• HOME
  • BUDAYA
  • KRIMINALITAS
  • PEMERINTAHAN
  • POLITIK
  • PENDIDIKAN
  • PERISTIWA
  • WISATA
  • SOSIAL

Welcome To Share Indonesia

SELAMAT DATANG DI SITUS REDAKSI SHARE INDONESIA - PENYAMPAI ASPIRASI DAN MENGAWAL BIROKRASI
SHARE INDONESIA
JAKARTA, Share Indonesia.id - Bupati Jember dr Faida MMR kembali mendapatkan penghargaan dalam rangka Gerakan Menuju 100 Smart City dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo). Bupati Faida juga melalui tahapan “Penjurian Top Digital Awards 2019’ yang yang dihelat Majalah ItWorks bekerjasama dengan kosultan idependent dan sejumlah Asosiasi TI & TELCO.

Pemkab Jember melalui Bupati Faida bahkan mampu menyabet 3 penghargaan atau awards sekaligus. Itu antara lain ; Top Digital Implementation 2019 on District Government Level Star 4, Top Leader on Digital Implementation 2019, dan Top Digital 2019 on Public Health – JSC with FAI.

Kegiatan Top Digital Awards ini diikuti oleh 200 perusahaan dan instansi terbaik yang direkomendasikan oleh para pakar IT Telco. Sebanyak 129 peserta mengikuti semua tahapan penilaian secara lengkap, termasuk menghadiri wawancara penjurian.

Sementara itu, Bupati Jember dr.Hj Faida MMR dalam paparannya mengatakan, keputusan menggunakan Smart City dalam pelayanan kepada masyarakat tidak mudah.

Namun ia sebagai kepala daerah ingin membuktikan bahwa dengan memanfaatkan IT maka kesejahteraan masyarakatnya meningkat signifikan. “Kualitas pelayanan di bidang pendidikan dan kesehatan meningkat. Tingkat kepuasan masyarakat mencapai 97 persen. Kami bangga menerima penghargaan IT Digital Award. Namun kami tidak puas dengan pencapaian itu, seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) terus kami dorong agar mampu memanfaatkan IT dengan baik,” kata Bupati Faida.

Turut hadir dalam acara itu yakni Plt Kepala Dinas Infokom Gatot Triono, Dirut RSD dr Soebandi dr Hendro Soelistijono, Dandim 0824 Jember Letkol Inf Laode M Nurdin, Kabag Humas Hafid Nurul Hafid Yasin serta lainnya.

Sedangkan M Lutfi Handayani, MM., MBA, Ketua Penyelenggara TOP DIGITAL Awards 2019 sekaligus Pemimpin Redaksi Majalah It Works dan portal berita itworks.id menjelaskan, bahwa kegiatan ini bukan sekedar ajang penghargaan semata, namun ada aspek pembelajarannya bagi peserta.

“Saat mengikuti tahapan Wawancara Penjurian, dimana peserta melakukan presentasi dan tanya jawab di hadapan Dewan Juri TOP DIGITAL Awards 2019, ada sesi Nilai Tambah. Dalam sesi ini, Dewan Juri memberikan masukan dan saran/rekomendasi kepada para peserta, tentang pengembangan solusi TI dan transformasi digital yang perlu mereka lakukan ke depan,” tambah M. Lutfi Handayani.

“Saran dan masukan yang diberikan meliputi tata kelola TI, infrastruktur TI untuk mendukung teknologi digital, dan implementasi TI dan teknologi digital dalam bentuk solusi atau aplikasi,” pungkasnya. (*).
Bupati Jember Raih 3 penghargaan Pada Top Digital Awards 2019
JEMBER, Share Indonesia.id - Momentum Festival HAM tidak disia-siakan oleh Bupati Jember dr.Faida MMR meski secara seremonial acaranya sudah berakhir, namun rangkaian kegiatan masih dilakukan di hari ketiga, salah satunya mengunjungi kampung Tanoker di Ledokombo dan Desbumi (Desa Peduli Buruh Mirgran) di Desa Dukuh Dempok Wuluhan Jember pada Kamis (21/11/2019).

“Desbumi adalah desa yang peduli terhadap kondisi Migran care, tidak hanya kepada pekerjanya, tapi juga kepada keluarga yang ditinggalkan, di Jember sudah ada 4 desa yang memiliki Perdes Desbumi, salah satunya di Dukuh Dempok ini,” ujar Bupati Jember dr. Faida MMR.

Kepada sejumlah tamu dari berbagai mancanegara dan juga Komnas HAM yang ikut pada kunjungan ini, Bupati menjelaskan, bahwa keberadaan Desbumi selama ini sangat efektif, karena pihak pemerintah desa hadir dan memberikan pendampingan kepada keluarga Buruh Mirgran.

“Desbumi sangat efektif, tidak hanya melakukan pengawalan dan pendataan kepada keluarga dan buruh migran saja, tapi juga melakukan pendampingan dengan menyiapkan peluang kerja dan pelatihan, sedangkan pemkab sendiri bisa memfasilitasi modal dan juga mengakomodasi dengan membantu pemasarannya, sehingga nantinya mereka bisa mandiri secara ekonomi,” ujar Bupati Jember.

Usai mengunjungi Desbumi, Bupati membawa rombongan untuk mengunjungi Pusat Penelitian Kopi dan Kakao (Puslit Koka) yang merupakan satu-satunye pusat penelitian yang ada di Indonesia, selama di Puslitkoka, para tamu akan dijamu makan siang dan melihat secara langsung proses pengolahan kopi dan coklat. (Amin).

Bupati Jember perkenalkan Desbumi Yang Di Desa Dukuh Dempok
JEMBER, Share Indonesia.id - Setelah mengunjungi Desbumi di Wuluhan, Bupati Jember, dr. Faida, MMR mengajak peserta Festival HAM 2019 berkeliling menikmati 4C-nya Jember, yaitu Coffee, Cocoa, Cigarette, dan Culture.

Bupati mengajak peserta mengunjungi  Pusat Penelitian Kopi dan Kakao (Puslit Koka) Indonesia yang berada di Desa Nogosari, Kecamatan Rambipuji, Kamis (21/11/2019) pagi. Dimana puslit sendiri memiliki destinasi wisata keluarga dan edukasi berbasis kopi dan kakao.

Selain menyajikan beraneka ragam jenis kopi dan kakao, Pusli Koka juga menjadi tempat riset dan produksi kopi dan coklat bermutu kelas dunia. “Puslit koka yang dulunya hanya terbuka untuk peneliti, saat ini bisa dikunjungi masyarakat,” terang bupati.

Dari wisata edukasi ini, masih kata bupati, banyak terjalin kerjasama. Diantaranya tentang budaya. Kerjasama tentang kopi. Ada juga tentang jagung. “Dengan semangat yang sama,  sinergitas ini diharapkan dapat membangun kesejahteraan bersama,” harap orang nomor satu di Jember ini.

Pada kunjungan peserta Festival HAM 2019 ini juga diluncurkan mesin roaster terbaru produk Puslit Koka, yang cocok untuk anak muda yang akan memulai mengembangkan bisnis café.

Mesin ini diberi nama Roasters Asasi, karena diluncurkan bersama Komnas HAM. Produk ini akan dipromosikan bersama Komnas HAM dengan membuat Cafe Asasi. (Tim*).

Bupati Jember Ajak Peserta Festival HAM 2019 Menikmati 4C Jember
JEMBER, Share Indonesia.id - Penyelenggaraan Festival HAM 2019 di Kabupaten Jember telah berjalan lancar dan sukses. Langkah berikutnya adalah mengimplementasikan rekomendasi yang dihasilkan.

“Setelah festival ini, kami akan implementasikan dengan tugas dan peran masing-masing dengan lebih baik,” kata Bupati Jember, dr. Faida, MMR., dalam pagelaran Pentas Seni di Alun-alun Jember, Rabu malam, 20 November 2019, yang menjadi rangkaian penutupan Festival HAM 2019.

Bupati menyampaikan rasa syukur atas sukses penyelenggaraan festival ini. Festival berikutnya akan digelar di Banjarmasin.
Bagi bupati,  festival ini adalah festival pembelajaran. Sebab, selama dua hari seluruh lapisan masyarakat hadir untuk berbagi pengalaman dan pengetahuan serta belajar bersama.

