengatur hak berusaha di Jember mensyaratkan toko-toko modern menjual produk lokal minimal 30 persen.

Mengenai hal ini, Bupati mendorong pada kades untuk juga menerapkan di desa masing-masing. “Data usaha-usaha yang ada di desa. Atur warung-warung agar saling menjual produk-produk lokal desanya sendiri,” pesannya.

Data, masih kata Bupati, merupakan kunci dari perubahan yang akan dicapai melalui perencanaan program pembangunan. Kades perlu untuk fokus dengan pendataan ini.

Sementara itu, Dandim 0824 Jember Letkol Inf La Ode M Nurdin memberikan materi tentang antisipasi paham radikalisme melalui dasar kepemimpinan dan bela negara.
Menurut Dandim, radikalisme adalah suatu kegiatan yang menciptakan kondisi yang menakutkan untuk masyarakat.

“Karena radikalisme masuk dengan upaya-upaya pendekatan secara pelan-pelan, dan target utama anak-anak, mahasiswa dengan memberikan pemahaman atau doktrin-doktrin tertentu,” katanya.

Dandim pun mengajak para kades untuk memberikan pemahaman yang baik kepada masyarakat, utamanya tentang bela negara yang sesungguhnya.

Tentang kepemimpinan, Dandim meminta para kades dapat merangkul semua masyarakat. “Dengan cara memimpin yang berkarakter, menjaga desanya untuk tetap harmonis dan menjadi desa yang aman,”  jelasnya. (Tim*).

Dalam Bimtek Kades, Bupati Terangkan Capaian SDGs di Jember
JEMBER, Share Indonesia.id - Dokumen kependudukan sangat penting. Karena itu, Wakil Bupati Jember Drs. KH. Abdul Muqit Arief mengajak semua pihak untuk segera mengurus dokumen kependudukannya. Baik KTP, akte kelahiran, maupun Kartu Identitas Anak (KIA).

Ajakan itu disampaikan Wabup saat penyaluran Beras Sejahtera Daerah (Rastrada), Bantuan Sarana Prasarana, dan Pemenuhan Hak Sipil Anak, Kamis, 24 Oktober 2019.

Kegiatan yang berlangsung di Pondok Pesantren Al Falah Desa Karangharjo, Kecamatan Silo, ini diikuti oleh warga dari lima kecamatan.

Wabup melontarkan ajakan itu karena data yang ada menjelaskan masih sedikit warga yang memiliki dokumen kependudukan, utamanya akte kelahiran.

Dari jumlah penduduk Kabupaten Jember yang mencapai lebih dari 2,5 juta, warga yang memiliki akte kelahiran sekitar 650 ribu.

“Padahal akte kelahiran ini sangat penting sebagai identitas seseorang,” terang Wabup ketika  sambutan dalam acara yang digelar di Ponpes Al-Falah Karangharjo, Silo.

Bagi anak, masih terang Wabup, selain akte kelahiran juga perlu memiliki Kartu Identitas Anak (KIA). Kartu ini merupakan salah satu wujud dari hak sipil anak.

Dalam kesempatan tersebut, Wabup menyerahkan secara simbolis KIA untuk lima kecamatan, yakni Kecamatan Mayang, Mumbulsari, Silo, Ledokombo, dan Pakusari.

Jumlah kartu yang diberikan untuk lima kecamatan tersebut sebanyak 333 keping kartu.

Sedangkan penyaluran Rastrada kali ini sebanyak 1.286, terdiri dari 493 keluarga penerima manfaat di Kecamatan Silo dan 793 KPM di Kecamatan Mumbulsari.

Sampai pada sesi ketujuh kegiatan penyaluran Rastrada ini, pemerintah telah menyalurkan Rastrada kepada 4.242 KPM.

Namun, dari jumlah tersebut terdapat sekitar 618 Rastrada yang tidak bisa disalurkan karena di lapangan KPM tersebut telah menerima bantuan dari pusat.

Ada pula KPM Rastrada tersebut ternyata sudah meninggal. Hal ini termasuk adanya data ganda KPM sasaran Rastrada.

Karena itu, jumlah Rastrada yang telah berhasil disalurkan sebanyak 3.624 KPM. Setiap KPM menerima satu kuintal beras.

Sedangkan bantuan sarana dan prasarana yang diberikan Pemerintah Kabupaten Jember berupa paving, MCK, dan penerangan jalan umum menuju pondok.

Tidak hanya menjelaskan tentang berbagai bantuan yang diberikan oleh Pemerintah Kabupaten Jember, Wabup juga mengingatkan bahwa saat ini telah disahkan undang-undang perkawinan baru.

Ada perubahan dalam undang-undang itu, yakni terkait umur perempuan yang boleh menikah menjadi 19 tahun. Sebelumnya, undang-undang membolehkan perempuan berusia 16 tahun untuk menikah. (Tim*).

Wabup Ajak Segera Urus,Pentingnya Dokumen Kependudukan
JEMBER, Share Indonesia.id - Lapangan tembak Pistol yang dibangun di lapangan Brigif 9/2 Kostrad, dan diresmikan oleh Panglima Divisi Infanteri (Pangdivif) 2 Kostrad Mayjend. TNI Tri Yuniarto pada kamis (24/10/2019) disambut baik oleh Bupati Jember dr. Hj. Faida MMR, terlebih dalam kesempatan tersebut, Pangdivif mengatakan, bahwa lapngan Tembak Pistol ini tidak hanya untuk TNI tapi juga untuk masyarakat Jember.

“Tentu kami menyambut baik apa yang sudah disampaikan oleh Panglima, dan tadi sudah kita lihat, ada beberapa fasilitas yang kurang, karena lapangan tembak ini juga untuk mencari bibit-bibit atlit dari Jember tentu kami harus mendukung, dan untuk kekurangan fasilitas seperti kebutuhan beton untuk melengkapi fasilitas, akan kami anggarkan, hal ini bukan untuk mendukung TNI tapi mendukung calon atlit tembak yang juga warga Jember,” ujar Bupati.

Lebih lanjut, Bupati berharap, adanya lapangan tembak pistol ini, selain melengkapi sarana olah raga yang sudah lebih dulu ada di Kabupaten Jember, kehadirannya bisa dijadikan wisata edukasi bagi pelajar, dimana pelajar di Jember, selain berlatih menembak, juga akan mendapatkan pengalaman latihan langsung dari TNI.

