Bupati Jember Sampaikan Evaluasi Program Indonesia Sehat
JEMBER, Share Indonesia.id - Bupati Jember dr. Faida, MMR memberikan evaluasinya terhadap penyelenggaraan Program Indonesia Sehat melalui Pendekatan Keluarga (PIS-PK).
Terdapat sejumlah hal disampaikan bupati dalam forum Monitoring dan PIS-PK yang berlangsung di Ruang Tamyaloka Pendapa Wahyawibawagraha, Kamis, 31 Oktober 2019.
Evaluasinya meliputi penilaian bahwa pendataan dan pembinaan kesehatan berbasis keluarga selama ini dianggap masalah Dinas Kesehatan saja.
“Padahal data-data yang diambil dari lingkungan, karena kualitas SDM ditentukan oleh lingkungannya,” terangnya.
Bupati mengatakan, seharusnya data program stunting dan program Germas terakses dengan Bappeda, sehingga tindak lanjutnya tidak hanya selesai di Dinas Kesehatan. Demikian juga dengan penyediaan air bersih dan air minum harus bersinergi dengan dinas lainnya.
Puskesmas, kata bupati, menjadi garda terdepan untuk solusi kesehatan. Sebab, masyarakat biasanya datang ke puskesmas jika sakit saja. “Masyarakat harus tahu informasi tentang kesehatan, yang didapat dari Puskesmas,” katanya.
Selain itu puskesmas juga harus mendata kesehatan keluarga, termasuk rumah sehatnya, lingkungan sehatnya. “Jadi diperlukan informasi dari masyarakat itu sendiri tentang kesehatannya,” imbuhnya.
Pemerintah, lanjut bupati, ingin seluruh masyarakat Jember terdukung asuransi kesehatan. Di jember sudah ada perbup yang mengaturnya, utamanya untuk seluruh ibu hamil, anak yatim-piatu, masyarakat miskin, lansia, hafidz Al-Qur’an, dan keluarga guru ngaji.
Maka, pendataan yang dilakukan secara sinergi diharapkan juga melibatkan banyak pihak.
Seperti PKK Jember yang perlu lebih diberdayakan, karena terkait dengan pembinaan keluarga. “PKK akan sangat membantu lancarnya pembangunan kesehatan di Kabupaten Jember,” ungkapnya.
Sementara itu, pengelola PIS-PK Provinsi Jawa Timur, Drg. Agus Salim menjelaskan tentang program pendataan dan analisis PIS-PK secara komprehensif.
PIS-PK fokus pendekatan pada keluarga. “Bukan hanya sekedar pendataan terhadap masyarakat, tapi kunjungan ke rumah-rumah,” terangnya.
Dengan berkunjung ke rumah-rumah dapat diketahui masalah kesehatan yang ada pada keluarga. Ini juga untuk melakukan pelayanan kesehatan secara langsung pada keluarga tersebut.
“Mudah-mudahan dengan adanya PIS-PK dapat membantu terwujudnya konsen kebijakan dari Bupati Jember seperti keterlibatan PKK, OPD lain, dan tentang kesehatan lingkungan, masyarakat juga lainnya,” harapnya.(tim*).
Terdapat sejumlah hal disampaikan bupati dalam forum Monitoring dan PIS-PK yang berlangsung di Ruang Tamyaloka Pendapa Wahyawibawagraha, Kamis, 31 Oktober 2019.
Evaluasinya meliputi penilaian bahwa pendataan dan pembinaan kesehatan berbasis keluarga selama ini dianggap masalah Dinas Kesehatan saja.
“Padahal data-data yang diambil dari lingkungan, karena kualitas SDM ditentukan oleh lingkungannya,” terangnya.
Bupati mengatakan, seharusnya data program stunting dan program Germas terakses dengan Bappeda, sehingga tindak lanjutnya tidak hanya selesai di Dinas Kesehatan. Demikian juga dengan penyediaan air bersih dan air minum harus bersinergi dengan dinas lainnya.
Puskesmas, kata bupati, menjadi garda terdepan untuk solusi kesehatan. Sebab, masyarakat biasanya datang ke puskesmas jika sakit saja. “Masyarakat harus tahu informasi tentang kesehatan, yang didapat dari Puskesmas,” katanya.
Selain itu puskesmas juga harus mendata kesehatan keluarga, termasuk rumah sehatnya, lingkungan sehatnya. “Jadi diperlukan informasi dari masyarakat itu sendiri tentang kesehatannya,” imbuhnya.
Pemerintah, lanjut bupati, ingin seluruh masyarakat Jember terdukung asuransi kesehatan. Di jember sudah ada perbup yang mengaturnya, utamanya untuk seluruh ibu hamil, anak yatim-piatu, masyarakat miskin, lansia, hafidz Al-Qur’an, dan keluarga guru ngaji.
Maka, pendataan yang dilakukan secara sinergi diharapkan juga melibatkan banyak pihak.
Seperti PKK Jember yang perlu lebih diberdayakan, karena terkait dengan pembinaan keluarga. “PKK akan sangat membantu lancarnya pembangunan kesehatan di Kabupaten Jember,” ungkapnya.
Sementara itu, pengelola PIS-PK Provinsi Jawa Timur, Drg. Agus Salim menjelaskan tentang program pendataan dan analisis PIS-PK secara komprehensif.
PIS-PK fokus pendekatan pada keluarga. “Bukan hanya sekedar pendataan terhadap masyarakat, tapi kunjungan ke rumah-rumah,” terangnya.
Dengan berkunjung ke rumah-rumah dapat diketahui masalah kesehatan yang ada pada keluarga. Ini juga untuk melakukan pelayanan kesehatan secara langsung pada keluarga tersebut.
“Mudah-mudahan dengan adanya PIS-PK dapat membantu terwujudnya konsen kebijakan dari Bupati Jember seperti keterlibatan PKK, OPD lain, dan tentang kesehatan lingkungan, masyarakat juga lainnya,” harapnya.(tim*).
Tags:
PEMERINTAHAN
0 komentar