Selain itu, festival ini juga menghasilkan sebuah rumusan dari anak Jember. “Masukan tersebut sangat berharga, karena sepertiga penduduk Indonesia adalah anak-anak dan seperempat penduduk Jember adalah anak-anak. Terimakasih kepada anak-anak,” ujarnya.

Pada hari ketiga, 21 November, peserta Festival HAM akan melakukan kunjungan lapangan tentang 4C, yaitu Coffee, Cacao, Cigaret, dan Culture. “Juga akan belajar bagaimana desa di Jember melindungi masyarakatnya dari kemungkinan menjadi TKI ilegal dengan peraturan desanya,” ungkap bupati.

Dunia internasional akan belajar dari desa Kabupaten Jember. Melihat pengasuhan bersama alternatif keluarga buruh migran di Ledokombo. “Artinya, kita bisa belajar dari semua orang dan kita juga perlu belajar dari semua orang,” tutur bupati.
Ketua Komnas HAM, Ahmad Taufan Damanik, mengaku mendapatkan kejutan sejak hari pertama. “Kami belum pernah mendapatkan sebuah kejutan dalam Festival HAM yang dimulai oleh anak-anak TK PAUD dengan tari kolosalnya. Di sini, kami dapatkan sesuatu di luar duganaan,” ungkapnya.

Pagi sampai siang, lanjut Ahmad Taufan, telah terlaksana kongres anak dan ada acara diskusi buat anak-anak Jember.

Ahmad Taufan menilai anak-anak Jember kritis dalam menyampaikan aspirasi dan pendapat, tetapi tetap menjaga etika sebagai anak-anak yang hidup dalam budaya dan nilai budaya yang diajarkan di rumah dan sekolah.

Ia yakin warga Jember adalah warga yang luar biasa. Acara festival HAM ini, Ahmad Taufan berharap menjadi suatu momen untuk semakin mendorong kemajuan Kabupaten Jember, dan akan menjadi contoh bagi seluruh warga Indonesia, kabupaten dan kota lainnya. “Di tangan Anda semua masa depan Jember, masa depan Indonesia. Kami bangga kepada Jember,” serunya di hadapan ribuan penonton Pentas Seni. (Tim*).

Festival HAM 2019 Usai, Selanjutnya Implementasi
JEMBER, Share Indonesia.id - Forum Anak menjadi media bagi anak-anak untuk bisa terlibat aktif dalam pembangunan yang dijalankan oleh Pemerintah Kabupaten Jember.

Mempertimbangkan manfaat yang besar dari wadah itu, Bupati Jember, dr. Faida, MMR., bakal membuat instruksi kepada pemerintah desa di Kabupaten Jember untuk membentuknya.

Rencana kebijakan ini disampaikan bupati usai menjadi pemateri dalam Pleno Ketiga Festival HAM 2019 yang berlangsung di Aula PB Soedirman Pemkab Jember, Rabu, 20 November 2019.

“Kami targetkan semester satu tahun 2020 seluruh desa mempunyai forum anak,” ungkap bupati kepada wartawan.

Dalam rapat pleno ketiga tersebut bupati menyampaikan materi bertema Pemenuhan HAM bagi Anak di Kabupaten Jember.

Saat sesi dialog, seorang anak yang menjadi peserta meminta anak di Jember terlibat dalam perencanaan pembangunan, utamanya saat musyawarah perencanaan pembangunan desa (Musrenbangdes).

Forum anak sangat penting, karena melalui forum ini aspirasi anak-anak Jember bisa tersampaikan dengan baik.

Menurut bupati, pembentukan forum ini tidak akan mengalami kendala berarti. Apalagi ratusan kepala desa baru telah mendapatkan pendidikan dan pelatihan HAM. “Ini instruksi, karena untuk kepentingan bersama, kepentingan anak-anak, kepentingan desa, dan untuk kepentingan pembangunan secara menyeluruh,” jelasnya.

Bupati menjelaskan, sebelumnya Pemkab Jember telah membuat kebijakan agar anak-anak terlibat dalam perencanaan pembangunan.
Namun diakui, belum semua desa melibatan anak-anak dalam Musrenbangdes. Karena itu, pemerintah akan memastikan Musrenbangdes seluruh desa, untuk kegiatan tahun 2010, melibatkan anak-anak.

Satu dari empat penduduk di Jember, bupati menjelaskan, adalah anak-anak. Jika anak-anak tidak terlibat dalam perencanaan pembangunan, pemerintah tidak bisa mewakili keinginan dan kepentingan anak-anak.

Selain soal keterlibatan dalam perencanaan pembangunan, anak-anak peserta pleno ketiga menyampaikan aspirasi tentang kurikulum pendidikan untuk Menteri Pendidikan.

Mereka juga menyoal infrastruktur publik yang belum ramah difabel. “Untuk bangunan lama memang belum ramah difabel. Tapi, kami prioritaskan trotoar dan bangunan pemerintah untuk bisa ramah difabel,” kata bupati.

Terkait bangunan yang akses difabel, bupati menegaskan telah menetapkan perjanjian bagi pemohon Izin Mendirikan Bangunan (IMB) untuk memperhatikan akses difabel. (tim*).

Bupati jember Instruksikan Untuk Bentuk Forum Anak di Tiap Desa
JEMBER, Share Indonesia.id - Wakil Bupati Jember, Drs. KH. A. Muqit Arief, menyampaikan program beasiswa Perguruan Tinggi Pemerintah Kabupaten Jember saat penyerahan Kartu Indonesia Sehat (KIS), Selasa, 20 November 2019.

Pembagian kartu ini dalam rangka mewujudkan Jember sehat melalui Kartu Indonesia Sehat (KIS). Kali ini pembagian berlangsung di dua lokasi, yaitu di Kecamatan Mumbulsari dan Wuluhan. “Jika ada anak pintar dan semangat, maka teruskan kuliah. Jika terbeban biaya bisa mengajukan beasiswa Pemerintah Kabupaten Jember,” terang wabup.

Generasi muda tidak boleh memutus pendidikannya, sebelum selesai perguruan tinggi.
Penerima beasiswa ini memiliki criteria. Antara lain masyarakat miskin, anak buruh, anak petani, juga penghafal Al-Qur’an minimal satu juz. “Hal ini adalah upaya untuk memacu Jember supaya lebih cepat perkembangannya ke depan,” tegas wabup.

Untuk penyerahan KIS yang berlangsung di Kecamatan Mumbulsari diberikan kepada 569 warga Kecamatan Ajung, 2.752 penerima asal Kecamatan Jenggawah, dan 3.957 penerima asal Kecamatan Mumbulsari.

Sementara itu, penonaktifan KIS yang sebelumnya telah beredar tercatat di Ajung sebanyak 9.842, Jenggawah 8.731, dan Mumbulsari 8.057. Pembagian di Kecamatan Wuluhan, ada 660 penerima asal Kecamatan Ambulu, 3.481 penerima asal Kecamatan Wuluhan, dan 3.263 penerima asal Kecamatan Tempurejo. Sedangkan KIS yang dinonaktifkan sejumlah 7.277 di Kecamatan Ambulu, 8.411 di Kecamatan Wuluhan, dan 8.546 di Kecamatan Tempurejo.

Wabup berpesan, meski punya KIS masyarakat untuk tidak sakit. Karena itu, masyarakat perlu membiasakan hidup sehat.“Dengan tidak mengonsumsi jajan sembarangan. Cara hidup yang kurang sehat antara lain yaitu membuang air besar di sungai, maka perlu pembangunan MCK supaya lebih baik,” katanya.

Di Kabupaten Jember sendiri, lanjut Wabup, sebanyak satu juta kartu yang telah terbagi. Namun sejumlah 235 ribu kartu sudah tidak bisa digunakan lagi.“Karena kartu yang digunakan tidak tercatat dalam data terpadu. Kartu yang dibagikan ini untuk masyarakat tidak mampu,” jelasnya.

Data kartu yang nonaktif dapat dicek di kantor desa masing-masing, dan di setiap rumah sakit. Meski demikian, kartu itu bisa diaktfikan lagi jika benar-benar miskin.“Kartu ini tidak gratis, tetapi 47 miliar yang dibayarkan oleh pemerintah. Jadi kalau sakit tidak perlu berfikir untuk biaya, sudah dibayar oleh Pemerintah. Meski tidak membayar, saya beharap tidak sakit,” tuturnya.