“Kami berterima kasih kepada panglima, dan tentu keberadaan lapangan tembak pistol ini tidak akan kami sia-siakan, dan akan kami jadikan wisata edukasi juga,” beber Bupati.

Seperti diketahui, Lapangan tembak pistol ini melengkapi keberadaan lapangan tembak sebelumnya yang ada di sisi atas dari lapangan tembak yang sudah dimiliki oleh Brigif 9/2 Kostrad Jember, dalam peresmian tersebut, Pangdivif 2 Kostrad Mayjend. TNI. Tri Yuniarto, dalam sambutannya mengatakan, bahwa lapangan tembak pistol ini juga harus memberi manfaat untuk rakyat.

“TNI itu dari rakyat, oleh karena itu, TNI juga harus cinta rakyat, dan lapangan tembak ini persembahan dari TNI untuk rakyat, tentunya digunakan semestinya untuk mencari bibit-bibit atlit menembak dan juga untuk berlatih,” pungkas Mayjend. TNI. Tri Yuniarto. (Amin).
Bupati Faida : lapangan Tembak Pistol tidak hanya untuk TNI tapi juga untuk masyarakat Jember
JEMBER, Share Indonesia.id - Sebanyak 46 Qori' dan Qori'ah asal kabupaten jember yang akan mengikuti musabaqoh Tilawatil Qur'an (MTQ) Tingkat provinsi Jawa timur yang ke 28 tahun 2019 yang diselenggarakan di kabupaten tuban.

Dimana Wakil Bupati Jember Drs. KH. Abdul Muqit Arief yang didampingi Kepala Bagian Bina Mental Pemkab Jember,. Bambang Saputra SH. melepas Qori' dan Qoriah yang berlangsung di halaman pemerintah kabupaten jember pada, Kamis (24/10/2019) siang.

Pada kesempatan tersebut, Wakil Bupati Jember Drs. KH. Abdul Muqit Arief, usai melepas Qori' dan Qori'ah menyampaikan bahwa Kafilah ini harus mempersiapkan diri dengan baik, dan bisa menjadi juara dengan membawa nama harum kabupaten Jember.

“Kalian adalah duta religi dari Jember, persiapkan diri dan jaga sikap dan kesopanan selama berlangsungnya MTQ, karena hasilnya nanti, tidak hanya untuk kalian sendiri, tapi juga untuk masyarakat Jember,” ujarnya.

Selain itu, Wabup Muqit juga menuturkan bahwa pemkab jember memberikan jaminan kepada Kafilah yang menjadi duta MTQ Jatim ke 28, yakni jaminan untuk mendapatkan jenjang pendidikan sampai ke perguruan tinggi. “Ada dari adik-adik yang menjadi kafilah MTQ sudah hafal 30 Juz, jangankan hafal 30 Juz ,yang hafal 10 Juz pun akan kami berikan jaminan pendidikan sampai perguruan tinggi,” tuturnya.

Jember sendiri pada MTQ kali ini akan mengikuti 7 cabang yang dilombakan, yaitu Tilawah Al Quran, Hifzh Alquran, Tafsir Al Quran, Syarhil Al Quran, Fahmil Al Quran, Musabaqah Makalah Al Quran (MMQ), dan Cabang Khat Al Quran, tidak hanya itu, Pemkab Jember juga mengirimkan delegasi pawai Taaruf dan tim Pameran selama MTQ berlangsung selama 24 oktober sampai 2 Nopember.

Sementara  Kepala Bagian Bina Mental Pemkab Jember,. Bambang Saputra SH. Pada kesempatan yang sama juga menyampaikan, bahwa Kafilah MTQ asal Jember, segala akomodasinya sudah ditanggung oleh Pemkab, termasuk kepada 11 pendamping dan 7 orang tua dari Kafilah.

“Seluruh akomodasi Kafilah MTQ ditanggung pemkab, mulai dari seragam, koper dan selama berada di Tuban, termasuk 11 pendamping dan 7 orang tua peserta, karena ada 7 kafilah dari Jember yang masih anak-anak yang masih harus didampingi oleh orang tuanya,” pungkasnya.(Amin).
Wabup Jember Berangkatkan Qori' Dan Qori'ah Jember
JEMBER, Share Indonesia.id - Revitalisasi pasar tradisional kembali dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Jember di bawah kepemimpinan dr. Hj. Faida, MMR dan Drs. KH. Abdul Muqit Arief.

Sosialisasi untuk pembangunan pasar ini dilaksanakan Rabu, 23 Oktober 2019, di Aula PB Soedirman Pemkab Jember dengan mengundang para pedagang pasar.

Bupati menjelaskan, pada tahun ini ada 16 pasar yang direvitalisasi. Untuk sesi pertama sosialisasi ini mengudang pedagang dari lima pasar.

Lebih dari seribu pedagang tersebut berasal dari Pasar Balung, Gumukmas, Patrang, Jenggawah, dan Sukowono.

Lebih jauh Bupati mengungkapkan bahwa revitalisasi pasar merupakan program nasional dari Presiden, yaitu merevitalisasi 5.000 pasar.

Sementara di Kabupaten Jember, revitalisasi pasar rakyat ini merupakan realisasi 22 Janji Kerja Bupati dan Wakil Bupati.

“Ini didanai sepenuhnya oleh APBD Kabupaten Jember. Oleh karenanya, semua pedagang yang kiosnya atau tokonya diperbaiki tidak perlu bayar urunan supaya pasarnya dibangun,” terang Bupati.

Hal itu berbeda dengan retribusi pasar. Sebab, retribusi ini merupakan kewajiban para pedagang di pasar sesuai dengan peraturan daerah. Uang yang ditarik melalui retribusi ini masuk ke kas pemerintah kabupaten.

Karena didanai APBD Kabupaten Jember, Bupati menegaskan agar para pedagang menolak permintaan uang dari seseorang terkait pembangunan pasar, meski dengan dalih apapun.

“Tolak! Jangan ada yang dikasih. Kami tegaskan, tidak ada bayar membayar karena semuanya sudah dianggarkan melalui APBD Kabupaten Jember,” tandasnya.

