Ambulu Punya - Beri Ruang untuk Kreatif


BERLEVITASI : Teluk love menjadi salah satu destinasi baru di Ambulu karena kreativitas warga dalam mengemas pantai ini. Tampak para wisatawan lokal sedang mengespresikan kegembiraannya saat mengunjungi Teluk Love.
BERLEVITASI : Teluk love menjadi salah satu destinasi baru di Ambulu karena kreativitas warga dalam mengemas pantai ini. Tampak para wisatawan lokal sedang mengespresikan kegembiraannya saat mengunjungi Teluk Love. (Heru Putranto/ Radar Jember)
Ambulu merupakan kecamatan yang ada di pesisir dengan tingkat perekonomiannya yang cukup menggeliat. Tapi, puaskah Ambulu dengan stempel itu? Senyatanya, Ambulu kini makin banyak melakukan langkah. Bukan sekedar terobosan, tapi mulai masuk ke lini kreativitas.
Nama Watu Ulo begitu kesohor. Ya, pantai legendaris ini sudah jadi kebanggaan Jember bahkan Jawa Timur. Pantai ini bukan satu-satunya yang dimiliki Ambulu. Kini muncul sejumlah potensi alam lain yang bermunculan dan menjadi daya tarik wisata di kecamatan yang memang dikenal memiliki banyak destinasi wisata ini.
Yang paling fenomenal tentunya meledaknya nama Teluk Love Pantai Payangan di Dusun Payangan, Desa Sumberejo, Ambulu. Ada lagi yang belum tergarap dengan baik yakni Pantai Rowo Cangak di Desa Sabrang.
(Heru Putranto/Radar Jember)
Bukan hanya pantai, namun Ambulu juga memiliki potensi alam bukit yang sedang booming di anak muda yakni Bukit Watu Pecah. “Dari bukit ini bisa melihat landscape Ambulu secara utuh,” tutur Sutarman, Camat Ambulu.
Dari bukit ini selain menawarkan trek bukit yang cukup menantang, jika cuaca cerah dari lokasi itu juga bisa melihat langsung pantai di sisi selatan. Padahal jaraknya sekitar 12 km dari pantai. Tentu saja, ini potensi yang cukup menjanjikan jika dikelola dengan baik.
Namun, selain potensi alam ternyata juga ada sejumlah wisata buatan yang mempesona di kecamatan dengan luas 104,39 km. Seperti ada Dira Park dan Niagara yang menjadi unggulan dari Ambulu. “Wisatawan yang hadir bukan hanya dari Jember, namun juga dari sejumlah daerah juga menjadikan Dira Park dan Niagara menjadi jujugan wisata,” ucap Sutarman.
Berbagai wisata di Ambulu bukan hanya menawarkan tentang keindahan landscape  saja. Tetapi juga memberikan kenyamanan dan pelayanan untuk pengunjung. Diakui Sutarman, masyarakat Ambulu sudah terbiasa untuk menerima tamu dari berbagai daerah dan juga budaya. Sehingga sangat nyaman untuk dijadikan jujugan berwisata.
Namun, kecamatan berpenduduk 109 ribu jiwa ini bukan hanya mengembangkan wisata saja. Ambulu terus berbenah untuk meningkatkan sejumlah potensi yang dimilikinya. “Untuk wisata, camat dan muspika lebih pada memberi pembinaan dan koordinasi,” terangnya.
Begitulah, Ambulu tak terpaku pada berbagai kehebatan yang sudah sejak dulu mereka miliki. Tapi, mulai berani main-main dengan kreativitas. Ambulu banyak memberi ruang bagi masyarakatnya untuk makin kreatif. Wajar jika kecamatan ini makin dinamis.
Genteng Terbaik Ya di Ambulu
 Kerajinan menjadi satu titik berat yang tengah digarap potensinya untuk bisa terus berkembang. Di Ambulu ada kerajinan yang cukup dikenal. Seperti batik, genteng dan pembuatan manik-manik dari biota laut. Untuk kerajinan batik yang dikenal adalah Batik Lestari di Desa Tegalsari, Ambulu yang pernah dikenakan oleh Bupati dan Wakil Bupati Jember. 
Apalagi, batik ini juga memberdayakan 16 pekerja warga lokal termasuk pekerja disabilitas pun ditampung. “Meskipun pekerja lokal, tetapi kualitasnya unggulan dengan pewarna alami,” terangnya. 