Wabup juga menjelaskan, KIS akan dikirim ke rumah masing-masing penerima oleh vendor jasa pengiriman barang yang bekerjasama dengan Pemkab Jember. “Pasti akan diantarkan ke rumah masing-masing secara gratis dan tidak usah bayar,“ tutupnya. (Tim*).

Wabup Ingatkan Generasi Muda untuk Kuliah Saat Bagikan KIS
JEMBER, Share Indonesia.id - Di tengah perhelatan Festival HAM 2019, Pemerintah Kabupaten Jember dan Pemerintah Kota Bengkulu menjalin kerja sama.
Kerja sama yang dibangun kedua pemerintah daerah ini tentang pendayagunaan potensi daerah dalam meningkatkan masyarakat yang religius.

Bupati Jember dr. Faida, MMR, dan Wali Kota Bengkulu H. Helmi Hasan menandatangani nota kerja sama itu di Ruang Lobi Bupati Jember, Rabu, 20 November 2019.

“Sekarang sudah tidak jamannya studi banding, tetapi best practice. Jika cocok dengan kondisi kita maka apa salahnya saling meniru,” kata Bupati Faida.

Dalam kerja sama ini nantinya, antara dinas kedua pemda dengan beberapa programnya akan menggunakan sistem ATM, yaitu amati, tiru dan modifikasi. “Kami akan saling berbagi antara dinas, dan best practice-nya yang kita ATM,” tuturnya.

Pemkot Bengkulu ingin belajar cara memberi apresiasi kepada para hafidz dan hafidzoh dalam bidang keagamaan. “Beliau (Wali Kota Bengkulu, red) spiritnya bagaimana  membuat masyarakat ke arah yang religius, apapun agamanya. Maka saya juga belajar best practice yang ada di Bengkulu,” tambah bupati.

Di Kabupaten Jember sendiri, agama Islam bukan kreteria penerima program beasiswa. Karena 10.118 mahasiswa se-Kabupaten Jember yang kuliah di seluruh Indonesia, baik negeri maupun swasta, mendapat beasiswa.

Mayoritas penerima beasiswa adalah duafa. Ada juga yang berprestasi. Prestasi akademik, prestasi olahraga, prestasi seni dan budaya, serta prestasi Al-Qur’an. “Jadi ini bukan suatu hal yang rasis dan melanggar hak asasi, karena tidak menutup agama apapun untuk mendapatkan akses program,” tegasnya.

Bupati menyatakan, target bersama dalam kerja sama ini berupa beberapa program non fisik, yaitu program bikin senang masyarakat. “Bukan sekedar bangun jalan dan gedung, tapi bagaimana membangun karakter manusianya,” katanya.

"Bukan hanya ilmunya, tetapi bagaimana bisa mengisi hidup dengan nilai-nilai yang tepat dan bisa lebih bersyukur dan bahagia,” imbuhnya.

Hal itu diantaranya cara menghindari banyaknya perceraian. Juga cara Pemkot Bengkulu membina masyarakat dengan program pembinaan menjadi keluarga sakinah mawadah warohmah bagi mereka yang belum menikah.

Wali Kota Bengkulu, Helmi Hasan, menyatakan, dalam kerja sama ini untuk saling berbagi program Kabupaten Jember dalam memberikan kepedulian, kebahagiaan, dan menghidupkan suasana religius. “Kerja sama ini bukan hanya sekedar tulisan ditandatangani, tetapi komitmen berjuang bersama membagikan kebahagiaan di tengah masyarakat Bengkulu dan Jember,” ungkapnya.

Helmi Hasan menyampaikan, bukan hanya pembangunan fisik suatu daerah yang penting. Tetapi yang terpenting adalah menghidupkan agama di tengah masyarakat. “Kunci kebahagiaan manusia adalah agama,” ungkapnya.

Helmi Hasan menyatakan, dalam kerja sama ini telah sepakat untuk saling menguatkan dan berkolaborasi dan bersinergi dalam setiap program unggulan.

Seperti program unggulan yang dimiliki Bengkulu. Setiap warga Bengkulu yang ingin menikah pada hari Sabtu dan Minggu bisa menggunakan mobil dinas wali kota berupa Alpard dan Fortuner. “Ini sederhana, tetapi masyarakat merasakan bahwa kesannya pemerintah hadir di tengah masyatakat. Juga adanya program anak yatim yang tidak boleh tidak punya bapak, maka Wali Kota Bengkulu  sampai ke pejabat eselon empat mengadopsi anak yatim,” kata Helmi Hasan.(tim*).

Pemkab Jember Teken MOU Dengan Pemkot Bengkulu
JEMBER, Share Indonesia.id - Pagelaran Tari Kolosal Bajul Ijo yang diikuti oleh 5270 siswa Paud se Jember yang digelar di alun-alun Jember, Selasa (19/11/2019) menjadi pembuka pada Festival HAM Internasional 2019 yang berlangsung mulai hari ini hingga Kamis 21 Nopember 2019 di Kabupaten Jember.

“Pada peringatan Festival HAM Internasional 2019 diawali dengan persembahan tarian bajol ijo yang dibawakan anak-anak Paud se Kabupaten Jember ini, untuk menunjukkan kalau anak-anak juga bagian dari kegiatan Festival HAM,” ujar Bupati saat memberikan sambutan dihadapan ribuan peserta senam.

Tidak hanya itu, senam kolosal ini juga tercatat dalam Musium Rekor Dunia Indonesia (MURI) dengan jumlah perserta menari terbanyak dari siswa PAUD. “Pagelaran Tari Kolosal ini kami nyatakan masuk rekor MURI, dengan kategori jumlah peserta tari siswa Paud terbanyak, dimana jumlahnya mencapai 5270 siswa, tidak hanya itu, dari hasil kajian direktur MURI, pagelaran ini juga tercatat di Rekor Dunia,” ujar Sri Widayati Manager MURI yang menyerahkan langsung piagam MURI kepada Bupati Jember.

Tarian Bajul Ijo ini sendiri menceritakan tentang keceriaan dan kegembiraan anak-anak yang tersirat dalam makna lagunya. Ada pesan yang tersampaikan untuk anak-anak dalam lagu ini, yaitu anak-anak tidak boleh nakal dan harus selalu rajin belajar dan tidak seperti bajul, yang selalu bermalas-malasan setelah selesai makan.

Selain pagelaran tarian bajol ijo, pada event ini juga diselenggarakan Festival Mewarnai anak-anak TK yang didampingi oleh orang tua masing-masing, yang diselenggarakan oleh IGTKI Jember, sebanyak 1.514 murid dan 1.514 orang tua serta 100 orang guru TK.

 Bupati Jember, dr. Faida, MMR berharap event ini dapat semakin memeriahkan rangkaian kegiatan Festival HAM 2019 yang diselenggarakan di Kabupaten Jember, sekaligus merupakan perwujudan dari tema Festival HAM kali ini, yakni Pembangunan Daerah yang Berbasis HAM dan Berkeadilan Sosial Melalui Pendekatan Budaya. (Amin).

Festival Ham Internasional 2019, Dibuka Ribuan Siswa Paud Se - Kabupaten Jember
JEMBER, Share Indonesia.id - Pagelaran Kejuaran Daerah (Kejurda) Bola Voli Kapolda Jatim Cup 2019, bakal digelar di Kabupaten Jember pada 23-29 November 2019 di GOR PKPSO Jember, Sholicul Arief Sekretaris Persatuan Bola Voli Seluruh Indonesia (PBVSI) Jember, mengatakan, Kerjurda Bola Voli Kapolda Cup ini akan diikuti oleh seluruh Kabupaten di Jawa Timur.

“Kerjurda ini akan di gelar pada 23-29 Nopember mendatang, dengan diikuti oleh 38 kabupaten, dimana masing-masing kabupaten akan mengirimkan 2 tim putra dan tim putri, kejuaraan ini sendiri nanti akan dibuka oleh Kapolda Jatim,” ujar Iptu. Solichan Arief Jumat (15/11/2019).

Arief panggilan akrab pria yang juga anggota Polres Jember ini mengatakan, bahwa untuk mematangkan persiapan tersebut, selaku tuan rumah, pihaknya melakukan koordinasi dengan berbagai pihak, termasuk Pemkab Jember dan beberapa pihak lainnya.