Pasar, lanjut Bupati, merupakan bagian penting dari pembangunan ekonomi suatu daerah. Perekonomian rakyat juga berputar di pasar. “Setiap hari begitu banyak orang pergi ke pasar, tapi pasar kita dari jaman dulu becek dan bocor,” ulasnya.

Selain merevitalisasi, program ini sekaligus menata ulang zona pedagang agar lebih rapi dan memudahkan pembeli mencari kebutuhannya.

“Insya Allah akhir tahun selesai. Semoga lancar semua, sehingga tuntas untuk urusan revitalisasi. Kecuali Pasar Tanjung, karena diperlukan beberapa tahapan,” jelasnya.

Revitalisasi yang dilaksanakan pada tahap ini merupakan awal. Sebab, pada tahun 2020 masih akan menyempurnakan pasar-pasar tersebut untuk memenuhi standar nasional pasar.

Dengan standard tersebut, pasar di Jember akan memiliki berbagai fasilitas penunjang yang memadai bagi pedagang maupun pengunjung dan pembeli.

Standar nasional pasar tersebut, masih terang Bupati, membuat pasar tradisional menjadi lebih modern. Syarat untuk memenuhi standar itu diantaranya sirkulasi udara dan pencahayaan yang bagus.

Pasar juga harus bisa diakses oleh lansia dan penyandang disabilitas. Penempatan pedagang sesuai dengan produk, tempat ibadah, serta ruang terbuka hijau. “Standar dibuat untuk diikuti,” tegasnya.

“Boleh pasarnya di desa, tapi standarnya nasional. Ini supaya bisa bersaing. Walaupun pasar rakyat, pasar kita tidak boleh menjadi pasar yang becek,” tandasnya.

Pada kesempatan itu Bupati mengingatkan para pedagang agar rutin membayar retribusi. Sebab, jika tidak membayar retribusi selama tiga bulan makan kios yang ditempati akan ditarik untuk dialihkan ke pedagang lain.

Pun bila kios tersebut disewakan, maka pemerintah akan menarik hak penggunaannya. Sebab, pedagang hanya diberi izin untuk memakai berdagang.  “Bukan disewakan kepada orang lain,” katanya.

Tentang pasar desa, Bupati mengugkapkan bahwa perbaikan pasar ini didukung anggaran melalui Anggaran Dana Desa (ADD) yang bersumber dari APBD Kabupaten Jember. Hal ini akan diatur dalam peraturan bupati.

KH Mushoddiq Fikri atau yang dikenal sebagai Gus Fikri, saat memberikan tausiah menyebut bahwa seorang pedagang berpeluang masuk surga, karena pedagang manfaatnya sangat banyak. pedagang memenuhi kebutuhan masyarakat dan melayani masyarakat.

“Seperti Rasulullah yang juga menjadi pedagang. Berdaganglah seperti Rasullullah, yaitu jujur supaya dagangnya barokah, karena kebahagiaan hidup tidak ditentukan oleh banyak atau sedikit, tapi kebahagiaan dan keselamatan hidup ditentukan oleh barokah,” tuturnya. (Tim*)


Tahun 2019 Revitalisasi 16 Pasar Tradisional Dari Realisasi 22 Janji Kerja
JEMBER,, Share Indonesia.id - Bupati dr. Hj. Faida MMR dengan didampingi Wakil Bupati Jember Drs. KH. Abdul Muqit Arief, Rabu (23/10/2019) melantik 148 kepala desa terpilih tahap pertama dari 161 kepala desa yang menggelar Pilkades secara serentak pada September lalu, sedangkan 13 kades lainnya bakal dilantik pada Desember mendatang.

Kepada kepala desa yang baru, Bupati berharap agar kepala desa benar-benar mengabdikan dirinya untuk memberikan pelayanan terbaiknya kepada masyarakat hingga berakhirnya jabatan sebagai kepala desa pada 2025 mendatang.

“Saya berharap kepala desa yang baru dilantik ini tidak terlalu ber ueforia, langsung kerjakan tugasnya dan melayani masyarakat dengan sungguh-sungguh, apalagi tantangan kades kedepan tidak hanya sekedar mengandalkan ADD dan DD, tapi juga dituntut untuk bisa berinofasi,” ujar Bupati Jember dr. Hj. Faida MMR.

Bupati menyatakan, bahwa pembangunan desa saat ini masih menjadi prioritas dalam era kepemimpinan Presiden Joko Widodo, sehingga perlu kiranya sinergitas yang baik antar lembaga terutama pemerintahan desa dengan pemkab. Sejumlah kebijakan hingga kini masih terus diperbaiki, terutama meliputi pengelolaan keuangan desa, struktur organisasi pemerintahan desa dan ketentuan lain yang akan terus disempurnakan.

Menurut Bupati, saat ini dibutuhkan sejumah proses penyempurnaan, mulai dari pengkajian hingga dan pertimbangan lainnya, yang akan dituangkan dalam peraturan daerah dan peraturan bupati.

“Menjadi kewajiban pemerintah kabupaten untuk terus membimbing, memfasilitasi dan membina kepala desa dan perangkatnya untuk peningkatan kualitas dalam melaksanakan penyelenggaraan pemerintahan desa, selain itu, saya juga menekankan agar kepala desa baik yang baru dilantik ataupun yang saat ini masih menjalankan tugasnya untuk mentaati tata aturan yang berlaku untuk menghindari hal-hal yang berdampak hukum,” pungkasnya. (Amin).
Bupati Jember Lantik Kades Terpilih
JEMBER, Share Indonesia.id - Peringatan Hari Santri Nasional (HSN) yang puncaknya akan digelar esok Selasa (22/10/2019), Bupati Jember dr. Hj. Faida MMR membuat terobosan dengan mengintruksikan seluruh Aparat Sipil Negara (ASN), khususnya yang beragama islam dilingkungan Pemkab Jember untuk mengenakan sarung dan berbaju koko dan bagi ASN perempuan mengenakan busana muslim, sedangkan untuk yang non muslim bisa menyesuaikan, Intruksi ini tertuang adalam surat edaran Bupati nomor 065/981/1.23/2019.

