SULAP BIJI KARET MENJADI MAKANAN RINGAN YANG BERGIZI
SRJ News - Jember terkenal sebagai salah satu daerah penghasil tembakau utama di Indonesia.
Selain tembakau jember juga di kenal sebagai penghasil getah karet di Indonesia. Hamparan perkebunan karet membentang di beberapa daerah di Jember.Khususnya Jember selatan.Dengan Nama latin karet adalah Hevea Braziliensis Muell. Arg.
Tanaman yang berasal dari Amerika Selatan ini. Sesuai dengan nama latinnya, tanaman karet berasal dari hutan Amazon, Brazil. Tanaman ini sampai di Indonesia di bawa oleh para penjajah.
Awalnya tanaman ini hanya ada di Bogor. Seiring berjalannya waktu tanaman ini menyebar ke beberapa daerah di Indonesia. Salah satunya Jember.
Kebanyakan masyarakat mengetahui kegunaan Getah karet sebagai bahan baku pembuatan ban untuk kendaraan-kendaraan bermesin dan benda- benda yang berbahan getah lainnya.
Tak banyak yang tahu bahwa selain dapat diambil getah dan kayunya, biji karet bias di konsumsi.
Di Jember sendiri mengkonsumsi biji karet adalah hal yang lumrah. Ada banyak sekali makanan yang di kreasikan dengan bahan dasar biji karet ini. Contohnya, tempe biji karet, sambal pecel biji karet, sayur lodeh biji karet, coklat biji karet, serta biji karet goring.
Banyak sekali pertanyaan muncul dari masyarakat luar Jember saat saya berusaha memasarkan hasil olahan biji karet. Diantaranya:
Apakah tidak beracun dan berbahaya?
Biji karet yang baru jatuh dari pohon memang sangat berbahaya apabila langsung di konsumsi, berbeda keadaannya apabila biji- biji karet ini diolah terlebih dahulu.
Apakah tidak beracun dan berbahaya?
Biji karet yang baru jatuh dari pohon memang sangat berbahaya apabila langsung di konsumsi, berbeda keadaannya apabila biji- biji karet ini diolah terlebih dahulu.
Proses pengolahannyapun cukup lama untuk menawarkan racun dari biji mentah menjadi aneka makanan yang siap di santap. Di butuhkan waktu sekurang- kurangnya empat hari baru biji- biji ini aman untuk di konsumsi.
Berikut akan saya sertakan step by step pengolahan biji karet.
Biji karet yang baru di pungut dari bawah pohon karet dipecah kulit luarnya yang keras, kemudian di rebus dengan menggunakan air dan abu.
Perebusan tak perlu terlalu lama, cukup sampai kulit arinya bias dikupas saja. Setelah di rebus dinginkan untuk selanjutnya di kupas kulit arinya. Setelah selesai dikupas kulit arinya yang berwarna hitam kecoklatan itu maka proses selanjutnya adalah di rendam selama tiga hari guna menghilangkan kandungan racun dalam biji karet.
Dalam proses perendaman ini air harus diganti sekurang- kurangnya empat kali dalam sehari. Kemudian dalam masa perendaman dua hari belah biji- biji karet ini untuk selanjutnya di buang daun tunas tengahnya. Rendam kembali sampai hilang bau khas getah karet. Setelah 4 hari barulah biji- biji karet ini siap diolah sesuai keinginan.
Saya ( Ifen Dayu )sendiri lebih suka mengolahnya menjadi biji karet goring. Selain karena rasa gurihnya berasa juga karena biji karet goreng ini seperti kebanyakan makanan kering lainnya yang cukup bias bertahan lama.
Selain bertanya perihal racun, kebanyakan orang akan bertanya tentang kandungan gizi yang terdapat di dalamnya. Biji Karet mengandung energi sebesar 333 kilokalori, protein 29,3 gram, karbohidrat 50 gram, lemak 3,3 gram, kalsium 102 miligram, fosfor 660 miligram, dan zat besi 12 miligram. Selain itu di dalam Bungkil Biji Karet juga terkandung vitamin A sebanyak 0 IU, vitamin B1 0,1 miligram dan vitamin C 0 miligram.
Hasil tersebut didapat dari melakukan penelitian terhadap 100 gram Bungkil Biji Karet, dengan jumlah yang dapat dimakan sebanyak 100 %.
Dengan uraian di atas semoga bias membuat masyarakat yakin bahwa biji karet memang aman untuk dikonsumsi. Dengan catatan tidak mengkonsumsi secara berlebihan.
Dengan uraian di atas semoga bias membuat masyarakat yakin bahwa biji karet memang aman untuk dikonsumsi. Dengan catatan tidak mengkonsumsi secara berlebihan.
Darimana awalnya ide pengolahan biji karet dan pemasaran di luar Jember di mulai? Berawal dari obrolan bersama seorang ibu yg katanya ingin punya penghasilan di sela- sela menjalankan kewajibannya. Sayapun terfikir untuk mengolah biji karet ini. Kebetulan posisi tempat tinggal kami tidak jauh dari perkebunan karet.
Saya bertanya kepada ibu tersebut apakah mau memunguti karet2. Nanti kita olah bersama2. Dan ternyata beberapa ibu lainnya ikut antusias.
Harapan saya tak muluk- muluk, saya ingin melihat mereka bisa menghasilkan sesuatu, menjadi perempuan tangguh tanpa harus meninggalkan rumah dan tanggungjawab mereka sebagai ibu dan istri. Dan saya berniat menjual hasil olahan karet ini ke luar jember supaya olahan biji karet ini bias di kenal masyarakat luas.Tidak hanya di Jember sendiri tapi juga di luar Jember.
Ifen Dayu saat ditemui dikediamannya juga menuturkan dengan usahanya tanpa disangka banyak respon positif. sehingga dalam satu bulan ini sudah banyak yang memesan baik dari lokal maupun mancanegara.
"Alhamdulillah satu bulan menjalaninya, biji- biji karet goreng kami mendapat sambutan dari masyarakat luar Jember. Tidak hanya luar kota, dan Luar Pulau karena biji- biji karet goreng ini sudah mampu menembus pasaran Internasional dengan melayani pemesanan kepada WNI yang sedang berada di Luar Negeri Sungguh di luar dugaan saya sebelumnya". Tuturnya Ifen Dayu
Semoga ke depannya biji karet goreng lebih di kenal masyarakat luar sebagai camilan khas Jember. Mari memberdayakan diri, mari memberdayakan orang- orang sekitar. Menjadikan sesuatu yang di buang percuma menjadi sesuatu yang punya nilai guna. (yunk)
Tags:
UMUM
0 komentar