“Hari ini masih tahap persiapan, kami melakukan audiens dengan Bupati dan beberapa pihak terkait seperti Dispora dan Dinas Pariwisata dan pihak-pihak lain yang dilibatkan, dan Alhamdulillah, Bupati juga menyambut baik kegiatan ini, beliau sangat merespon dan mengapresiasi kegiatan ini,” tambah Arief.

Arief optimis, Kejurda Kapolda Cup yang digelar di Jember ini akan berjalan sukses dan lancar, hal ini karena tidak hanya dari unsur olah raga yang dilibatkan, tapi juga pihak-pihak lain seperti Pariwisata juga dilibatkan dalam kegiatan ini.

Sementara Bupati Jember dr. Hj. Faida MMR, dalam kesempatan tersebut mengatakan, bahwa Pemkab Jember akan mendukung penuh Kejurda Kapolda Cup 2019 ini, bahkan Bupati mengatakan, setiap kegiatan di Jember harus bersinergi, sehingga tidak hanya ada satu event tapi beberapa event lain juga dilibatkan, sehingga bisa menambah kemeriahan sebuah kegiatan.

“Yang jelas event-event seperti ini harus sinergi, tidak bisa berjalan sendiri-sendiri kalau ingin memajukan daerah, terlebih dalam event ini akan diikuti oleh peserta dari kabupaten lain di Jatim, kita harus bisa menangkap momen ini untuk memperkenalkan Jember kepada daerah lain,” ujar Bupati.

Dengan adanya sinergi dan menyertakan kegiatan lain selain event olah raga, kegiatan Kejurda Kapolda Cup ini diharapkan bisa mengangkat ekonomi masyarakat Jember. “Kegiatan apapun itu, terlebih dengan menghadirkan peserta dari luar daerah, Pemkab harus hadir dan memasarkan produk-produk lokal, selain sebagai ajang promosi, saya berharap ada dampak ekonomi bagi masyarakat Jember,” pungkas Bupati. (Amin).
Kejurda Bola Voli Kapolda Jatim Cup 2019, Akan Berlangsung Awal Pekan
JEMBER, Share Indonesia.id - Bupati Jember dr. Faida, MMR hadir dalam kegiatan Khotmil Qur’an dan Maulid Nabi Muhammad SAW yang digelar IAIN Jember, Kamis malam, 14 November 2019.

Kehadiran bupati ini sekaligus  untuk menyerahkan beasiswa S1, S2, dan S3 dari Pemerintah Kabupaten Jember kepada mahasiswa IAIN Jember.

Di hadapan ribuan mahasiswam, bupati menyampaikan bahwa salah satu janji kerja Bupati dan Wakil Bupati Jember adalah 5.000 mahasiswa penerima beasiswa.

“Tetapi kali ini melebihi target, menjadi 10.000 jumlah mahasiswa penerima,” ungkapnya.
Tujuan dari pemberian beasiswa ini, lanjutnya, adalah supaya tidak ada anak berpitensi berprestasi yang putus pendidikannya.

“Jangan sampai anak berpotensi dan berprestasi tidak bisa meneruskan kuliah hanya karena masalah biaya,” katanya.

Jika anak Jember yang mau kuliah tapi menghadapi masalah ekonomi, lanjut Bupati, Pemerintah Kabupaten Jember akan membantu untuk bisa meraih cita-citanya, kuliah di seluruh perguruan tinggi di Indonesia.

Khusus beasiswa untuk mahasiswa IAIN Jember, Bupati mengungkapkan beberapa mahasiswa belum menerima, diantaranya karena tidak lulus seleksi, tidak mengumpulkan KHS dan SKTM, dan sudah keluar.

Ada pula yang belum membuat rekening dan tidak hadir saat wawancara, serta tidak dapat dihubungi. “Dan, yang sudah lulus 175,” katanya.

Apabila ada mahasiswa yang menerima beasiswa membayar UKTdengan meminjam, maka UKT akan dicairkan ke rekening pribadi.

Para penerima beasiswa ini diantaranya anak guru ngaji, buruh, nelayanan serabutan, mahasiswa yatim piatu, tahfidz dan lainnya.

Bagi mereka yang tahfidz Al-Qur’an, pemerintah memberikan beasiswa perguruan tinggi S1/S2/S3 hingga lulus. “Adik-adik saya harapkan lebih semangat lagi belajar Al-Qur’an. Satu juz saja konfirmasi ke kami,” ujarnya.

Bupati berpesan, jika ada tetangga kesulitan biaya sekolah maupun belum kuliah, maka mahasiswa boleh merekomendasikan dan mengirim datanya ke pendopo.

“Di Jember dicanangkan pendidikan gratis mulai tahun 2016. Kemudian pada tahun 2017 sekolah swasta juga masuk,” terangnya.

“Enggak ada alasan anak Jember tidak bisa sekolah, putus sekolah, karena jika hanya biaya akan dibantu Pemerintah Kabupaten Jember,” tegasnya.

Dalam kesempatan ini, bupati mendapatkan penghargaan dari IAIN Jember sebagai bupati yang  peduli dengan pendidikan. (Tim*).
Bupati Muqiet Serahkan Beasiswa untuk Mahasiswa IAIN Jember
JEMBER, Share Indonesia.id - Jawaban atas pandangan umum fraksi-fraksi DPRD Kabupaten Jember disampaikan oleh Bupati Jember dr. Faida, MMR, Kamis, 14 November 2019, dalam rapat paripurna di Ruang Sidang Utama DPRD Kabupaten Jember.

Pada bagian awal tanggapannya, bupati menyampaikan, tanggapan yang sifatnya membutuhkan penjelasan mendalam disampaikan pada rapat Panitia Khusus (Pansus). Ini agar lebih fokus terhadap isu dan pemutakhiran data untuk penyempurnaan.

Selanjutnya, bupati menanggapi pandangan umum yang menanyakan Raperda Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kota dan peraturan zonasi perkotaan Pusat Kegiatan Wilayah (PKW) Kecamatan Kaliwates, Patrang dan Sumbersari.

Dijelaskan, untuk rencana itu telah dianggarkan kegiatan penyusunan Pra RDTR. “Kami berharap penyusunan Pra RDTR dapat terlaksana tepat waktu, sehingga kami dapat segera mengajukan raperdanya,” ungkap bupati.

Terkait penyertaaan modal Perusahaan Daerah Perkebunan (PDP) Kahyangan, bupati sepakat dengan semua fraksi, bahwa hal ini tidak perlu terjadi apabila tidak terjadi penurunan harga karet yang drastis di seluruh Indonesia sejak tahun 2015. Kondisi ini terjadi sampai sekarang dan belum ada tanda-tanda kembali normal.

Sejak didirikan tahun 1969, lanjut bupati, PDP Kahyangan sudah memberikan kontribusi pendapatan asli daerah lebih dari Rp. 100 Miliar. Sedangkan penyertaan modal oleh pemerintah hingga saat ini baru sebesar Rp. 11 Miliar.  “Oleh sebab itu, penyertaan modal sebesar Rp. 5,8 Miliar menjadi sangat krusial,” tegasnya.

Untuk penyertaan modal ini, pemerintah akan menugaskan Badan Pengawas untuk memastikan bekerjanya jajaran direksi dan manajemen PDP berjalan di jalurnya dengan baik. Badan Pengawas juga memastikan proses bisnis berjalan sesuai dengan praktek yang sehat dan akuntabel.

“Oleh karena itu, sebelum menerima penyertaan modal, seluruh jajaran direksi dan manajemen PDP Kahyangan wajib berkomitmen untuk menegakkan integritas,” tegasnya.

Terkait retribusi izin mendirikan bangunan (IMB), bupati berharap pembahasan mengenai retribusi IMB nantinya menghasilkan formulasi yang berkeadilan.

Mengenai PDAM, bupati menjelaskan pemerintah berupaya menjalankan amanat Peraturan Pemerintah Nomor 54 Tahun 2017 tentang BUMD. Karena itu, perlu dilakukan penyesuaian terhadap bentuk perusahaan daerah, tak terkecuali PDAM.

“Namun demikian, kami berharap di pembahasan Pansus DPRD Kabupaten Jember nantinya tetap mengedepankan kearifan lokal. Sehingga hasil akhir yang diharapkan PDAM lebih profesional, kuat, dan mandiri yang mengedepankan pemenuhan pelayanan kebutuhan masyarakat akan air minum,” katanya.