“Santri dan Pesantren itu memiliki kontribusi besar dalam sejarah kemerdekaan negara Indonesia, terutama dalam menjaga persatuan dan kesatuan bangsa, tidak salah jika pada tanggal 22 September diperingati sebagai Hari Santri sesuai dengan surat keputusan Presiden nomor 22 tahun 2015,” ujar Bupati Jember dr. Hj. Faida MMR.

Bupati menambahkan, dalam peringatan HSN ke V ini, Pemkab Jember juga menyelenggarakan beberapa rangkaian kegiatan, diantaranya Kirab Santri, Upacara, doa bersama juga pemberian beasiswa kepada para santri yang hafal Al Quran, serta berbagai lomba dan kegiatan sosial lainnya.

“Tahun ini, Hari Santri temanya Santri Indonesia untuk Perdamaian Dunia, dan tema ini bukan hanya pepesan kosong, karena santi itu dididik dan dibesarkan dalam lingkungan yang penuh kedamaian, sesuai ajaran Islam yang rahmatan lilalamin,” ujar Bupati Jember.

Bupati juga berharap, momen HSN ke lima ini bisa dimanfaatkan betul oleh santri, tidak hanya sekedar apel dan kirabm tapi bisa menjadi penyemangat santri untuk berkiprah lebih aktif lagi di berbagai bidang sesuai kemampuannya. “Santri pada saat ini jangan hanya menjadi penonton saja, tapi harus bisa menjadi pemain,” pungkas Bupati. (Amin).
Peringatan HSN Ke 5, Bupati Faida Intruksikan Untuk Pakai Busana Muslim
JEMBER, Share Indonesia.id - Bupati jember dr.Hj.Faida lakukan Peletakan Batu pertama pembangunan gedung rawat jalan kontruksi poli 4 lantai Rsd. dr.Soebandi, dimana ini merupakan tahapan pertama yang akan menjadi dua tahapan dalam pembangunannya.

Dalam peletakan batu pertama sendiri berlangsung di RSD dr.Soebandi Patrang jember, pada Jum'at (18/10/2019) pagi, dengan gelar Tradisi Gembulan atau makan bersama.

Bupati Jember dr.Hj.Faida MMR menyampaikan bahwa ini mulai menjadi pemandangan umum di kalangan Pemkab Jember dalam setiap acara peletakan batu pertama pembangunan gedung, dimana sebelumnya pada pembangunan Asrama Haji, tradisi Gembulan ini juga digelar.

“Hari ini merupakan tasyakuran dimulainya pembangunan gedung poli dan rawat jalan milik RSD dr. Soebandi, kami menggelar tasyakuran dengan tradisi gembulan atau makan bersama dengan tukang dan kuli bangunan yang akan dilibatkan dalam proses pembangunan ini, agar selama pelaksanaan tidak ada hambatan dan selalu diberi keselamatan bagi para pekerja,” ujar Bupati Jember dr. Hj. Faida MMR

Lebih jauh Bupati Faida MMR menjelaskan, jika dalam pembangunan gedung ini merupakan tahap pertama dari 5 tahap yang akan direncanakan, dimana pada tahap pertama ini dianggarkan 12 Milyar dari dana APBD untuk kontruksi bangunan.

“Ini merupakan tahap pertama untuk kontruksi bangunan, anggarannya 12 Milyar, dan tahun depan akan dilanjutkan lagi tahap kedua dan tahapan-tahapan berikutnya, dengan anggaran 80 Milyar lebih, ada 4 lantai nantinya, apalagi rumah sakit Soebandi ini menjadi rumah sakit rujukan untuk Indonesia Timur,” Jelasnya.

Sementara dr. Hendro Sulistyo selaku Direktur Utama Rumah Sakit dr. Soebandi mengatakan, bahwa pembangunan gedung ini selain untuk melengkapi gedung rawat jalan, juga untuk pembangunan gedung Poli, karena selama ini jumlah pasien rawat jalan terus mengalami peningkatan.

“Perhari rata-rata ada 600 pasien rawat jalan yang berkunjung ke rumah sakit ini, sehingga kami harus meningkatkan pelayanan dengan menambah ruang rawat jalan, karena rumah sakit ini membawahi 6 kabupaten di wilayah tapalkuda mulai dari Probolinggo sampai Banyuwangi,” pungkasnya. (Amin).
Bangun Poli 4 Lantai, Bupati Jember Lakukan Peletakan Batu Pertama
JEMBER, Share Indonesia.id - Sekretaris Daerah Kabupaten Jember Ir. Mirfano membuka kegiatan senam bersama, donor darah, dan pelayanan pembayaran pajak kendaraan bermotor guna memperingati Hari Jadi Ke-74 Provinsi Jawa Timur, Jumat, 18 Oktober 2019.

Dalam pembukaan kegiatan yang berlangsung di Jalan Sudarman atau depan Kantor Bupati Jember ini, Sekda membacakan sambutan Bupati Jember dr. Hj. Faida, MMR.

“Semoga kegiatan senam bersama dan donor darah ini dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya, utamanya dalam meningkatkan derajat kesehatan kita,” ucap Sekda.

Peringatan Hari Jadi ke – 74 Provinsi Jawa Timur merupakan suatu momentum untuk menumbuhkan rasa persatuan dan kesatuan, kebanggaan daerah, serta merupakan sarana untuk mendorong semangat membangun daerah.

“Serta memperkuat rasa kecintaan masyarakat di wilayah Jawa Timur dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia,” lanjutnya.

Sementara itu, Sekda sendiri menyampaikan, kegiatan ini merupakan rangkaian dari hari jadi Provinsi Jawa Timur yang ke-74, yang memiliki tema Semangat Nawa Bhakti Satya untuk Jawa Timur Maju Sejahtera.

“Tema ini cocok untuk situasi seperti sekarang, era perubahan, era dimana kita menghadapi distrubsi dan indsutri 4.0,” terangnya.

Jadi kuncinya, lanjut Sekda, dari Jember untuk mendukung Jawa Timur adalah meningkatkan sinergitas antara Jember dengan Jawa Timur.

“Karena kunci keberhasilan dari industri 4.0 adalah konektifitas. Connected adalah kunci dari segalanya untuk kita siap memasuki era transformasi digital,” imbuhnya.

Sekda juga menyatakan siap untuk menginformasikan dan menyukseskan program-program Nawa Bhakti Satya Gubernur Jawa Timur.