Selain batik juga ada kerajinan manik-manik. “Ada Kerajinan cangkang kerang dan keong,” jelasnya. Untuk manik-manik ini biasanya banyak dipasarkan untuk memenuhi kebutuhan wisatawan yang datang ke sejumlah pantai yang dimiliki. Manik-manik ini menjadi buah tangan untuk wisatawan yang datang ke Pantai di Ambulu.
Jangan melupakan kerajinan genteng yang sudah melegenda. Pusat kerajinan genteng ada di Desa Sabrang. “Ada 72 perusahaan genteng yang memproduksi genteng kualitas biasa, baik dan kualitas super,” terangnya. 
Kualitas gentang yang diprodkasi masyarakat Ambulu ini kualitasnya juga sangat terjamin. Bahkan, salah satu genteng terbaik di Jember ya berasal dari Ambulu ini. 
Sawahnya Kelas Satu 
Satu lagi yang tak bisa dianggap enteng di Ambulu adalah sektor pertaniannya. Sawah-sawah di Ambulu rata-rata kelas satu. Tidak perlu lagi diragukan kualitasnya. Tak heran jika Ambulu menjadi salah satu tulang punggung untuk pertanian padi dan tembakau di Jember. Hasil bumi dari pertaniannya pun sudah cukup diakui kualitasnya. “Tembakau dan padi Ambulu sudah dikenal kualitas terbaik,” ucap Sutarman. 
Walaupun kebanyakan petani rakyat, namun pertanian Ambulu diakuinya sudah menerapkan metode modern. Sehingga pertanian Ambulu diakui kualitasnya oleh dunia pertanian di Jember dan juga nasional. (ram/ras)
Kulinernya Cukup Menggoda 
Ikan bakar Ambulu sudah menjadi primadona kuliner bagi wisatawan yang datang. Berbagai olahan seafood juga cukup dikenal terutama di pesisir pantai. “Tapi juga yang unik ayam pedas khas Ambulu juga layak untuk dicoba,” terangnya. 
Selain kuliner kelas berat, juga ada kuliner rakyat yang cukup melegenda di Jember. “Ada sekitar 400 warung kopi rakyat di Ambulu. Semua desa hingga tiap gang pasti ada warung kopi. Dan hebatnya semuanya rame,” jelasnya. Warung kopi inilah yang kemudian muncul dialogis antar masyarakat sehingga membuat Ambulu selalu rukun damai. 
Wayang Gubrah Antimainstream 
Bicara pendidikan, Ambulu menjadi salah satu penopang kemajuan pendidikan di Jember. Masyarakatnya sudah sangat terdidik dan sangat memperhatikan pendidikan anak-anaknya. Tak heran jika di daerah ini banyak sekolah yang kualitasnya tak kalah dengan kota. Dari jenjang SD sampai SMA. Bahkan, pendidikan untuk anak usia dini di daerah ini juga lumayan maju. 
Data yang dihimpun Jawa Pos Radar Jember, di Ambulu ada 27 pondok pesantern pesantren yang tersebar. Pondok itu tersebar di tujuh desa yakni Ambulu, Tegalsari, Karanganyar, Pontang, Andongsari, Sabrang dan Sumberejo ini. Selain itu, juga ada 45 TK, 40 SD, 12 SMP, 9 SMA dan 6 SMK. Banyaknya lembaga pendidikan inilah yang membuat Ambulu menjadi salah satu kecamatan yang paling maju di Jember.
Sementara untuk budaya tradisional, di Ambulu tumbuh berkembang dengan baik. Bermacam  tari-tarian tradisional bisa berkembang dengan asuhan Sanggar Kartika Budaya milik Enys Kartika. Berbagai kelompok usia khususnya pelajar banyak yang menimba ilmu seni tari tradisional di sanggar ini.
Belum lagi dengan kesenian reog yang juga masih mendapatkan apresiasi tinggi masyarakat seperti sanggar reog Singo Budoyo. “Juga ada wayang kulit. Untuk dalang yang terkenal ada Edi dan penerus Timbul,” jelas Sutarman, Camat Ambulu. 
Masyarakatnya juga sangat dinamis dan kreatif.  Mereka juga tak ragu melakukan berbagai eksperimen di bidang kesenian. Bahkan, saat ini, ada wayang jenis baru hasil kreasi warga Ambulu. Namanya Wayang Gubrah. Wayang ini antimainstream. Berkembang di Desa Pontang, wayang ini terbuat dari kardus. Musik pengiringnya  bukan gamelan, tapi barang-barang bekas. Seru. 
Penasaran? Yuk blusukan ke Ambulu. Makin mblusuk dijamin makin asyik.
(jr/ram/har/JPR)

Sumber:www.radarjember.com

Tags:

Share:

0 komentar