Tentang retribusi jasa umum, khususnya retribusi jasa parkir, bupati mengungkapkan komitmennya untuk menata ulang proses pelayanan parkir untuk tepi jalan umum maupun di luar tepi jalan umum, baik yang menggunakan sistem berbayar, berlangganan, dan yang dikelola oleh swasta.

Bupati juga menyampaikan, pengajuan Rancangan Perda Kabupaten Jember oleh Pemerintah Kabupaten Jember telah dilakkan pada tanggal 17 Mei 2019 dengan nomor surat 188/61/35.09.1.12/2019 kepada Ketua DPRD Kabupaten Jember.

Kemudian disusul surat kedua dengan nomor 188/98/35.09.1.12/2019 tanggal 2 Agustus 2019 perihal jadwal pembahasan lima Raperda Kabupaten Jember. “Dalam hal ini, Pemerintah Kabupaten Jember beritikad untuk melakukan pembahasan pada triwulan kedua,” tegasnya. (tim*).
Jawaban Bupati Atas Pandangan Fraksi - Fraksi Terkait PDP Khayangan
JEMBER, Share Indonesia.id - Bupati Jember dr. Faida, MMR meresmikan Pusat Kesehatan Hewan (Puskeswan) Sukowono, Kamis, 14 November 2019.

Fasilitas ini sebagai upaya melayani kesehatan hewan, memudahkan para peternak, dan para medis veteriner dalam bekerja.

“Yang perlu diurus di Jember bukan hanya orang sakit dan orang sehat. Tetapi, hewan sakit dan sehat, bibit hewan, hewan hamil, dan lainnya harus kita urus tanpa terkecuali,” terang bupati dalam peresmian yang berlangsung di halaman Puskeswan Sukowono.

Puskeswan ini diharapkan mampu meningkatkankan pelayanan kepada hewan. “Jika ada hewan yang emergensi, bisa dicek langsung karena sudah ada laboratoriumnya,” ungkapnya.

Bupati juga berharap Puskeswan ini bisa memberikan obat yang ampuh menyembuhkan hewan yang sedang sakit.

Ke depan, Puskeswan bisa menjadi sentral komunikasi bagi anak-anak sekolah dan gurunya, supaya mereka bisa belajar di Puskeswan. “Karena Puskeswan masih asing di masyarakat,” jelasnya.

Terkait pelayanan, bupati berpesan agar Puskeswan memberikan informasi secara jelas kepada masyarakat jenis-jenis layanan yang diberikan.

Dalam kesempatan ini, bupati memberikan beasiswa bagi anak peternak. “Kami akan mengawal terus pendidikan anak-anak peternak ini sampai tuntas, karena peternak ini ada yang pemula, ada pula yang sudah jaya. Sehingga, nanti ada generasi muda yang meneruskan perjuangan orang tuanya,” tutur bupati.

Peternakan Jember, menurut bupati, termasuk dalam sentra produktif yang menjadi andalan Kabupaten Jember.“Tahun lalu bisa ekspor dengan arahan Presiden Jokowi bahwa perlu adanya transformasi termasuk dunia peternakan dan pertanian,” katanya.

Bupati mengingatkan, selain ahli merawat ternak, masyarakat juga harus ahli dalam pembibitan, serta harus menghasilkan produksi peternakan dan ekspor ternak.(tim*).

Puskewan Di Sukowono Diresmikan Oleh Bupati
JEMBER, Share Indonesia.id - Pendisiplinan positif menjadi metode untuk mengajarkan seorang siswa memiliki sifat welas asih.

Apa itu disiplin positif?

Irfan Amalee, pemateri dalam Compassionate School, memaparkan materi disiplin positif kepada sejumlah guru di Pendapa Wahyawibawagraha, Kamis, 14 November 2019.

Displin positif, menurut pria yang akrab disapa Irfan ini, yaitu pendisiplinan yang bukan berdasarkan hukuman dan hadiah, tapi berdasarkan internal anak atau siswa.

“Sehingga, tidak ada anak yang merasa sesuatu karena dipaksa atau karena takut hukuman, atau karena takut termotivasi oleh faktor eksternal seperti hadiah,” tuturnya.

Hal ini diyakini dapat menumbuhkan sifat empati, sikap welas asih dari dalam diri secara pribadi anak-anak.

Kepada para guru peserta compassionate school, Irfan membagikan pengetahuan teknis tantang disiplin positif ini.

Menurutya, untuk menerapkan disiplin positif, seseorang  harus tegas tetapi tetap welas asih. “Jika hanya tegas, anak-anak menjadi takut. Tapi, jika terlalu welas asih anak-anak menjadi susah dikendalikan,” tuturnya.

Untuk bisa menerapkan hal itu, lanjutnya, seseorang harus membangun hubungan dengan anak atau siswa itu, sebelum mengoreksi mereka.

“Jadi, bukan bilang jangan ini – itu, tetapi kita harus membangun dulu hubungan dengan anak-anak. Harus mengendalikan emosi kita dulu, sebelum mengendalikan emosi anak-anak,” lanjutnya.

Lebih jauh, untuk bisa menerapkan hal ini, seorang guru diharapkan dapat melakukan sifat unlearn yaitu menghapus lagi metode-metode lama dan megoreksi lagi materi lama itu.

“Karena belum tentu metode lama transkipnya masih relevan dengansekarang,” jelasnya.
Seorang guru juga harus dapat melakukan sifat lelearn, yaitu mempelajari hal-hal baru, karena tantangan sekarang berubah.

“Jadi kita tidak bisa menggunakan cara-cara lama untuk tantangan-tantangan baru,” katanya lagi.

Materi disiplin positif, bagi Nurul, menyampaikan pelajaran tentang keberanian untuk menyuarakan pendapat, salah maupun benar.

Guru TK di Balung ini menyatakan, ia akan mengubah cara mengajar, dari yang memberikan hukuman ke sesuatu yang relevan dan sesuai.

“Karena tidak sambung kalau hukuman itu berupa mengaji. Ini berati Al-Qur’an adalah hukuman. Jangan sampai anak berfikir Al-Qur’an sebagai hukuman,” katanya.

Nurul menyatakan, bahwa program ini bagus, sehingga membuat guru bisa memilah-milah hal yang harus dan pantas dilakukan kepada anak.

“Agar anak-anak itu tahu atau mengerti tidak akan melakukan atau berbuat lagi kesalahan, tetapi dia sadar dari alam bawah sadarnya. Jadi kita harus melatih bawah sadarnya agar sadar secara pribadi,” jlentrehnya.(tim*).
Ajarkan Metode Welas Asih, Merupakan Cara Disiplin Positif
JEMBER, Share Indonesia.id - Pemerintah Kabupatn Jember Gelar Kontes ternak yang diikuti oleh ratusan peserta dari berbagai daerah, diantaranya dari Bondowoso, Situbondo, Banyuwangi, Lumajang dan Probolinggo.

Kontes ternak yang berlangsung di lapangan Sukowono Jember pada Kamis (14/11/2019), Ada pembeda kontes ternak yang digelar pada hari ini, pembedanya adalah tidak hanya kontes untuk hewan ternak saja, akan tetapi kegiatan yang dirangkai dalam Festival Peternakan Jember 2019 ini juga digelar berbagai kontes lainnya, diantarnya kontes hewan kesayangan, pameran daging dan juga wisata edukas peternakan.

“Ada beberapa kegiatan, diantaranya selain kontes hewan ternak dan hewan kesayangan seperti kucing dan hewan lainnya, dalam kontes ini juga digelar vaksinasi kucing gratis, serta pengobatan atau adanya klinik hewan on the spot di lokasi kegiatan,” ujar Bupati Jember dr. Hj. Faida MMR.

Faida menyatakan bahwa tantangan yang ada saat ini adalah peningkatan kualitas hewan ternak terutama yang dipergunakan untuk konsumsi masyarakat, seiring dengan terus meningkatnya kebutuhan baik kuantitas maupun kualitas. Tidak dapat dipungkiri, peningkatan pemenuhan gizi masyarakat harus mampu diimbangi dengan peningkatan gizi hewan ternak itu sendiri, sehingga event-event seperti ini sangat efektif untuk diselenggarakan.

“Dengan Event seperti ini, bisa kita jadikan sebagai salah satu tolok ukur pembangunan peternakan di Kabupaten Jember, selain itu, dengan bertambahnya kebutuhan masyarakat, merupakan sebuah peluang usaha tersendiri yang bisa dimanfaatkan untuk peningkatan perekonomian,” beber Bupati.