Peringatan Hari Jadi ke-74 Provinsi Jawa Timur ini dimulai dengan upacara dan dan senam bersama ini. “Hadiahnya banyak. Ada lemari es, sepeda gunung, dan lainnya,” ujarnya.

“Kita semua bergembira dengan situasi hari jadi Provinsi Jawa Timur, dan semakin semangat untuk bisa menyukseskan program Gubernur Jawa Timur,” pungkasnya. (Tim*).
Hari Jadi ke-74 Provinsi Jatim, Pemkab Jember Gelar Senam Bersama
JEMBER Share Indonesia.id - Pemerintah mewajibkan anak mulai dari lahir sampai usia 17 tahun harus memiliki Kartu Identitas Anak (KIA) agar memudahkan dalam beberapa urusan hak anak.

“Supaya nanti jika ada bantuan program ini datanya mudah didapatkan,” terang Wakil Bupati Drs. KH. Abdul Muqit Arief.

Manfaat KIA ini untuk pemenuhan hak anak, mempermudah kepengurusan pendidikan, akses kesehatan, juga perlindungan anak.

Anak-anak ini harus dilindungi, tumbuh kembang anak harus diperhatikan. Untuk itu, anak-anak harus dibekali dengan Kartu Identitas Anak dan dilengkapi dengan akte kelahiran.

Hal itu disampaikan Wabup dalam kegiatan kelima penyerahan Beras Sejahtera Daerah, Bantuan Sarana Prasarana, dan Pemenuhan Hak Sipil Anak yang berlangsung di Ponpes Raudhatul Ulum, Sumberwringin Sukowono, Jumat, 18 Oktober 2019.

Dalam kediatan ini, KIA yang didistribusikan sebanyak 566 keping. Terdiri dari 335 keping untuk Kecamatan Kalisat, 162 keping untuk Kecamatan Sukowono, dan 69 keping untuk Sumberjambe.

Untuk Rastrada, saat ini penerima berasal dari Kecamatan Kalisat, Ledokombo, Sukowono, Mayang dan Sumberjambe.

Sedangkan bantuan pembangunan sarana prasarana yang diberikan untuk Kecamatan Sukowono, utamanya di ponpes Raudhatul Ulum Sukowono.

Sarana yang diberikan yakni peneangan jalan umum (PJU) menuju ke pesantren dan di sekitar pesantren. Ada juga bantuan air bersih, MCK, dan paving.

Dalam kesempatan ini, Wabup berharap kepada guru PAUD, TK, dan orang tua wali murid untuk segera mengkoordinir kepengurusan administrasi pendaftaran siswa-siswinya agar segera memiliki KIA.

Wabup juga mengimbau masyarakat agar menyampaikan kepada keluarga terdekat, tetangga sekitar tentang informasi kepengurusan KIA. “Agar orang tua dapat segera mengurusi KIA,” imbuhnya.

Selain itu, apabila ada lansia-lansia yang belum mendapatkan bantuan apapun, segera diinformasikan ke kepala desa setempat untuk selanjutnya dapat disalurkan. (Tim*).
Lindungi Hak Anak dengan KIA
JEMBER, Share Indonesia.id - Bupati Jember dr. Hj. Faida, MMR menyampaikan terima kasih kepada masyarakat, mahasiswa, serta relawan yang membantu melakukan pendataan para duafa di Kabupaten Jember.

“Seluruh data itu adalah hasil pendataan dari masyarakat, relawan, dan mahasiswa yang dikirim ke pendopo,” kata Bupati, Kamis malam, 17 Oktober 2019.
Dengan data itu, Bupati menyatakan telah merealisasikan penyaluran Rastrada untuk 7.500 keluarga penerima manfaat.

“Sebanyak satu kuintal beras dibagikan dalam kurun waktu satu tahun, yang dibagikan keliling oleh Pak Wabup,” ungkap Bupati dalam Istigotsah Kebangsaan di Pendopo Wahyawibawagraha.

Dalam kesempatan yang sama, Kapolres Jember AKBP Alfian Nurrizal menyampaikan, istighotsah ini merupakan kegiatan islamiah yang juga untuk memupuk wawasan kebangsaan.

“Kami berharap dengan adanya istighotsah dan berdoa bersama ini memberikan keamanan dan keselamatan bangsa,” harapnya.

Kapolres pun mengajak masyarakat untuk bersama menjaga persatuan dan perdamaian bangsa, khususnya Kabupaten Jember.

“Kami mengajak untuk bersama menjaga perdamaian dan persatuan bangsa. Semoga Jember ke depan makin sukses dan sejahtera,” ujarnya.

Dalam istighotsah tersebut, hadri pula Rais Syuriyah PBNU KH. Afifuddin Muhajir menyampaikan ceramah tentang pentingnya istighatsah memohon pada Allah untuk keamanan, ketentraman, dan kemakmuran Indonesia, khususnya Kabupaten Jember.

Kiai Afifuddin juga menegaskan pentingnya menjaga negara ini, sampai diperbolehkan berperang. Dicontohkan, saat di Makkah selama 13 tahun, Rasulullah walaupun didhalimi, dicaci maki,  Allah melarang melakukan perang.

Tapi, setelah Rasulullah hijrah ke Madinah dan sudah ada negara Madinah, baru Allah SWT mengizinkan perang. “Tentu dalam rangka membela Negara,” ulasnya.

“Oleh karena itu, kita hidup di Negara Indonesia ini harus berbuat sesuatu yang bermanfaat pada Negara, dan jangan melakukan kemudharatan pada Negara,” pesan kiai.

Selain itu, Kiai Afifuddin juga mengingatkan bahwa menjadi pemimpin itu berat, karena kelak akan dipertanggung jawabkan di hadapan Allah.

Menjadi pemimpin itu bisa menjadi jalan yang mudah menuju surga. Dalam hadist Nabi bahwa  kebijakan pemimpin yang adil satu hari seperti ibadah 60 tahun.

Sebaliknya, pemimpin akan mudah menuju neraka bila membuat kebijakan yang mudharat bagi rakyat dan negara.

