Pemkab Jember Gelar Diklat Untuk Meningkatkan Kompetensi Bidan
JEMBER, Share Indonesia.id - Dengan angka Kematian Ibu dan Bayi (AKI/AKB) di Indonesia, yang khususnya di Kabupaten Jember sendiri masuk zona rapor merah, dimana angkanya masih tinggi.
Pemerintah kabupaten jember terus melakukan pengetahuan terhadap para bidan, seperti yang dilakukan sekarang, pemerintah kabupaten jember memberikan pendidikan dan pelatihan (Diklat) yang berlangsung di Pusdiklat Aparatur BKPSDM kabupaten jember jl. Nusantara 16 Gor Kaliwates, Kamis (17/10/2019) pagi.
Dalam hal ini, Bupati Jember dr.Hj.Faida MMR melalui Suprapto Asisten Administrasi Pemerintah Kabupaten Jember usai membuka diklat Asuhan Persalinan Normal (APN) mengatakan, guna meningkatkan kompetensi pelayanan bagi bidan agar bisa mengurangi AKI dan AKB tersebut, Namun pelatihan yang diberikan, tanpa ada kesadaran dari masyarakat terutama ibu hamil, juga akan sia-sia.
“Pelatihan diklat untuk meningkatkan kompetensi bidan guna mengurangi angka kematian ibu dan bayi sangat diperlukan, namun peningkatan kompetensi tidak akan cukup tanpa ada kesadaran dari masyarakat itu sendiri,” ujarnya
Selain itu, Suprapto menjelaskan, untuk mengurangi AKI dan AKB, Pemkab akan terus melakukan sosialisasi ke masyarakat melalaui petugas kesehatan, salah satunya bidan-bidan di desa.
“Sosialisasi untuk memberikan kesadaran kepada masyarakat akan terus dilakukan pemkab Jember, seperti hari ini ada 20 bidan yang mengikuti diklat angkatan pertama, mereka nanti akan kita tugaskan juga untuk melakukan sosialisasi kepada masyarakat secara terus menerus,” imbuhnya.
Sementara Diyah Kusworini Plt. Kepala Dinas Kesehatan Jember, dalam kesempatan tersebut mengatakan, Diklat ini cukup penting mengingat APN berfungsi untuk menjaga kelangsungan hidup dan memberikan derajat kesehatan yang tinggi bagi ibu dan bayi melalui berbagai upaya terintegrasi.
“Dengan adanya diklat APN ini, ada beberapa hal yang mampu meningkatkan kompetensi peserta karena akan menambah keahlian dalam berbagai keterampilan terkait tindakan yang harus dilakukan dalam persalinan,” ujar Diyah.
Selain itu, dengan Diklat, mereka juga bisa membentuk tim persalinan yang berkeahlian dan handal dalam persalinan dan memiliki konsep tindakan pencegahan dan pengendalian infeksi. Dalam diklat ini diberlakukan metode interaktif, dimana peserta dikenalkan kepada konsep, diberikan contoh aplikasinya, mendiskusikan proses dan hasil latihan dan metode pembelajaran lainnya. (Amin).
Pemerintah kabupaten jember terus melakukan pengetahuan terhadap para bidan, seperti yang dilakukan sekarang, pemerintah kabupaten jember memberikan pendidikan dan pelatihan (Diklat) yang berlangsung di Pusdiklat Aparatur BKPSDM kabupaten jember jl. Nusantara 16 Gor Kaliwates, Kamis (17/10/2019) pagi.
Dalam hal ini, Bupati Jember dr.Hj.Faida MMR melalui Suprapto Asisten Administrasi Pemerintah Kabupaten Jember usai membuka diklat Asuhan Persalinan Normal (APN) mengatakan, guna meningkatkan kompetensi pelayanan bagi bidan agar bisa mengurangi AKI dan AKB tersebut, Namun pelatihan yang diberikan, tanpa ada kesadaran dari masyarakat terutama ibu hamil, juga akan sia-sia.
“Pelatihan diklat untuk meningkatkan kompetensi bidan guna mengurangi angka kematian ibu dan bayi sangat diperlukan, namun peningkatan kompetensi tidak akan cukup tanpa ada kesadaran dari masyarakat itu sendiri,” ujarnya
Selain itu, Suprapto menjelaskan, untuk mengurangi AKI dan AKB, Pemkab akan terus melakukan sosialisasi ke masyarakat melalaui petugas kesehatan, salah satunya bidan-bidan di desa.
“Sosialisasi untuk memberikan kesadaran kepada masyarakat akan terus dilakukan pemkab Jember, seperti hari ini ada 20 bidan yang mengikuti diklat angkatan pertama, mereka nanti akan kita tugaskan juga untuk melakukan sosialisasi kepada masyarakat secara terus menerus,” imbuhnya.
Sementara Diyah Kusworini Plt. Kepala Dinas Kesehatan Jember, dalam kesempatan tersebut mengatakan, Diklat ini cukup penting mengingat APN berfungsi untuk menjaga kelangsungan hidup dan memberikan derajat kesehatan yang tinggi bagi ibu dan bayi melalui berbagai upaya terintegrasi.
“Dengan adanya diklat APN ini, ada beberapa hal yang mampu meningkatkan kompetensi peserta karena akan menambah keahlian dalam berbagai keterampilan terkait tindakan yang harus dilakukan dalam persalinan,” ujar Diyah.
Selain itu, dengan Diklat, mereka juga bisa membentuk tim persalinan yang berkeahlian dan handal dalam persalinan dan memiliki konsep tindakan pencegahan dan pengendalian infeksi. Dalam diklat ini diberlakukan metode interaktif, dimana peserta dikenalkan kepada konsep, diberikan contoh aplikasinya, mendiskusikan proses dan hasil latihan dan metode pembelajaran lainnya. (Amin).
Tags:
PEMERINTAHAN
0 komentar