Pada kontes hewan ternak kali ini, diikuti oleh 22 ekor ternak, sedangkan untuk kontes hewan ternak kesayangan akan dimeriahkan dengan pameran hewan kesayangan seperti iguana, kelinci hias, musang dan kucing.

Dalam event ini juga digelar gerakan minum susu makan telur yang diikuti oleh 500 siswa, dan lomba mewarnai yang diikuti oleh 300 siswa dan kongres peternak yang diikuti oleh 300 peserta.

Data yang ada menunjukkan bahwa di Kabupaten Jember memiliki potensi pengembangan hewan ternak yang cukup potensial, sehingga dapat disebut sebagai gudangnya ternak di Jawa Timur.

Dengan populasi hewan ternak domba sebesar 78.389 ekor pada tahun 2018, Jember telah 3 kali melakukan ekspor domba ke Malaysia dengan jumlah 1.500 ekor setiap pengiriman. Sedangkan populasi sapi sebesar 253.113 ekor, jumlah kelahiran pedet (anak sapi) yakni 53.728 ekor, dan jika dianalisa, harga per ekornya adalah Rp. 7 juta, maka jumlah penjualan bisa mencapai Rp. 376.131.225,806. Jumlah yang fantastis dan diyakini akan mampu mendongkrak perekonomian masyarakat. (Amin).
Festival Peternakan Jember 2019, Ramai Diminati Peserta Dari Luar Kota
JEMBER, Share Indonesia.id - Masih dalam rangka mewujudkan Jember Sehat melalui Kartu Indonesia Sehat (KIS), Wakil Bupati Jember, Drs. KH. A. Muqit Arief, kali ini membagikan KIS di Pondok Pesantren Al-Imam Desa Gambiran Kecamatan Kalisat Jember, Rabu, 13 November 2019.

Bagi wabup, kegiatan pelayanan kepada masyarakat ini sekaligus sebagai media untuk bertemu dan berkomunikasi dengan masyarakat.

Kegiatan ini juga menjadi kesempatan untuk mengunjungi pondok-pondok yang ada di Jember. “Semoga menjadi pondok pesantren yang barokah dan melahirkan generasi terbaik di Jember,” kata wabup.

Terkait KIS, wabup kembali menegaskan bahwa KIS merupakan program kaminan kesehatan dari pemerintah pusat untuk masyarakat miskin.

“KIS ini diberikan kepada masyarakat, agar saat sakit tidak perlu khawatir biaya, cukup menggunakan KIS,” jelas wabup.

Selain dibiayai oleh pemerintah pusat melalui APBN, KIS juga dibiayai oleh Pemerintah Kabupaten Jember melalui APBD Kabupaten Jember.

“Sesuai catatan, ada 895 ribu lebih KIS untuk masyarakat Jember yang dibiayai APBN dan 179 ribu KIS yang dibiayai APBD Kabupaten Jember,” terangnya.

Kepada warga yang menerima KIS, wabup menekankan agar selalu menjaga kesehatan. Warga juga diminta untuk membiasakan diri hidup sehat.

Untuk anak-anak, wabup juga berharap untuk membiasakan mengonsumsi makanan sehat, tidak jajan sembarangan, serta menjaga kebersihan lingkungan.

Sementara itu, Plt. Kepala Dinas Sosial, Wahyu Setyo H. S.KM,M.Si,. menjelaskan, kegiatan kali ini merupakan tahap kelima penyaluran KIS sebanyak 11.668 kepala keluarga (KK).
“Terbagi atas Kecamatan Sumberjambe 3.364 KK, Kalisat 4238 KK, dan Kecamatan Sukowono 4066 KK,” pungkasnya. (Amin).
Wujudkan Jember Sehat, Wabup Bagikan Kartu KIS
JEMBER, Share Indonesia.id - Pemerintah Kabupaten Jember kembali menggelar Diklat Asuhan Persalinan Normal (APN) untuk mengurangi angka kematian ibu dan bayi baru lahir.

Asisten Administrasi Sekretaris Daerah Pemerintah Kabupaten Jember, Drs. Suprapto, MM, menjelaskan, salah satu bentuk pelayanan kesehatan ibu dan anak adalah pemeliharaan kesehatan ibu hamil dan persalinan yang sehat.

“Untuk itu diperlukan pemeliharaan dan pelayanan kesehatan yang optimal, sehingga mental dan fisik ibu hamil khususnya selama kehamilan, persalinan, dan nifas bisa terjaga,” terangnya.

Pembukaan Diklat Asuhan Persalinan Normal (APN) Angkatan II di Kabupaten Jember tahun 2019 ini berlangsung di aula Diklat BKPSDM Jember, Rabu, 13 November 2019.

Persalinan seorang ibu yang ideal, imbuh  Suprapto, adalah persalinan normal dengan risiko yang minim. Pola pengasuhan ibu hamil menuju persalinan normal disebut dengan Asuhan Persalinan Normal (APN).

Dijelaskan Suprapto, APN adalah pola asuhan yang bersih dan aman dari tahapan persalinan sampai tahap akhir. Pola ini berupaya menghindari komplikasi, pendarahan pasca persalinan, hipertensi, asviksial pada bayi baru lahir.

Karena itu, diklat APN diharapkan dapat meningkatkan kualitas para bidan untuk memberikan pelayanan yang lebih baik kepada masyarakat.

Kepala Bidang Diklat Kabupaten Jember Endang Sulistyowati S.Kep,Ness. melaporkan bahwa kegiatan pelatihan ini diikuti 20 orang peserta.

“Untuk menjaga kelangsungan hidup dan meningkatkan derajat kesehatan yang optimal bagi ibu dan bayi melalui berbagai upaya yang terintegrasi dan lengkap dengan intervensi yang seminimal mungkin,” katanya.

Dengan demikia, lanjut Endang, keselamatan pasien dan kualitas pelayanan kesehatan tetap terjaga dengan baik.

Sementara itu, Kabid Kompetensi Fungsional dan Sosial Kultural Drs. Didiek Dwiyanto, MM  mengapresiasi Pemerintah Kabupaten Jember yang berkomitmen meningkatkan kompetensi ASN, utamanya di bidang kesehatan.

“Semoga kegiatan ini dapat meningkatkan kompetensi bidan, juga menambah wawasan dan ilmu pengetahuan,” harapnya. Pihaknya juga berharap diklat ini mampu menurunkan angka kematian ibu dan bayi di Kabupaten Jember. (tim*).
Pemkab Jember Kembali Gelar Diklat APN Terhadap Bidan
JEMBER, Share Indonesia.id - Kuliah merupakan jenjang pembelajaran sekolah tinggi, dimana setelah melalui sekolah menengah Atas (SMA). Namun, Kisah menyedihkan dialami oleh seorang mahasiswi tidak mampu asal Desa Baletbaru Kecamatan Sukowono bernama Rofidtul Ummah.

Mahasiswi tersebut, memiliki keinginan serta tekad yang kuat untuk bisa menempuh kuliah di Diploma III Ilmu Keperawatan Universitas Muhammadiyah Jember.

Bahkan Rofidatul yang berasal dari kalanagan kelurga tidak mampu ini masih memiliki tanggungan angsuran biaya pendidikan sekitr 10 juta lebih. Jika tidak dibayar maka dia tidak boleh ikut ujian yang digelar besok hari. Jika tidak boleh ikut ujian, maka Rofi juga terancam bisa berpotensi putus kuliah ditengah jalan.

Keluhan Mahasiswi keperawatan tersebut, akhirnya sampai ke telinga Bupati Jember Faida. Dimana Bupati Faida MMR memastikan agar Rofidatul mendapatkan besiswa mahasisw dari kategori kelurga tidak mampu dari Pemkab Jember. Berbagai langkah dilakukan oleh Bupati Faida, termasuk Rofidatul harus mendapatkan besiswa. "Kita berusaha agar Rofi bisa ikut ujian tengah semester di Unmuh, alhmdulillah akhirya bisa ikut dan dia harus dapat besiswa dari Pemkab Jember," kata Bupti Faida MMR saat dikonfirmasi media. Selasa (12/11/2019) sore.

Seperti diketahui Bupati Jember Faida melalui kebijakan pemberian beasiswa bagi mahsiswa untuk kalangan kelurga tidak mampu sudah ada sekitar 5 ribu mahasiswa lebih yang tertangani diberbagi perguruan tinggi.