Istighatsah Kebangsaan yang dihadiri Rais Syuriyah PBNU ini menunjukan harmonisasi hubungan Nahdlatul Ulama dan Pemerintah Kabupaten Jember. (Tim*).
Bupati Jember Berterima Kasih Telah Mendata Dhuafa
JEMBER, Share Indonesia.id - Dengan angka Kematian Ibu dan Bayi (AKI/AKB) di Indonesia, yang khususnya di Kabupaten Jember sendiri masuk zona rapor merah, dimana angkanya masih tinggi.

Pemerintah kabupaten jember terus melakukan pengetahuan terhadap para bidan, seperti yang dilakukan sekarang, pemerintah kabupaten jember memberikan pendidikan dan pelatihan (Diklat) yang berlangsung di Pusdiklat Aparatur BKPSDM kabupaten jember jl. Nusantara 16 Gor Kaliwates, Kamis (17/10/2019) pagi.

Dalam hal ini, Bupati Jember dr.Hj.Faida MMR melalui Suprapto Asisten Administrasi Pemerintah Kabupaten Jember usai membuka diklat Asuhan Persalinan Normal (APN) mengatakan, guna meningkatkan kompetensi pelayanan bagi bidan agar bisa mengurangi AKI dan AKB tersebut, Namun pelatihan yang diberikan, tanpa ada kesadaran dari masyarakat terutama ibu hamil, juga akan sia-sia.

“Pelatihan diklat untuk meningkatkan kompetensi bidan guna mengurangi angka kematian ibu dan bayi sangat diperlukan, namun peningkatan kompetensi tidak akan cukup tanpa ada kesadaran dari masyarakat itu sendiri,” ujarnya

Selain itu, Suprapto menjelaskan, untuk mengurangi AKI dan AKB, Pemkab akan terus melakukan sosialisasi ke masyarakat melalaui petugas kesehatan, salah satunya bidan-bidan di desa.

“Sosialisasi untuk memberikan kesadaran kepada masyarakat akan terus dilakukan pemkab Jember, seperti hari ini ada 20 bidan yang mengikuti diklat angkatan pertama, mereka nanti akan kita tugaskan juga untuk melakukan sosialisasi kepada masyarakat secara terus menerus,” imbuhnya.

Sementara Diyah Kusworini Plt. Kepala Dinas Kesehatan Jember, dalam kesempatan tersebut mengatakan, Diklat ini cukup penting mengingat APN berfungsi untuk menjaga kelangsungan hidup dan memberikan derajat kesehatan yang tinggi bagi ibu dan bayi melalui berbagai upaya terintegrasi.

“Dengan adanya diklat APN ini, ada beberapa hal yang mampu meningkatkan kompetensi peserta karena akan menambah keahlian dalam berbagai keterampilan terkait tindakan yang harus dilakukan dalam persalinan,” ujar Diyah.

Selain itu, dengan Diklat, mereka juga bisa membentuk tim persalinan yang berkeahlian dan handal dalam persalinan dan memiliki konsep tindakan pencegahan dan pengendalian infeksi. Dalam diklat ini diberlakukan metode interaktif, dimana peserta dikenalkan kepada konsep, diberikan contoh aplikasinya, mendiskusikan proses dan hasil latihan dan metode pembelajaran lainnya. (Amin).

Pemkab Jember Gelar Diklat Untuk Meningkatkan Kompetensi Bidan
JEMBER, Share Indonesia.id - Dinamika kehidupan berbangsa dan bernegara di tengah-tengah masyarakat yang plural membutuhkan kesediaan untuk menyampaikan pertanyaan dan memberikan klarifikasi. Komunikasi pun menjadi kunci berkehidupan yang damai.

Setidaknya itu yang menjadi poin penting pernyataan dari Wakil Bupati Jember Drs. KH. Abdul Muqit Arief saat menghadiri acara Silaturahmi Tokoh Agama dan Tokoh Masyarakat di Kantor Kementerian Agama Jember, Kamis, 17 Oktober 2019.

Silaturahmi itu sendiri digelar oleh Kantor Kemenag Jember sebagai respon munculnya problem kehidupan beragama di masyarakat Desa Sumberjati, Kecamatan Silo beberapa waktu lalu. “(Persoalan) ini adalah sebuah dinamika dalam kehidupan berbangsa dan bernegara yang sangat pluralistik,” terang Wabup.

Pertemuan yang melibatkan semua unsur pemuka agama yang terkait problem tersebut patut disyukuri. Pada momen ini secara bersama-sama bersedia untuk menyampaikan pertanyaan dan memberikan klarifikasi.

“Ini menjadi suatu yang sangat penting, ketika sudah diklarifikasi, alhamdulillah, semuanya bisa menerima,” tutur Wabup, yang juga pengasuh Ponpes Al Falah Silo ini.

Mau bertanya dan memberi klarifikasi adalah pola musyawarah. Musyawarah sendiri merupakan tradisi yang baik.  “Sekecil apapun masalah yang terjadi di tengah masyarakat kemudian berkumpul semacam ini,” tandas Wabup.

Selain bersedia bertanya dan memberikan klarifikasi, perlu juga membangun komunikasi dalam berkehidupan berbangsa dan bernegara, maupun beragama.

Membangun komunikasi ini penting di tengah masyarakat dengan kondisi mudah tersulut emosinya. “Mengadakan kegiatan bakti sosial sekalipun, ternyata niat yang baik saja tidak cukup,” ungkapnya.

Komunikasi  yang baik merupakan jembatan mengambil langkah-langkah lanjutan dalam berkegiatan keagamaan di tengah-tengah masyarakat.

Wabup juga berpesan agar masyarakat menahan diri dalam menyebarkan informasi yang sekiranya menyebabkan perpecahan kehidupan berbangsa dan bernegara.

“Sebisa mungkin jangan disebarkan kepada masyarakat awam dulu, karena masyarakat kita itu bisa dikatakan seperti rumput kering. Jangankan dibakar, dikasih putung rokok saja bisa terbakar,” ujarnya.

Karena itu, apabila ada sesuatu yang akan memecah kehidupan berbangsa dan bernegara perlu dikomunikasikan di tingkat elit. “Tanyakan kepada pihak yang berkompeten. Setelah segala sesuatunya jelas baru kita komentar, insya Allah itu akan lebih bijaksana,” terangnya.

Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Jember, H. Muhammad, S.Sos., M.Pd.I, mengajak semua pihak untuk menjaga stabilitas, perdamaian, persatuan, dan persaudaraan, serta menjaga kondusifitas Kabupaten Jember.

“Mari kita buka hati kita, bahwa kita harus duduk berdampingan selama tidak ada yang menggangu, dan menjaga keyakinan kita,” ajaknya.

Kepala Kantor  Kemenag  Jember juga mengajak masyarakat untuk hidup rukun. “Rukun dalam arti kemanusiaan, saling menghormati dan menghargai dengan pemeluk agama yang lain,” tutupnya. (Tim*).
Dinamika Pluralistik, Syukuri Kesediaan Sampaikan Pertanyaan dan Klarifikasi
JEMBER, Share Indonesia.id - 161 kepala desa di Jember yang terpilih pada Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) secara serentak pada September lalu, telah tidak lama lagi akan dilantik oleh Bupati Jember, pelantikan ini sendiri akan dilakukan dua tahap, yakni pelantikan tahap pertama akan digelar pada 23 Oktober mendatang, dan sisanya 15 desa akan dilantik pada bulan Desember.

“Pelantikan kades terpilih akan dilakukan dua tahap, dimana tahap pertama yang akan dilantik adalah kades yang masa kerjanya sudah habis pada bulan Juli lalu, dan sisanya sekitar 15 kepala desa terpilih akan dilantik pada bulan Desember,” ujar Bupati Jember dr. Hj. Faida MMR.

Untuk mensukseskan pelantikan kepala desa terpilih, Bupati juga sudah melakukan koordinasi dengan jajaran Forpimda, seperti Kapolres dan Dandim 0824 Jember, menyangkut hal-hal yang bersifat teknis, seperti adanya 1 kepala desa yang meninggal dan juga adanya ketidak puasan calon kepala desa di 14 desa.

Terkait dengan masalah di 14 desa itu, Bupati mengatakan, secara prosedural administrasi pelaksanaan Pilkades serentak tahun 2019 telah selesai dan berjalan sesuai mekanisme dan prosedur yang ada.

“Namun ini hak masyarakat. Hak calon untuk mengajukan gugatan melalui prosedur hukum, dan ini kami hargai dan fasilitasi. Semua akan ditindaklanjuti, karena memang tugas kami untuk melayani,” terangnya.

Bupati menjelaskan, koordinasi dengan jajaran Forpimda, bertujuan untuk memastikan bahwa pelantikan kades terpilih tidak menyisakan masalah. Pelaksanaan pelantikan disiapkan tanggal 23 Oktober 2019.

“Akan ditindaklanjuti hal-hal yang menjadi hasil koordinasi ini, termasuk dengan Pengadilan Negeri untuk memproses gugatan-gugatan tersebut secara prosedural,” terangnya.

Sementara itu, Kapolres Jember AKBP Alfian Nurrizal mengatakan, untuk pelaksanaan pelantikan nantinya dipastikan berjalan lancar, tertib, aman, dan kondusif, dengan pengamanan-pengamanan yang telah disiapkan Polres Jember.

“Diharapkan yang hadir dalam pelantikan sesuai dengan undangan saja. Tidak perlu membawa massa, supaya mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan,” harapnya.

Hal yang sama juga disampaikan oleh Dandim 0824 Letkol Inf La Ode M Nurdin, mantan Komandan Yonif Raidar 509 Jember ini menyatakan kesiapannya dalam menjaga kondusifitas pelaksanaan pelantikan kades terpilih. “Kami siap untuk bekerjasama dalam menjaga kondusifitas pelaksanaan pelantikan kades,” tegasnya.

Dandim juga mengimbau agar para muspika membantu menjaga wilayahnya masing-masing. Para kades terpilih juga diimbau untuk tidak membawa massa di tempat pelantikan nanti. “Supaya tidak ada gesekan-gesekan, yang akan menimbulkan masalah,” pungkasnya (Amin)

Jelang Pelantikan Kades Terpilih, Bupati Jember Gelar Koordinasi Dengan Forpimda
JEMBER, Share Indonesia.id - Juara, sepertinya sudah melekat pada stand pameran Pemerintah Kabupaten Jember. Sebab, setiap kali ikut pameran, bisa dipastikan menjadi juara.

Dan, untuk kesekian kalinya, stand Pemkab Jember meraih juara 1 dalam pameran Jatim Fair yang diikuti 540 stand dari dalam maupun luar negeri.

“Sejak awal tanda-tanda kemenangan Pemkab Jember sudah terlihat,” ujar Kabag Perekonomian Pemkab Jember Slamet Sugianto melalui telepon seluler, Senin, 14 Oktober 2019.

Sejak dibuka tanggal 8 Oktober 2019 di Grand City Convention & Exhibition Surabaya, stand pameran Jember sudah menjadi perhatian pengunjung pameran terbesar di Indonesia timur ini.

Banyaknya peserta pameran dari daerah lain yang berkunjung ke stand Jember dan studi banding. Beragam produk ditawarkan, hingga pameran Pemkab Jember selalu ramai pengunjung.

Bahkan, Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Dardak bersama istri Arumi Bachsin mengunjungi dan mencicipi produk yang di tawarkan stand Pemkab Jember.

Kunjungannya itu dilakukan setelah membuka pameran Jatim Fair bersama Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.

Pameran ini berakhir Minggu malam, 13 Oktober 2019. Kabupaten Jember pun diumumkan keluar sebagai juara.

Tak hanya mengumumkan juara, Jember rupanya juga diakui mampu memikat hati penyelenggara dengan inovasi yang menginspirasi daerah lain.

Seringnya Jember meraih juara, lanjut Slamet, tak lepas dari perhatian dan arahan Bupati Jember dr. Hj. Faida, MMR. Ini tentu saja liner dengan 22 Janji Kerja Bupati – Wakil Bupati.

“Selain juara, target lainnya, kami mengoptimalkan upaya pemasaran produk lokal yang digerakkan masyarakat Jember,” jelasnya.

Dengan demikian, pegiat UMKM di Jember berkesempatan lebih untuk meraih pasar nasional dan internasional. Ini karena Pemkab Jember memberi perhatian konkrit terhadap sederet pameran yang diikuti.