Bupati Faida MMR sangat diapresiasi oleh Rektor Unmuh Jember yang tengah berada di negara Jepang. "Rofi adalah salah satu dari ribuan mahasiswa tidak mampu yang harus mendapatkan pertolongan kebijakan negara untuk menempuh bangku pendidikan," tuturnya.

Oleh karenaya, Bupati Faida MMR mengatakan bahwa ini bentuk penyelamatan generasi bangsa yang dalam keterpurukan dalam menempuh pendidikan.

"Itu juga meyelamatkan generasi bangsa dari keterpurukan pendidikan dan menekan kemiskinan untuk melahirkan generasi yang memiliki masa depan terbaik," pungkasnya. (Amin).

Mahasiswi Keperawatan Di Unmuh, Akhirnya Bisa Ikut Ujian Semester
JEMBER, Share Indonesia.id - Program Siji Omah Siji Pam yang dicanangkan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Jember, memasuki tahapan wawancara penerima program sambungan gratis, ada 1000 orang KK yang melakukan test wawancara untuk dilakukan verifikasi dan validasi yang digelar selama 1 Minggu ini.

“Proses wawancara untuk verifikasi dan validasi sudah dimulai beberapa hari yang lalu, sampai nanti tanggal 15, ada 1000 orang yang akan menerima program air minum gratis ini,” ujar

Direktur Utama PDAM Jember Adi Setyawan.
Adi menambahkan, 1000 orang yang mendapat sasaran program Siji Omah Siji Pam ini diantaranya adalah masyarakat yang memiliki balita stunting atau kerdil, difabel, guru ngaji, takmir masjid, guru bantu dan masyarakat berpenghasilan rendah.

Adi juga menyebutkan, program ini sebenarnya replikasi dan perluasan dari program dibiayai oleh APBN atau dari pemerintah pusat.

Untuk mengikuti program ini, warga harus memenuhi syarat. Diantaranya, rumahnya tidak bertingkat, listrik di bawah 1300 volt. “Ini memudahkan masyarakat, karena sambungan air minum rumah ini gratis, tidak dipungut biaya satu sen pun,” ungkapnya.

Terkait proses wawancara dan validasi data, Adi mengatakan, warga yang belum menjalani wawancara sesuai jadwa pada undangan masih bisa ikut wawancara pada hari berikutnya sampai 15 November.

 “Termasuk warga yang belum mendaftar dalam program ini, kami masih membuka pintu lebar-lebar untuk bisa mendaftar langsung di pendopo,” ungkapnya.

Setelah wawancara akan ada pemasangan saluran, yang didahului verifikasi oleh inspektorat  dan tim. Setelah itu salurannya dipasang. Warga tetap membayar biaya bulannnya, tetapi sangat-sangat murah.

Adi berharap, program gratis dan pertama di Indonesia ini bisa dinikmati oleh masyarakat, menikmati akses air bersih secara layak dan secara baik. (Tim*).
1000 Penerima PAM Ikuti Verifikasi Dan Validasi Data
JEMBER, Share Indonesia.id - Rapat Paripurna antara Ekskutif dan Legislatif di DPRD Jember berupa penyampaian nota pengantar 5 Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) yang digelar pada Selasa (12/11/2019) sempat diskors selama 1 jam, skors dilakukan karena pihak DPRD Jember belum menerima salinan pengantar dari 5 Raperda yang dibahas.

“Interupsi, kami tidak menerima nota pengantar lima raperda ini, terus apa yang akan kami bahas, tolong sebelum rapat paripurna selesai, pihak ekskutif harus bisa menyediakan nota pengantar, saya usul rapat ini di skors dulu sampai selesai penggandaan nota pengantar,” ujar beberapa anggota dewan usai mendengar pidato pengantar yang dibacakan Wakil Bupati Jember Drs. KH. Abdul Muqit Arief.

Usai mendapat interupsi dari beberapa anggota dewan, Wakil Bupati Jember meminta maaf atas tidak adanya nota pengantar, dan akan segera disiapkan.

"Hari ini kita mewakili bupati untuk menyampaikan nota pengantar 5 Raperda Kabupaten Jember. Salah satu Raperda yang kita sampaikan terkait penyertaan modal pada Perusahaan Daerah Perkebunan (PDP) Khayangan Jember," ungkap Wabup kepada awak media seusai rapat paripurna.

Wabup juga mengatakan, dalam 5 Raperda tersebut juga ada pembahasan terkait pendirian Perusahaan Umum Daerah Air Minum (PERUMDAM) Tirta Pandalungan Jember, Raperda perubahan Peraturan daerah (Perda) retribusi jasa umum, jasa usaha dan Raperda perubahan Perda retribusi perijinan tertentu. "Saya harap Raperda penyertaan modal PDP segera rampung, sebab ini menyangkut nasib banyak orang," terangnya.

"Ribuan saudara kita menjadi buruh di PDP Khayangan Jember, itu perlu kita pikirkan. Saya yakin anggota dewan segera menyikapi Raperda penyertaan modal PDP Khayangan Jember," jelasnya.

Berdasar data terhimpun, PDP Khayangan Jember sudah beroperasi sejak tahun 1969. Pemkab Jember memiliki kewenangan menyertakan modal ke PDP Khayangan berdasarkan UU 23 tahun 2014 Pasal 333 ayat 2, Pasal 298 ayat 4 dan 5 serta Pasal 332 ayat 1. (Amin).
Rapat Paripurna Penyampaian 5 Raperda, Diskors 1 Jam
SURABAYA, Share Indonesia.id - Pemerintah Kabupaten Jember meraih peringkat terbaik pertama dalam penggunaan  bahasa media luar ruang tahun 2019.

Penghargaan diterima oleh Wakil Bupati Jember Drs. KH. Abdul Muqit Arief, Senin, 11 November 2019, di Studio 2 Stasiun TVRI Jawa Timur, Surabaya.

Penghargaan terbaik pertama dari Balai Bahasa Provinsi Jawa Timur ini untuk kategori lembaga pemerintahan.

Kabupaten Jember juga meraih peringkat kelima untuk kategori pendidikan, yang diraih oleh SDN Jember Lor 01 Jember.

“Ini adalah sebuah penghargaan setelah melalui seleksi penilaian tentang penggunaan bahasa yang baik dan benar untuk media luar ruang di Kabupaten Jember,” terang wabup.

Membanjirnya bahasa asing membuat Pemerintah Kabupaten Jember terus berusaha untuk mempertahankan eksistensi Bahasa Indonesia.

Upaya itu dilakukan karena Bahasa Indonesia memiliki banyak makna dan fungsi. Bukan hanya sebagai komunikasi, tetapi juga memiliki makna politik untuk persatuan bangsa.

Di Indonesia, lanjut Wabup, terdapat 718 bahasa daerah. Keberagaman ini memerlukan bahasa penyambung untuk menjembatani dari seluruh suku yang ada. Maka, Bahasa Indonesia menjadi sangat penting.

“Untuk itu, Pemerintah Kabupaten Jember berusaha keras, bagaimana eksistensi bahasa Indonesia terus dipertahankan dan dikembangkan di semua lembaga-lembaga yang ada di Kabupaten Jember,” ungkap wabup.

Semua pihak harus sadar bahwa Bahasa Indonesia adalah bahsa persatuan. “Kita harus bangga kepada bahasa kita sendiri. Jangan sampai kita lebih bangga kepada bahasa asing,” pesannya.

Perjuangan kemerdekaan pun, lanjut Wabup, salah satu yang dicetuskan adalah berbahasa satu Bahasa Indoensia. “Kita harus tanamkan kebanggaan. Tidak hanya bangga, tetapi juga dipraktekkan dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam bahasa lisan dan tulisan, di dalam ataupun di luar ruangan,” ujarnya.

Semua pihak sebisa mungkin berusaha mengedepankan Bahasa Indonesia. “Jadi, dalam tulisan di ruang publik ditulis Bahasa Indonesia, kemudian bahasa asing,” katanya.

Sekretaris Badan Pengembangan Bahasa dan Perbukuan, Drs. Abdul Khak, M., mengatakan, memberikan informasi kepada publik harus mengutamakan Bahasa Indonesia, kemudian diberikan bahasa asing.

“Dengan tujuan, orang juga akan belajar menggunakan bahasa kita, mengerti apa Bahasa Indonesia, dan dengan bahasa laiinnya,”  terangnya.

Sebagai generasi penerus kemerdekaan, lanjut Abdul Khak, harus menghargai para pahlawan yang memperjuangkan sumpah pemuda. “Mari bersama-sama memuliakan bahasa negara kita,” tuturnya. (Tim*).
Pemkab Jember Raih Terbaik Pertama Penggunaan Bahasa Media Luar Ruang
JEMBER, Share Indonesia.id - Festival Seni Hadrah Kebangsan Se-Jawa Timur dalam rangka memperingati Hari Santri Nasional V tahun 2019 resmi ditutup, Minggu, 10 November 2019.

Prosesi penutupan dilakukan oleh Wakil Bupati Jember, Drs. KH. Abdul Muqit Arief dipadati pengunjung dan peserta dari berbagai wilayah di Jawa Timur.

Tampak pengunjung antusias mengikuti semarak kemeriahan penutupan festival yang berlangsung di Taman Pohon Kelapa di Alun-alun Jember.

Dalam pidato penutupannya, Wabup menyampaikan, dari sekian banyak jenis kesenian, seni hadrah adalah seni yang dekat dengan kehidupan santri dan pesantren.

“Bahkan bisa dikatakan seni hadrah adalah seni yang sangat akrab dengan kehidupan sebagai seorang muslim,” ujarnya. Kesenian ini pun akrab di dunia santri yang berada di Provinsi Jawa Timur.

Wabup berharap seni yang kental dengan syiar keagamaan ini dapat bertahan dan terus berkembang seiring berkembangnya kesenian yang ada di Indonesia.

Festival hadrah kebangsaan ini merupakan keinginan Pemerintah Kabupaten Jember untuk melestarikan seni budaya yang sangat kental dengan kehidupan keagamaan ini.

“Banyak kreasi para peserta dalam perlombaan yang dapat bermanfaat bagi para pelaku seni hadrah yang ada di Kabupaten Jember,” ujarnya.

Bagi pemenang maupun yang belum beruntung dalam lomba ini, Wabup berpesan agar menjadikan festival ini bagian dari bermunajat kepada Rasulullah.

“Penampilan-penampilan ini tidak hanya untuk prestasi, tetapi juga bersenandung memuji Rasulullah yang kita yakini membawa keberkahan,” jelasnya.

Peserta lomba hadrah kebangsaan ini berasal dari Banyuwangi, Situbondo, Bondowoso, Lamongan, Malang, Gresik, Probolinggo, Lumajang, serta Jember sendiri.

Untuk lomba ini, panitia mengundang juri yang berasal dari luar Jember. Hal ini untuk mendapatkan penilaian yang objektif. (Tim*).
Wabup Muqit Tutup Festival Hadrah Kebangsaan HSN V
Postingan Lebih Baru Postingan Lama Beranda

WELCOME TO SHARE INDONESIA

SELAMAT DATANG DI SITUS REDAKSI SHARE INDONESIA - BERSAMA MENGAWAL BIROKRASI

BAKAL CALON BUPATI JEMBER

BAKAL CALON BUPATI JEMBER

FANS PAGE FACEBOOK

Trending Post

Partisipasi Pemerintah Desa Tanggul Kulon Bendung Penyebaran Virus Corona Patut Diapresiasi

JEMBER, Share Indonesia.id - Kebijakan pemerintah desa Tanggul Kulon Kecamatan Tanggul Jember, dalam mengisolasi warganya yang mudik dari ...

Categories

  • BUDAYA
  • EKONOMI
  • KRIMINALITAS
  • Olahraga
  • PEMERINTAHAN
  • PENDIDIKAN
  • PENGUMUMAN
  • PERISTIWA
  • POLITIK
  • SOSIAL
  • UMUM
  • WISATA

Recent Posts

Website Archive

  • ►  2020 (28)
    • ►  April (3)
    • ►  Maret (5)
    • ►  Februari (12)
    • ►  Januari (8)
  • ▼  2019 (411)
    • ►  Desember (33)
    • ▼  November (32)
      • Bupati Jember Raih 3 penghargaan Pada Top Digital ...
      • Bupati Jember perkenalkan Desbumi Yang Di Desa Duk...
      • Bupati Jember Ajak Peserta Festival HAM 2019 Menik...
      • Festival HAM 2019 Usai, Selanjutnya Implementasi
      • Bupati jember Instruksikan Untuk Bentuk Forum Anak...
      • Wabup Ingatkan Generasi Muda untuk Kuliah Saat Bag...
      • Pemkab Jember Teken MOU Dengan Pemkot Bengkulu
      • Festival Ham Internasional 2019, Dibuka Ribuan Sis...
      • Kejurda Bola Voli Kapolda Jatim Cup 2019, Akan Ber...
      • Bupati Muqiet Serahkan Beasiswa untuk Mahasiswa IA...
      • Jawaban Bupati Atas Pandangan Fraksi - Fraksi Terk...
      • Puskewan Di Sukowono Diresmikan Oleh Bupati
      • Ajarkan Metode Welas Asih, Merupakan Cara Disiplin...
      • Festival Peternakan Jember 2019, Ramai Diminati Pe...
      • Wujudkan Jember Sehat, Wabup Bagikan Kartu KIS
      • Pemkab Jember Kembali Gelar Diklat APN Terhadap Bidan
      • Mahasiswi Keperawatan Di Unmuh, Akhirnya Bisa Ikut...
      • 1000 Penerima PAM Ikuti Verifikasi Dan Validasi Data
      • Rapat Paripurna Penyampaian 5 Raperda, Diskors 1 Jam
      • Pemkab Jember Raih Terbaik Pertama Penggunaan Baha...
      • Wabup Muqit Tutup Festival Hadrah Kebangsaan HSN V
      • Tanoker Ledokombo Jadi Pembuka Gelaran Festival Ku...
      • Pemkab Jember Berikan Tali Asih Terhadap Veteran D...
      • Ratusan Hafidz-Hafidzah Dapatkan Beasiswa Dan BKSM...
      • Pemkab Jember Gelar Diklat HAM untuk Kepala Desa, ...
      • Pemkab Jember Luncurkan Angkutan Gratis Pelajar Te...
      • Pemkab Jember Segera Lakukan Perbaikan Terhadap 4....
      • Percepat Pendataan, Bupati Jember Bentuk Tim Satgas
      • Angkat Batik Karya Tujuh Desainer Jember Lalui Fes...
      • Bupati Pulangkan TKW Terlantas Asal Ajung
      • Pemkab Jember Gelar Bimtek Terhadap Ratusan Guru T...
      • Pemkab Jember Gelar Kejuaraan Paralayang Di Mumbul...
    • ►  Oktober (32)
    • ►  September (33)
    • ►  Agustus (33)
    • ►  Juli (36)
    • ►  Juni (32)
    • ►  Mei (35)
    • ►  April (39)
    • ►  Maret (42)
    • ►  Februari (30)
    • ►  Januari (34)
  • ►  2018 (174)
    • ►  Desember (10)
    • ►  Mei (1)
    • ►  April (15)
    • ►  Maret (126)
    • ►  Februari (22)
  • ►  2017 (528)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  September (16)
    • ►  Agustus (66)
    • ►  Juli (64)
    • ►  Juni (64)
    • ►  Mei (73)
    • ►  April (53)
    • ►  Maret (72)
    • ►  Februari (64)
    • ►  Januari (55)
  • ►  2016 (1)
    • ►  Maret (1)

VISITOR WEBSITE

Flag Counter

Halaman Website

  • HOME
  • MEDIA CYBER
  • PUBLIK SERVICE
Solidaritas Jember. Diberdayakan oleh Blogger.

Labels

  • BUDAYA
  • KRIMINALITAS
  • Olahraga
  • PEMERINTAHAN
  • PENDIDIKAN
  • POLITIK
  • SOSIAL
  • UMUM
  • WISATA

Popular Post

  • Ratusan GTT di Jember, Terima SP Serta THR Yang Serahkan langsung oleh Bupati Faida MMR
  • Bupati Faida, Targetkan 9.416 Adminduk "Rampung" Melalui Pendopo Express
  • Gus Firjaun Apresiasi Upaya Bupati Faida Soal Konsep Islam dan Pancasila KH. Ahmad Siddiq

SHARE INDONESIA MAP

VISITORS

Flag Counter

Copyright © 2019 SHARE INDONESIA. Creative By Troops Dhemits Jember TROOPS DHEMITS JEMBER