Salah satu buktinya, banyak pelaku industri yang datang ke stand Jember karena ingin memasarkan produk Jember ke mancanegara.

“Sebagian anggota pameran stand Jember adalah pegiat UMKM. Kami gilir sesuai perintah Ibu Bupati. Seperti pameran saat ini, kami membawa empat pegiat UMKM, yang sangat senang karena produk yang dibawanya habis di hari pertama sampai – sampai mengirimkan produknya lagi dari jember,” pungkasnya.(tim*).
Kesekian Kalinya, Stand Pemkab Jember Raih Juara Dalam Pameran Jatim Fair 2019
Postingan Lebih Baru Postingan Lama Beranda

WELCOME TO SHARE INDONESIA

SELAMAT DATANG DI SITUS REDAKSI SHARE INDONESIA - BERSAMA MENGAWAL BIROKRASI

BAKAL CALON BUPATI JEMBER

BAKAL CALON BUPATI JEMBER

FANS PAGE FACEBOOK

Trending Post

Partisipasi Pemerintah Desa Tanggul Kulon Bendung Penyebaran Virus Corona Patut Diapresiasi

JEMBER, Share Indonesia.id - Kebijakan pemerintah desa Tanggul Kulon Kecamatan Tanggul Jember, dalam mengisolasi warganya yang mudik dari ...

Categories

  • BUDAYA
  • EKONOMI
  • KRIMINALITAS
  • Olahraga
  • PEMERINTAHAN
  • PENDIDIKAN
  • PENGUMUMAN
  • PERISTIWA
  • POLITIK
  • SOSIAL
  • UMUM
  • WISATA

Recent Posts

Website Archive

  • ►  2020 (28)
    • ►  April (3)
    • ►  Maret (5)
    • ►  Februari (12)
    • ►  Januari (8)
  • ▼  2019 (411)
    • ►  Desember (33)
    • ►  November (32)
    • ▼  Oktober (32)
      • Bupati Jember Sampaikan Evaluasi Program Indonesia...
      • Pemkab Jember Kerja Sama LP Ma’arif NU Cabang Jember
      • 42 Peserta Jalani Assessment Ikuti Seleksi Jabatan...
      • Torehkan Catatkan Prestasi Nasional Dalam Jember D...
      • Wujud Cinta Tanah Air, Belasan Ribu Santri Jember ...
      • Solidaritas Sesama Anak Bangsa, Mahasiswa Diberika...
      • Pemkab Jember Miliki Program Pesantren Terang dan ...
      • Dalam Bimtek Kades, Bupati Terangkan Capaian SDGs ...
      • Wabup Ajak Segera Urus,Pentingnya Dokumen Kependud...
      • Bupati Faida : lapangan Tembak Pistol tidak hanya ...
      • Wabup Jember Berangkatkan Qori' Dan Qori'ah Jember
      • Tahun 2019 Revitalisasi 16 Pasar Tradisional Dari ...
      • Bupati Jember Lantik Kades Terpilih
      • Peringatan HSN Ke 5, Bupati Faida Intruksikan Untu...
      • Bangun Poli 4 Lantai, Bupati Jember Lakukan Peleta...
      • Hari Jadi ke-74 Provinsi Jatim, Pemkab Jember Gela...
      • Lindungi Hak Anak dengan KIA
      • Bupati Jember Berterima Kasih Telah Mendata Dhuafa
      • Pemkab Jember Gelar Diklat Untuk Meningkatkan Komp...
      • Dinamika Pluralistik, Syukuri Kesediaan Sampaikan ...
      • Jelang Pelantikan Kades Terpilih, Bupati Jember Ge...
      • Kesekian Kalinya, Stand Pemkab Jember Raih Juara D...
      • Pemkab Jember Salurkan Bantuan Rastrada Di Umbulsari
      • Menuju Kota Welas Asih, Wabup Jember Gelar FGD
      • Bupati Serahkan Bantuan Stimulan
      • Pembangunan Asrama Haji Wujud Janji 22 Kerja Faida...
      • Wabup Muqit : Bantu Lansia Sebagai Panggilan Keman...
      • Wabup Muqit : TNI Telah Berbuat Terbaik Bagi Negara
      • Rusuh Di Wamena Jayapura, Bupati Faida Memulangkan...
      • Ratusan Lansia Di Jelbuk, Terima Bantuan Jaslut da...
      • Peringatan HBN 2019, Batik Di Jember Semakin Eksis
      • Wabup Jember Hadiri Pengambilan Sumpah Mashuri Har...
    • ►  September (33)
    • ►  Agustus (33)
    • ►  Juli (36)
    • ►  Juni (32)
    • ►  Mei (35)
    • ►  April (39)
    • ►  Maret (42)
    • ►  Februari (30)
    • ►  Januari (34)
  • ►  2018 (174)
    • ►  Desember (10)
    • ►  Mei (1)
    • ►  April (15)
    • ►  Maret (126)
    • ►  Februari (22)
  • ►  2017 (528)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  September (16)
    • ►  Agustus (66)
    • ►  Juli (64)
    • ►  Juni (64)
    • ►  Mei (73)
    • ►  April (53)
    • ►  Maret (72)
    • ►  Februari (64)
    • ►  Januari (55)
  • ►  2016 (1)
    • ►  Maret (1)

VISITOR WEBSITE

Flag Counter

Halaman Website

  • HOME
  • MEDIA CYBER
  • PUBLIK SERVICE
Solidaritas Jember. Diberdayakan oleh Blogger.

Labels

  • BUDAYA
  • KRIMINALITAS
  • Olahraga
  • PEMERINTAHAN
  • PENDIDIKAN
  • POLITIK
  • SOSIAL
  • UMUM
  • WISATA

Popular Post

  • Ratusan GTT di Jember, Terima SP Serta THR Yang Serahkan langsung oleh Bupati Faida MMR
  • Bupati Faida, Targetkan 9.416 Adminduk "Rampung" Melalui Pendopo Express
  • Gus Firjaun Apresiasi Upaya Bupati Faida Soal Konsep Islam dan Pancasila KH. Ahmad Siddiq

SHARE INDONESIA MAP

VISITORS

Flag Counter

Copyright © 2019 SHARE INDONESIA. Creative By Troops Dhemits Jember TROOPS DHEMITS JEMBER